Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN 19

EKONOMI INTERNASIONAL

TEORI INTEGRASI EKONOMI

Definisi integrasi ekonomi secara umum adalah pencabutan (penghapusan) hambatan-hambatan


ekonomi diantara dua atau lebih perekonomian (negara). Secara operasional, didefinisikan
sebagai pencabutan (penghapusan) diskriminasi dan penyatuan politik (kebijaksanaan) seperti
norma, peraturan, prosedur.

Hubungan perdagangan yang semakin erat antar negara yang satu dengan yang lain, mampu
menyebabkan kesalingtergantungan antar negara yang menjalin hubungan itu semakin tinggi.
Ataupun juga ketika dua atau lebih negara ingin semakin mempererat hubungan perdagangan
ataupun ekonomi di antara mereka maka dilakukanlah integrasi ekonomi.

Ketika hubungan perdagangan di antara keduanya terus melonjak dari tahun ke tahun dan
terdapat keinginan untuk semakin mempererat hubungan itu, maka dilakukanlah kesepakatan
yang akan semakin mengintegrasikan ekonomi keduanya dengan cara mengurangi
hambatan-hambatan perdagangan yang ada selama ini.

Menurut Salvatore, integrasi ekonomi adalah suatu kebijakan komersial yang secara
diskriminatif mengurangi atau bahkan menghapus hambatan-hambatan perdagangan hanya
kepada para negara anggota kesepakatan. Kesepakatan penurunan atau penghapusan hambatan
perdagangan hanya akan berlaku bagi negara-negara yang saling bersepakat, dan tidak berlaku
atau diterapkan bagi negara-negara di luar itu.

Ditambahkan oleh Balassa dalam Wang, dia mengartikan integrasi ekonomi sebagai sebuah
proses dan rancangan terukur yang merepresentasikan hilangnya segala bentuk diskriminasi
ekonomi antar negara. Menurut Balassa, integrasi ekonomi yang pasti adalah sebuah tindakan
yang dilakukan oleh negaranegara bukan aktor atau unit lain. Balassa pun secara jelas
menyampaikan bahwa penghapusan hambatan tidak hanya dilakukan pada sektor perdagangan
tetapi dalam sektor ekonomi secara keseluruhan

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dinyatakan bahwa integrasi ekonomi adalah penghapusan
hambatan-hambatan baik di sektor perdagangan ataupun juga ekonomi secara keseluruhan antar
negara-negara yang saling bersepakat dengan tujuan tidak lain adalah untuk meningkatkan
integrasi ekonomi di antara negaranegara itu. Terlihat bahwa integrasi ekonomi memiliki
tingkatan-tingkatan tertentu sesuai dengan kedalaman integrasinya.

Tingkatan-tingkatan integrasi ekonomi itu dijelaskan oleh Balassa dan Salvatore, mereka
berpendapat bahwa integrasi ekonomi dilakukan secara berurutan dari yang sangat longgar
hinnga yang paling dalam, yakni:

1. Pertama, adalah area perdagangan bebas, yaitu tiap negara anggota bersepakat menghilangkan
tarif perdagangan dan hambatan yang bersifat kuantitatif lainnya, namun masingmasing negara
itu masih berhak untuk menetapkan aturannya sendiri dalam tarif terhadap negara-negara non
anggota.

Jika area perdagangan bebas menjadi integrasi ekonomi yang paling longgar atau yang pertama
dalam pandangan Balassa, maka menurut Salvatore integrasi ekonomi yang paling longgar
adalah pengaturan perdagangan preferensial atau preferential trade arrangements dan area
perdagangan bebas menjadi tahap yang kedua. Pengaturan perdagangan bebas menurut Salvatore
adalah menurunkan (tidak menghilangkan) hambatan perdagangan antara negara yang
bersepakat, lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

2. Kedua, persekutuan pabean atau customs union, penghapusan hambatan dalam perdagangan
atau pergerakan barang antara negara-negara anggota yang bersepakat (layaknya area
perdagangan bebas), ditambah dengan penyeragaman aturan perdagangan, seperti tarif, dengan
negara non anggota, hal ini biasa disebut dengan common external tariffs;

3. Ketiga, pasar bersama atau common market. Menurut Balassa dan Salvatore dalam pasar
bersama ini, yang dihilangkan atau ditekan tidaklah hanya hambatan dalam perdagangan, tetapi
juga hambatan pergerakan faktor produksi seperti orang, dan modal.

Selain itu saat ini, menurut Wang, berkembang apa yang disebut dengan pasar tunggal atau
single market, menurutnya pasar tunggal memiliki tingkat integrasi yang sedikit lebih tinggi
daripada pasar bersama, mengutip Peter Lloyd, pasar tunggal adalah prinsip atau hukum satu
harga dalam barang, jasa, dan juga faktor-faktor pasar dalam suatu wilayah, sehingga dalam
pasar tunggal dilakukanlah penyeragaman peraturan dan prosedur antara negara-negara anggota
kesepakatan;

4. Keempat, persatuan atau uni ekonomi (economic union). Dalam persatuan ekonomi, selain
penghilangan hambatan-hambatan perdagangan dan faktor-faktor produksi, negara-negara yang
tergabung dalam uni ekonomi bersepakat untuk melakukan penyeragaman dalam kebijakan
ekonomi nasional. Penyeragaman itu akan terjadi di bidang moneter, fiskal, finansial, dan juga
penanggulangan permasalahan terkait ekonomi lainnya.

Integrasi ekonomi dapat dilakukan antar negara yang berada dalam satu wilayah ataupun tidak,
beberapa ahli berpendapat integrasi ekonomi sama dengan regionalisme karena mereka tidak
membedakan apakah integrasi itu terjadi dalam satu wilayah atau tidak ataupun juga bahwa
regionalisme itu haruslah dilakukan antar negara yang berada dalam satu wilayah. Namun
mengacu kepada pengertian regionalisme yang diberikan oleh WTO, yaitu bahwa regionalisme
adalah tindakan yang diambil oleh negara-negara untuk melakukan liberalisasi atau memfasilitasi
perdagangan dalam lingkup regional, maka dapat disimpulkan bahwa regionalisme adalah
integrasi ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara yang berada dalam wilayah yang sama
atau negara-negara itu berdekatan letaknya.

Integrasi ekonomi secara regional dapat dilakukan melalui perjanjian perdagangan, atau yang
biasa disebut dengan perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA) ataupun
perjanjian perdagangan regional atau regional trade agreement (RTA). Kedua istilah ini sering
dipakai bergantian karena dalam pandangan WTO pun, RTA tidak hanya sebatas perjanjian
perdagangan bebas negara-negara dalam satu wilayah.

Proses Terbentuknya Integrasi Ekonomi

Ada beberapa tahapan integrasi ekonomi menurut intensitas integrasi (Suprima, 2010), yaitu :

1. Free trade Area (FTA)

Dua negara atau lebih dikatakan membentuk FTA apabila mereka sepakat untuk menghilangkan
semua kewajiban impor atau hambatan-hambatan perdagangan baik dalam bentuk tarif maupun
non tarif terhadap semua barang yang diperdagangkan diantara mereka; sedangkan terhadap
negara-negara lain yang bukan merupakan anggota masih tetap diperlakukan menurut ketentuan
di masing-masing negara. Setiap negara anggota bebas menentukan tarifnya terhadap arus
perdagangan internasional dari negara-negara bukan anggota.

2. Customs Union (CU)

Dua negara atau lebih dikatakan membentuk CU apabila mereka sepakat untuk menghilangkan
semua kewajiban impor atau hambatan-hambatan perdagangan dalam bentuk tarif maupun non
tarif terhadap semua barang dan jasa yang diperdagangkan di antara sesama mereka; sedangkan
terhadap negara-negara lain yang bukan anggota juga akan diberlakukan penyeragaman
ketentuan.

3. Common Market (CM)

Dua negara atau lebih akan dikatakan membentuk CM jika terpenuhi kondisi CU plus
mengizinkan adanya perpindahan yang bebas seluruh faktor produksi di antara sesama negara
anggota.

4. Economic Union (EU)

Dua negara atau lebih dikatakan membentuk EU jika terpenuhi kondisi CM plus adanya
harmonsasi dalam kebijakan-kebijakan makroekonomi nasional di antara sesama negara anggota.
Dengan begitu dapat dihindari adanya kebijakan-kebijakan yang saling bertentangan dan
kontroversial satu sama lain.

5. Total Economic Integration (TEI)


Kondisi ini terwujud apabila telah terjadi penyatuan kebijakan makroekonomi maupun social dan
memfungsikan suatu badan atau lembaga yang bersifat “supra nasional” dengan kewenangan
yang cukup luas dan sangat mengikat semua negara anggotanya.

Integrasi ekonomi antarnegara dalam suatu kawasan mengasumsikan hubungan yang erat antara
integrasi ekonomi dan integrasi politik (Panic,1998 : 30). Karena dalam konteks integrasi
ekonomi, koordinasi kebijakan ekonomi memerlukan keputusan politik di antara negara yang
berpartisipasi.Para pemimpin ASEAN telah mendeklarasikan Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) sebagai tujuan akhir dari integrasi ekonomi regional ASEAN. Bentuk komitmen tersebut
anggota ASEAN setuju mengimplementasikan MEA pada tahun 2015 dan menjadikan ASEAN
sebagai pasar tunggal dan basis produksi serta menciptakan ASEAN sebagai kawasan ekonomi
yang kompetitif, berdaya saing tinggi, dan terintegrasi penuh, dalam ekonomi global. Dengan
memaksimalkanperan dari pemerintah daerah, sebagai salah satu penghubung antara politik dan
ekonomi. Budiardjo : 15, bahwa politik adalah usaha untuk menentukan peraturan-peraturan
yang dapat di terima baik oleh sebagian besar warga untuk membawa masyarakat ke arah
kehidupan yang lebih baik.

Lele, Gabriel dkk : 29, Globalisasi adalah sebuah proyek politik global. Pendekatan ini percaya
bahwa globalisasi adalah sebuah proyek politik yang di dorong oleh sebuah institusi
kepengaturan global dan melibatkan kepentingan negara juga di dalamnya. Pendekatan ini
percaya bahwa dalam lanskap politik global yang semakin terintegrasi, negara sangat penting
untuk meregulasi pasar dan memberdayakan sumber daya yang ada di dalamnya. Negara sebagai
regulator untuk menyiapkan proses ekonomi termasuk dalam integrasi ekonomi kawasan.

Jovanovic (2006), dalam Jurnal No.2. September 2019, mengemukakan secara umum integrasi
ekonomi yaitu suatu proses yang mendorong beberapa Negara untuk dapat meningkatkan
kemakmurannya terutama. United Nations Conference on Trade Development (UNCTAD)
mendefinisikan integrasi ekonomi sebagai suatu kesepakatan yang dilakukan dengan tujuan
untuk memfasilitasi perdagangan internasional dan pergerakan faktor produksi lintas negara.
Pelkman (2003) mendefinisikan integrasi ekonomi sebagai dua atau lebih ekonomi atau negara.
Adapun hambatanhambatan ekonomi tersebut meliputi semua pembatasan yang menyebabkan
mobilitas barang, jasa, faktor produksi, dan juga aliran komunikasi, secara aktual maupun relatif
rendah. Solvatore (1997) menguraikan integrasi ekonomi atas beberapa bentuk :

1. Pengaturan Perdagangan Preferensial (Prefential Trade Arragements) dibentuk oleh


negara-negara yang sepakat menurunkan hambatanhambatan perdagangan diantara
mereka dan membedakannya dengan negara-negara yang bukan anggota.

2. Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Area) di mana semua hambatan perdagangan
baik tarif maupun non tarif di antara negara-negara anggota dihilangkan sepenuhnya.
Namun masing-masing negara anggota masih berhak menentukan sendiri apakah
mempertahankan atau menghilangkan hambatan perdagangan yang diterapkan negara
non anggota.

3. Persekutuan Pabeas (Customs Union) yaitu mewajibkan semua negara anggota untuk
tidak hanya menghilangkan semua bentuk hambatan perdagangan diantara mereka,
namun juga menyeragamkan kebijakan perdagangan yang diterapkan negara lain
non-anggota.

4. Pasaran Bersama (Common Market) yaitu suatu bentuk integrasi di mana bukan hanya
perdagangan barang saja yang dibebaskan namun arus faktor produksi seperti tenaga
kerja dan modal juga dibebaskan dari semua hambatan.

5. Uni Ekonomi (Economic Union) yaitu dengan menyeragamkan kebijakan-kebijakan


moneter dan fiskal dari masing-masing negara anggota di dalam suatu kawasan atau bagi
negara-negara yang melakukan kesepakatan.

Dalam hasil kajian Dollar (1992), dkk menunjukkan bahwa integrasi ekonomi yang menurunkan
atau menghilangkan semua hambatan perdagangan di antara negara-negara anggota, dapat
meningkatkan daya saing dan membuka besarnya pasar pada negara anggota, dapat
meningkatkan daya saing dan membuka besarnya pasar pada negara anggota, dapat
meningkatkan persaingan industri domestik yang dapat memacu efisiensi produktif diantara
produsen domestik dan meningkatkan kualitas dan kuantitas input dan barang dalam
perekonomian, produsen domestik dapat meningkatkan profit dengan semakin besarnya pasar
ekspor dan meningkatkan kesempatan kerja.

Anda mungkin juga menyukai