Frilia Wiranti
Ghyzar Naufal Rabbani
M. Chairul Imam
Agus Gede Wily Adnyana
Zakariya Al Anshori
WTO memiliki berbagai kesepakatan perdagangan yang telah dibuat, namun kesepakatan
tersebut sebenarnya bukanlah kesepakatan yang sebenarnya. Karena kesepakatan tersebut
adalah pemaksaan kehendak oleh WTO kepada negara-negara untuk tunduk kepada keputusan-
keputusan yang WTO buat.
WTO juga ditengarahi didirikan hanya untuk kepentingan kaum kapitalis. Misalnya
proteksi hak paten obat - obatan yang menguntungkan negara - negara maju (khususnya
amerika) dan merugikan negara - negara berkembang. Sebagai contoh, biaya obat untuk
perawatan HIV jika menggunakan obat paten membutuhkan biaya sekitar USD 8000 per
tahunnya, sementara obat generiknya hanya memakan kurang dari USD 300.
Negara-negara yang tidak menginginkan keputusan-keputusan yang dirasa tidak adil tidak
dapat memberikan suaranya karena pencapaian suatu keputusan dalam WTO tidak berdasarkan
konsensus dari seluruh anggota. Merupakan sebuah rahasia umum bahwa empat kubu besar
dalam WTO (Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan Uni Eropa)-lah yang mengambil peranan
dalam pengambilan keputusan. Pertemuan-pertemuan besar antara seluruh anggota hanya
dilakukan untuk mendengarkan pendapat-pendapat yang ada tanpa menghasilkan keputusan.
Pengambilan keputusan dilakukan di sebuah tempat yang diberi nama "Green Room". Green
Room ini adalah kumpulan negara-negara yang biasa bertemu dalam Ministerial Conference
(selama 2 tahun sekali), negara-negara besar yang umumnya negara maju dan memiliki
kepentingan pribadi untuk memperbesar cakupan perdagangannya. Negara-negara
berkembang tidak dapat mengeluarkan suara untuk pengambilan keputusan hanya
menyetujuinya atau tidak.
Ministerial Green Room consultations deal with the most sensitive political issues
including tariff or subsidy cuts, or the degree of flexibility regarding those cuts.
- Di dalam Green Room didiskusikan hal - hal sensitif seperti isu - isu politik termasuk
penentuan tarif atau subsidi, atau pertimbangan - pertimbangan lain yang mempengaruhi hal
itu.
When convergence is reached in the Green Room, co-ordinators report back to their groups
to relay their accounts of the meeting. Group members react to these reports and may approve
or reject proposals. They could also ask the co-ordinator to go back to the Green Room to seek
clarification or more concessions from trading partners. Sometimes a small number of
countries may have specific concerns about what is being proposed. In such cases, the
Director-General, or negotiating group chairs or facilitators, consult such members in an
effort to accommodate their concerns and thereby enable them to join the consensus.
- Setelah dicapai kesepakatan, Koordinator (sebuah koalisi negara - negara maju tertentu)
menyampaikan ke kelompoknya (non koalisi) hasil pertemuan tersebut. Anggota kelompok
dapat bereaksi terhadap hasil ini dengan menolak atau menyetujuinya. Bentuk protes lain
dapat berupa permintaan klarifikasi atau kelonggaran. Jika ada hal - hal spesifik yang ingin
disuarakan, maka negara tersebut dipersilahkan ikut diskusi.
- Disadur dari web resmi WTO, www.wto.org
Jadi secara garis besar keputusan adalah hasil dari diskusi green room. Sedangkan intervensi
hanya dapat mempengaruhi sejauh memberi kelonggaran - kelonggaran.
Untuk mendapatkan kualitas perdagangan internasional yang lebih baik, beberapa negara yang
berdekatan tidak bergantung pada PBB dan membentuk suatu Integrasi Ekonomi Regional
contohnya AFTA yang digagas oleh ASEAN pada tahun 1992 dan dijalankan mulai tahun
2000, Uni Eropa yang dirintis pada tahun 1957, dsb.
Selain itu, integrasi ekonomi regional juga dapat memberikan keamanan dengan menghimpun
kekuatan antar negara tetangga di ranah politik dunia. Selain itu, hubungan yang dekat dan
saling membutuhkan ini menghasilkan pencegahan - pencegahan konflik antar anggota
kelompok.
Implikasi atas Terjadinya Integrasi Ekonomi yang Inheren dalam Perjanjian Integrasi
Regional dan Global
Dari isi mengenai integrasi ekonomi regional yang dilakukan oleh negara-negara yang
saling berdekatan, dapat dilihat bahwa dari semuanya yang paling mendalam untuk di-blow up
adalah UE atau Uni Eropa dan NAFTA dari 3 negara yang ada di Amerika Utara.
Keduanya (UE dan NAFTA) memiliki perbedaan dari segi konsep, UE merupakan
perserikatan atau badan yang menaungi negara-negara Eropa dari segi perekonomian hingga
otoriter kenegaraan masing-masing anggota. Juga memiliki kebijakan yang relatif tinggi di
bidang perekonomiannya, dan yang paling terlihat adalah ketika dikeluarkannya mata uang
Euro. Selain itu untuk NAFTA sendiri sebatas membuka bebas alur perdagangan, berikut
investasi serta penanaman modal antara 3 negara di Amerika Utara.
Integrasi ekonomi regional dapat dilihat sebagai upaya untuk mencapai keuntungan
tambahan dari aliran dana perdagangan dan investasi antara negara - negara melebihi
pencapaian tersebut atas dasar kesepakatan internasional seperti WTO. Hal ini lebih mudah
dilakukan, yaitu membangun rezim perdagangan bebas dan ivestasi di antara sejumlah negara
- negara yang berdekatan daripada se-dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Boone & Curtz. Pengantar Bisnis Kontemporer: Bersaing di Pasar Global. Jakarta:
Penerbit Salemba 4
Cateora & Graham. 2007. Pemasaran Internasional: Wilayah Pasar dan Kelompok
Pasar Multinasional. Jakarta: Penerbit Salemba 4
Mark Weisbrot. Focus on the Global South, Focus on the Global South /
PROTEKSIONISME BERKEDOK PERDAGANGAN BEBAS DI WTO
(http://focusweb.org/node/425 diakses pada : 22 Oktober 2014)