Anda di halaman 1dari 29

TANTANGAN DAN HAMBATAN

KOMUNIKASI DALAM KEADAAN


SPESIFIK (BERDUKA DAN
KEHILANGAN, ABUSE, KEADAAN
KLINIS AKUT, KELOMPOK MINORITAS

ERNAWATI,S.ST.,M.Keb
PENGERTIAN
• Menurut Para Ahli
Joseph De Vito Nause Hambatan dalam komunikasi dapat diartikan secara
teknik. hambtan adalah segala sesuatu yang dapat mengubah pesan dan/atau
menghalangi penerima untuk menerima pesan.

Owen Hergie Dan David Dickson Hambatan komunikasi merupakan gangguan


apapun yang dapat mengganggu atau menurunkan kualitas pesan sehingga
makna yang didapat tidak sesuai dengan yang diinginkan
JENIS-JENIS HAMBATAN KOMUNIKASI

Hambatan komunikasi dapat mempersulit dalam


mengirim pesan yang jelas, mempersulit pemahaman
terhadap pesan yang dikirim serta mempersulit dalam
memberikan umpan balik yang sesuai.

1.Hambatam personal
2.Hambatan fisik
3.Hambatan kultural/budaya
4.Hambatan lingkungan
Cara mengatasi hambatan komunikasi
BERBAGAI HAMBATAN KOMUNIKASI YANG DPAT MENYEBABKAN KETIDAK
EFEKTIFAN KOMUNKASI , HAL TERSEBUT DAPAT KITA ATASI DENGAN
MEMPERHATIKAN HAL-HAL BERIKUT.
1. Pengirim Pesan/Komunikator
Menyatakan Satu Ide Atau Gagasan Dalam Satu Waktu
Menyatakan Ide Ata Gagasan Dengan Singkat
Memberikan Penjelasan Keti Perlu
Menerima Dan Memberikan Umpan Balik
Melakukan Pilihan Kata, Nada Atau Suara Dan Bahasa Tubuh Yang Tepat
Mengembangkan Sikap Empati Yang Tepat Terhadap Penerima/Komunikan/Komunikator Dalam Mengatasi
Hambatan Kultural Atau Budaya Dalam Komunikasi
2.Pesan
Menggunakan Terminologi Yang Tepat
Berbicara Dengan Jelas
Waktu Pengiriman Pesan Disesuaikan Dengan Kesiapan Penerima Pesan Untuk Mendengarkan Atau Menerima
Pesan
Menggunakan Volume Suara Yang Sesuai
Pesan Yang Disampaikan Hendaknya Bersiafat Inklusuf Dan Informatif.
3. Penerima/komunikan
 Verivikasi TerFokus Perhatian Pada Pesan Yang Disampaikan Dengan Memberikan
Momen Priorotas.
 Mendengar Dan Melihat Isis Pesan Tidak Langsung Atau Non Verbal Sama Baiknya
Ketika Mendengarkan Kata-kata
 Menjaga Pikiran Tetap Terbuka Dan Hindari Penilaian
 Melakukan hadap Apa Yang Didengar Atau Disampaikan
4. Umpan Balik
Penerima Yang Efektif Memverifikasi Pemahaman Mereka Terhadap
Pesan Yang Dikirim Oleh Pengirim Pesan. Mereka Menyadari Kata-kata,
Nada, Dan Bahasa Tubuh Ketika Mereka Memberikan Umpan Balik.
Berbagai Bentuk Umpan Balik Yang Diberikan Dapat Berupa Pengakuan,
Pengulangan, Dan Paraphrase.
Cara mengatasi tantangan komunikasi

1. KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA


AD/ Sebua proses dari mengirim dan menerima sebua pesan yang trjadi
antar masyarakat yang berbeda kebudayaan yang mana dapat membuat
mereka menginterpretasikan pesan secara verbal dan non verbal. karena
budaya sangat mempengaruhi maka, untuk mengetahui sebuah pesan sukses
tersampaikan, seseorang perlu untuk mengetahui perbedaan budaya yang
paling mendasar dan bagaimana menanggapinya
2. PERBEDAAN KONTEKSTUAL
Merupakan pola isyarat fisik rangsangan dari lingkungan dan pengertian
langsung mengenai dua anggota dari dua orang budaya yang sama.
a. High-context culture
Contoh : budaya basa-basi di indonesia ketika akan menyampaiakan
sesuatu
b. Low- context culture
Contoh : masyarakat amerika yang seringkali langsung mengutarakan
maksud dan tujuannya
3. PERBEDAAN HUKUM DAN ETIKA
Bukan hal yang mustahil jika kita melakukannya dengan didasarkan pada prinsip2
berikut :
a. Saling mencari dasar dengan cara aktif
b. Mengirim dan menerima pesan tampa pertimbangan
c. Mengirim pesan secara jujur
d. Menunjukkan kepekaan terhadap perbedaan kebudayaan.
4.PERBEDAAN SOSIAl
Aturan Formal Dari Etiket Sangat Jelas Dan Mudah Didefinisikan Sedangkan
Atutan Informal Dapat Dipelajari Dengan Melakukan Pengamatan Dan
Peniruan
Gabungan Aturan Formal Mempengaruhi Keseluruhan Perilaku Sebagian
Besar Orang Di Masyarakat Untuk Jangkanwaktu Yang Panjang.
Sosial Juga Ditentukan Oleh Berbagai Budaya Dan Diterapkan Dalam
Bidang Berikut Ini
Perilaku terhadap kesuksesan dan pekerjaan
Peran dan status
Penggunaan tata krama
Konsep waktu
Berorientasi u/ masa depan
Keterbukaan dan keikutsetaan
5. PERBEDAAN NON-VERBAL
Ada beberapa bentuk komunikasi non-verbal
yang dapat dipelajari melalui pengamatan,
yaitu
Salam
Jarak antar seseorang
Sentuhan
Ekspresi wajah
Kontak mata
Postur
6. PERBEDAAN USIA
panDANgan Budaya terkait geNerasi muda dan GENerasi
tua pempenGARUHI BagaimanA ORANg denGAN satu
sama lain
7. PERBEDAAN GENDER
Gender mempengaruhi komunikasi di tempat kerja dibebera
hal.
Ada persepsi pria dan wanita dalam bisnis
Ketika rasio pria dan wanita yang bekerja di level
profesional ada dalam posisi yang sama maka, ada
penambaha persentase pria oleh manajemen
Pria dan wanita memiliki gaya komunikasi yang berbeda
6. PERBEDAAN AGAMA
Agama merupakan hal yang paling berpotensi
memunculkan kontroversi dan konflik dari
setingan semata.
7. PERBEDAAN KEMAMPUAN
Seseorang yang memiliki keterbatasan akan
berdampak pada komunikasi terutama
mengenai hal-hal yang penting. Sehingga akan
muncul suatu perbedaan interpretasi pada tiap
orang pada suatu hal yang sama.
TANTANGAN DAN HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM KEADAAN
SPESIFIK (BERDUKA DAN KEHILANGAN, ABUSE, KEADAAN KLINIS
AKUT, KELOMPOK MINORITAS

KEHILANGAN DAN BERDUKA DIALAMI OLEH SETIAP ORANG PADA SUATU WAKTU
DALAM KEHIDUPAN MEREKA

KEHILANGAN ADALAH SITUASI AKTUAL ATAU POTENSIAL YANG DIDALAMNYA


SESUATU YANG DINILAI BERHARGA BERUBAH, TIDAK LAGI ADA ATAU MENGHILANG
1. BERDUKA DAN KEHILANGAN
Adalah Respon Total Terhadap Pengalaman Emosional Akibat Kehilangan. Berduka Di Manifestasikan
Kedalam Pikiran, Perasaan Dan Perilau Yag Berhubunga Dengan Distres Atau Kesedihn Yang Mendalam.
JENIS – JENIS BERDUKA
a. BERDUKA NORMAL, terdiri aatas perasaan perilau dari reaksi yang normal terhadap kehilangan.
Misalnya kesedihan, kemarahan, menangis kesepian dan menarik diri dari aktivitas untuk
sementara.
b. BERDUKA ANTISIPATIF, yaitu proses melapaskan diri yang muncul sebelum kehilangan atau
kematian yang sesungguhnya terjadi. Misalnya, Ketika menerima diagnosis terminal, individu akan
memulai proses perpisahan dan menyelesaikan berbagaI urusan di dunia sebelum ajalnya tiba.
c. BERDUKA RUMIT, dialami oleh individu yag sulit untuk maju ketahap berikutnya, yaitu tahap
kedukaan normal. Masa berkabung seolah_olah tidak kunjung berakhir sehingga dapat mengancam
hubungan individu yang bersangkutan dengan individu lain.
d. BERDUKA TERTUTUP, yaitu kedukaan dengan kehilangan yang tidak dapat diakui secara terbuka.
Misalnya, kehilangan pasangan karena AIDS anak mengalami kehilangan seseorang, dan ibu yang
kehilangan anaknya di kandungan atau ketika bersalin.
JENIS – JENIS KEHILANGAN
a. KEHILANGAN OBJEK EKSTERNAL
Kehilangan objek/kehilangan milik sendir/bersama-sama misalnya kecurian (perhiasa, uang, dll) atau kehancuran
akibat bencana alama
b. KEHOLANGAN LINGKUNGAN YANG DIKENAL
Dengan terpisahnya dari lingkungan yang sangat dikenal termasul dari latar belakang keluarga dalam waktu satu
periode atau bergatian secara permanen ( pindah rumah, dirawat di rumah sakit atau pndah rumah)
c. KEHILANGAN SESUATU ATAU SESEORANG YANG BERARTI
Kehilangan yang sagat bermakna /orang yang sangant berarti adalah sala satu kehilanagan yang sangat membuat
stress, ( pekerjaan, kepergian anggota keluaraga, teman dekat dll)
d. KEHILANGAN SUATU ASPEK DIRI
Kehilangan diri atau anggapan mental seseorang misalnya Anggota tubuh dan fungsi psikologi atau fisik.
e. KEHILANGAN HIDUP
Yang mana seseorang mengalami mati baik secara perasaan, pikiran dan respon pada kegiatan dan orang
disekitarnya dsampai pada kematian yang sesungguhnya (kematian orang dekat, teman bahkan diri senmDIRI)
TANDA DAN GEJALA BERDUKA
a. Efek fisik
b. Efek emosi
c. Efek social
d. Menarik diri dari lingkungan
e. Isolasi
TUGAS KLIEN YANG BERDUKA
f. Menerimaka kenyataan kehilangan
g. Menerima sakitnya rasa duka
h. Menyesuaikan diri dengan lingkungan
i. Melanjutnkan hidup
2. ABUSE

• Pelecehan didefinisikan sebagai suatu pola perilaku menyerang yang


tampak bertujuan tidak baik terhadap orang yang menjadi sasarannya,
biasanya (tapi tidak selalu) dengan tujuan untuk mengancam atau
mengintimidasi target utamanya

• Tujuan tindakan ini adalah untuk membuat target menjadi tidak


nyaman, merendahkan, menakut-nakuti, atau bahkan membuat
mereka kecil hati.
Bagaimana menanggapi pengaduan ABUSE?
1. Semua pengaduan terkait pelecehan dan kekerasan harus ditanggapi dengan serius,
dimana hal ini bisa berdampak serius pada kesehatan dan kesejahteraan pekerja.
2. Sebelum memutuskan langkah yang harus diambil, insiden ini harus diselidiki secara
hati-hati namun sensitif, artinya harus melindungi kerahasiaan dan martabat pelapor.
3. Apabila terdapat bukti terjadinya pelecehan dan kekerasan, maka suatu tindakan harus
segera diambil mengatasinya.
4. Tindakan ini tergantung pada seberapa parah suatu kejadian, sebagai contoh: Pada
kasus pelecehan seksual atau bentuk pelecehan lain yang juga parah, pelakunya harus
dikeluarkan, dan harus dilaporkan kepada pihak berwenang jika terdapat pelanggaran
hukum.
5. Pada situasi lainnya, bisa jadi memberikan peringatan pada pihak yang menunjukkan
perilaku kekerasan atau pelecehan bisa saja dianggap sudah cukup, berikan pula
peringatan kepadanya mengenai hukuman yang akan didapatkan bila mengulang
perbuatan tersebut.
Hambatan yang dialami tenaga Kesehatan dalam
berkomunikasi dengan keluarga klien atau kilien
yang sedang dalam kondisi abuse yaitu
a.Konflik Peran,
b.Faktor Demografi Keluarga,
c. Kesalah pahaman,
d.Lingkungan Dan Situasi
e.Kondisi psikologis keluarga.
PENANGANAN

Jika Anda merasa dilecehkan atau diganggu, sangat


ditekankan untuk pertama-tama berusaha bersikap dan
bereaksi dengan tenang, walaupun sulit. Jika Anda merasa
masalah semakin tidak dapat dikendalikan, Anda dapat
mengontak salah satu orang terdekat atau orng yang kita
yakini dpat Membatu dalam memecahkan maslah.
3. KEADAAN KLINIS
AKUT
• Yang mana seseorang menderita suatu penyakit dalam waktu relatif
singkat, yaitu kurang dari 6 bulan.

Tenaga keseahatan merupakan salah satu ujung


tombak dalam pemberian pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit. Hal ini menjadi sebuah tuntutan peran
dan juga fungsi dokter/perawat/bidan untuk
memberikan sebuah pelayanan asuhan yang
berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pasien.
KESULITAN-KESULITAN DALAM
BERKOMUNIKASI PADA PASIEN DALAM
KONDISI AKUT
1. Bagaimana cara yang tepat untuk bisa jujur pada pasien
tanpa mengurangi harapan mereka?
2. Bagaimana cara menghadapi dan menangani emosi pasien
saat mereka mendengar berita buruk mengenai dirinya.
Apakah saya sanggup ?
3. Kapankah waktu yang tepat untuk menyampaikan berita
buruk pada pasien ?
4. Bagaimana memilih metode komunikasi yang tepat bagi
pasien sesuai dengan latar belakang dan kepribadiannya?
Di dalam memberikan pelayanan Kesehatan tenaga medis dituntut untuk
memiliki pengetahuan dan kemampuan berkomunikasi yang baik sebagai
awal dari terciptanya sebuah hubungan tenaga kesehatan dengan klien,
karena komunikasi merupakan sebuah proses yang sangat penting dalam
hubungan antar manusia

Perawat yang memiliki kemampuan dan keterampilan baik dalam hal


berkomunikasi akan mudah menjalin hubungan dengan pasien maupun
keluarga

Komunikasi yang baik dan benar merupakan poin penting yang harus
dimiliki oleh setiap tenaga kesehatan
Komunikasi dibutuhkan oleh tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan baik kepada pasien maupun
keluarga.
Kemampuan seperti ini penting dan harus
ditumbuhkembangkan oleh tenaga kesehatan, sehingga
menjadi suatu kebiasaan dalam setiap menjalankan
tugasnya dalam memberikan pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit.
4. KELOMPOK MINORITAS
Minoritas ialah kelompok sosial yang tak menyusun
mayoritas populasi total dari voting dominan secara politis
dari suatu kelompok masyarakat tertentu.Keanggotaan
kelompok minoritas biasanya didasarkan pada perbedaan
karakteristik atau praktik yang dapat diamati, seperti: etnis
 (etnis minoritas), ras (minoritas ras), agama (minoritas
agama), orientasi seksual (minoritas seksual), atau
disabilitas
Memanfaatkan kerangka interseksionalitas,
penting untuk mengenali bahwa seorang
individu dapat secara bersamaan memegang
keanggotaan dalam beberapa kelompok
minoritas (misalnya minoritas ras dan
agama).Demikian juga, individu juga dapat
menjadi bagian dari kelompok minoritas dalam
hal beberapa karakteristik, tetapi bagian dari
kelompok dominan dalam hal orang lain.
kelompok minoritas" sering diterapkan bersama dengan
wacana hak asasi manusia dan hak kolektif yang
mengemuka pada abad ke-20
Terminologi "minoritas" juga sering diasosiasikan dengan
"yang lain". Istilah itu muncul karena adanya stigmatisasi dan
objektivikasi mayoritas terhadap “yang lain”. Budi Hardiman
dalam karyanya Massa, Terror, dan Trauma melihat “yang
lain” sebagai kelompok yang termarginalkan secara sosial,
seperti kaum minoritas dan homoseksual. Dalam konteks
beragama dan berkepercayaan, “yang lain” dikonstruksikan
sebagai mereka yang beragama non-mayoritas, seperti umat
Kristiani di lingkungan Muslim atau sebaliknya, dan
beragama mayoritas tetapi dengan latar belakang yang
berbeda, seperti Ahmadiyah, Islam Liberal, dan sebagainya
Hambatan – hambatan berkomunikasi pada
kelompok minoritas
1. perbedaan bahasa
2. nada bicara
3. intonasi bicara,
4. maupun gaya bicara yang digunakan dalam berkomunikasi
Contoh kasus

Kendala-kendala dalam komunikasi yang dialami oleh individu etnis


Papua, membuat mereka untuk menerapkan strategi maupun cara-cara
tertentu agar bisa menciptakan komunikasi yang efektif dengan host
culture.
mereka berusaha untuk membuka diri dan melawan ketakutannya untuk
selalu mengajak host culture untuk berkomunikasi agar perbedaan yang
terjadi dapat dipahami dengan baik. Selain itu, mereka juga meminta
host culture untuk tidak menggunakan bahasa Jawa ketika sedang
berinteraksi, maupun meminta bantuan dari pihak ketiga agar dapat
mengurangi kesalahpahaman komunikasi di antara mereka.

Anda mungkin juga menyukai