MANAJEMEN KEPERAWATAN
“QUALITY ASSURANCE”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
1.FITRI KOMARIYAH
2.IRWAN
3. MUNZIR TAMAM
4. RENO PRASETYO
5. SITI ROCHMAH
ABDI NUSANTARA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Mutu adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan
dan kepuasan pelanggan (Juran)
Mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya(full customer satisfaction). Suatu pruduk
bermutu apabila dapat memberi kepuasaan sepenuhnya kepada konsumen (Feigenbaum)
Mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar/konsumen(Deming)
Manajemen Mutu adalah aspek – aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang
menetapkan dan menjalankan
B.
Banyak kajian yang digunakan oleh para pakar yang menggeluti manajemen mutu. Dasar
pengertian yang digunakan oleh para pakar untuk mengkaji program yang berkaitan dengan
proses peningkatan mutu tidaklah jauh berbeda satu sama lain.
Batasan Mutu
Program jaminan mutu atau quality assurance program adalah suatu upaya yang dilaksanakan
secara berkesinambungan ,sistematis, objektif, dan terpadu untuk:
Dari batasan tersebut dapat diketahui PJM merupakan sebuah proses yang dilakukan secara
bertahap tetapi berkelanjutan, mulai dari identifikasi masalah mutu,mencari dan menerapkan
solusi,menilai hasilnya dalam bentuk peningkatan mutu dan penurunan biaya produksi. Beberapa
istlah tentang PJM yang yang sudah diperkenalkan oleh banyak pakar adalah :
Jika sebuah organisasi kesehatan ingin menerapkan manajement mutu , lebih dahulu harus
dirumuskan tujuannya. Ada dua tujuan PJM , yaitu tujuan antara dan tujuan akhir.
1. Tujuan Antara
Adalah tujuan pengembangan mutu.
Pimpinan dan staff organisasi kesehatan harus merumuskan lebih dahulu masalah
mutu pelayanannya
Masalah mutu ini dijadikan dasar untuk menetapkan tujuan peningkatan mutu yang
ingin dicapai ( bench marking )
2. Tujuan Akhir
Tujuan akhir yang ditetapkan untuk mejaga mutu pelayanan kesehatan adalah
meningkatkan mutu produk dan jasa pelayanan kesehatan,tujuan ini terkait dengan
kepuasan konsumen,termasuk turunnya biaya ( cost ) produksi jasa pelayanan.
a. Persiapan
1. Menumbuhkan komitmen pimpinan institusi
2. Membentuk tim atau gugus kendali mutu ( GKM )
3. Menyelenggarakan pelatihan bagi staf GKM
4. Menetapkan batas wewenang , tanggung jawab, dan mekanisme kerja GKM
5. Menetapkan jenis dan ruang lingkup program ( masalah ) prioritas
6. Merumuskan dan menyosialisasikan standar dan indikasi PJM
b. Pelaksanaan
1. Menetapkan masalah mutu pelayanan institusi
2. Menetapkan penyebab masalah mutu
3. Menetapkan cara penyelesaian masalah mutu
4. Melaksanakan cara- cara untuk menyelesaikan masalah mutu
5. Menilai hasil yang telah dicapai
6. Menyusun saran tindak lanjut
Jika kegiatan program jaminan mutu sudah dilaksanakan , ada empat hal pokok tentang PJM
yang harus mendapat perhatian pimpinan organisasi, yaitu:
Pendekatan sistem digunakan untuk menetapkan berbagai jenis sasaran program jaminan mutu.
Ada empat komponen pokok sistem pelayanan kesehatan yang harus dijadikan sasaran PJM:
Untuk lebih memahami keterkaitan antara unsur –unsur tersebut diatas ( aspek sebab-akibat ),
PJM dapat dikaji dengan menggunakan diagram tulang ikan-fish bone digram. Diagram ini
dikembangkan oleh Prof.Ishikawa dari Jepang, pada tahun 1954.
Banyak pakar manajemen mutu didunia seperti Joseph Juran, Philip Crosby, Edward Demming,
Taguchi, Masaki Imai,dan lain –lain memperkenalkan berbagai prinsip dan instrumen untuk
menganalisis manjemen mutu. Hasil pemikiran mereka tentang manajemen mutu sudah banyak
dipublikasikan.
ASASMASALAH
SDM LINGKUNGAN
Komitmen
Pendekatan ilmiah
SEGITIGA TQM