Anda di halaman 1dari 18

Faktor

Musculoskeleta
l
Kelompok 4:

• Syifa Rahmah Fadila 2019710141


• Ghafira Nisa 2019710111
• Rizky Wulandari 2019710145
• Rd.Annisa Rizky Haniifah Arsa 2019710100
• Hanannida Nazura 2019710150
• Muhammad Fadriansyah 2019710054
Keluhan-Keluhan Terkait Aktifitas Pekerjaan Berulang

Keluhan Otot muskuloskeletal disorders adalah resiko kerja


mengenai gangguan otot yang disebabkan oleh kesalahan postur
kerja dalam melakukan suatu aktivitas kerja, keluhan pada bagian
ototskeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan
sangat ringan sampai sangat sakit, apabila otot menerima beban
statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat
menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligament,
tendon, kartilago dan discus invertebralis. Kerusakan pada otot
dapat berupa ketegangan otot, inflamasi dan degenerasi,
sedangkan kerusakan pada tulang dapat berupa memar, mikro
faktur, patah atau terpelintir.
Hubungan Aktifitas Berulang Dengan Keluhan Muskuloskeletal Disorders

Aktivitas berulang adalah pekerjaan yang dilakukan secara


terus menerus seperti mencangkul, membelah kayu, angkat-
angkut dan sebagainya. Keluhan otot terjadi karena otot
menerima tekanan akibat beban kerja secara terus
menerus tanpa memperoleh kesempatan relaksasi.

Penggunaan otot berisiko apabila diindikasikan melakukan


gerakan statis lebih dari 1 menit atau gerakan yang
dilakukan berulang-ulang sebanyak 4x atau lebih dalam satu
menit. Oleh karena itu, perlu diatur waktu-waktu istirahat
khusus agar kemampuan kerja dan kesegaran jasmani tetap
dapat dipertahankan dalam batas-batas toleransi untuk
mencegah terjadinya kelelahan, penurunan kemampuan fisik
dan memberi kesempatan tubuh untuk melakukan pemulihan
atau penyegaran.
Beberapa hal yang harus diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko
terjadinya gangguan cedera berulang

●Memiliki postur tubuh yang buruk.


●Memiliki teknik yang buruk.
●Melakukan aktivitas tertentu untuk jangka waktu yang lama.
●Bekerja dengan sistem kecepatan (menggunakan conveyor belt)
●Jarang beristirahat dalam bekerjabekerja dalam lingkungan dingin dan
bertekanan tinggi
●Memiliki gaya hidup yang tidak sehat, stres atau jarang berolahraga,
kurang tidur, gemuk.
●Memiliki penyakit seperti atritis, diabetes atau kondisi medis lainnya.
Jenis-jenis keluhan
● Nyeri. nyeri dapat terjadi pada daerah yang sering melakukan
gerakan berulang dan yang menderita kelainan. Umumnya
terjadi pada tangan, jari, lengan dan bahu. 
● Kesemutan dan mati rasa atau penurunan kepekaan terhadap
panas dan dingin.
● Kelemahan dan kelelahan. Hal ini ditandai dengan ketidak
mampuan melakukan aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan
dan kadang menjatuhkan sesuatu benda yang kita pegang tanpa
sadar. 
● Timbul gangguan koordinasi gerak dan gangguan gerak. 
● Gejala lokal  termasuk pembengkakan, nyeri pada penekanan di
area yang terkena dan gejala lainnya tergantung area tubuh yang
terkena.
Faktor-faktor Risiko Work Related Musculoskeletal disorders (WMSDs)

● Keluhan Muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan oleh
seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit bisa juga nyeri dan cedera yang
mempengaruhi gerakan tubuh atau sitem muskuloskeletal itu sendiri. Ini di akibatkan apabila
oto menerima beban statis secara berulang dalam waktu yang lama yang menyebabkan keluhan
berupa kerusakan pada sendi, ligamen dan tendon. Keluhan hingga kerusakan inilah yang
biasanya diistilahkan dengan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs).
● Menurut data global, MSDs menyumbang sebanyak 42%–58% kejadian dari semua sakit akibat
kerja dan 40% dari semua pembiayaan kesehatan untuk pekerjaan. Menurut data Labour Force
Survey (LFS) U.K., memperlihatkan bahwa kejadian musculoskeletal karyawan sangat tinggi, yaitu
1,144 juta kasus dengan pembagian 493.000 penyakit punggung, 426.000 penyakit tubuh bagian
atas, dan 224.000 penyakit bagian bawah. Sebuah studi serupa di Amerika Serikat menemukan
sebanyak 6 juta kejadian MSDs setiap tahun, dengan kisaran 300 hingga 400 kejadian per
100.000 tenaga kerja. Berdasarkan data European Occupational Diseases Statistics, MSDs dan
carpal tunnel syndrome merupakan 59% penyakit yang sering dialami pekerja di dunia kerja.
Keluhan

Keluhan Sementara (Reversible) Keluhan Menetap (Persistant)

yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat yaitu keluhan otot yang bersifat menetap.
otot menerima beban statis, namun Walaupun pembebanan kerja telah
demikian keluhan tersebut akan segera dihentikan, namun rasa sakit pada otot masih
hilang apabila pembebanan dihentikan. terus berlanjut.
Faktor Risiko Muskuloskeletal ( faktor
Individu)

Ukuran Tubuh
Umur Jenis Kelamin
(Antropometri)
Chaffin (1979) dan Guo et al. (1995) menyatakan bahwa pada Jenis Kelamin sangat mempengaruhi tingkat resiko keluhan Walaupun pengaruhnya relatif kecil, berat badan,
umumnya keluhan otot skeletal mulai dirasakan pada usia kerja, otot. Hal ini terjadi karena secara fisiologis,
yaitu 25-65 tahun. Keluhan pertama biasanya dirasakan pada umur tinggi badan dan massa tubuh merupakan faktor
kemampuan otot wanita memang lebih rendah
35 tahun dan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan daripada pria. wanita kurang baik dalam hal yang dapat menyebabkan terjadinya keluhan otot
bertambahnya umur. tenaga fisik pada aktivitasnya sehari-hari, skeletal. Vessy et al (1990) menyatakan bahwa
sedangkan pria lebih mengandalkan tenaga fisik wanita yang gemuk mempunyai resiko dua kali
untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
Tenaga fisik wanita sekitar dua per tiga pada
.lipat dibandingkan wanita kurus
tenaga fisik pria. wanita pada umumnya jarang  
menggunakan tenaga fisik seperti gerak dll dan
.lebih banyak duduk/diam dalam aktivitasnya
 
Faktor Risiko Muskuloskeletal ( faktor pekerjaan

Beban Kerja Masa Kerja Sikap Kerja Tidak Alamiah

Beban kerja yang berlebih menjadi faktor risiko Masa kerja mengacu pada berapa lama Sikap kerja tidak alamiah adalah sikap
dari gangguan muskuloskeletal. Hal ini karena telah bekerja sejak pertama kali mulai kerja yang menyebabkan posisi bagian-
beban kerja berlebih dapat menyebabkan
kontraksi otot yang berlebih dan dapat berisiko bekerja. Masa kerja menjadi faktor bagian tubuh bergerak menjauhi posisi
munculnya rasa nyeri pada tulang belakang. risiko terjadinya Musculoskeletal alamiah, misalnya pergerakan tangan
Disorders. terangkat, punggung terlalu
membungkuk, kepala terangkat,dsb.

Peregangan Otot Yang Berlebihan


Aktivitas Berulang
(Over Exertion)
Adalah pekerjaan yang dilakukan Peregangan otot yang berlebihan (over exertion)
pada umumnya sering dikeluhkan oleh
secara terus menerus seperti pekerja di mana aktivitas kerjanya
pekerjaan mencangkul, membelah menuntut pengerahan tenaga yang besar
seperti aktivitas mengangkat, mendorong,
kayu besar, angkat-angkut dsb. .menarik dan menahan beban yang berat
 
Faktor Risiko Muskuloskeletal

Checklist Checklist Model Biomekanik

merupakan alat ukur ergonomik yang paling Model biomekanik menerapkan konsep
mekanika teknik pada fungsi tubuh untuk
sederhana dan mudah, oleh karena itu pada
mengetahui reaksi otot yang terjadi akibat
umumnya menjadi pilihan pertama untuk melakukan tekanan beban kerja. Atas dasar teori
pengukuran yang masih bersifat umum. Checklist keseimbangan pada sendi seperti yang terlihat
terdiri dari daftar pertanyaan yang diarahkan untuk pada Gambar diatas. dapat dianalisis besarnya
mengidentifikasi sumber keluhan/penyakit. peregangan otot akibat beban dan sikap kerja
yang ada dan selanjutnya dapat dievaluasi
apakah peregangan yang terjadi melampaui
kekuatan maksimal otot untuk kontraksi.
PENGUKURAN MODEL
BIOMEKANIK
01 03
Sifat dasar mekanik (statik Ketepatan dalam mengambil asumsi
atau dinamik)

02 04
Dimensi model (dua atau tiga Input yang diperlukan cukup
dimensi) kompleks.
Tabel
Psikofisik
Psikofisik merupakan cabang ilmu
psikologi yang digunakan untuk menguji
hubungan antara persepsi dari sensasi
tubuh terhadap rangsangan fisik. Melalui
persepsi dari sensasi tubuh dapat
diketahui kapasitas kerja
seseorang. Stevens(1960) dan Snook &
Ciriello (1991) menjelaskan bahwa
tingkat kekuatan seseorang dalam
menerima beban kerja dapat diukur
melalui perasaan subjektif, dalam arti
persepsi seseorang terhadap beban kerja
dapat digunakan untuk mengukur efek
kombinasi dari tekanan fisik dan tekanan
biomekanik akibat aktivitas kerja yang
dilakukan.
Pengamatan Melalui Monitor

Alat monitor telah dikembangkan untuk mengukur berbagai


aspek dari aktivitas fisik yang meliputi posisi, kecepatan dan
percepatan gerakan. Sistem ini terdiri dari sensor mekanik
yang dipasang pada bagianbagian tubuh pekerja yang akan
diukur .
Nordic Body Map (NBM)
Melalui NBM seperti pada di bawah dapat diketahui bagian-
bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan
mulai dari rasa tidak nyaman (agak sakit) sampai sangat
sakit.
Langkah-langkah Mengatasi Keluhan Muskuloselektar

01 02 03 04

ELIMINASI SUBSTITUSI PARTISI VENTILASI


menghilangkan sumber bahaya yang ada. Hal mengganti alat/bahan lama dengan alat/bahan pemisahan antara sumber bahaya dengan menambah ventilasi untuk
ini jarang bisa dilakukan mengingat kondisi baru yang aman, menyempurnakan proses pekerja, sebagai contoh, memisahkan ruang mengurangi resiko sakit, misalnya
dan tuntutan pekerjaan yang mengharuskan produksi dan menyempurnakan prosedur mesin yang bergetar dengan ruang kerja
untuk menggunakan peralatan yang ada. penggunaan peralatan. akibat suhu udara yang terlalu panas.
lainnya, pemasangan alat peredam getaran
Pendidikan dan pelatihan
Melalui pendidikan dan
REKAYASA MANAJEMEN
pelatihan, pekerja menjadi
lebih memahami lingkungan
Keluhan Muskuloskeletal dan
alat kerja sehingga
diharapkan dapat melakukan
penyesuaian dan inovatf
dalam melakukan upaya- Pengawasan yang intensif
upaya pencegahan terhadap Melalui pengawasan yang
resiko sakit akibat kerja intensif dapat dilakukan
pencegahan secara lebih dini
terhadap kumungkinan
Pengaturan waktu kerja dan istirahat
terjadinya resiko sakit akibat
yang seimbang Pengaturan waktu
kerja.
kerja dan istirahat yang seimbang,
dalam arti disesuaikan dengan
kondisi lingkungan kerja dan
karakteristik pekerjaan, sehingga
dapat mencegah paparan yang
berlebihan terhadap sumber bahaya.
Thanks! Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon, and infographics & images by Freepik and illustrations by Storyset

Anda mungkin juga menyukai