MAHASISWA:
RIANGGA WIDODO
NIM
1420121057
1. Definisi
Soeyono &Waspad, 2001 (dalam Wijaya, 2013), gagal ginjal kronik adalah
suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat
fungsi ginjal yang progresif, pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal
(Sudoyo, 2010).
kronik adalah penyakit ginjal yang bersifat progresif dan irreversible, terjadi
a. Stadium I
sisa nefron yang ada dapat membawa fungsi-fungsi normal ginjal. Pada
b. Stadium II
Insufisiensi ginjal, dimana lebih dari 75% jaringan telah rusak, Blood
c. Stadium III
Gagal ginjal stadium akhir atau uremia. Tingkat renal dari gagal ginjal
kronik yaitu sisa nefron yang berfungsi < 10%. Pada keadaan ini
kreatinin serum dan kadar BUN akan meningkat dengan menyolok sekali
4. Etiologi
a. Gangguan pembuluh darah ginjal yaitu berbagai jenis lesi vaskular dapat
paling sering adalah aterosklerosis pada arteri renalis yang besar, dengan
fibromuskular pada satu atau lebih arteri besar yang juga menimbulkan
erythematosus (SLE).
yang berasal dari kontaminasi tinja pada traktus urinarius bakteri. Bakteri
ini mencapai ginjal melalui aliran darah atau yang lebih sering secara
plenlonefritis.
glomerulus.
f. Obstruksi traktus urinarius yaitu oleh batu ginjal, hipertrofi prostat, dan
konstriksi uretra.
cairan di dalam ginjal dan organ lain, serta tidak adanya jaringan ginjal
a. Minuman Bersoda
dengan baik.
b. Kekurangan Vitamin B6
batu ginjal. Untuk fungsi ginjal yang sehat, seseorang harus memiliki
setidaknya 1,3 miligram vitamin B6 dalam makanan mereka setiap
harinya.
c. Merokok
batang rokok saja sehari sudah cukup untuk melipat gandakan jumlah sel
endotel yaitu sel yang melapisi dinding pembuluh darah untuk bisa hadir
e. Kekurangan Magnesium
selama malam tepatnya saat kita sedang tertidur, sehingga ketika kita
tidak bisa tidur, gangguan konstan pada ginjal bisa terjadi bahkan ginjal
Jika Anda tidak mendapatkan cukup air, racun mulai terakumulasi dalam
Jika Anda secara teratur terus terbiasa untuk menahan- nahannya, hal itu
akan meningkatkan tekanan urin pada ginjal, efek buruknya adalah dapat
Semua obat- obatan farmasi memiliki efek samping dan banyak dari
Kerusakan Ginjal Ini merupakan hal penting untuk diingat bagi penderita
tekanan darah tinggi dan diabetes, dua kondisi penyakit ini meningkatkan
studi tersebut dinyatakan bahwa ketika kita mencerna protein, tubuh akan
ginjal.
6. Patofisiologi
sebagai upaya kompensasi, yang diperantarai oleh molekul fase aktif seperti
yang diikuti oleh peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomelurus.
maladaptasi berupa sklerosis nefron yang masih tersisa. Proses ini akhirnya
dasarnya sudah tidak aktif lagi. Adanya peningkatan aktifitas aksis renin-
factors seperti transforming growth factor beta. Beberapa hal yang juga
Pada stadium paling dini penyakit ginjal kronik, terjadi kehilangan daya
perlahan tapi pasti, akan terjadi penurunan fungsi nefron yang progresif,
yang ditandai dengan peningkatan kadar urea dan kreatinin serum (Setiati,
2014).
Menurut Long, 1996 (dalam Wijaya, 2013) Pada waktu terjadi kegagalan
sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron utuh). Nefron yang utuh
nefron-nefron rusak. Beban bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar
daripada yang bisa diabsorbsi berakibat diuresis osmotik disertai poliuri dan
oliguria timbul disertai retensi produk sisa. Titik dimana timbulnya gejala-
gejala pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas
kegagalan ginjal bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang 80%-90%. Pada
tingkat ini fungsi renal yang demikian nilai creatinin clearance turun
7. Manifestasi Klinis
sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat badan berkurang, mudah
muntah, nafas dangkal atau sesak nafas baik waktu ada kegiatan atau tidak,
edema yan disertai lekukan, ruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga
sangat parah.
toksik, pruritis, anoreksia, mual, muntah, dan cegukan, kedutan otot, kejang,
perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu berkonsentrasi).
8. Pemeriksan Penunjang
a. Gambaran Laboratoris
isostenuria.
b. Gambaran Radiologis
Foto polos abdomen bisa tampak batu radio opak. Pielografi intravena
dilakukan.
9. Komplikasi
a. Anemia
b. Osteodistofi ginjal
metabolisme mineral. Jika kadar kalsium dan fosfat dalam darah sangat
Hadibroto, 2008).
c. Gagal jantung
produk sampah uremik dan dialysis yang tidak adekuat, gagal ginjal
angiostensin-aldosteron.
d. Disfungsi ereksi
antara lain :
2015)
haluaran urine 24 jam. Protein akan dibatasi karena urea, asam urat, dan
menumpuk secara cepat dalam darah jika terdapat ganguan pada klirens
diet yang mengandung 0,25 gr protein yang tidak dibatasi kualitasnya per
biasanya dilonggarkan hingga 60-80 gr/ hari (1,0 kg per hari) apabila
Pengaturan diet natrium penting sekali pada gagal ginjal. Jumlah natrium
yang dianjurkan adalah 40-90 mEq/ hari (1-2 gr natrium), tetapi asupan
disaluran gastrointestinal.
c. Dialisis
peritoneum dan akan masuk dalam cairan dialisat dan dari sana akan
dialisis dan transplatasi ginjal sedini mungkin sejak penyakit renal mulai
ginjal adalah terapi yang paling ideal mengatasi gagal ginjal terminal.
Ginjal yang dicangkokkan berasal dari dua sumber, yaitu donor hidup
atau donor yang baru saja meninggal (donor kadaver). Akan lebih baik
harus minum obat seumur hidup. Juga pasien operasi ginjal lebih rentan
obat dan resiko lain yang berhubungan dengan operasi (Alam &
Hadibroto, 2008).
11. Diagnosis
1) Kriteria Hasil :
c) Na, K, Cl, Mg, BUN, Creat dan biknat dalam batas normal.
2) NIC
Acid-Base management
dan urine.
Pasien hemodialisis
b) Monitor TD.
d) Monitor CT.
1) Kriteria Hasil
adekuat.
ditres pernapasan.
2) NIC
Airway menejemen
1) Kriteria hasil
2) NIC
Fluid menegement
HMT,osmolalitas urin).
PCWP.
memburuk.
Fluid monitoring
1) Kriteria Hasil
2) NIC
Nutrition Menegement
dibutuhkan.
ahli gizi).
mencegah konstipasi.
Nutrition Monitoring
a) Monitor BB pasien.
selama makan.
cavitas oral.
metabolik sekunder.
1) Kritria Hasil
temperatur, hidrasi).
2) NIC
Pressure Menegement
f) Oleskan lotion atau minyak bayi (baby oil) pada daerah tertekan.
sampah.
1) Kriteria Hasil
d) Energy psikomotor
e) Level kelemahan
2) NIC
Activity therapy
diakukan
dan krek
beraktifitas
1) Kriteria Hasil
mencari bantuan).
menejemen nyeri.
nyeri).
2) NIC
Pain management
m) Tingkatkan istirahat.
tidak berhasil.
Analgesic administration
pemberian obat.
teratur.
pertama kali.
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberaa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
2. Tipe Keluarga
a. Tradisional Nuclear
Keluarga inti terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu
b. Extended Family
Keluarga besar adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara atau
dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah, misalnya: nenek,
c. Reconstituted Nuclear
e. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, tinggal
f. Single Parent
g. Dual Carrier
memiliki anak.
h. Commuter Married
i. Single Adult
Pria atau wanita dewasa dan tidak ada keinginan untuk menikah.
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah, yaitu kakek, nenek,
k. Institusional
l. Comunal
Satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya di dalam satu
kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan
o. Cohibing Couple
3. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman dan UU No. 10 tahun 1992 dalam (Ali, 2010) membagi
a. Fungsi afektif
positif, peran dijalankan dengan baik, dan penuh rasa kasih sayang.
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Reproduksi
perumahan dll.
keperawatan.
4. Tugas keluarga
adalah :
keluarga.
1. Definisi
a. Pengkajian
rumah tangga, tetapi anggota keluarga lain yang menjadi bagian dari
keluarga inti.
pelayanan kesehatan.
3) Pengkajian lingkungan
a) Karakteristik rumah
4) Stuktur keluarga
berkomuniikasi.
d) Struktur peran
bualan.
bulan
6) Pemeriksaan fisik
b. Pengumpulan data
1) Wawancara
2) Pengamatan/ Observasi
3) Pemeriksaan Fisik
4) Studi Dokumentasi
a) Diagnosis Aktual
keperawatan.
c) Diagnosis potensial(keadaan sejahtera)
b) Pengertian
d) Faktor penyebab
masalah
meliputi:
d. Prioritas Masalah
Scoring :
: Skor x Bobot
Angka tertinggi
3) Jumlah skor untuk semua kriteria, dengan skor tertinggi adalah 5,
c) Bantu keluarga untuk mengenal tanda dan gejala gagal ginjal yang
gagal ginjal:
ditangani.
ginjal:
kesehatan.
(BPJS).
g. Implementasi
melakukan perawatan.
h. Evaluasi
Evaluasi menurut Ali (2010) adalah sebagai langkah terakhir pada proses
berjalan dengan baik dan apakah tindakan berjalan dengan baik. Alasan
berguna.
keperawatan
adalah :
1) Observasi langsung
4) Latihan simulasi
masalah keluarga
GFR menurun
Gagal ginjal
Perubahan Kerusakan vaskuler
kronik
situasi pembuluh darah
Krisis
Kurang situasional Penyumbatan
informasi pembuluh darah
Metode koping
Defisiensi pengetahuan tidak efektif Vasokontriksi
gagal ginjal kronik
berhubungan dengan Gangguan sirkulasi
Ketidakefektifan
ketidakmampuan koping
keluarga mengenal Risiko komplikasi
berhubungan
masalah kesehatan. (anemia, gagal jantung)
dengan
berhubungan dengan
ketidakmampuan
ketidakmampuan
keluarga
Ketidakpatuhan keluarga memanfaatkan
penatalaksanaan diet mengambil
fasilitas kesehatan.
gagal ginjal kronik keputusan.
berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan Intoleransi aktifitas berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga
merawat aggota keluarga yang
sakit
Gambar 2.3. Pathway keluarga dengan gagal ginjal kronik dikembangkan dari NANDA(2015)
DAFTAR PUSTAKA
Alam, Syamsir, Hadibroto, Iwan (2008). Gagal Ginjal. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Basford, Lynn, Oliver Slevin . 2006 . Teori & Praktik Keperawatan.Jakarta: EGC.
Setiati, Siti, dkk. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta:
Interna Publishing.
Suyono, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., Setiati, S. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing.