Anda di halaman 1dari 7

INTEGRASI EKONOMI

1. Pengertian
Definisi integrasi ekonomi secara umum adalah pencabutan (penghapusan) hambatan-
hambatan ekonomi diantara dua atau lebih perekonomian (negara). Secara
operasional, didefinisikan sebagai pencabutan (penghapusan) diskriminasi dan
penyatuan politik (kebijaksanaan) seperti norma, peraturan, prosedur.
Menurut definisi di atas, istilah integrasi ekonomi dibagi menjadi dua pengertian, yakni :
1) Penghapusan proteksi lalu lintas barang, jasa, faktor produksi (SDM dan modal) dan
informasi dengan kata lain kebebasan akses pasar tergolong dalam integrasi negatif.
2) Penyatuan politik (kebijakan) dengan kata kunci harmonisasi, disebut juga integrasi
positif.

2. Instrumen dalam Integrasi Ekonomi


a. Bea masuk (pungutan berdasarkan undang - undang terhadap barang – barang
impor atau barang yang masuk daerah pabean suatu negara),
b. Pajak (pungutan wajib yang dibayar oleh rakyat untuk negara yang digunakan untuk
kepentingan pemerintah dan masyarakat luas),
c. Mata uang (alat transaksi ekonomi yang digunakan di suatu negara)
d. Undang-undang (peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh dewan
perwakilan rakyat (dpr) dengan persetujuan oleh presiden) contoh uu no.7 th 2014
e. Lembaga
f. Kebijakan ekonomi

3. Tahapan Integrasi Ekonomi menurut Balassa :


1) Preferential Trading Area (PTA)
Blok perdagangan yang memberikan keistimewaan untuk produk – produk tertentu
dari negara tertentu dengan melakukan pengurangan tarif namun tidak
menghilangkannya sama sekali. Dibentuk oleh negara-negara yang sepakat
menurunkan hambatan-hambatan perdagangan yang berlangsung diantara mereka
dan membedakannya dengan negara-negara yang bukan anggota.
2) Free Trade Area (FTA)
Suatu kawasan dimana tarif dan kuota antara negara anggota dihapuskan, namun
masing – masing negara tetap menerapkan tarif mereka masing – masing terhadap
negara bukan anggota. Dimana semua hambatan perdagangan tarif maupun non
tarif diantara negara-negara anggota dihilangkan sepenuhnya, namun masing-
masing negara anggota tersebut masih berhak menentukan sendiri apakah
mempertahankan atau menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan yang
diterapkan terhadap negara-negara diluar anggota.
3) Custom Union (CU)
Merupakan FTA yang meniadakan hambatan pergerakan komoditi antar negara
anggota dan menerapkan tarif yang sama terhadap negara bukan anggota.
Mewajibkan semua negara anggota untuk tidak hanya menghilangkan semua bentuk
hambatan perdagangan diantara mereka, namun juga menyeragamkan kebijakan
perdagangan mereka terhadap negara luar yang bukan anggota.
4) Common Market (CM)
Merupakan CU yang juga meniadakan hambatan – hambatan pada pergerakan faktor
– faktor produksi (barang, jasa, aliran modal). Kesamaan harga dari faktor – faktor
produksi diharapkan dapat menghasilkan alokasi sumber yang efisien.
5) Economic Union
Merupakan suatu CM dengan tingkat harmonisasi kebijakan ekonomi nasional yang
signifikan (termasuk kebijakan struktural). Dengan menyeragamkan kebijakan-
kebijakan moneter dan fiskal dari masing-masing negara anggota yang berada dalam
suatu kawasan atau bagi negara-negara yang melakukan kesepakatan.
6) Total Economic Integration
Penyatuan moneter , fiskal, dan kebijakan sosial yang diikuti dengan pembentukan
lembaga supranasional dengan keputusan – keputusan yang mengikat bagi seluruh
negara anggot.
Tingkatan-tingkatan integrasi ekonomi itu dijelaskan oleh Balassa dan Salvatore
a. Pertama, adalah area perdagangan bebas, yaitu tiap negara anggota bersepakat
menghilangkan tarif perdagangan dan hambatan yang bersifat kuantitatif lainnya,
namun masing – masing negara itu masih berhak untuk menetapkan aturannya
sendiri dalam tarif terhadap negara-negara non anggota.
Jika area perdagangan bebas menjadi integrasi ekonomi yang paling longgar atau
yang pertama dalam pandangan Balassa, maka menurut Salvatore integrasi ekonomi
yang paling longgar adalah pengaturan perdagangan preferensial atau preferential
trade arrangements dan area perdagangan bebas menjadi tahap yang kedua.
Pengaturan perdagangan bebas menurut Salvatore adalah menurunkan (tidak
menghilangkan) hambatan perdagangan antara negara yang bersepakat, lebih
rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
b. Kedua, persekutuan pabean atau customs union, penghapusan hambatan dalam
perdagangan atau pergerakan barang antara negara-negara anggota yang
bersepakat (layaknya area perdagangan bebas), ditambah dengan penyeragaman
aturan perdagangan, seperti tarif, dengan negara non anggota, hal ini biasa disebut
dengan common external tariffs;
c. Ketiga, pasar bersama atau common market. Menurut Balassa dan Salvatore dalam
pasar bersama ini, yang dihilangkan atau ditekan tidaklah hanya hambatan dalam
perdagangan, tetapi juga hambatan pergerakan faktor produksi
seperti orang, dan modal.
Selain itu saat ini, menurut Wang, berkembang apa yang disebut dengan pasar
tunggal atau single market, menurutnya pasar tunggal memiliki tingkat integrasi
yang sedikit lebih tinggi daripada pasar bersama, mengutip Peter Lloyd, pasar
tunggal adalah prinsip atau hukum satu harga dalam barang, jasa, dan juga faktor-
faktor pasar dalam suatu wilayah, sehingga dalam pasar tunggal dilakukanlah
penyeragaman peraturan dan prosedur antara negara-negara anggota kesepakatan;
d. Keempat, persatuan atau uni ekonomi (economic union). Dalam persatuan
ekonomi, selain penghilangan hambatan-hambatan perdagangan dan faktor-faktor
produksi, negara-negara yang tergabung dalam uni ekonomi bersepakat untuk
melakukan penyeragaman dalam kebijakan ekonomi nasional.
Penyeragaman itu akan terjadi di bidang moneter, fiskal, finansial, dan juga
penanggulangan permasalahan terkait ekonomi lainnya.
Ada beberapa tahapan integrasi ekonomi menurut intensitas integrasi (Suprima, 2010),
yaitu:
1) Free Trade Area (FTA). Dua negara atau lebh dikatakan FTA apabila mereka sepakat
untuk menghilangkan semua kewajiban impor atau hambatan-hambatan
perdagangan, baik dalam bentuk tarif maupun non-tarif terhadap semua barang
yang diperdagangkan diantara mereka; sedangkan terhadap negara-negara lain yang
bukan merupakan anggota masih tetap diperlakukan menurut ketentuan di masing-
masing negara. Setiap negara anggota bebas menentukan trifnya terhadap arus
perdagangan internasional dari negara-negara bukan anggota.
2) Commmon Union (CU). Dua negara atau lebih dikatakan membentuk CU apabila
mereka sepakat untuk menghilangkan semua kewajiban impor atau hambatan-
hambatan perdagangan dalam bentuk tarif maupun non-tarif terhadap semua
barang dan jasa yang diperdagangkan diantara sesama mereka; sedangkan terhadap
negara-negara lain yang bukan merupakan anggota juga akan diberlakukan
penyeragaman ketentuan.
3) Common Market (CM). Dua negara atau lebih akan dikatakan membentuk CM jika
terpenuhi kondisi CU plus mengizinkan adanya perpindahan yang bebas seluruh
faktor produksi diantara sesama negara anggota.
4) Economic Union (EU). Dua negara atau lebih dikatakan membentuk EU jika terpenuhi
kondisi CM plus adanya harmonisasi dalam kebijakan-kebijakan makroekonomi
nasional diantara sesama negara anggota. Dengan begitu dapat dihindari adanya
kebijakan-kebijakan yang saling bertentangan dan kontroversi satu sama lain.
5) Total Economic Integration (TEI). Kondisi ini terwujud apabila telah terjajadi
penyatuan kebijakan makroekonomi maupun sosial dan memfungsikan suatu badan
atau lembga yang bersifat ‘supra nasional” dengan kewenangan yang cukup luas dan
sangat mengikat semua negara anggota.

4. Manfaat integrasi ekonomi adalah sebagai berikut :


1) Produk-produk semakin efesien yang memungkinkan terjadinya spesialisasi,
sehingga produk yang bersangkutan memiliki keunggulan komparatif.
2) Produksi meningkat akibat meningkatnya volume perdagangan.
3) Posisi tawar di forum internasional membaik, sehingga memungkinkan
meningkatnya volume perdagangan.
4) Kualitas produk dan faktor produksi semakin meningkat yang disebabkan oleh
adanya perkembangan teknologi.
5) Mobilitas modal dan tenaga kerja bebas keluar masuk sesama negara didalam
anggotanya.
6) Melakukan adanya koordinasi antar sesama negara anggota dalam kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal.
Manfaat lagi :
a. Meningkatnya kompetisi actual dan potensial diantara pelaku pasar, baik pelaku
pasar yang berasal dari suatu Negara, dalam sekelompok Negara, maupun pelaku
pasar diluar kedua kelompok tersebut. Kompetisi diantara pelaku pasar tersebut
diharapkan akan mendorong harga barang dan jasa yang sama lebih rendah,
meningkatkan variasi kualitas dan pilihan yang lebih luas bagi kawasan yang
terintegrasi.
b. Desain produk, metode pelayanan, system produksi dan distribusi serta aspek lain
menjadi tantangan bagi pelaku pasar saat ini dan dimasa depan. Hal ini akan
mendorong perubahan arah dan intensitas dalam inovasi dan kebiasaan kerja dalam
suatu perusahaan.
c. Tercapainya ekonomi melalui pasar yang lebih luas yang akan mendorong
peningkatan efisiensi perusahaan melalui berkurangnya biaya produksi.

5. Bentuk Lembaga
1) Uni eropa ( European union)
Uni eropa yang merupakan nama baru bagi Masyarakat Eropa, atau yang dahulu
lebih dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi Eropa, memiliki sejarah yang cukup
panjang. Lembaga yang menjadi cikal bakalnya, yakni Masyarakat Ekonomi Eropa
(European Economic Community) dibentuk melalui Pakta Roma pada bulan Maret
1957. Adapun Negara-negara yang membentuknya adalahn Jerman Barat, Prancis,
Italia, Belgia, Belanda, dan Luxemburg. Secara resmi lembaga tersebut mulai
beroperasi pada tanggal 1 januari 1958. Pada saat itu, Negara-negara anggota
sepakat untuk menurunkan hambatan perdagangan di antra mereka dan
memberlakukan kebijakan tarif yang seragam untuk Negara-negara non anggota.
Selanjutnya, Negara-negara tersebut sepakat untuk membebaskan arus perdagangan
produk industri di antara mereka dan menerapkan suatu harga yang seragam untuk
produk-produk pertanian sejak tahun 1968. Lebih jauh, Negara-negara Eropa
tersebut mulai mengurangi berbagai macam hambatan bagi berlangsungnya arus
pergerakan faktor produksi tenaga kerja dan model diantara mereka sejak tahun
1970. Pada tahun 1973, sejumlah Negara lainnya bergabung. Inggris, Denmark, dan
Irlandia bergabung pada tahun 1973. Yunani menyusul pada tahun 1981, diikuti oleh
spanyol dan Portugal pada tahun 1986.
Catatan terakhir menunjukkan jumlah anggota penuh Uni Eropa mencapai 12
negara, di samping sejumlah Negara Eropa lainnya yang menjadi pengamat atau
calon anggota. Pada tanggal 1 Januari 1993, secara resmi Uni Eropa menghapuskan
semua bentuk hambatan yang masih tersisa demi menciptakan arus perdagangan
barang dan jasa serta pergerakan sumber-sumber daya secara bebas (termasuk
tenaga kerja) dikalangan Negara-negara anggotanya. Dengan demikian, Uni Eropa
merupakan pasar tunggal ( integrasi ekonomi dalam tahap pasaran pasar bersama)
yang pertama di dunia, dan sekaligus merupakan blok perdagangan terbesar di dunia
dewasa ini. Hubungan perdagangan di Negara-negara Uni Eropa terus berkembang
dan diperkirakan telah mencapai peningkatan dua kali lipat berkat dihilangkannya
berbagai hambatan perdagangan itu. Lebih dari separuh peningkatan prdagangan
tersebut merupakan perdagangan intra-industri (intra industri-trade)
Pembentukan Uni Eropa tersebut juga meningkatkan perdagangan di antara Negara-
negara anggota dengan pihak luar non-anggota. Adapun peningkatan perdagangan
eksternal Uni Eropa tersebut dikarenakan:
a. Tumbuhnya perekonomian Uni Eropa secara keseluruhan secara drastis sehingga
meningkatkan permintaannya terhadap impor atas berbagai produk industri dari
Negara-negara luar bukan anggota.
b. Turunnya tingkat tarif untuk berbagai produk industry impor diberbagai Negara
berkat tercapainya kesepakatan penting seri perundingan multirateral dalam
Kerangka GATT, yakni Putaran Kennedy dan Putaran Tokyo, yang dipelopori oleh
Amerika Serikat ( pemerintah di Washington itu sendiri sengaja mendukung dan
menyelenggarakan seri perundingan perdagangan tersebut karena ia khawatir
perkembangan di Uni Eropa akan mengakibatkan diversi perdagangan yang
merugikan kepentingan ekspornya). Akan tetapi disisi lain, pembentukan Uni
Eropa ternyata sudah mengakibatkan diversi perdagangan khususnya dalam
komoditi pertanian, terutama produk-produk musiman seperti biji-bijian yang
biasa di import dari Amerika Serikat.
Pada tahun 1986, Negara-negara anggota Uni eropa menyepakati dijadikannya
undang-undang Eropa tunggal (Single European Act) sebagai amandemen terhadap
Pakta Roma (Treaty Of Rome) yang merupakan “konstitusi” Uni Eropa. Undang-
undang itu sendiri mewajibkan dihapuskannya semua hambatan yang masih tersisa
bagi berlangsungnya perdagangan barang dan jasa serta pergerakan faktor-faktor
produksi (modal, tenaga kerja), secara bebas diantara Negara-negara anggota paling
lambat pada awal 1993. Terlepas dari hal itu, investasi dari berbagai Negara mengalir
deras ke Eropa karena mereka khawatir begitu pasar tunggal Eropa benar-benar
tidak sesuai dengan “progam 1992”, maka proteksionisme Uni Eropa akan meningkat
dan mereka mengalami kesulitan dalam memasuki pasarnya.
Beberapa perkembangan dan kelembagaan terpenting dari Uni Eropa yang patut kita
ketahui antara lain :
a. Negara-negara Uni Eropa telah sepakat memberlakukan suatu sistem pajak nilai
tambah (value added tax) bersama. Pajak nilai tambah adalah suatu pajak untuk
tahapan produksi yang akhirnya akan dibebankan kepada konsumen.
b. Komisi Eropa (Europan Commision), yakni lembaga eksekutif Uni Eropa yang
berada di Brussel.
c. Dewan Menteri (The Council of Ministers) Uni Eropa
2) Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA)
Pada tahun 1960, sebuah kawasan perdagangan bebas yang dikenal sebagai
Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA, European Free Trade Association),
dibentuk oleh tujuh negara yang pada saat itu belum satu pun yang bergabung ke
dalam Uni Eropa yakni Inggris, Austria, Denmark, Norwegia, Portugal, Swedia, dan
Swiss. Pada tahun 1961 Finlandia ikut bergabung meskipun terbatas sebagai anggota
asosiasi.
Pada tahun 1973 , Inggris dan Denmark melepaskan keanggotaannya dalam EFTA
dan selanjutnya bersama Irlandia kedua negara itu bergabung ke dalam Uni Eropa.
Perkembangan penting terjadi pada tanggal 1 Januari 1974, ketika EFTA bergabung
dengan Uni eropa untuk membentuk Kawasan Ekonomi Eropa (EEA, European
Econimic Area). Dengan terbentuknya EEA, maka terciptalah sebuah perekonomian
gabungan yang lebih besar lagi di Eropa. Potensi pasarnya pun lebih besar , karen
wilayah EEA dihuni oleh 370 juta manusia.
3) Amerika Serikat dan Perdagangan Bebas Amerika Utara
Perkembangan penting terjadi pada bulan November 1993, ketika Amerika Serikat ,
Kanada, dan Meksiko menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Utara
(NAFTA, North American Free Trade Agreement) yang mulai berlaku secara elektif
tanggal 1 Januari 1994. Diharapkan perjanjian tersebut akan dapat membebakan
perdagangan barang dan jasa di seluruh Kawasan Amerika Utara. NAFTA juga dapat
menghilangkan berbagai hambatan non-tarif seperti kuota impor.
4) Integrasi Ekonomi di Negara-negara Berkembang
Keberhailan Uni Eropa telah mendorong dilakukannya upaya integrasi ekonomi di
negara berkembang sebagai salah satu cara untuk memacu tingkat pertumbuhan
dan bangunan ekonomi mereka. Namun sebagian besar usaha tersebut tenyata
membuahkan banyak kegagalan ketimbang keberhasilan. Beberapa contohnya
adalah :
a. Asosiasi Perdagangan Bebas Amerika Latin (LAFTA, Latin American Free Trade
Association) yang dibentuk pada tahun 1960 oleh Meksiko dan sebagian besar
negara Amerika.
b. Asosiasi Perdagangan Bebas Karibia (CARIFTA, Caribbean Free Trade Association)
dibentuk pada tahun 1968 oleh sejumlah negara yang berada di kawasan
kepulauan Karibia dan kemudian ditransformasikan menjadi sebuah lembaga
pasar bersama yaitu Pasar Bersama Karibia (CARICOM, Caribbean Common
Market) pada tahun 1973.
c. Masyarakat Ekonomi Afrika Timur (EAEC, East African Economic Community)
yang dibentuk pada tahun 1967 oleh Kenya , Tanzania , dan Uganda.
d. Masyarakat Ekonomi Afrika Barat (WEAC, West African Economic Community)
yang dibentuk oleh negara-negara yang terletak di belahan barat Afrika pada
tahun 1973.
e. Kawasan Perdagangan Preferensial Afrika Timur dan Selatan (Preferential Trade
Area Eastern and Southern Africa) yang beranggotakan 19 negara, mulai dari
Sudan di Utara hingga Mozambique di sebelah selatan.
f. Assosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN, Association of South East Asia)
yaitu Brunei, Indonesia, Malaysia, Fillipina, Vietam, Singapura, dan Thailand.
Namun dalam praktiknya sebagian besar lembaga tersebut lebih banyak
mengakibatkan diversi perdagangan ketimbang kreasi perdagangan sehingga
pada akhirnya justru mejadi penghambat bagi berlangsungnya pembangunan
dan industrialisasi di negara-negara yang bersangkutan. Nampaknya hambatan
terbesar bagi kelanjutan integrasi negara-negara tersebut adalah tidk meratanya
distribusi keuntungan yang dihasilkan oleh pembentukan asosiasi pedagangan
regional itu sendiri dikalangan para anggotanya. Sumber kegagalan lainnya
adalah kuatnya ego dari masing-masing negara berkembang. Faktor lain yang
turut menjadi penyebab gagalnya sebagian besar usaha integrasi ekonomi di
kalangan negara-negara berkembang itu adalah terbatasnya sarana transportasi
dan komunikasi di antara negara-negara tersebut. Di samping itu , satu sama lain
saling berjauhan secara geografis dan pada dasarnya perekonomian mereka
bersifat komplementer satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai