A. PENGERTIAN PENGKAJIAN
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang
sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan klien (Nur salam, 2001: 17). Pengkajian keperawatan adalah
proses sistematik dari pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien (Potter & Perry,
2005:144). Pengkajian meliputi kegiatan perawat seperti mengumpulkan data, tentang orang yang
akan mendapatkan perawatan, mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi orang
tersebut dengan menganalisa data yang terkumpul, dan urutan prioritas masalah kesehatan yang
dihadapinya agar permasalahan yang memerlukan penanganan yng mendesak dapat didahulukan
dari masalah-masalah lain yang tidak begitu urgen (Wolf, 1984:52). Tahap pengkajian merupakan
dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu.
Pengkajian digunakan dalam peran kolaboratif perawat. Pengkajian yang akurat penting untuk
memastikan kebutuhan klien telah diidentifikasi dengan tepat dan perawat menerapkan urutan
tindakan yang benar.
B. TUJUAN PENGKAJIAN
Tujuan dari pangkajian adalah menetapkan dasar tentang kebutuhan, masalah kesehatan,
pengalaman yang berkaitan, praktik kesehatan, tinjauan, nilai dan gaya hidup yang dilakukan klien
( Potter & Perry, 2005:144). Tujuan dari pengkajian adalah untuk mengumpulkan, mengorganisir
dan mencatat data yang menjelaskan respon manusia yang mempengaruhi pola - pola kesehatan
pasien ( Nur salam, 2001:89).
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga, atau masyarakat
sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau potensial (NANDA,
1990). Diagnosa keperawatan memberikan dasar pemilihan intervensi yang menjadi tanggung
gugat perawat. Perumusan diagnosa keperawatan adalah bagaimana diagnosa keperawatan
digunakan dalam proses pemecahan masalah. Melalui identifikasi, dapat digambarkan berbagai
masalah keperawatan yang membutuhkan asuhan keperawatan. Di samping itu, dengan
menentukan atau menyelidiki etiologi masalah, akan dapat dijumpai faktor yang menjadi kendala
dan penyebabnya. Dengan menggambarkan tanda dan gejala, akan memperkuat masalah yang ada.
Dokumentasi keperawatan merupakan catatan tentang penilaian klinis dari respons individu,
keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan baik aktual maupun
potensial.
Jika klien tidak memenuhi standar kriteria, maka klien tersebut mengalami keterbatasan
dalam aspek kesehatannya dan memerlukan pertolongan.
c. Penentuan keputusan
Tidak ada masalah, tetapi perlu peningkatan status dan fungsi (kesejahteraan) : tidak
ada indikasi respon keperawatan, meningkatnya status kesehatan dan kebiasaan, serta
danya inisiatif promosi kesehatan untuk memastikan ada atau tidaknya masalah yang
diduga.
3) Memvalidasi diagnosis keperawatan
Adalah menghubungkan dengan klasifikasi gejala dan tanda-tanda yang kemudian merujuk
kepada kelengkapan dan ketepatan data. Untuk kelengkapan dan ketepatan data, kerja sama
dengan klien sangat penting untuk saling percaya, sehingga mendapatkan data yang tepat.
Pada tahap ini, perawat memvalidasi data yang ada secara akurat, yang dilakukan bersama
klien/keluarga dan/atau masyarakat. Validasi tersebut dilaksanakan dengan mengajukan
pertanyaan atau pernyataan yang reflektif kepada klien/keluarga tentang kejelasan interpretasi
data. Begitu diagnosis keperawatan disusun, maka harus dilakukan validasi.
Gambaran perencanaan
Dokumentasi keperawatan dimulai dari pengumpulan data dan analisa masalah. Kemudian
perawat memasukkan informasi ini dalam catatan perawatan untuk memikirkan rencana
perawatan. Prioritas masalah klien berdasarkan hasil dan jenis tindakan perawatan yang
memberikan koreksi terhadap cara kerja perawat demi pencapaian tujuan. Penetapan rencana
perawatan yang lengkap adalah mekanisme dari proses keperawatan.
Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses keperwatan berdasarkan
masalah aktual dari klien. Tujuan intervensi adalah sebagai pengantar untuk mengatur atau
mendesain tindakan perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya, dengan
sasaran mencegah, menghilangkan atau meminimalkan penyebab yang mempengaruhi status
kesehatan tersebut.
Tujuan dokumentasi tahap perencanaan:
Tujuan dari rencana perawatan adalah memberikan tindakan perawatan berdasarkan respon
klien terhadap masalah kesehatannya,dan mencegah masalah baru yang akan timbul. Perencanaan
dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses keperwatan berdasarkan masalah aktual dari
klien.Tujuan intervensi adalah sebagai pengantar untuk mengatur atau mendesain tindakan
perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya, dengan sasaran mencegah,
menghilangkan atau meminimalkan penyebab yang mempengaruhi status kesehatan tersebut.
Tujuan dokumentasi tahap perencanaan:
1. Sebagai kerangka kerja dalam implementasi keperawatan
2. Merupakan inti dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada masalah
3. Sebagai referensi dalam melkukan modifikasi rencana keperawatan
4. Sarana komunikasi tim keperawatan dalam pendelegasian tugas/instruksi keperawatan
5. Sebagai landasan ilmiahyang logis dan sistimatis dalam mengerjakan asuhan keperawatan
kepada pasien.
6. Agar semua rencan tindakan dapat dipilih disesuaikan kondisi klien sehingga efektif.
C. Jenis Intervensi
Dokumentasi intervensi mengidentifikasi, mengapa sesuatu terjadi terhadap klien, apa yang
terjadi, kapan, bagaimana, dan siapa yang melakukan intervensi.
Why : harus dijelaskan alasan tindakan harus dilaksanakan dan data yang ada dari
hasil dokumentasi pengkajian dan diagnosa keperawatan.
What : ditulis secara jelas ringkas dari pengobatan / tindakan dalam bentuk Action
Verbs.
When : mengandung aspek yang penting dari dokumentasi intervensi. Pencatatan waktu
melaksanakan intervensi sangat penting dalam hal pertanggungjawaban hukum dan efektifitas
tindakan tertentu.
Who : siapa yang melaksanakan intervensi harus selalu dituliskan pada dokumentasi
serta tanda tangan sebagai pertanggungjawaban.
Prosedur “ Invasive ”
Tindakan invasive merupakan bagian yang penting dari proses keperawatan, karena memerlukan
pengetahuan tentang IPTEK yang tinggi. Untuk itu pengetahuan lanjutan diperlukan dalam upaya
meningkatkan tanggungjawab dalam pemberian intervensi. Misalnya perawat memberikan
tranfusi darah , chemotherapie, memasang cathether. Tindakan tersebut diatas akan membawa
resiko yang tinggi pada klien terhadap komplikasi , yang tentunya perlu informed consent sebelum
tindakan dilaksanakan.
Perawat berperan penting dalam mengenal kebutuhan belajar klien. Dalam rencana mendidik klien
dan memelihara laporan kegiatannya membutuhkan pendidikan. Kegiatan ini dilakukan secara
terus – menerus agar klien memahami betul serta merubah sikap dan tingkah lakunya. Apabila
perencanaan tidak dapat dilaksanakan maka akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.
Tindakan keperawatan adalah memperoleh tanggung jawa mandiri, khususnya oleh perawat
yang dikerjakan bersama dengan perintah medis berdasarkan maslaah klien dan antuan yang
dterima klien adalah hasil yang diharapkan. Masing-masing masalah klien dan hasil yang
diharapkan didapatkan paling sedikit dua rencana tindakan.
2. Daftar dan jenis masalah aktual resiko dan kemungkinan. Berikan prioritas utama pada
maslah aktual yang mengancam kesehatan.
3. Untuk mempermudah dan bisa dimengerti dalam memubuat rencana tindakan berikanlah
ganbaran dan ilustrasi :(contoh) bila mungkin diagnosa khususnya sangat membantu ketika
teknologi canggih digunakan untuk perawtan klien atau ketika menggambarkan lokasi
anatomi.
4. Tuliskan dengan jelas khusus, terukur, kriteria hasil yang diharapkan untuk mentapakan
masalah ersama dengan klien tentukan keterampilan kognitif, afektif dan psikomotor yang
memerlukan perhatian.
5. Selalu ditanda-tangani dan diberi tanggal rencana tindakan, hal ini perting karena seorang
perawat profesionalakan bertanggung jawab dan ertanggung gugat untuk melaksanan
rencana tindakan yang telah tertulis.
6. Mulai rencana tindakandengan menggunakan action verb.Catat tanda-tanda vital setiap
pergantian dines. Timbang BB setiap hari
7. Alasan prinsip specivity untuk menuliskan diagnosa keperawatan.: Bagaimana prosedur
akan dilaksanakan. Kapan dan berapa lama. Jelaskan secara singkat keperluan apa yang
perlu dipenuhi, termasuk tahapan-tahapan tindakan.
8. Tuliskan rasional dari rencana tindakan.
9. Rencana tindakan harus selalu tertulis dan ditanda-tangani
10. Rencana tindakan harus dicatat seagai hal yang permanen
11. Klien dan keluarganaya jika memungkinkan diikutsertakan dalam perencanaan
12. Rencana tindakan harus sesuai dengan waktu yangditentukan dan diusahakan untuk selalu
diperbaharuai misalnya setiap pergantian dines, setiap hari, dan atau sewaktu-waktu
diperlukan.
F. Kriteria perencanaan
1. Perumusan tujuan
Berfokus pada masyarakat
Jelas dan singkat
Dapat diukur dan diobservasi
Realistis
Ada target waktu
Melibatkan peran serta masyarakat
2. Rencana tindakan
Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan.
Mengarah pada tujuan yang akan dicapai.
Realistis
Disusun berurutan dan ada rasionalnya
3. Kriteria hasil
Menggunakan kata kerja yang tepat
Dapat dimodifikasi
Spesifik
Pentingnya dokumentasi rencana asuhan keperawatan :
a) Berisikan informasi yang penting dan jelas
d) Dokumentasi yang ekslusif untuk pencatatan hasil yang diharapkan untuk pasien.
Patokan Dokumentasi
Tindakan invasive merupakan bagian yang penting dari proses keperawatan, Karena
memerlukan pengetahuan tentang IPTEK yang tinggi. Untuk itu pengetahuan lanjutan di perlukan
dalam upaya meningkatkan tanggung jawab dalam pemberian intervensi. Misalnya perawat
memberika tranfusi, kemoterapi, memasang kateter. Tindakan tersebut di atas kan membawa
resiko yang tinggi pada klien terhadap komplikasi, yang tentunya perlu infomed consent sebelum
tindakan di laksanakan.
Perawat berperan penting dalam mengenal kebutuhan belajar klien dalam rencana
mendidik klien dan memelihara laporan kegiatannya. Membutuhkan Pendidikan. Contoh rencana
Pendidikan yang berlawan dengan pendikan yang dilaksanakan secara kebetulan sebagai berikut :
Rencana pendidikan Pendidikan yang dilaksanakan secara kebetulan.
a) Kebutuhan belajar pasien termasuk seluk beluk belajar objektif dan strategi mengajar
f) Mengenal pelajaran yang kurang dan membutuhkan rencana belajar secara formal
Fokus tahap pelakanaan tindakan keperawatan adalah kegiatan pelakanaan tindakan dari
perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional.pemenuhan kebutuhan fisik dan
emosional adalah variasi,tergantung individu dan masalah yang spesifik.
Evaluasi didasarkan pada bagaimana efektifnya intervensi – intervensi yang dilakukan oleh
keluarga, perawat dan yang lainnya. Keefektifan ditentukan dengan melihat respon keluarga dan
hasil, bukan interfensi – interfensi yang diimplementasikan.
Meskipun evaluasi dengan pendekatan terpusat pada klien paling relevan, sering kali membuat
frustasi karena adanya kesulitan – kesulitan dalam membuat kriteria objektif untuk hasil yang
dikehendaki. Rencana perawatan mengandung kerangka kerja evaluasi.
Evaluasi merupakan proses berkesinambungan yang terjadi setiap kali seorang perawat
memperbaharui renvana asuhan keperawatan. Sebelum perencanaan – perencanaan
dikembangkan, perawat Bersama keluarga perlu melihat tindakan-tindakan perawatan tertentu
apakah tindakan tersebut benar-benar membantu.
Sumber :
https://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/modul-2-dokumen-keperawatan-kb4-43683413
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/PRAKTIKA-
DOKUMEN-KEPERAWATAN-DAFIS.pdf