T
DENGAN MORBILI(CAMPAK)
OLEH :
KELOMPOK 7
Campak adalah penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan oleh infeksi virus
umumnya menyerang anak. Campak memiliki gejala klinis khas yaitu terdiri dari 3
stadium yang masing-masing mempunyai ciri khusus: (1) stadium masa tunas berlangsung
kira-kira 10-12 hari. (2) stadium prodromal dengan gejala pilek dan batuk yang meningkat
dan ditemukan enantem pada mukosa pipi (bercak Koplik), faring dan peradangan
mukosa konjungtiva, dan (3) stadium akhir dengan keluarnya ruam mulai dari belakang
telinga menyebar ke muka, badan, lengan dan kaki. Ruam timbul didahului dengan suhu
badan yang meningkat, selanjutnya ruam menjadi menghitam dan mengelupas
etiologi
Virus morbili yang berasal dari secret saluran pernafasan, darah, dan urine dari orang yang
terinfeksi. Penyebaran infeksi melalui kontak langsung dengan droplet dari orang yang
terinfeksi. Masa inkubasi selama 10-20 hari, dimana periode yang sangat menular adalah
hari pertama hingga hari ke 4 setelah timbulnya rash (pada umumnya pada stadium
kataral).
Penyakit virus akut yang disebabkan oleh RNA virus genus Morbilivirus, family
Paramyxoviridae. Virus ini dari family yang sama dengan virus parainfluenza, virus
human metapneumovirus, dan RSV (Respiratory Syncytial Virus).
GEJALA KLINIS
Stadium erupsi
Stadium ini berlangsung selama 4-7 hari. Gejala yang biasanya timbul adalah koriza dan batuk-
batuk bertambah. Timbul eksantema di palatum durum dan palatum mole.
Stadium konvalensi
Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi) yang lama-
kelamaan akan menghilang sendiri.
PATOGENESIS
Hari Patogenesis
0 Virus campak dalam droplet terhirup dan melekat pada permukaan konjungtiva.
Infeksi terjadi di sel epitel dan virus bermultiplikasi.
3-5 Virus bermultiplikasi di epitel saluran napas, virus melekat pertama kali, juga di
sistem retikuloendotelial regional dan kemudian menyebar
11-14 Virus terdapat di darah, saluran napas, kulit, dan organ-organ tubuh lain
Pada penyakit morbili terdapat resistensi umum yang menurun sehingga data terjadi
energi (uji berkulin yang semula positif berubah menjadi negative). Keadaan ini
menyebabkan mudahnya terjadi komplikasi sekunder seperti otitis media akut, ensefalitis,
bronkopneumonia
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. Serologi. Tehnik pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah fiksasi complement, inhibisi
hemaglutinasi, metode antibody fluoresensi tidak langsung.
2. Patologi anatomi.
3. Darah tepi . Jumlah leukosit normal atau meningkat apabila ada komplikasi infeksi
bakteri.
4. Pemeriksaan antibody IgM anti campak.
5. Pemeriksaan untuk komplikasi
ASUHAN
KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
Identitas
a. Identitas Klien
Nama Klien : An. T
Umur : 5 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan :-
Agama : hindu
Suku : bali
Bahasa sehari-hari : Indonesia, bali
Gol. Darah :O
Alamat : jagaraga, sawan
Identitas penanggung jawab
Nama Klien : Tn.B
Umur : 34 Tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Pendidikan : sma
Agama : hindu
Suku : bali
Hub dengan klien : Ayah klien
Pekerjaan : Buruh
Alamat : jagaraga, sawan
1. Keluhan utama
Keluarga pasien mengatakan gatal dan timbul bintik-bintik merah (rash) pada bagian hampir seluruh
tubuh.
2. Riwayat kesehatan saat ini
Alasan masuk rumah sakit: keluarga an. T mengatakan sudah 2 hari lalu anak mengalami
demam,batuk, flu, timbul bintik-bintik merah pada bagian hampir seluruh tubuh dan gatal, sehingga
anak dirujuk ke RSUD Buleleng pada tanggal 19 September 2020 pukul 13.00 WIB, dan dirawat inap
di ruang sakura. Saat di kaji Suhu: 39◦C, N:80x/menit, RR: 20x/ menit
Faktor pencetus: keluarga kurang memperhatikan kesehatan an.T Timbulnya keluhan :
bertahap
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan dan keberhasilannya:
b. Riwayat kelahiran
An. T dilahirkan di Bidan dengan proses melahirkan secara spontan.
Dengan BB : 3,4 gr. TB: 50 cm LK: 35 cm, Lingkar Lengan Atas: 12 cm,
Lingkar Dada: 31 cm.
c. Kecelakaan
Keluarga mengatakan an. T tidak pernah mengalami kecelakaan
f. Faktor lingkungan:
b. Penyakit menular: keluarga mengatakan tidak memiliki penyakit menular seperti HIV, TBC,
Hepatitis dll
c. Penyakit menurun: keluarga mengatakan tidak ada riwayat penyakit menurun seperti
hipertensi, DM dll
6. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
a. Pertumbuhan
BB sebelum sakit : 25 kg BB selama sakit : 20 kg LILA :13.5 cm
b. Perkembangan
• Sensorik: anak bisa melihat, bisa mendengar
• Motorik: an. T bisa menggerakkan tangan, namun lemah.
• Komunikasi/berbahasa: anak dapat menyampaikan sesuatu yang ia inginkan
dengan lemas.
• Emosi-sosial: anak tampak cemas, takut, gelisah
• Kemandirian: anak hanya bisa berbaring ditempat tidur
III. Riwayat Pola Fungsional
• Keluarga mengatakan apabila ada keluarga yang sakit maka keluarga langsung membawa kepelayanan
kesehatan
• Keluarga mengatakan sehat itu sangat penting, apabila mengalami sakit, maka aktivitas akan sangat
terganggu
2. Pola nutrisi/metabolik
• Sebelum sakit : keluarga mengatakan anak makan 3 x sehari dengan porsi sayur, tempe, tahu,
- Bau: Khas
• Sebelum sakit : keluarga mengatakan anak tidur 8 jam sehari dan tidak ada mengalami
gangguan
• Selama sakit : anak kadang-kadang terbangun pada malam hari karena sesak akibat gatal-gatal
• Sebelum sakit : keluarga mengatakan anak selalu bermain dengan teman sebayanya
Keluarga selalu mengajarkan anak nilai-nilai agama hindu pada anak, ibu
BB : 20 kg
TTV:
Nadi : 80 x/menit
Suhu: 39o C
RR: 20 x/menit
a. Sistem penginderaan
1. Pemeriksaan mata
Pemeriksaan visus/ketajaman penglihatan : Tidak terkaji
Lapang pandang : Tidak terkaji
Gerakan mata : tidak ada kelainan pada gerakan bola mata
Infeksi hidung : simetris, bentuk bulat, tidak ada luka, tidak ada masa, tidak ada pembesaran polip, lubang
hidung kurang
bersih, tidak ada cairan yang keluar dari hidung
Palpasi: tidak ada perubahan anatomis dari bentuk hidung, tidak ada nyeri tekan
3. Pemeriksaan telinga
Infeksi telinga luar: bentuk simetris kanan dan kiri
Infeksi telinga dalam : kurang bersih, tidak ada lesi, massa, tidak ada serumen
Palpasi daun telinga : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
4. Sistem pernafasan
a. BB sekarang : 20 kg
b. TB: 80 cm
c. LILA: 13.9cm
d. Bibir kering
e. Mulut terasa pahit
f. Adanya karies gigi pada anak
g. Bau mulut amoniak
h. Pemeriksaaan abdomen
Inspeksi : bentuk bulat, tidak ada luka Auskultasi : bising usus 12x/ menit Perkusi : timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
6. Sistem reproduksi Pada perempuan
Tidak ada kelainan pada testis
kemerahan pada daerah testis
Anak berumur 4 tahun dan belum masa puber
7. Sistem integumen-
- Bintik- bintik merah hampir seluruh tubuh
8. Sistem endokrin
Leher simetris
Tidak ada hiperpigmentasi pada kulit
Tidak ada pembesaran pada kelenjar tiroid
V. DATA PENUNJANG
Terapi :
Paracetamol 30mg (PO)
VI. ANALISA DATA
2. DS : - Defisit nutrisi
Reaksi Radang
DO :
Suhu: 39◦C,
Peningkatan Suhu Tubuh
N:80x/menit,
RR: 20x/ menit
Hipertemi
An.T tampak lemah
An.T tampak gelisah
Nafsu Makan menurun
BB sebelum sakit : 25 kg BB selama
sakit : 18 kg LILA :13.5 cm Intake Nutrisi menurun
VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan hormonal ditandai dengan adanya
2. Deficit nutrisi berhubungan dengan ketidak mampuan mencerna makanan di tandai dengan berat
badan menurun
VIII. RENCANA KEPERAWATAN
XI. IMPLEMENTASI
No Tgl/ jam Implementasi Respon
Do :
KuIit pasien masih tampak bintik –bintik
kemerahan
X. EVALUASI