Anda di halaman 1dari 3

Nama : Silvia upri amalia

Kelas : Ekstensi

NIM : 202043025

1. Muskuloskeletal
Musculoskeletal adalah sistem kompleks yang merupakan penunjang bentuk
tubuh dan bertanggung jawab terhadap pergerakan melibatkan otot- otot dan
kerangka tubuh termasuk sendi, ligament, tendon dan saraf.
Terdapat faktor yang menyebabkab terjadinya keluhan sistem musculoskeletal
a. Faktor perkerjaan :
 Penggunaan otot yang berlebihan
 Aktivitas berulang
 Sikap kerja tidak alamiah
b. Faktor lingkungan
 Tekanan > sikap duduk yang keliru akibat kursi yang tidak sesuai
dengan tubuh
 Getaran
 Suhu
c. Faktor manusia
 Umur > keluhan musculoskeletal dirasakan pada umur 20-40 tahun
keatas
 Jenis kelamin > otot- otot wanita mempunyai ukuran yang lebih
kecil & kekuatannya hanya dua pertiga (60%) daripada otot pria
terutama otot lengan, punggung dan kaki
 Ukuran tubuh/ antropometri > wanita gemuk mempunyai resiko
keluhan otot 2x lipat dibandingkan wanita kurus
 Kesehatan/ kesegaran jasmani > pekerja yang tidak terbiasa
berolahraga memiliki resiko lima kali lebih besar menderita
gangguan musculoskeletal disbanding yang sering berolahraga
(Deyyas & Tafese, 2014)
Gejala klinis
Rasa nyeri merupakan gejala umum yang berhubungan dengan gangguan
musculoskeletal dalam beberapa kasus, dapat juga terjadi kekakuan sendi,
ketegangan otot, kemerahan, dan pembengkakakn pada area yang terkena.
Tahapan perkembangan meliputi:
1) Tahap awal : rasa sakit dan kelelahan pada anggota tubuh yang
terkena selama melakukan pekerjaan, tetapi hilang saat malam hari
atau saat libur kerja
2) Tahap peralihan : rasa sakit dan kelelahan terjadi lebih awal dalam
jam kerja dan tetap terasa di malam hari. Terjadi penurunan kapasitas
dalam melalaikan pekerjaan repetitif.
3) Tahap akhir : rasa sakit, kelelahan, dan kelemahan terjadi saat sedang
beristirahat, terjadi ketidakmampuan untuk tidur dan mengerjakan
tugas- tugas ringan.

2. Trauma tulang belakang (Spinal)


Setiap cedera tulang belakang > INGAT!!!
Curiga fraktur servikal > Neck collar+LSB
Berikut kejadian pada trauma tulang belakang :
1) Flexion injury : cedera fleksi atau engsel kedepan paling sering terjadi
pada tulang belakang lumbal setelah terjatuh dalam posisi
membungkuk atau benda jatuh pada punggung yang bengkok. Fleksi
biasanya mempengaruhi tulang belakng leher bagian bawah karena
dagu berbatasan dengan tulang dada dan mengurangi kerusakan di
daerah yang lebih tinggi. Fleksi jarang terjadi pada tulang belakang
dada karena hal ini di amankan oleh tulang rusuk.
2) Compression injury : fraktur kompresi biasanya disebabkan oleh
hilangnya masa tulang atau osteoporosis yang terjadi sebagai bagian
dari penuaan. Jatuh, batuk, atau mengangkat benda berat dapat
menyebabkan fraktur tulang belakang.
3) Flexion – rotation injury : cedera tulang belakang translasi- rotasi
adalah cedera parah yang ditandai dengan perpindahan horizontal atau
rotasi satu tubuh fertebral terhadap yang lain

Intervensi pada kasus trauma musculoskeletal


1) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan alat fiksasi infasif
3) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan mobilitas

Intervensi kasus trauma tulang belakang (spinal)


1) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
2) Kerusakan mobilita fisik berhubungan dengan kerusakn neuro muscular
3) Retensi urine berhubungan dengan hambatan dalam reflek berkemih
4) Inkontinensia urine total berhubungan dengan trauma atau penyakit yang
mempengaruhi saraf medulla spinal
5) Konstipasi berhubungan dengan kelemahan neurologis dengan lumbal

Anda mungkin juga menyukai