Tsunami

Gunung
Meletus

Tanah
Longsor

Banjir

Kebakaran
Hutan

MANAJEMEN LOGISTIK DAN

PERALATAN BENCANA
OLEH
Drs. GEMBONG P NUGROHO, MT
KEPALA BIDANG LOGISTIK DAN PERALATAN

Gempa bumi

Kekeringan

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROV. JATENG

1

Deskripsi Wilayah Jawa

Tengah
Letak Provinsi Jawa Tengah
terbentang dari pesisir pantai utara
sampai dengan pantai selatan
Pulau Jawa
Wilayah Jawa Tengah dapat
dikelompokkan menjadi tiga
karakteristik wilayah, yaitu pantai,
dataran, dan perbukitan
Karakteristik dan kondisi alam
geologi dan klimatologisnya

IRBI BNPB
2011
INDEKS RAWAN
BENCANA IND
1. JATENG
PERINGKAT 1
RAWAN BENCANA
2. 34 KAB/KOTA
RAWAN TINGGI
(1 RAWANSEDANG)

2013
INDEKS RISIKO
BENCANA IND
1. JATENG
PERINGKAT 13
RISIKO BENCANA
2. 22 KAB/KOTA
RISIKO TINGGI

(13 KAB/KOTA
RISIKO = ANCAMAN XRISIKO
KERENTANAN
SEDANG)

KAPASITAS

DAERAH RAWAN BENCANA JAWA TENGAH

No

Bencana

Kab

Kec

Desa/Kel

KK

Banjir

91,42 % 32

54.8%

314

20.7 %

1.776

8.00%

772.177

Longsor

82,85 % 29

59,7 %

342

27,2%

2.331

6,6%

642.001

Kekeringan

77,14 % 27

41,0%

235

16,8%

1.443

6,8%

677.952

Tsunami

11,42 %

3,5 %

20

1,5 %

127

1,3%

128.186

Gempabumi 40%

14

20,2%

116

17,6%

1.514

15,1%

Gunung api

11

8,2%

47

3,2%

276

2,1%

31,42%

Jumlah Jiwa : 33,679 jt Jml KK

: 9,700 jt

1.469.145
200.634

Jml Kec : 873 Jml . Desa/kel : 8.578

Sumber 1). Pendataan DRB BPBD Jateng 2013, 2). Potensi Desa (PODES), BPS 2011

INDEKS RAWAN BENCANA

PROVINSI JAWA TENGAH
Banjir, Gempabumi, Tsunami,
Kebakaran Permukiman, Kekeringan,
Cuaca Ekstrem, Longsor, Gunungapi,
Abrasi, Kebakaran Hutan dan Lahan,
Gagal Teknologi, Konflik Sosial,
Epidemi dan Wabah Penyakit.

Sumber : www.dibi.bnpb.go.id

No.

KABUPATEN

SKO
R

KELAS
RAWAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Cilacap
Banyumas
Kebumen
Klaten
Wonosobo
Jepara
Semarang
Karanganyar
Brebes
Pati
Magelang
Boyolali
Purworejo
Wonogiri
Kota semarang
Sukoharjo
Pemalang
Kudus
Rembang
Pekalongan
Sragen
Grobogan
Banjarnegara
Kendal
Temanggung
Demak
Tegal
Purbalingga
Batang
Kota surakarta
Blora
Kota pekalongan
Kota tegal
Kota magelang

132
123
113
106
105
105
103
102
101
98
94
92
91
89
87
82
78
78
77
76
76
75
75
73
70
69
64
62
62
60
58
52
46
44

TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI
TINGGI

RANGKIN
G
NASIONAL
3
8
12
19
20
21
23
24
25
31
42
43
46
55
60
76
101
103
107
116
118
126
127
139
149
153
180
192
193
207
222
272
322
343

REKAPITULASI BENCANA
JAWA TENGAH 2009 - 2012
2009
N
Jenis Bencana
o
Jumlah %
1Angin Topan
2Banjir

100

2010

2011
2012
Jumla
Jumlah %
% Jumlah %
h
24.33 122 26.64 104 15.32 160 40.9

54

13.14

115

25.11

85

12.52

89

22.7

3Gas Beracun

0.15

4Gempa Bumi

0.24

0.22

0.44

5Kebakaran

128

31.14

73

15.94

268

39.47

45

11.5

6Kekeringan

15

2.21

7Letusan Gn. Api

0.66

0.15

126

30.66

141

30.79

202

29.75

97

24.8

9Tsunami

0.00

10Lainnya

0.66

411

100

458

100

679

100

395

100

8Tanah Longsor

Total

Data sampai dengan tgl 10 Maret

Rekapitulasi Taksiran Kerugian Akibat Bencana

2009 - 2012
2009
No Jenis Bencana

2010

Jml

1 Angin Topan
2 Banjir
3 Gas Beracun

6,234.56
16,451.74
-

8.14
21.49
-

6,584.89
63,042.05
-

4 Gempa Bumi

21,809.18

28.49

95.00

24.41

8,313.63
-

0.41
-

1,903,404.62

94.43

34,303.46
-

1.70
-

5 Kebakaran
6 Kekeringan

7 Letusan Gn. Api

8 Tanah Longsor
9 Tsunami

13,371.07
-

17.47
-

10 Lainnya

Total

76,558.10

100

Jml

2011

2,015,743.64

Jml

0.33
3.13
-

6,146.85
153,987.50
-

2.62
65.53
-

10.00

0.004

63,316.46
100.00

26.94
0.04

100

11,442.41
-

38.678 61.18
10.628 16.81

5.250

8.3

4.87

9.102 14.39
-

235,003.22

2012
Jml
%

100

63.212 100

PERGESERAN PARADIGMA
POLA PENANGGULANGAN
PARADIGMA LAMA

PARADIGMA BARU

Reaktif tidak terencana

Proaktif terencana

Tanggap Darurat

Pengurangan Resiko

Sentralisitis

Desentralisasi

Tanggung jawab
pemerintah

Urusan bersama dengan

masyarakat

PENYELENGGARA/PELAKSANA PB
UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana:
1. Psl 5

: Pemerintah/Pemda menjadi penanggungjawab PB

2. Psl 26 & 27 : Hak & Kewajiban Masyarakat dalam PB

3. Psl 28 & 29 : Peran Lembaga Usaha/sektor swasta dalam PB
(Corporate
Social Responsibility).

3 pilar pelaku PB :
1) Pemerintah/pemerintah daerah
2) Masyarakat (Sipil)
3) Lembaga Usaha/sektor swasta
9

YANG BERPERAN & BERTANGGUNG JAWAB DALAM

PENANGGULANGAN BENCANA

1. PEMERINTAH
(Pusat Dan Pemerintah Daerah)

2. LEMBAGA USAHA
(BUMN, BUMD, KOPERASI, SWASTA)
3. MASYARAKAT
(Perorangan/Kelompok, Lembaga Sosial
Masyarakat, Lembaga Adat, Karang Taruna,
Kelompok Relawan, PMI, Tagana, Satgana,
Universitas dll)

PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA

UU No. 24 Tahun 2007 PASAL 33

Situasi tidak
terdapat
potensi
bencana
Situasi
terdapat
potensi
bencana

PRA-BENCANA

Incident Command System

BENCANA

Periode
Panik
Periode
Darurat
Terkendali

Transisi
Periode
Darurat
Lanjutan/
Penuntasan
Pemulihan Dini
(Early Recovery)

SAAT KEJADIAN BENCANA

Periode
Rehabilitasi &
Rekonstruksi

PASCA-BENCANA

MANAJEMEN BENCANA
MANAJEMEN
RESIKO
BENCANA

PENCEGAHAN &
MITIGASI

MANAJEMEN
KEDARURAT
AN

MANAJEME
N
PEMULIHAN

SAAT
BENCANA

PASCA
BENCANA

KESIAPSIAGAAN

PRA BENCANA

TANGGUNGJAWAB PEMERINTAH DALAM

PB
Pasal 5 UU 24 / 2007 :
Pemerintah dan pemerintah daerah menjadi
penanggungjawab
dalam penyelenggaraan PB.
Tanggungjawab tersebut meliputi:
- pengurangan risiko bencana dan pemaduan PRB
dengan
program pembangunan.
- perlindungan masyarakat dari dampak bencana.
- penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi
yang
terkena bencana
- pemulihan kondisi dari dampak bencana
- pengalokasian anggaran (dana siap pakai)
- pemeliharaan arsip/dokumen otentik dan kredibel dari
13
ancaman

Penyelenggaraan PB
Politik
Situasi
Tidak Ada
Bencana

Pentahapan

Prabencana
Situasi
Terdapat
Potensi
Bencana

Saat Tanggap
Darurat

Rehabilitasi

Pascabencana
Rekonstruksi

Lingkungan

Mitigasi
Peringatan Dini
Kesiapsiagaan
Kajian Cepat
Status Keadaan Darurat
Penyelamatan & Evakuasi
Pemenuhan Kebutuhan
Dasar
Perlindungan
Pemulihan
Prasarana dan Sarana
Sosial
Ekonomi
Kesehatan
Kamtib
Lingkungan

Ekonomi

Sosial

Penetapan
Kebijakan
Pembangunan

Perencanaan
Pencegahan
Pengurangan Risiko
Pendidikan
Pelatihan
Penelitian
Penaatan Tata Ruang

SISTEM PENANGGULANGAN BENCANA

(UU No. 24/2007)

DAK

Apa definisi
logistik
menurut
Anda?

16

PEDOMAN MANAJEMEN
LOGISTIK DAN PERALATAN
PB
PERKA BNPB NO.13 /2008

LATAR BELAKANG
SISTEM MANAJEMEN LOGISTIK DAN
PERALATAN PB MERUPAKAN SUATU
SISTEM YG MENJELASKAN TENTANG
LOGISTIK
DAN
PERALATAN
YG
DIBUTUHKAN UTK MENANGGULANGI
BENCANA
PADA
MASA
PRA
BENCANA,PADA
SAAT
TERJADI
BENCANA DAN PASCA BENCANA

TUJUAN
UNTUK MEMBERIKAN PANDUAN DAN
PEDOMAN
BAGI
PEMANGKU
KEPENTINGAN
AGAR
BANTUAN
LOGISTIK DAN PERALATAN DAPAT
DIDISTRIBUSIKAN KEPADA KORBAN
BENCANA SECARA EFEKTIF DAN
EFISIEN SERTA AGAR PENGELOLAAN
LOGPAL DALAM RANGKA PB DPT
DILAKSANAKAN
SECARA
CEPAT,TEPAT,TERPADU
DAN

PROSES MANAJEMEN LOGISTIK

DAN PERALATAN
MELIPUTI 8 TAHAPAN :
1. PERENCANAAN/INVENTARISASI
KEBUTUHAN
2. PENGADAAN DAN / ATAU PENERIMAAN
3. PERGUDANGAN DAN/ATAU
PENYIMPANAN
4. PENDISTRIBUSIAN
5. PENGANGKUTAN
6. PENERIMAAN DI TUJUAN
7. PENGHAPUSAN
8. PERTANGGUNG JAWABAN

MANAJEMEN SISTEM LOGISTIK DAN PERALATAN

1
Inventarisa
si
Kebutuhan

2
Pengadaan

Pergudang
an

Pendistibusia
n

Perka No. 6
Th. 2009

Perka No. 19
Th 2010

Pengangkut
an
5

Peneriman
Di tujuan
6

Penghapus
an
7

Perka No. 04
Th. 2009
Perka No. 05
Th. 2009
Perka No. 17
Th. 2010
Perka No. 18
Th. 2009
Perka No. 18
Th. 2010

Pertanggun
g- jawaban
8

PERENCANAAN / INVENTARISASI
KEBUTUHAN
LANGKAH AWAL UNTUK MENGETAHUI APA
YANG
DIBUTUHKAN,
SIAPA
YANG
MEMBUTUHKAN,
DIMANA,
KAPAN
DAN
BAGAIMANA
CARA
MENYAMPAIKAN
KEBUTUHAN
MEMBUTUHKAN
KETELITIAN
DAN
KETRAMPILAN SERTA KEMAMPUAN UTK
MENGETAHUI
SECARA
PASTI
KONDISI
KORBAN YG AKAN DITANGANI
DIHIMPUN DARI LAPORAN, TRC, MEDIA
MASSA, INSTANSI TERKAIT DLL

Inventarisasi Kebutuhan

KEBUTUHAN

Penentuan Kebutuhan
pengadaan

a. Kebutuhan

buffer stok

b. Kebutuhan

mendesak/ darurat koordinasi

dengan instansi terkait, LSM, NGO dll.

Contoh 1 : Padang, kebutuhan tenda koordinasi
dengan International Federation of Red Cross
menyediakan dari kekurangan tenda dari yang ada),
Contoh 2: Kebutuhan mendesak dokter bedah
tulang, seperti kejadian gempa di Yogyakarta.
Biasanya di fasilitasi dan dikoordinir (termasuk
relawan) oleh Kementerian Kesehatan.

PENGADAAN DAN / ATAU

PENERIMAAN
INVETARISASI KATEGORI LPGPAL,
ASAL BANTUAN, KAPAN, JENIS,
JUMLAH
DAPAT DARI DALAM NEGERI
(PEMERINTAH,
MASY,B
ADAN
USAHA, LSM) MAUPUN LUAR
NEGERI
PROSES
PENGADAAN
SESUAI
DENGAN
KETENTUAN
YANG

Pelaku pada Situasi Darurat

26

Source: http://www.devinit.org

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR

PELAKU
Pemerintah, Pemerintah Daerah, Masyarakat, Lembaga Usaha, Lembaga
Internasional/lembaga asing Non Pemerintah
AIR BERSIH & SANITASI

Air minum
Air bersih
MCK
Penampunga
n air
Tempat
sampah
Peralatan
Pendukung

PANGAN & SANDANG

Makanan siap
saji
Bahan
makanan:
Beras
Mie Instan
Sarden
Kecap
Minyak
MPASI
Bubur susu

PENAMPUNGAN &
HUNIAN

Pakaian
Sepatu/Sandal
Peralatan mandi
Peralatan Ibadah
Peralatan masak
Peralatan makan
Alat-alat
&Perkakas

PELAYANAN KESEHATAN

Gedung
Barak
Tenda
Velbed
Genset
Matras

Tenaga Medis
Obat-obatan
Peralatan
Medis
Ambulan
Klinik
Darurat

PELAYANAN
PSIKOSOSIAL

Tempat
bermain
Sekolah
Darurat
Trauma Centre
Psikolog

JUMLAH PENGUNGSI
SUMBER DAYA YANG TERSEDIA BAIK SUMBER DAYA MANUSIA
(RELAWAN), PERALATAN DAN KEBUTUHAN DASAR

PERGUDANGAN DAN PENYIMPANAN

UNIT
PERGUDANGAN
DAN
PENYIMPANAN
DISERTAI
BERITA
ACARA PENERIMAAN DAN BUKTI
PENERIMAAN LOGPAL
PENCATATAN
DATA
PENERIMAAN
SECARA RINCI DAN MENYIMPAN
SESUAI PROSEDUR UTK MELINDUNGI
LOGPAL DARI KERUSAKAN DSB,
MEMUDAHKAN DISTRIBUSI DENGAN

Penyimpanan dan Pergudangan

Kegiatan di mulai dari penerimaan diserahkan
unit pergudangan penyimpanan, disertai berita
acara penerimaan dan bukti penerimaan

Pada saat Tanggap Darurat, relawan dapat membantu

pengelolaan logistik dan peralatan yang berada di gudang
darurat (posko gudang ) untuk dikerahkan ke lokasi bencana
sesuai hasil kaji cepat
Diharapkan akan dapat meningkatkan percepatan distribusi
bantuan Logistik dan peralatan ke lokasi bencana

PENDISTRIBUSIAN
PENDISTRIBUSIAN BERDASARKAN
PERMINTAAN DAN PERSETUJUAN
PEJABAT BERWENANG
MENGETAHUI SASARAN
PENERIMA,JENIS DAN JUMLAH
BANTUAN YANG HARUS
DISAMPAIKAN
MERENCANAKAN CARA PENYAMPAIAN
DAN PENGANGKUTANNYA

JALUR PENDISTRIBUSIAN

Laut

Darat

Udar
a

PENGANGKUTAN
PENGANGKUTAN DILAKSANAKAN SESUAI
RENCANA DISTRIBUSI
PENANGGUNG JWB PENGANGKUT DISERTAI
BERITA ACARA DAN BUKTI PENERIMAAN
LOGPAL
PEMILIHAN MODA ANGKUTAN SESUAI DG
SIKON, KECEPATAN,KETERSEDIAAN ALAT
ANGKUT,KONDISI WILAYAH,EFEKTIFITAS
DAN EFISIENSI SERTA KEAMANAN DAN
KESELAMATAN

PENERIMAAN DI TEMPAT TUJUAN

LOGPAL DITERIMA DENGAN BAIK
SESUAI MANIFEST MELIPUTI JUMLAH,
JENIS, BERAT, KONDISI BARANG DLL
DISERTAI
BERITA
ACARA
SERAH
TERIMA DAN BUKTI PENERIMAAN

PENGHAPUSAN
PENGHAPUSAN DILAKUKAN BILA
DIALIHKAN KEPEMILIKANNYA,TDK DPT
DIGUNAKAN,HILANG ATAU MUSNAH
SESUAI KETENTUAN YG BERLAKU
PENGHAPUSAN DILAKUKAN SBG
BENTUK PERTANGGUNG JAWABAN
SERTA MENGURANGI BEBAN BIAYA
PENYIMPANAN DAN PEMELIHARAAN

PERTANGGUNG JAWABAN
SELURUH PROSES MANAJEMEN
LOGISTIK DAN PERALATAN HARUS
DIBUAT PERTANGGUNG JAWABANNYA
PERTANGGUNG JAWABAN DILAKUKAN
PADA SETIAP TAHAPAN DLM BENTUK
LAPORAN DENGAN PRINSIP
AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI

1. Prinsip (Psl 3 UU 24/2007- ttg PB)

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Cepat dan tepat

Prioritas
Koordinasi dan keterpaduan
Transparansi & akuntabilitas
Kemitraan
Pemberdayaan
Non Diskriminasi
Non Proletisi

2. Setiap wilayah mampu berswasembada

3. Pola pelayanan kewilayahan (UPT)

Pasal
29
Pasal
30

Tugas :
Deputi
Bidang
Logistik &
Peralatan

Koordinasi
Mendukung

Fungsi :

Merumuskan
Susun rencana
Pemantauan,
Evaluasi, Analisis ,
dan Pelaporan

Peran Logistik dan Peralatan pada Tahapan

1. PraBencana Inventarisasi
Bencana
:
a.

Buffer Stock

b.

Kesiapsiagaan

c.

Pemenuhan kebutuhan untuk cadangan

2. Tanggap Darurat Need Assesment

a.

Pertolongan

b.

Evakuasi Korban

c.

Penyelamatan

d.

Pemenuhan Kebutuhan Dasar

3. Pasca Bencana Need Assesment

Pemberian jaminan hidup pada saat korban

dipengungsian, dalam batas waktu tertentu

Ke m u d a h a n A k s e s d l m P B
UU No. 24 thn 2007 ttg Penanggulangan Bencana: Pasal 50
Dalam hal status keadaan darurat bencana ditetapkan, BNPB
dan BPBD mempunyai kemudahan akses yang meliputi :
a.

Pengerahan Sumber Daya Manusia

b.

Pengerahan Logistik

c.

Pengerahan Peralatan

d.

Imigrasi, Cukai, dan Karantina

e.

Perizinan

f.

Pengadaan Barang/ Jasa

g.

Pengelolaan dan pertanggung jawaban

uang dan/ atau barang

h.

Penyelamatan

i.

Komando untuk memerintahkan sektor/

lembaga

PENANGANAN DARURAT
MELIPUTI

a. Pengkajian secara cepat dan

tepat terhadap lokasi, kerusakan
dan sumber daya;

UU No 24 pasal 49
PP No 21 pasal 22

b. Penentuan status keadaan

darurat bencana;

UU No 24 pasal 51
PP No 21 pasal 23

c. Penyelamatan dan
evakuasi masyarakat
yang terkena bencana;

UU No 24 pasal 52
PP No 21 pasal 51

d. Pemenuhan kebutuhan
dasar;
e. Perlindungan terhadap
kelompok rentan;
f. Pemulihan dengan segera
prasarana dan sarana vital

UU No 24 pasal 53
PP No 21 pasal 52
UU No 24 pasal 55
PP No 21 pasal 53
UU No 24 pasal 56
PP No 21 pasal 54

PEDOMAN STANDARISASI
LOGISTIK PB
PERKA BNPB NO.18 / 2009

MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD
MEMBERI PANDUAN AGAR BANTUAN LOGISTIK PB
DILAKSANAKAN DENGAN TEPAT SASARAN,TEPAT
WAKTU,TEPAT JUMLAH,TEPAT KUALITAS,TEPAT
GUNA DAN TEPAT KEBUTUHAN
TUJUAN
UNTUK MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN DAN
MEMPERLANCAR PENGERAHAN LOGISTIK PADA
SAAT TERJADI BENCANA UNTUK BANTUAN KEPADA
KORBAN BENCANA

PENGERTIAN LOGISTIK
ADALAH SEGALA SESUATU YANG BERUJUD
YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMENUHI
SUATU KEBUTUHAN DASAR MANUSIA YANG
HABIS
PAKAI
TERDIRI
ATAS
PANGAN,SANDANG
DAN
PAPAN
ATAU
TURUNANNYA. MISALNYA SEMBAKO,OBATOBATAN,PAKAIAN
DAN
KELENGKAPANNYA,AIR,KANTONG
TIDUR,PERLENGKAPAN BAYI,PERLENGKAPAN
KELUARGA(PEMBALUT WANITA,ODOL,SABUN
MANDI,SHAMPO,DETERGEN,HANDUK)

KATEGORI,PAKET DAN
STANDAR LOGISTIK PB
KATEGORI LOGISTIK :
1. PANGAN : MAKANAN POKOK
(BERAS,SAGU,JAGUNG,UBI DLL),LAUK PAUK,AIR
BERSIH,BAHAN MAKANAN POKOK TAMBAHAN SEPERTI
MIE,SUSU,KOPI,THE,PERLENGKAPAN MAKAN DSB
2.SANDANG : BAJU,KAOS DAN CELANA ANAK SAMPAI
DEWASA LAKI2 DAN PEREMPUAN,SARUNG,KAIN BATIK
PANJANG,HANDUK,SELIMUT,DASTER,PERANGKAT
LENGKAP PAKAIAN DALAM,SERAGAM SEKOLAH LAKI2
DAN PEREMPUAN,SEPATU/ALAS KAKI SEKOLAH DAN
TURUNANNYA

3. LOGISTIK LAINNYA : OBAT DAN ALAT

KESEHATAN HABIS PAKAI,TENDA
GULUNG,TIKAR,MATRAS,ALAT DAPUR
KELUARGA,KANTONG TIDUR DAN
SEBAGAINYA;
4. PAKET KEMATIAN : KANTONG
MAYAT,KAIN KAFAN DAN
SEBAGAINYA.

STANDAR LOGISTIK
A. TAHAP KESIAPSIAGAAN (FUNGSI SBG BUFFER
STOCK BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK HRS
TERSEDIA STNDAR MINIMAL LOGISTIK)
1. STANDAR UMUM
.SECARA UMUM SETIAP DAERAH DISIAGAKAN
PAKET PANGAN , PAKET SANDANG , PAKET
LOGISTIK LAINNYA DAN PAKET KEMATIAN ;
.STANDAR MINIMAL PAKET PANGAN YG
TERSEDIA ADALAH 1 PERSEN DARI JUMLAH
PENDUDUK SELAMA 3 HARI .PAKET SANDANG
DAN LOGISTIK LAIN UTK 1 KK , KHUSUS
UNTUK PAKET KEMATIAN 1 PERSEN DARI
JUMLAH PAKET SANDAN

2. STANDAR KHUSUS
STANDAR JUMLAH MINIMAL SETIAP
PAKET LOGISTIK YANG HARUS
TERSEDIA DI PROVINSI JAWA TENGAH
ADALAH SBB :
a. PAKET PANGAN
: 956.883
b. PAKET SANDANG
:
7.974
c. PAKET LOGISTIK LAIN :
7.974
d. PAKET KEMATIAN
:
797

PEDOMAN STANDARISASI
PERALATAN PB
PERKA BNPB NO.17/2009

TUJUAN
GUNA MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN ,
PERTOLONGAN DAN PELAYANAN
KEPADA KORBAN BENCANA SECARA
MAKSIMAL,EFEKTIF DAN EFISIEN.
MENENTUKAN STANDAR MINIMAL YG
HARUS DIMILIKI OLEH PEMERINTAH
PUSAT/DAERAH/INSTANSI/LEMBAGA
UNTUK KEPENTINGAN PB

STANDAR MINIMAL JENIS PERALATAN

PB YANG HARUS DIMILIKI

MOBIL
INSTALASI
GENSET+LAMPU
TUKANG
DAPUR
WATER
TANGKI
ELEKTRONIK
PENJERNIH
UMUM
TREATMENT
AIR
SOROT
LAPANGAN
AIR

GEMPA BUMI
DITAMBAH DENGAN PERALATAN SBB :

TSUNAMI
DITAMBAH DENGAN :

BANJIR

PERAHU KARET
PERAHU KARET BERMESIN
PELAMPUNG
MESIN POMPA AIR
MESIN PENYEDOT AIR
MESIN FOGGING
CHAINSAW
VERTICAL RESCUE
HAND SPRAYER
DUMP TRUCK
BACK HOE

GUNUNG API

TANAH LONGSOR
-BULDOZER

KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN

TABUNG
MASKER
PESAWAT
MOBIL
PAKET
BAJU
ANTI
PEMADAM
OKSIGEN
+
PEMBOM
API
TOPI KEBAKARAN
AIR

KEGAGALAN TEKNOLOGI
ALAT KESEHATAN

ANGIN TOPAN

JUMLAH DAN JENIS STANDAR

PERALATAN PB DI
PROV.JATENG (BERDASARKAN
KERAWANAN BENCANA,JENIS
BENCANA YG SERING TERJADI
DAN SKALA BENCANA)

1.MOBIL
2.MOBIL
3.MOBIL
4.MOBIL
5.MOBIL
6.MOBIL
7.MOBIL

KOMANDO
AMBULANCE
RESCUE
OPERASIONAL
TRUCK
DAPUR UMUM LAPANGAN
BBM

33 UNIT
33 UNIT
33 UNIT
23 UNIT
15 UNIT
7 UNIT
5 UNIT

8. MOBIL TANGKI AIR

9. PERAHU KARET
10.PERAHU KARET BERMESIN
11.PELAMPUNG
12.MESIN POMPA AIR
13.MESIN PENYEDOT AIR
14.MESIN FOGGING
15.CHAINSAW
16.VERTICAL RESCUE
17.HAND SPRAYER
18.DUMP TRUCK
19.BACK HOE
20.BULDOZER

5 UNIT
99 UNIT
33 UNIT
300 UNIT
20 UNIT
20 UNIT
33 UNIT
66 UNIT
50 UNIT
33 UNIT
6 UNIT
6 UNIT
6 UNIT

 21.SCOPE LOADER
22.BRONJONG

23.TENDA KOMANDO
24.TENDA PELETON
25.TENDA REGU
26.TENDA KELUARGA
27.TENDA POSKO KESEHATAN
28.TRUCK TRAILER
29.MOTOR TRAIL
30.MOBILE WATER TREATMENT
31.TOILET MOBILE
32.WATER PILLOW
33.INSTALASI PENJERNIH AIR

6 UNIT
3.500 UNIT
1 UNIT
15 UNIT
300 UNIT
300 UNIT
33 UNIT
7 UNIT
66 UNIT
7 UNIT
7 UNIT
500 UNIT
5 UNIT

34.VELBET
35.DAPUR UMUM
36.ALAT KOMUNIKASI
37.GENSET+LAMPU SOROT
38.TUKANG KAYU
39.TUKANG BATU
40.TUKANG ELEKTRONIK
41.MEGA PHONE
42.JAWS OF LIFE
43.LIFE DETECTOR

100 UNIT
3 UNIT
5 UNIT
5 UNIT
100 UNIT
100 UNIT
50 UNIT
5 UNIT
5 UNIT
7 UNIT

TERIMA KASIH