Anda di halaman 1dari 11

ERGONOMI

DEFINISI

Ergonomi merupakan gabungan dari beberapa ilmu yang mencakup


sistem manusia, mesin, dan lingkungan yang saling berinteraksi
(International Ergonomic Association), selain itu dalam ergonomic
juga mempelajari tentang desain/perancangan alat kerja dan
lingkungan kerja yang sesuai kapasitas dan keterbatasan manusia
(Pheasant, 1999). Ilmu ini dirumuskan sebagai ilmu penyesuaian
pekerjaan terhadap pekerja Kesimpulannya ergonomic dirumuskan
sebagai ilmu multidisiplin yang mencari kenyamanan pekerja di
tempat kerja dan semua aspek fisiologinya.
Ruang Lingkup Ergonomi
Prinsip Ergonomi Macleod (1999)
1. Bekerja dalam posisi atau postur
7. Minimalisasi titik beban
normal

2. Mengurangi beban berlebihan 8. Mencakup jarak ruang

3. Menempatkan peralatan dalam 9. Menciptakan lingkungan kerja yang


jangkauan nyaman

4. Bekerja sesuai dengan ketinggian 10. Melakukan gerakan, olahraga dan


dimensi tubuh peregangan saat bekerja

11. Membuat agar display dan contoh


5. Mengurangi gerakan berulang
mudah dimengerti

6. Minimalisasi gerakan statis 12. Menguras stress


Musculoskeletal Disorders (MSDs)

 Kondisi patologis yang mempengaruhi fungsi normal dari jaringan


halus sistem musculoskeletas yang mencakup sistem syaraf,
tendon, otot, dan struktur penunjang seperti discus intervertevral
(Niosh, 1997).
 Cidera pada otot, syaraf, tendon, ligament, sendi, kartilago atau
spinal disc.
 MSDs muncul tidak secara spontan atau langsung, melainkan butuh
waktu yang lama dan bertahap sampai gangguan musculoskeletal
mengurangi kemampuan tubuh manusia dengan menimbulkan rasa
sakit
Gejala Musculoskeletal Disorders (MSDs)

Keluhan musculoskeletas adalah keluhan pada bagian-bagian otot


skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan ringan
sampai sangat sakit. Keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi
(Tarwaka dkk, 2004):
1. Keluhan sementara (reversible) yaitu keluhan otot yang terjadi
pada saat otot menerima beban statis, namun keluhan tersebut
akan segera hilang apabila dihentikan.
2. Keluhan menetap (persistent) yaitu keluhan oto yang bersifat
menetap, meskipun pembebanan kerja telah dihentikan tetapi
rasa sakit pada otot masih berlanjut
Jenis Cidera (NIOSH, 2007)
A. Cidera Pada Tangan
• Tendinitis peradangan (pembengkakan) atau iritasi pada tendon.
• Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu penekanan yang terjadi pada syaraf tengah yang terletak pada
pergelangan tangan yang dikelilingi jaringan dan tulang.
• Trigger finger yaitu tekanan yang berulang pada jari-jari saat menggunakan alat yang berakibat rasa sakit
& tidak nyaman
• Epicondylitis yaitu rasa nyeri atau sakit pada bagian siku.
• Hand-Arm Vibration Syndrome (HAVS) cidera pada pergelangan tangan akibat peralatan kerja yang
memiliki getaran.
B. Cidera Pada Bahu dan Leher
• Bursitis. Peradangan (pembengkakan) atau iritasi yang terjadi pada jaringan ikat
yang berada pada sekitar persendian.
• Tension Neck Syndrome. Gejala ini terjadi pada leher yang mengalami ketegangan
pada otot-ototnya disebabkan postur leher menengadah ke atas dalam waktu yang
lama.
C. Cidera Pada Punggung dan Lutut
• Low Back Pain. Cidera pada punggung dikarenakan otot-otot tulang belakang
mengalami peregangan jika postur punggung membungkuk.
• Penyakit musculoskeletal yang terdapat di bagian lutut berkaitan dengan tekanan
pada cairan di antara tulang dan tendon.
Metode Pencegahan (BRIEF Survey)

Salah satu dari metode penilaian (assessment) untuk mengukur risiko ergonomi yaitu BRIEF Survey,
metode penilaian dari Humantech Inc. BRIEF merupakan alat skrining awal (initial screening)
dengan menggunakan sistem rating untuk mengidentifikasi bahaya ergonomi yang diterima pekerja
dalam kegiatannya sehari-hari. BRIEF Survey digunakan untuk menentukan sembilan bagian tubuh
meliputi tangan kiri dan pergelangannya, siku kiri, bahu kiri, tangan kanan dan pergelangannya,
siku kanan, bahu kanan, leher, punggung dan kaki yang berisiko terhadap MSDs (muscoloskletal
disorders) dengan menilai empat faktor berikut:
• Postur (posture), sikap anggota tubuh pekerja yang janggal sewaktu menjalankan pekerjaan
• Gaya/beban (force), merupakan beban yang harus ditanggung oleh anggota tubuh pada saat
melakukan postur janggal
• Lama (duration), yaitu lamanya waktu anggota tubuh dalam melakukan postur janggal selama
pekerjaan
• Frekuensi (frequency), adalah banyaknya gerakan postur janggal yang dilakukan secara berulang
tiap menit
Daftar Pustaka

• Macleod, D., 1990, 10 Principles of Ergonomics. Available Online at


https://www.danmacleod.com/ErgoForYou/10_principles_ of_ergo nomics.htm
• Bernard, BP. (ed), et al. Musculoskeletal Disorder And Workplace Factors: A Critical Review Of
Epidemiologic Evidence For Work-Related Musculoskeletal Disorders Of The Neck, Upper
Extremity, And Low Back. U.S. Department Of Health And Human Services, Public Health
Services Center For Disease Control And Prevention, National Institute For Occupational Safety
And Health ; July 1997. Tersedia Di Www.Cdc.Gov/Niosh/Pdfs/97-1a. Diakses 28 Oktober 2008.
• Pheasant, Stephen.1999.Bodyspace : Anthropometry, Ergonomics and the Designof Work. Taylor
& Francis, London : xi + 244 hlm.
• Tarwaka, dkk. 2004. Ergonomi untuk Kesehatan, Keselamatan & Produktivitas. Edisi I, Cetakan
I. Surakarta : UNIBA Press.
• Straker, L. M. 2000. An Overview of Manual Handling Injury Statistic in Western Australia. Perth:
International Ergonomics Association, Curtin University Technology

Anda mungkin juga menyukai