Anda di halaman 1dari 11

Nama : Muh.

Kasyfurrahman
Stambuk : 4311 180 036
RESUME EKONOMIK MAKRO

Dari buku Pengantar Ekonomi Makro Edisi 6

oleh Prof. Dr. Soediyono Reksoprayitno, M.B.A.

BAB 1 – PENDAHULUAN

Ilmu ekonomi, yang dapt didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana manusia

dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan di antara berbagai

alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif terbatas, dapat

dibagi dalam tiga kelompok, yaitu kelompok ekonomi deskriptif, kelompok teori ekonomi dan

kelompok ekonomi yang diterapkan.

Teori ekonomi yang biasa juga disebut economic theory atau economic analysis, yang

selanjutnya dapat dipecah lagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok teori ekonomi

mikro dan kelompok teori ekonomi makro, tugas utamanya mencoba menerangkan bekerjanya

sistem-sistem perekonomian tersebut.

Dengan menggunakan kerangka penggolongan ilmu ekonomi tersebut di atas dapatlah dikatakan

bahwa buu yang disajikan ini dengan melihat isinya dapat dimasukkan ke dalam kelompok teori

ekonomi makro, yang sering juga disebut analisis ekonomi agregatif, aggregate economic

analysis, atau macroeconomics.


Ekonomi Makro merupakan bagian dari Ilmu Ekonomi yang mengkhususkan mempelajari

mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan Dengan demikian hubungan-

hubungan kausal yang ingin dipelajari oleh Ekonomi Makro pada pokoknya ialah hubungan-

hubungan antar-variabel-variabel ekonomi agregatif. Di antara variabel-variabel ekonomi

agreagatif yang banyak dipersoalkan dalam Ekonomi Makro antara lain ialah: tingkat pendapatan

nasional, tingkat kesempatan kerja, pengeluaran konsumsi rumah tangga, saving, investasi

nasional, jumlah uang yang beredar, tingkat harga, tingkat bunga, neraca pembayaran

internasional, stok kapital nasional, utang pemerintah.

Diharapkan dengan mempelajari Ekonomi Makro kita dapat memperoleh pengetahuan mengenai

hukum-hukum ekonomi, yang diperlukan dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi makro.

Tindakan-tindakan pemerintah yang berupa usaha untuk mempengaruhi variabel-variabel

ekonomi agregatif untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan maksud untuk mencapai

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, kita sebut kebijakan ekonomi makro atau

macroeconomic policy.

BAB 2 - PENDAPATAN NASIONAL

Tolak ukur yang paling banyak dipakai untuk mengukur keberhasilan sebuah perekonomian

antara lain ialah pendapatan nasional, produk nasional, tingkat kesempatan kerja, tingkat harga

dan posisi neraca pembayaran luar negeri. Dari berbagai tolak ukur tersebut yang menjadi pusat

perhatian Ekonomi Makro ialah pendapatan nasional atau national income, yang dalam artian

retentu nilainya tidak berbeda dengan produk nasional atau national product.
Dalam masa sekarang setiap perekonomian bangsa mengenal empat sektor, yaitu sektor keluarga,

perusahaan, pemerintah dan perdagangan luar negeri. Pada garis besarnya biasa dibedakan empat

unsur pendapatan nasional, yaitu: upah dan gaji, sewa, bunga dan laba.

Dalam literatur biasa disebut-sebut adanya tiga macam pendekatan perhitungan pendapatan

nasional, yaitu:

1. pendekatan hasil produksi atau product approach,

2. pendekatan pendapatan atau income approach, dan

3. pendekatan pengeluaran atau expenditure approach.

BAB 3 - VARIABEL-VARIABEL EKONOMI AGREGATIF DALAM PEREKONOMIAN

TERTUTUP SEDERHANA

Pelaku-pelaku dalam suatu perekonomian terdiri dari: rumah tangga keluarga, rumah tangga

perusahaan dan rumah tangga pemerintah. Rumah tangga keluarga memiliki faktor-faktor

produksi teanga kerja dan modal. Faktor-faktor produksi ini oleh rumah tangga keluarga dijual

terutama kepada rumah tangga perusahaan dengan memperoleh kompensasi beruap upah, bunga

dan sewa. Hasil penerimaan ini oleh rumah tangga keluarga dipergunakan untuk membiayai

pengeluaran-pengeluaran konsumsi mereka; sedangkan sisanya merupakan apa yang biasa

disebut tabungan atau saving. Faktor-faktor produksi yang dibelinya, oleh rumah-rumah tangga

perusahaan dipergunakan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa, yang sebagian


berupa barang-barang konsumsi, sedangkan selebihnya berupa barang-barang kapital. Barang-

barang ini mereka jual sebagian kepada rumah-rumah tangga keluarga, yang dalam hal ini

bertindak sebagai konsumen, sebagian kepada rumah-rumah tangga perusahaan untuk memenuhi

kebutuhan investasi mereka, sebagian kepada pemerintah, dan sebagian lain dijual ke luar negeri.

Perekonomian tertutup ialah perekonomian yang tidak mengenal hubungan ekonomi dengan

negara lain. Beberapa fungsi yang harus dipahami antara lain fungsi konsumsi, APC dan MPC.

BAB 4 - ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL UNTUK PEREKONOMIAN TERTUTUP

SEDERHANA

Dalam ilmu ekonomi dikenal dua macam pendekatan, yaitu pendekatan statik dan pendekatan

dinamik. Analisis yang menggunakan pendekatan statik, yaitu yang kita sebut analisis statik atau

sebutan lengkapnya static equilibrium analysis menggunakan asumsi bahwa perekonomian yang

kita analisis meruapakan perekonomian stasioner, yaitu perekonomian yang tidak mengalami

perubahan-perubahan kecuali apabila terjadi adanya perubahan pada salah satu atau beberap

variabel eksogennya.

Dalam analisis statik, dengan mengetahui hubungan-hubungan antara variabel yang satu dengan

variabel lain dan syarat-syarat ekuilibriumnya perekonomian yang kita asumsikan, kita akan

dapat enemmukan semua keadaan-keadaan ekuilibrium dari variabel-variabel yang kita

pertimbangkan dalam model.


Dalam analisis statik, keadaan akan tetap tidak beruah seperti itu, kecuali kemudian kalau salah

satu atau beberapa variabel eksogen, karena sesuatu sebab yang datang dari luar model yang kita

pakai, mengalami perubahan. Perubahan pada variabel ekosgen ini akan menimbulkan

disekuilibrium dalam perekonomian. Dalam keadaan seperti ini variabel-variabel endogen terus-

menerus mengalami perubahan tanpa henti-hentinya sampai keadaan ekuilibrium yang baru

tercapai.

Analisis statik hanya memperhatikan keadaan-keadaaan ekuilbrium yang baru disamping

keadaan-keadaan ekuilibrium yang lama.

BAB 5 - KEBIJAKAN FISKAL

Ada tiga fungsi pokok kebijakan anggara belanja negara menurut ahli ekonomi, yaitu fungsi

alokasi, distribusi dan stabilisasi. Termasuk ke dalam fungsi stailisasi ialah tujuan untuk

terpeliharanya, tingkat kesempatan kerja yang tinggi, tingkat harga yang realtif stabil dan tingkat

pertumbuhan ekonomi yang cukup memadai.

Kenyataan menunjukkan bahwa volume transaksi yang diadakan oleh pemerintah di kebanyakan

negara dari tahun ke tahun bertendensi untuk meningkat lebih cepat daripada emningkatnya

pendapatan nasional. Ini berarti bahwa peranan dari tindakan fiskal pemerintah dalam urut

menentukan tingkat pendapatan nasional mejadi lebih besar. Untuk negara-negara yang sudah

maju perekonomiannya, semakin besarnya peranan tindakan fiskal pemerintah dalam mekanisme

pembentukan tingkat pendapatan nasional terutama dimaksudkan agar suapa pemerintah dapat
lebih mampu dalam mempengaruhi jalannya perekonomian. Dengan demikian diharapkan bahwa

dengan kebijakan fiskalnya, pemerintah dapat mengusahakan terhindarnya perekonomian dari

keadaan-keadaan yang tidak diinginkan seperti misalnya keadaan di mana banyak pengangguran,

inflasi, neraca pembayaran internasional yang terus-menerus defisit, dan sebagainya.

Kebijakan fiskal yang sering juga disebut “politik fiskal” atau “fiscal policy”, biasa diartikan

sebagai tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja negara dengan

maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Oleh karena anggaran belanja negara

terdiri dari penerimaan berupa hasil pungutan pajak dan pengeluaran yang dapat berupa

“government expenditure” dan “government transfer”, maka sering pula dikatakan bahwa

kebijakan fiskal meliputi semua tindakan pemerintah yang berupa tindakan memperbesar atau

memperkecil jumlah pungutan pajak memperbesar atau memperkecil “government expenditure”

dan atau memperbesar atau memperkecil “government transfer” yang bertujuan untuk

mempengaruhi jalannya perekonomian.

BAB 6 - ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL DALAM SISTEM PERPAJAKAN YANG

SEDERHANA

Setelah kita mengetahui berbagai macam angka penggandda, khususnya angka pengganda

pengeluaran konsumsi pemerintah,a ngka pengganda transfer pemerintah,a ngka pengganda

pajak dan angka pengganda anggaran belanja yang seimbang, dapatlah sekarang kita tunjukkkan

betap apentingnya pengetahuan tentang angka-angka pengganda tersebut bagi pemerintah dalam

menentukan kebijakan fiskalnya.


Dengan jalan memperbesar atau memperkecil jumlah pengeluaran konsumsi pemerintah, jumlah

transfer pemerintah, jumlah pajak, atau kombinasi dari ketiga-tiganya, pemerintah dapat

mempengaruhi tingkat kesempatan kerja dan tingkat pendapatan nasional.

Dalam bidang ekonomi, kita harus dapat menghindarkan diri dari jebakan fallacy of composition.

Apa yang benar kalau dilakukan seseorang, belum tentu benar kalau dilakukan oleh orang

banyak.

BAB 7 - ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL DALAM SISTEM PERPAJAKAN YANG

BUILT-IN FLEXIBLE

Di samping pajak yang mempunyai sifat eksogen, kita mengenal juga pajak yang “built-in

flexible” yakni yang di sini kita artikan sebagai pajak yang besar kecilnya ditentukan oleh besar-

kecilnya pendapatan nasional. Pajak pendapatan yang biasa juga disebut “income tax” di

kebanyakan negara merupakan pajak jenis ini. Pada ummnya yang ingin dicapai dengan

menggunakan “income tax” ialah:

1. untuk lebih meratanya distribusi pendapatan nasional, dan

2. untuk lebih stabilnya perekonomian.


BAB 8 - KEBIJAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN

Mungkin tidak ada satu bangsa pun dipermukaaan bumi ini yang tidak menginginkan

kemakmuran. Semua orang dan juga semua bangsa menghendaki tingkat pemuasan kebutuhan

yang tinggi dan senantiasa meningkat dari waktu ke waktu.

Manusia memiliki berbagai macam kebutuhan. Semakin besar pendapatan seseorang atau suatu

bangsa, semakin banyak pula kebutuhan mereka yang dapat mereka penuhi. Usaha pemerintah

suatu negara untuk memperbesar kemampuan perekonomiannya dalam menghasilkan barang dan

jasa yang disertai dengan usaha lebih meratanya distribusi pendapatan nasional yang dapat

dicapainya, biasa disebut kebijakan atau kegiatan pembangunan ekonomi.

BAB 9 - SEKTOR LUAR NEGERI PEREKONOMIAN INDONESIA

Untuk memperoleh gambaran secara mehyeluruh mengenai hubungan ekonomi luar negeri

perekonomian Indonesia, cara yang paling tepat ialah memulainya dengan mempelajari Neraca

Pembayaran Luar Negeri Indonesia. Adapun sebabnya ialah neraca pembayaran luar negeri

tersebut memuat semua transaksi-transaksi ekonomi luar negeri yang diadakan oleh penduduk

negara Indonesia dengan penduduk negara lain.

Agar supaya neraca pembayaran mampu menyajikan gambaran yang baik mengenai transaksi-

transaksi luar negeri suatu perekonomian, neraca pembayaran harus berbentuk ikhtisar yang

disusun secara sistematik.


BAB 10 – ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL UNTUK PEREKONOMIAN

TERBUKA

Untuk perekonomian terbuka kesamaan antara pendapatan nasional, output nasional dan

pengeluaran total nasional tidak lagi berlaku. Kesamaan antara pendapatan nasional dengan

output nasional masih tetap berlaku selama jumlah pendapatan investasi yang dibayarkan oleh

penduduk negara tersebut kepada para investor asing sama dengan jumlah pendapatan yang

diterima oleh penduduk negara tersebut yang berasal dari penanaman modalnya di luar negeri.

Yang dimaksud dengan keseimbangan internal atau internal balance pada dasarnya ialah

keadaan perekonomian dala negeri di mana tingkat kesempatan kerja berada pada tingkat yang

cukup tinggi. Keseimbangan eksternal atau external balance di lain pihak dimaksudkan sebagai

keadaan perekonomian dengan neraca pembayaran yang tidak defisit. Baik internal balance

maupun external balance kedua-duanya merupakan keadaan yang diinginkan oleh setiap bangsa.

BAB 11 – PASAR KOMODITI

Dalam analisis IS-LM dua macam pasar kita perhatikan yaitu pasar komoditi dan pasar uang.

Istilah-istilah yang banyak dipakai untuk menggantikan istilah pasar komoditi ialah pasar

barang atau commodity market, sektor nyata atau, real sector, sektor pengeluaran atau

expenditure sector.
Variabel-variabel ekonomi agregatif dalam pasar komoditi bergantug pada struktur

perekonomian yang dituju.

BAB 12 – PASAR UANG DAN KURVA LM

Seperti halnya dengan kebanyakan pasar lainnya, pasar uang dari segi tinjauan kita terdiri dari

permintaan dan penawaran. Yang dimaksud dengan penawaran uang di sini ialah jumlah uang

yang beredar dalam masyarakat, yaitu yang terdiri dari uang kartal dan uang giral. Sedangkan

yang dimaksud dengan permintaan akan uang, di lain pihak, ialah kebutuhan masyarakat akan

uang tunai, yang oleh John Maynard Keynes dikatakan adanya tiga motif yang mendasarinya,

yaitu:

1. transaction motive atau motif transaksi.

2. precautionary motive atau motif berjaga-jaga, dan

3. speculative motive atau motif spekulasi.

BAB 13 – EKUILBIRUM DALAM ANALISIS IS-LM

Dengan diperhatikannya di samping pasar barang juga pasar uang, maka timbul kebutuhan untuk

membedakan antara ekuilibrium semu dan ekuilibrium umum.

Perekonomian betul-betul dalam keadaan ekuilbrium hanya dalam keadaan di mana dipenuhi

syarat general equilibrium atau keseimbangan umum yaitu semua pasar yang diperhatikan dalam

model berada dalam keadaan ekuilibrium. Dalam model analisis IS-LM di mana hanya
diperhatikan pasar komoditi dan pasar uang saja maka keseimbangan umum ini dicapai bilaana

baik pasar komoditi maupun pasar uang berada dalam keadaan ekuilibrium.

Anda mungkin juga menyukai