Anda di halaman 1dari 13

OBAT KEMOTHERAPI

PARASIT DAN OBAT


OTONOM
OLEH :
1. ANNISA DWI APRILIANTI P
2. KARTIKA INDAH S
3. SYVVA NIKMATUS S
OBAT KEMOTERAPI PARASIT
Kemoterapi 
O Apa itu
adalah penggunaan zat kimia untuk
kemoterapi??? perawatan penyakit. Dalam penggunaan
moderennya, istilah ini hampir merujuk secara
eksklusif kepada obat sitostatik yang digunakan
untuk merawat kanker.
Prinsip kerja obat-obatan kemoterapi adalah
menyerang fase tertentu atau seluruh fase pada
pembelahan mitosis pada sel-sel yang bereplikasi
atau berkembang dengan cepat, yang diharapkan
adalah sel onkogen yang bereplikasi. Obat
kemoterapi hampir tidak menimbulkan dampak pada
sel yang sedang dalam masa beristirahat (tidak
melakukan pembelahan), namun terkadang sel sel
rambut dan sel-sel yang sedang aktif membelah
lainnya dapat terkena dampak obat ini apabila siklus
mitosisnya berada dalam target obat-obatan
kemoterapi yang sedang digunakan.
Karakteristik obat
O Penggunaan obat kemoterapi O mempunyai khasiat membunuh
dimulai pada tahun 1946-an sel kanker dan diberikan secara
dengan ditemukannya secara sistemik. Pada sejarah awal
kebetulan nitrogen mustard penggunaan kemoterapi
yang dapat dipakai untuk digunakan satu jenis
mengobati leukemia. Waktu sitostatika, namun dalam
itu makin banyak ditemukan perkembangannya kini
umumnya dipergunakan
obat yang dapat dipakai
kombinasi sitostatika atau
untuk mengobati kanker. Saat
disebut regimen
ini dikenal lebih dari 40 jenis
kemoterapi, dalam usaha untuk
obat kemoterapi yang dipakai mendapatkan khasiat yang
secara aktif di seluruh dunia. lebih besar. 
Mekanisme cara kerja Obat
O 1.Alkylating Agent
O Obat ini bekenja dengan cara:
O Menghambat sintesa DNA dengan menukar gugus alkali sehingga
membentuk ikatan silang DNA.
O Mengganggu fungsi sel dengan melakukan transfer gugus alkali pada
gugus amino, karboksil, sulfhidril, atau fosfat.
O Merupakan golongan sel spesifik non fase spesifik.
O Yang termasuk golongan ini adalah:
O – Amsacrine                            – Cisplatin
O – Busulfan                                – Carboplatin
O – Chlorambucil                      – Dacarbazine
O – Cyclophospamid                – Procarbazin.
O Dll.
O 2. Antibiotik
O Golongan anti tumor antibiotik umumnya obat yang dihasilkan oleh suatu
mikroorganisme, yang umumnya bersifat sel non spesifik, terutama berguna
untuk tumor yang tumbuh lambat. Mekanisme kerja terutama dengan jalan
menghambat sintesa DNA dan RNA. Yang termasuk golongan ini:
O – Actinomicin D                      – Mithramicin.
O – Bleomicin                              – Mitomicyn.
O – Daunorubicin                        – Mitoxantron.

O 3. Antimetabolit
O Golongan ini menghambat sintesa asam nukleat.Beberapa antimetabolit
memiliki struktur analog dengan molekul normal sel yang diperlukan untuk
pembelahan sel, beberapa yang lain menghambat enzym yang penting untuk
pembelahan.Secara umum aktifitasnya meningkat pada sel yang membelah
cepat. Yang termasuk golongan ini:
O – Azacytidine                          – Cytarabin
O – Capecitabine                         – Fludarabin
O Dan masih banyak lagi.
Penggolongan/jenis obat.
O  Obat-obatan kemoterapi bekerja pada sel-sel kanker yang
membelah dengan cepat, sedangkan tujuan golongan obat
ini berbeda, yaitu mengatur sel-sel kanker agar terpisah
dari sel-sel normal. Kelebihan dari golongan obat ini
adalah memiliki efek samping yang tidak terlalu serius
dibandingkan golongan obat kemoterapi karena golongan
obat ini ditargetkan untuk bekerja terutama pada sel-sel
kanker, bukan sel-sel normal. Golongan obat ini banyak
digunakan bersama dengan golongan obat kemoterapi.
O Rute Pemberian Obat.
•Diminum (oral)
•Diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah (intravena), ke
dalam otot (intramuskular), ke dalam ruang di sekitar sumsum
tulang belakang (intratekal), atau di bawah kulit (subkutan)
•Ditempatkan di bawah lidah (sublingual) atau antara gusi dan
pipi (bukal)
•Dimasukkan ke dalam rektum (dubur) atau vagina (vagina)
•Ditempatkan di mata (rute okular) atau telinga (rute otic)
•Disemprotkan ke hidung dan diserap melalui membran hidung
(nasal)
•Terhirup masuk ke dalam paru-paru, biasanya melalui mulut
(inhalasi) atau mulut dan hidung (dengan nebulisasi)
•Diterapkan pada kulit (kutanea) untuk efek lokal (topikal) atau
seluruh tubuh (sistemik)
•Dihantarkan melalui kulit dengan patch (transdermal, semacam
koyo) untuk efek sistemik.
O Dosis Obat
O Dalam menghitung dosis obat yang akan diberikan
menggunakan alat, perlu diperhatikan kesamaan satuan
dosis yang digunakan dengan sediaan obat. Misal: Order
dokter 0,05 mikrogram tetapi sediaan obat ialah 200 mg.
Maka kita harus mengubah 200 mg menjadi 200.000 mcg
O Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menghitung obat
adalah waktu pemberian. Misalnya: Dobutamin 0,1
mcg/kg BB/jam, maka kita harus mengubah jam 60 menit.
Namun Jika order dokter 0,01 /kg BB/ menit, maka menit
adalah 1 menit.
O Efek Samping Obat.
O Pada salah satu obat terdapat efek samping yaitu mual, nyeri
abdomen, diare dan lain lain.
OBAT OTONOM
Obat otonom adalah obat yang bekerja dan berefek pada berbagai bagian sistem
saraf otonom. Efek obat otonom merupakan respon sel efektor yang terkait
dengan fisiologi sistem saraf otonom.

Karakteristik Obat Mekanisme kerja obat

1. 1. Obat ini bekerja pada saraf


otonom. 1.Hambatan
pada sintesis atau penglepasan
transmiter .
2. Ikatan dengan reseptor.
3. Hambatan destruksi atau
ambilan transmiter
Penggolongan/jenis obat
O OBAT OBAT UNTUK SARAF OTONOM
O  a. Agonis kolinergik 
O   Istilah agonis kolinergik berarti obat-obat tersebut dapat berikatan dengan reseptor dan
dapatmenimbulkan efek. Obat-obatan disini berarti aksinya menyerupai neurotransmitter
utama yaituasetilkolin. Istilah agonis kolinegik ini juga dapat disebut dengan
kolinomimetik atau parasimpatomimetik. Target aksi obat-
obatan ini ada 2 yaitu: Agonis Kolinergik langsung danInhibitor Kolinesterase.
O  Agonis Kolinergik langsung
O  Obat ini bereaksi secara langsung dengan reseptor asetilkolin. obat-obatan pada
agoniskolinergik langsung ini bereaksi pada 2 tempat yaitu sebagai Agonis Muskarinik,
dan Agonis Nikotinik.
O Agonis Muskarinik 
O Obat golongan ini dibedakan menjadi 2 yaitu obat golongan ester dan alkaloid
Obat golongan ester 
Pada obat golongan ester ini merupakan senyawa ester dari neurotransmitter asetilkolin,
olehkarena itu obat golongan ini strukturnya mirip dengan asetilkolin. Oleh karena itu obat
golonganini juga dapat dimetabolisme oleh enzim asetilkolinesterase. Contoh obat golongan
ester iniadalah Metakolin, betanekol, dan Karbakol. Metakolin dan Betanekol mempunyai
spesifitashanya pada reseptor muskarinik. Jika karbakol mempunyai spesifitas pada kedua
reseptor(muskarinik dan nikotinik).
O  
RUTE PEMBERIAN
DOSIS OBAT
OBAT

1. Diminum (oral)
2. Diberikan melalui suntikan ke pembuluh
darah (intravena), ke dalam otot Dalam menghitung dosis obat yang akan
(intramuskular), ke dalam ruang di sekitar diberikan menggunakan alat, perlu diperhatikan
sumsum tulang belakang (intratekal), atau di kesamaan satuan dosis yang digunakan dengan
bawah kulit (subkutan) sediaan obat. Misal: Order dokter 0,05 mikrogram
Ditempatkan di bawah lidah (sublingual) atau tetapi sediaan obat ialah 200 mg. Maka kita harus
antara gusi dan pipi (bukal) mengubah 200 mg menjadi 200.000 mcg
3. Dimasukkan ke dalam rektum (dubur) atau 1. 2. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam
vagina (vagina) menghitung obat adalah waktu pemberian.
Ditempatkan di mata (rute okular) atau telinga Misalnya: Dobutamin 0,1 mcg/kg BB/jam,
(rute otic) maka kita harus mengubah jam 60 menit.
Disemprotkan ke hidung dan diserap melalui Namun Jika order dokter 0,01 /kg BB/ menit,
membran hidung (nasal) maka menit adalah 1 menit.
Terhirup masuk ke dalam paru-paru, biasanya
melalui mulut (inhalasi) atau mulut dan
hidung (dengan nebulisasi)
4. Diterapkan pada kulit (kutanea) untuk efek
lokal (topikal) atau seluruh tubuh (sistemik)
Dihantarkan melalui kulit dengan patch
(transdermal, semacam koyo) untuk efek
sistemik.
Efek samping.
O Menurut Efek utama obat otono di bagi menjadi 5 golongan :
O 1.Parasimpatomimetik atau kolinergik.Efek obat ini golongan ini
menyerupai efekyang ditimbulkan oleh aktifitas susunan
saraf parasimpatis
O 2.Simpatomimetik atau adrenergik yangefeknya menyerupai
efek yang ditimbulkanoleh aktivitas susunan saraf simpatis.
O 3.Parasimpatolitik atau penghambat kolinergikmenghambat
timbulnya efek akibat aktivitassusunan saraf parasimpatis.
O 4. Simpatolitik atau penghambat adrenergikmenghambat
timbulnya efek akibat aktivitassaraf simpatis5. Obat Ganglion
merangsang atau menghambat penerusan impuls di ganglion
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai