Anda di halaman 1dari 24

PENUGASAN INDIVIDU

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. T DENGAN NY.S YANG


MENDERITA CKD ON HD

MAHASISWA:
RIANGGA WIDODO

NIM
1420121057

PROGRAM ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG
2022
A. Pengkajian Data Umum
1. Nama kepala keluarga(KK) : Tn. T
2. Alamat dan telepon :Jln Sinurbaya, Kepuh karangpawitan
3. Pekerjaan kepala keluaga : Pegawai Swasta
4. Pendidikan kepala keluarga : D3
5. Komposisi keluarga dan genogram :
No Nama Jenis kelamin Hub dalam KK Umur Pendidikan Riwayat
Imunisasi
1. Tn.T Laku-laki Suami 49 D3 Lengkap
2. Ny. S Perempuan Istri 46 SMA Lengkap
3. Nn.A Perempuan Anak 23 Kuliah Lengkap

6. Tipe keluarga : Nuclear Family


7. Suku bangsa : Jawa
8. Agama : Islam
9. Status sosial ekonomi keluarga : Tn. T mengatakan pengahasilan tiap bulan Rp 4.000.000.
keluarga mengatakan penghasilan itu masih cukup untuk kehidupan sehari-hari dan membayar
uang kuliah anak.
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn. T mengatakan rekreasi jika ada waktu libur yang pas, biasanya peri ke bandung
dansaat lebaran atau hari raya Haji pulang ke kampung
B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Riwayat Penyakit (Yang sakit di keluarga) saat ini : (PQRS)
Pada bulan Agustus klien sudah merasakan sakit tapi baru mengetahui penyakitnya adalah
gagal ginjal setelah memeriksakan diri ke Dokter keluarga yang kemudian disarankan untuk
periksa darah. Hasil laboratorium ternyata didapatkan kadar ureum kreatinin 7,4 pada bulan
Oktober 2020. Pada waktu itu Dokter merujuk ke RS namun keluarga tidak bersedia dan
mencari obat alternatif. Namun setelah dibiarkan 1 bulan, kondisi tubuh Ny. S semakin
menurun bahkan berat badannya pun turun drastis yang tadinya 68 kg menjadi 56 kg. Setelah
itu diperiksakan lagi ke Dokter. Karena tekanan darah Ny. S pada waktu itu 190/100 dan kadar
ureum kreatinnya 10,6 maka langsung dirujuk ke RS keluarga pun membawanya Ny. S dirawat
selama beberapa hari dan disarankan untuk cuci darah 2 kali dalam 1 minggu. Keluarga sangat
cemas dengan kondisinya Ny. S yang harus mempertahankan hidupnya dengan cuci darah,
keluarga juga takut jika terjadi sesuatu dengan Ny. S suatu hari nanti, ditambah lagi keluarga
bingung, bagaimana sampai Ny. S bisa terkena gagal ginjal padahal dalam riwayat anggota
keluarga yang lain tidak ada yang mengalami penyakit seperti yang diderita Ny T. Keluarga
juga mengatakan tidak punya punya penyakit menurun seperti DM dan gagal ginjal. Belum ada
keluarga yang sakit hingga diraawat di RS.
2. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap keluarga mulai melepas anak sebagai
dewasa. Hal ini didukung dengan data anak yang sudah mulai bekerja secara mandiri sambil
kuliah.
3. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Sejauh ini keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap
perkembangan saat ini
4. Riwayat keluarga inti.
Tn. T mengatakan bahwa istri sakit ginjal dan dianjurkan cuci darah rutin, Tn. T juga
mengatakan bahwa dirinya tidak menderita sakit apapun sampai saat ini begitu juga dengan
anak mereka Nn.A
5. Riwayat keluarga sebelumnya.
Tn. T mengatakan tidak pernah sakit sebelumnya, apalagi istri tiba-tiba sakit parah lalu
dikatakan terkena penyakit ginjal dan harus dicuci darah
C. Pengkajian lingkungan
1. Karakteristik rumah
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tn. T mengatakan tetangga sekitar rumah sangat baik, ketika ada masalah keluarga contohnya
saat istri sakit tetangga datang memberi semangat
3. Mobilitas geografis keluarga
Tn. T mengatakan mereka sudah pindah di karawang 20 tahun yang lalu dan sempat
mengontrak rumah, setelah uang dikumpulkan bisa membeli perumahan yang saat ini di
tempati
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.T sering mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian, arisan di sekitar rumah
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga mengatakan ada keluarga juga di karawang, tetapi rumahnya agak jauh, ketika ada
masalah keluarga ini sering membantu.Tn. T juga mengatakan jika sakit atau mau berobat
menggunakan BPJS dan klinik atau puskesmas dan rumah sakit dekat dari rumah
6. Pola komunikasi keluarga
Tn.T mengatakan komunikasi dalam keluarga tidak ada masalah karena kami jika ada masalah
langsung dibicarakan bersama.
7. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn.T selalu mengandalkan Allah dikehidupan sehari-hari kerana Allah sumber
kekuatan manusia.
8. Struktur peran
Tn.T adalah orang yang mengambil keputusan dalam rumah tangga, istri sebagai pengingat
Tn.T dan Nn.A lupa akan sesuatu
9. Nilai atau norma keluarga
Keluarga menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama Islam dengan melakukan sholat 5
waktu

D. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Fungsi afektif keluarga hubungan antar anggota keluarga baik, mempunyai rasa saling
mendukung, menghargai dan menghormati satu sama lain. Keluarga takut Fungsi sosial
keluarga yaitu hubungan dengan masyarakat baik, keluarga cukup aktif dalam kegiatan
dimasyarakat.
2. Fungsi sosialisasi
Tn.T dan Ny. S bertanggungg jawab Bersama dalam membesarkan dan mendidik anaknya.
Keluarga Tn. T selalu menyiapkan kebutuhan perkembangan anak dari saat kecil, mengajarkan
menghargai orang lain, sopan terhadap orang yang lebih tua
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga sangat sadar bahwa kesehatan sangat penting dan perlu dijaga. Setiap ada keluarga
yang sakit, keluarga akan langsung memeriksakan ke Dokter atau membelikan obat ke apotek.
Ny T mendapat dukungan keluarga dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya. Keluarga saling
menghargai, membantu serta mendukung satu sama lain, dan merawat anggota keluarga yang
sakit secara bersama-sama semampu mereka.
Pengkajian berdasarkan lima tugas keluarga :
a. Tugas keluarga dalam mengenal masalah,
Keluarga dan klien mengatakan belum mengetahui tentang penyakit gagal ginjal,
mengenai pengertian, tanda gejala, penyabab, dan cara pengobatan. Keluarga juga
masih bingung dengan penatalaksanaan gagal ginjal. Keluarga sering bertanya apakah
gagal ginjal bisa disembuhkan. Saat menanyakan mengenai informasi tentang gagal
ginjal keluarga terlihat sangat antusias. Sehingga terjadi masalah ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah gagal ginjal.
b. Tugas keluarga dalam mengambil keputusan terkait masalah gagal ginjal.
Keluarga mengatakan setiap ada anggota keluarga yang sakit, dibawa ke dokter.
Keluarga juga rutin mengantar klien cuci darah 2 kali dalam satu minggu. Tidak ada
pikiran keluarga untuk menyerah terhadap penyakit yang diderita Ny. S keluarga
sangat percaya terhadap tenaga kesehatan, sehingga dalam hal ini tidak terjadi
masalah.
c. Tugas keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
Keluarga mengatakan cemas dengan kondisi Ny. S. Keluarga juga bingung bagaimana
cara merawat Ny T dirumah. Dari hasil pengkajian ada kecemasan yang berarti klien
menderita kecemasan berat. Sehingga muncul masalah anxietas berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
d. Tugas keluarga dalam memodifikasi lingkungan.
Keluarga dan klien mengatakan tidak tahu banyak dengan makanan dan minuman
yang harus dihindari pasien dengan gagal ginjal. Klien mengatakan berusaha untuk
mematuhi diit, namun klien sering merasakan haus, dan minum melebihi yang
dianjurkan (lebih dari 2 gelas per hari). Sehingga ditemukan masalah resiko komplikasi
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.
e. Tugas keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan.
Dari hasil pengkajian, kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan
sudah baik, keluarga selalu membawa anggota keluarga yang sakit, ke dokter. Keluarga
juga mempunyai BPJS Kesehatan, sehingga tidak ditemukan masalah kesehatan dalam
memanfaatkan fasilitas kesehatan.

E. Stress Dan Koping Keluarga


Stress jangka pendek yang dihadapi keluarga adalah khawatir ketika salah satu anggota keluarga
yang mengeluh akan kesehatannya. Sedangkan stress jangka panjang adalah keluarga ingin
mewujudkan kesehatan semua anggota keluarga secara maksimal.
Stress jangka panjang keluarga takut pada kondisi Ny.S suatu saat drop dan makin menurun. Untuk
menghadapi persoalan itu keluarga berunding dengan keluarga lain dan juga berdoa ke pada Allah
menyerahkan kesehatan Ny.S dan keluarga.
F. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan
Keluarga berharap perawat dapat memberikan atau membantu menyelesaikan masalah
kesehatan yang dihadapi keluarga. Keluarga ingin mendapatkan berbagai informasi
menganai masalah kesehatan, demi menjaga kesehatan keluarga. Terutama gagal ginjal
yang diderita klien. Keluarga juga berharap sistem kesehatan yang disediakan oleh
pemerintah bisa ditingkatkan lagi sehingga keluarga tidak kuatir akan masalah
pengobatan Ny.S atau keluarga yang sakit.

10. Fungsi reproduksi


Keluarga Tn. T dan Ny. S mempunyai 1 orang anak perempuan, anak ke 2 meninggal saat lahir.
Ny.S sekarang menggunakan KB IUD
11. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. T menggatakan sejauh ini uang dari hasil penghasilan Tn.T cukup untuk kebutuhan
makan dan kebutuhan sehari-hari, juga masih bisa membayar uang kuliah Nn.A dan masih bisa
menabung sedikit untuk keperluan mendesak.
G. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Tn. S Ny. S Nn. A


KU/ Baik/ Baik/ Baik/
Kesadaran composmentis composmentis composmentis
TTV TD:120/80 mmHg TD: 160/90 mmHg TD: 130/80 mmHg
N: 80x/ menit N : 52 kali/ menit N : 92 kali/ menit
S : 36 0C S : 36,2 0C S : 36,8 0C
RR:15 x/ menit RR:19 x/ menit RR:19 x/ menit
Pemeriksaan Tn. S Ny. S Nn. A
BB/ TB BB= 65 Kg, BB= 56Kg, TB= BB= 93Kg, TB=
TB= 167 cm 155 cm 155 cm

Kepala Mesocepal, Mesocepal, rambut Mesocepal,rambut


rambut pendek, pendek, pendek,
bergelombang, bergelombang, bergelombang,
kulit kepala bersih kulit kepala bersih kulit kepala bersih
Mata Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak
ikterik, ikterik, ikterik,
konjungtiva tidak konjungtiva konjungtiva tidak
anemis, anemis, pandangan anemis, pandangan
pandangan mata mata tidak kabur mata tidak kabur
tidak kabur
Hidung Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
tidak ada sekret, tidak ada sekret, tidak ada sekret,
tidak ada polip tidak ada polip tidak ada polip

Telinga Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
serumen, fungsi serumen, fungsi serumen, fungsi
pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik

Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir


lembab, gigi kering, gigi bersih, lembab, gigi
bersih, lidah lidah bersih bersih, lidah bersih
bersih
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid

Paru-paru I:pergerakan I:pergerakan I:pergerakan


simetris simetris simetris
P:voka fremitus P:vokal fremitus P:vokal fremitus
simetris simetris simetris
P : sonor P : sonor P : sonor
A : vesikuler A : vesikuler A : vesikuler
Pasien
mengatakan sesak
nafas jika terlalu
banyak kerjaan,
keringat dingin
Jantung I : ictus cordis I : ictus cordis I : ictus cordis
tidak terlihat tidak terlihat tidak terlihat
P:ictus cordis P:ictus cordis P:ictus
teraba pada ic 5 teraba pada ic 5 cordis
P : redup P : redup teraba pada ic 5
A : S1, S2 reguler A : S1, S2 reguler P : redup
A : S1, S2 reguler
Abdomen I:datar I:datar I:datar
A:peristaltik 12 A:peristaltik A:peristaltik 11x/menit
kali/menit 10x/menit P:tidakada nyeri
P: tidak ada nyeri P:tidak ada nyeri tekan
tekan tekan P: tympani
P : tympani P: tympani

Pemeriksaan Tn. S Ny. S Nn. A


Ginjal I : simetris I : asimetris P: I : simetris
P: tidak teraba tidak teraba P: tidak teraba
P: tidak ada nyeri P: ada nyeri tekan P: tidak ada nyeri
tekan A: ada tekan
A: tidak terdengar bunyi A: tidak
bunyi desiran desiran (bruits) terdengar
bunyi desiran
Ekstremitas Tonus otot baik, Tonus otot baik, Tonus otot baik,
atas tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka,
tidak ada oedema. tidak ada oedema tidak ada oedema

Ekstremitas Tonus otot baik, Tonus otot baik, Tonus otot baik,
bawah tidak cidera luka, tidak cidera luka, tidak cidera luka,
tidak oedema ada oedema tidak ada oedema
Kulit Kulit berwarna, Kulit berwarna, Kulit berwarna,
sawo matang, sawo matang, sawo matang,
turgor kulit baik kulit kering turgor kulit baik

H. Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1. S: keluarga dan klien Defisiensi ketidakmampuan keluarga
mengatakan belum pengetahuan mengenal
mengetahui tentang
penyakit gagal ginjal,
mengenai pengertian,
tanda gejala, penyabab,
dan cara pengobatan.
O :Klien banyak
bertanya mengenai
penyebab serta
pengobatan.
-Ny. S didiagnosis
gagal ginjal, dan harus
rutin melakukan cuci
darah erta pengobatan.

2. S: Keluarga Anxietas ketidakmampuan


mengatakan cemas keluarga
dengan kondisi Ny. S. merawat anggota
Keluarga juga bingung keluarga yang
bagaimana cara sakit.
merawat Ny T dirumah
O: klien dan keluarga
tampak cemas ketika
menceritakan riwayatt
kesehatan Ny.S

3. S : klien mengatakan Ketidakpatuhan ketidakmampuan


berusaha membatasi keluarga
cairan yang masuk memodifikasi
Namun klien sering lingkungan
merasakan haus dan (membatasi
minum melebihi yang intake cairan dan
dianjurkan diit tinggi
O: minum protein).
>500ml/24jam dari
yang dianjurkan

4 S: klien mengatakan Intoleransi Ketidak seimbangan


antara suplai dan
sering sesak jika aktivitas
kebutuhan oksigen
beraktifitas banyak
O : klien tampak
terengah-engah saat
berbicara
Pasien minum
>500ml/24jam

I. Daftar Masalah dan Penapisan Masalah


1. Defisiensi pengetahuan keluarga Tn. S tentang gagal ginjal berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

No Kriteria Perhitungan Skore Pembenaran


1. Sifat masalah: 3/3 x 1 1 Sifat masalah yaitu
Tidak/kurang tidak/kurang sehat karena
sehat masalah sudah terjadi
ditandai dengan keluarga
belum paham, tentang
gagal ginjal
2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Mudah diubah dengan
masalah dapat memberikan penyuluhan
diubah: kesehatan mengenai
Dengan pengertian, penyebab dan
mudah penatalaksanaan
3. Potensial 2/3 x 1 2/3 Masalah kurang
masalah untuk pengetahuan dapat dicegah
dicegah: dengan memberikan
Cukup penyuluhan kesehatan dan
menambah pengetahuan
pada keluarga
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga mengetahui
masalah: bahwa Ny. S mengalami
Masalah berat, masalah gagal ginjal, maka
harus segera keluarga merasa perlu
ditangani. untuk mendapatkan
informasi.
TOTAL 4 2/3

2. Anxietas keluarga Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

No Kriteria Perhitungan Skore Pembenaran


.
1. Sifat masalah: 3/3 x 1 1 Sifat masalah yaitu kurang
Tidak/kurang sehat karena masalah sudah
sehat terjadi ditandai dengan
keluarga merasa cemas
dengan kesehatan Ny. S
2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Hanya sebagian karena
masalah dapat meyakinkan keluarga agar
diubah: tidak cemas tidak bisa
Hanya spontan
sebagian
3. Potensial 2/3 x 1 2/3 Skor masalah untuk
masalah untuk dicegah cukup karena
dicegah: merubah keyakinan
Cukup keluarga tidak selalu
berhasil
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga merasa cemas
masalah: dengan kesehatan Ny. S.
Masalah berat, Kecemasan harus segera
harus segera ditangani
ditangani.
TOTAL 3 2/3

3. Ketidakpatuhan pada Ny. S berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan (membatasi
intake cairan dan diit tinggi protein).

No Kriteria Perhitungan Skore Pembenaran


.
1. Sifat masalah: 2/3 x 1 2/3 Sifat masalah yaitu
Ancaman ancaman karena jika
keluarga tidak bisa patuh
menatalaksanaan diit dapat
menyebabkan komplikasi
2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Hanya sebagian karena
masalah dapat klien sering merasa
diubah: haus,hanya kemungkinan
Hanya kecil klien bisa membatasi
sebagian cairan.
3. Potensial 3/3 x 1 1 Rendah sebab klien sering
masalah untuk merasa haus, dan minum
dicegah: lebih dari yang dianjurkan
tinggi
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Jika tidak segera ditangani
masalah: menyebabkan terjadinya
Masalah berat, komplikasi
harus segera
ditangani.
TOTAL 4 2/3
4. Intoleransi aktivitas b.d Ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
No Kriteria Perhitungan Skore Pembenaran
.
1. Sifat masalah: 2/3 x 1 2/3 Sifat masalah yaitu
Ancaman ancaman karena jika klien
bisa membatasi
aktivitasnya

2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Penumpukan cairan diparu


masalah dapat dikarenakan kerusakan
diubah: ginjal, pentinng jika asupan
Hanya cairan diatasi
sebagian
3. Potensial 2/3 x 1 2/3 Rendah jika klien bisa
masalah untuk membatasi aktivitas
dicegah: fisiknya
rendah
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Jika tidak segera ditangani
masalah: menyebabkan terjadinya
Masalah berat, komplikasi
harus segera
ditangani.
J. Perencanaan Keperawatan Keluarga

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Implementasi Rasional


1. Ketidakpatuhan pada Ny. S Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan informasi mengenai 1. Agar klien dan keluarga
berhubungan dengan keperawatan selama 3 kali diet gagal ginjal yaitu diet mengetahui fungsi dan
ketidakmampuan keluarga kunjungan diharapkan masalah rendah protein. manfaat dari diit
memodifikasi lingkungan (membatasi ketidakpatuhan berhubungan 2. Jelaskan kepada keluarga tersebut
intake cairan dan diit tinggi protein). dengan ketidakmampuan mengenai makanan yang 2. Agar keluarga dapat
keluarga memodifikasi dianjurkan dan tidak memantau asupan
lingkungan teratasi dengan dianjurkan bagi pasien gagal makanan yang baik
kriteria hasil: ginjal. untuk klien
- Pasien dapat 3. Jelaskan mengenai pentingnya 3. Kepatuhan pada diit
melaksanakan diet gagal kepatuhan diet gagal ginjal. yang benar akan
ginjal. 4. Jelaskan kepada keluarga agar membantu kualitas
- Keluarga mendukung mendukung kepatuhan diet hidup klien
pasien Ny. S untuk pada pasien gagal ginjal. 4. Agar keluarga juga ikut
mematuhi diet gagal 5. Jelaskan akibat yang tejadi jika serta dalam
ginjal. tidak patuh dalam pemeliharaan kesehatan
- Pasien patuh terhadap melaksanakan diet gagal klien terutama pada diit
program kesehatannya ginjal. makan
- Pasien dapat membatasi Jelaskan pentingnya menjaga asupan 5. Agar klien dan keluarga
asupan cairan cairan sesuai yang dianjurkan tenaga dapat mencegah
kesehatan komplikasi dari
ketidakpatuhan akan
diit
Asupan cairan berlebih akan
memperberat kerja ginjal dan
jantung
2. Intolerasi aktivitas b.d Ketidak Setelah dilakukan Tindakan Observasi Observasi
seimbangan antara suplai dan keperawatan selama 1 kali - Mengetahui penyebab
1. Terapeutik Identifkasi
kebutuhan oksigen kunjungan, diharapkan masalah gangguan fungsi tubuh yang dari kelelahan dalam
mengakibatkan kelelahan
keperawatan intoleransi aktivitas beraktivitas
2. Lakukan rentang gerak pasif
teratasi dengan kriteria hasil dan/atau aktif - Agar sendi-sendi tidak
1. Kemudahan dalam kaku
Edukasi
melakukan aktivitas Edukasi
3. Anjurkan tirah baring
sehari-hari meningkat - Membatasi kegiatan
4. Anjurkan melakukan aktivitas
2. Keluhan Lelah menurun secara bertahap dan aktivitas untuk
3. Dispnea setelah aktivitas mengurangi kelelahan
Kolaborasi
menurun fisik
5. Kolaborasi dengan ahli gizi
4. Frekuensi nafas membaik - Agar tubuh dapat
dan tim Kesehatan lain tentang
cara meningkatkan asupan beradaptasi degan
makanan dan pembatasan
aktivitas yang
cairan
dilakukan
Kolaborasi
- Meningkatkan asupan
energi yang dibutuhkan
tubuh, serta
mengurangi dampak
penumpukan cairan di
paru-paru

2. Defisiensi pengetahuan keluarga Tn. S Setelah dilakukan tindakan 1. Gali pengetahuan keluarga  Mengetahui tingkat
tentang gagal ginjal berhubungan keperawatan selama 2 kali tentang penyakit gagal ginjal pengetahuan keluarga
dengan ketidakmampuan keluarga kunjungan diharapkan masalah 2. Jelaskan pada keluarga tentang dank lien tentang
mengenal masalah kesehatan defisiensi pengetahuan mengenai pengertian, tanda penyakitnya saat ini
berhubungan dengan gejala, penyabab, dan cara  Memberikan informasi
ketidakmampuan keluarga tentang penyakitnya
mengenal masalah gagal ginjal pengobatan gagal ginjal agar keluarga dan klien
teratasi dengan kriteria hasil: 3. Bantu keluarga mengenal dan paham tentang
- Keluarga dan klien menyebutkan kembali penyakitnya
mampu mengenal mengenai pengertian, tanda  Mengetahui apakah
pengertian gagal ginjal, gejala, penyabab, dan cara informasi yang sudah
tanda gejala, penyabab, pengobatan. disampaikan sudah
dan cara pengobatan 4. Beri reinforcement positif atas dipahami oleh keluarga
- Keluarga keberhasilan keluaga mengenal dan klien
mengungkapkan masalah gagal ginjal.  Sebuah apresiasi bisa
kemampuan mengenal meningkatkan
penyakit dengan semangat dari orang
menyebutkan informasi lain
mengenai gagal ginjal.

3. Anxietas keluarga Tn. S berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi tingkat kecemasan 1. Tingkat stress orang
dengan ketidakmampuan keluarga keperawatan selama 2 kali keluarga berbeda-beda saat
merawat anggota keluarga yang sakit kunjungan diharapkan masalah 2. Gunakan pendekatan yang menghadapi masalah
anxietas berhubungan dengan tenang dan meyakinkan sehingga berpengaruh
ketidakmampuan keluarga 3. Dorong keluarga mendampingi pada koping
merawat anggota keluarga yang klien dengan cara yang tepat menghadapi stressor
sakit teratasi dengan kriteria 4. Dukung aktifitas sosial dan 2. Pendekatan yang tepat
hasil: komunitas akan mengurangi stress
- Keluarga dan klien 5. Dukung keluarga seseorang
mampu mengidentifikasi untuk memverbalisasi 3. Keluarga adalah orang
dan mengungkapkan perasaan mengenai sakitnya terdekat dan bisa
gejala cemas anggota keluarga dipercaya oleh klien
- Mengidentifikasi, 6. Berikan informasi tentang sehingga klien dapat
mengungkapkan dan kondisi alami penyakit, mengungkapkan
menunjukan teknik pengobatan management keluhannya
untuk mengontrol cemas strategi, serta pencegahan jika 4. Asktivias social dapat
- Postur tubuh, ekspresi diketahui. membantu sesorang
wajah dan tingkat mengurangi stress
aktifitas menunjukan 5. Membantu klien dalam
berkurangnya mengurangi stress
kecemasan 6. Informasi yang benar
dan penyampaiannya
tepat akan membuka
pikiran klien bagaimana
menghadapi
masalahnya
K. Implementasi dan Evaluasi
Tanggal Diagnose Implementasi Evaluasi Paraf
8-3-22 DX 1 Implementasi pertama dilakukan pada setelah sebelumnya S : Riangga
dilakukan kontrak. Implementasi yang dilakukan adalah - Pasien mengatakan jika banyak
beraktivitas sering sesak nafas dan merasa
1. Mengidentifkasi gangguan fungsi tubuh yang
capek
mengakibatkan kelelahan
- Pasien mengatakan akan banyak istrahat
2. Melakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
dan mengurangi aktivitas
3. Menganjurkan tirah baring
O:
4. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- Pasien tampak lemas dan lesu
- Pasien mengerti pentingnya pergerakan
anggota tubuh
A:
- Masalah intoleransi aktivitas belum
teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
8-3-22 DX 2 Implementasi pertama dilakukan pada setelah sebelumnya S : Riangga
- keluarga mengatakan sudah jelas tentang
dilakukan kontrak. Implementasi yang dilakukan adalah penyakit gagal ginjal yang telah diberikan
1. memberikan pendidikan kesehatan tentang dan mengatakan senang telah diberikan
pengertian dari gagal ginjal, penyebab gagal ginjal, penyuluhan kesehatan mengenai
tanda gejala gagal ginjal dan penatalaksanaanya. pendidikan gagal ginjal.
Metode yang O:
2. menanyakan kembali seputar isi materi dari - secara objektif klien dan keluarga terlihat
penyuluhan tentang penyakit gagal ginjal kepada memperhatikan dan antusias saat
keluarga. diberikan penjelasan, selain itu keluarga
3. Memberikan reinforcement positif atas keberhasilan dan klien mampu menjawab pertanyaan
keluarga mengenal masalah kesehatan tentang gagal yang diberikan serta menjelaskan kembali
ginjal. tentang pendidikan kesehatan yang telah
diberikan.
A:
- Masalah defisiensi pengetahuan
berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah gagal ginjal
(pengertian, tanda gejala, penyabab, dan
cara pengobatan) teratasi.

P : Intervensi STOP
8-3-22 DX 3 Implementasi yang ketiga dilakukan adalah S: Riangga
1. memberi kesempatan pada keluarga untuk - keluarga dan klien mengatakan masih
mengungkapkan perasaan dan kecemasan yang cemas dengan kesehatan Ny. S. Keluarga
dialami. ingin Ny. S segera sembuh dan tidak
2. memberi memotivasi keluarga agar cemas yang bolak balik ke rumah sakit lagi.
dirasakan berkurang dan merasa lebih tenang, tidak O :
menyerah untuk merawat Ny. S dengan cara - ekspresi wajah klien menunjukan
mendukung kemampuan dan semua aktifitas yang ekspresi wajah yang sedih, karena
dilakukan keluarga. mengerita gagal ginjal yang hanya
3. Menyarankan untuk memperbanyak aktifitas sosial kemungkinan kecil untuk sembuh.
serta memberikan gambaran tentang kondisi alami A:
penyakit - Masalah anxietas yang dialami keluarga
dan klien belum teratasi,
P:
- lanjutkan semua intervensi untuk
mengurangi cemas pada keluarga.

8-3-22 DX 4 Implementasi untuk diagnose ke tiga, yaitu kepatuhan klien S : Riangga


dalam melaksanakan diit. Yang ditekankan disini adalah - klien mengatakan akan melaksanakan diit
rendah protein serta dapat membatasi
pembatasan diit cairan. cairan yang masuk.
1. Mengingatkan kepada klien akibat yang terjadi jika O :
tidak patuh terhadap diit, dapat membawa klien ke - pasien masih tampak lemas
keadaan yang bisa mengarah ke komplikasi, - pasien tampak sesak
diantaranya edema paru yang diakibatkan karena A:
jumlah cairan yang terlalu banyak masuk sehingga - Masalah ketidakpatuhan berhubungan
mengendap di organ tubuh yang lain. dengan ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan teratasi sebagian
P:
- Anjurkan keluarga selalu membantu dan
memantau setiap asupan cairan dan
makanan klien

Anda mungkin juga menyukai