Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (Jurmiki)

Email : jurmiki@itsk-soepraoen.ac.id
Volume 01 Nomor 01 Desember 2021 Halaman: 12-19

ANALISIS PENGAJUAN KLAIM BPJS KESEHATAN NON KAPITASI


PUSKESMAS NANGGULAN KABUPATEN KULON PROGO
Heri Kusniawan¹, Harinto Nur Seha², I Gusti Agung Ngurah Putra Pradnyantara³
D-III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Politeknik Kesehatan Permata Indonesia
Korespondensi: herikusniawan20@gmail.com1, gustipradnyantara1997@gmail.com3

ABSTRAK
Puskesmas Nanggulan merupakan puskesmas akreditasi Utama yang diketahui bahwa 23.000 warga Kecamatan
Nanggulan terdaftar sebagai anggota BPJS Kesehatan baik PBI maupun non PBI. Dalam proses klaim BPJS
Kesehatan non kapitasi terdapat kendala yang menyebabkan pengajuan klaim BPJS tertunda dan dana
puskesmas cairnya lama. Dari latar berlakang ini peniliti ingin mengetahui bagaimana pengajuan klaim BPJS di
Puskesmas Nanggulan. Tujuan untuk mengetahui bagaimana pengajuan klaim BPJS di Puskesmas Nanggulan.
Metode Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian yaitu pengajuan klaim BPJS
Kesehatan non kapitasi menggunakan SOP yang dibuat berdasarkan MoU. Aplikasi P-Care juga berperan
karena harus ada print out dari P-Care yang menjadi syarat pengajuan klaim. Terdapat kendala yang ditemukan
di Puskesmas Nanggulan yaitu klaim yang dilakukan hanya klaim persalinan, hal ini karena kurangnya SDM
petugas klaim, masih ditemukan berkas yang tidak lengkap, dan sering terjadi gagal bridging antara SIMPUS
dengan aplikasi P-Care yang berpengaruh pada print out P-Care. Pengajuan klaim BPJS Kesehatan non kapitasi
di Puskesmas Nanggulan telah berjalan dengan baik tetapi masih ditemukan kendala pada kelengkapan berkas
klaim non kapitasi, klaim yang dilakukan hanya klaim persalinan, dan sering tidak ter-bridging SIMPUS dengan
P-Care.

Kata Kunci : Pengajuan klaim, BPJS Kesehatan, tarif non kapitasi, puskesmas.

ABSTRACT
The Nanggulan Community Health Center is the main accredited health center, it is known that 23,000
residents of the Nanggulan sub-district are registered as members of the BPJS Health, both PBI and non-PBI.
In the non-capitation BPJS Health claim process, there are obstacles that cause the submission of BPJS claims
to be delayed and the disbursement of puskesmas funds taking a long time. From this background, the
researcher wants to know how to submit BPJS claims at the Nanggulan Health Center. Objective to knowing
how to submit BPJS claims at the Nanggulan Health Center. Methods is to Descriptive research with a
qualitative approach. Results this research is submission of non-capitation BPJS Health claims using SOPs
based on the MoU. The P-Care application also plays a role because there must be a print out of P-Care which
is a requirement for submitting a claim. There are obstacles found at the Nanggulan Health Center, namely
claims made only for delivery claims, this is due to the lack of human resources for claims officers, incomplete
files are still found, and bridging failures often occur between SIMPUS and P-Care applications which affect P-
Care print outs. The submission of non-capitation BPJS Health claims at the Nanggulan Health Center has
been going well but problems are still found in the completeness of the non-capitation claim files, claims made
are only claims for childbirth, and SIMPUS is often not bridging with P-Care.

Keywords : Submission of claims, BPJS Health, non-capitation rates, puskesmas.

1. PENDAHULUAN oleh fasilitas kesehatan kepada BPJS


Kesehatan.BPJS Kesehatan membayarkan
Klaim Manfaat Pelayanan Kesehatan klaim pembayaran manfaat fasilitas
Jaminan Kesehatan yang selanjutnya kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS
disebut Klaim adalah permintaan kesehatan meliputi : a) pembayaran
pembayaran biaya pelayanan kesehatan manfaat pelayanan kesehatan di FKTP;
©Jurmiki, All rights reserved | 12
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (Jurmiki)
Email : jurmiki@itsk-soepraoen.ac.id
Volume 01 Nomor 01 Desember 2021 Halaman: 12-19

dan b) pembayaran manfaat pelayanan 2. METODE


kesehatan FKRTL. Tarif non Penelitian ini menggunakan metode
kapitasiadalah besaran pembayaran klaim deskriptif dengan pendekatan kualitatif
oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas yang dimana penelitian ini mengkaji
Kesehatan Tingkat Pertama berdasarkan masalah atau analisis suatu masalah atau
jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang variabel. Subjek penelitian merupakan
diberikan. Klaim BPJS Kesehatan non sesuatu yang sangat penting dalam
kapitasi menjadi sangat penting penelitian, subjek penelitian dapat berupa
dikarenakan berpengaruh terhadap benda, hal atau orang. Subjek dalam
pembiayaan yang akan di dapat oleh penelitian ini adalah 1 (satu) Kepala
puskesmas setelah melakukan pelayanan Puskesmas, 1 (satu) Bidan Mitra, 1 (satu)
kesehatan yang tidak termasuk kedalam Petugas Verifikator Klaim Non Kapitasi,
pembiayaan kapitasi kepada pasien yang dan 1 (satu) Person In Contact (PIC)
merupakan anggota BPJS Kesehatan. Petugas Klaim Non Kapitasi. Objek
Puskesmas Nanggulan merupakan penelitian merupakan inti dari
puskesmas dengan akreditasi Puskesmas problematika penelitian (Arikunto, 2000).
Utama yang terletak di dusun Temanggal, Objek penelitian dalam penelitian ini
desa Wijimulyo, kecamatan Nanggulan, adalah bagaimana proses klaim BPJS
kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Kesehatan non kapitasi di puskesmas
Yogyakarta. Berdasarkan studi Nanggulan.
pendahuluan diketahui bahwa 23.000 a. Instrumen Penelitian
warga kecamatan Nanggulan terdaftar Instrumen penelitian yang digunakan
sebagai anggota BPJS Kesehatan baik PBI dalam penelitian ini adalah pedoman
dan non PBI. observasi, pedoman wawancara, alat
Proses klaim non kapitasi di rekam berupa handphone, lembar
puskesmas Nanggulan masih terdapat persetujuan, dan alat tulis.
kendala yang menyebabkan pengajuan b. Cara Pengumpulan Daya
klaim menjadi terhambat dan dana klaim 1) Wawancara
BPJS non kapitasi kepada puskesmas Wawancara dilakukan dengan
cairnya lama. Hal ini disebabkan beberapa informan yang telah
permasalahan pada proses verifikasi ditentukan yaitu 1 Kepala Puskesmas,
berkas yaitu kurangnya persyaratan 1 Bidan Mitra, 1 Petugas Verifikator
pengajuan klaim manfaat pelayanan Klaim Non Kapitasi, dan 1 PIC
kesehatan oleh puskesmas kepada BPJS Petugas Klaim Non Kapitasi.
Kesehatan yang kemudian berdampak 2) Observasi
terhadap pendapatan di puskesmas Observasi merupakan pengamatan
Nanggulan. Berdasarkan latar belakang terhadap kegiatan yang sedang
tersebut peneliti melakukan penelitian berlangsung. Observasi yang
tentang “Analisis Pengajuan Klaim BPJS dilakuakan dalam penelitian ini adalah
Kesehatan Non Kapitasi Puskesmas mengamati bagaimana proses
Nanggulan Kabupaten Kulon Progo”. pengajuan klaim BPJS Kesehatan non
kapitasi puskesmas Nanggulan.
©Jurmiki, All rights reserved | 13
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (Jurmiki)
Email : jurmiki@itsk-soepraoen.ac.id
Volume 01 Nomor 01 Desember 2021 Halaman: 12-19

3. HASIL dan PEMBAHASAN sudah lengkap selanjutnya PJ atau petugas


Proses Pengajuan Klaim BPJS pengajuan klaim BPJS Kesehatan non
Kesehatan Non Kapitasi di Puskesmas kapitasi melengkapi dokumen atau berkas-
Nanggulan. berkas pendukung dari puskesmas yang
Proses pengajuan klaim BPJS kemudian jika berkas tersebut telah
Kesehatan non kapitasi di puskesmas dikumpulkan semua baru dikirimkan ke
Nanggulan telah diatur dalam Standar kantor BPJS Kesehatan Kulon Progo.
Operasional Prosedur Nomor Pengajuan klaim BPJS Kesehatan non
II/ADM.042/1/20 yang dimana SOP ini kapitasi telah ditetapkan dalam Peraturan
dibuat berdasarkan MoU dengan BPJS Kesehatan Nomor 7 Tahun 2018
kesepakatan bersama BPJS, SOP ini berisi pasal 12 tentang Pengelolaan Administrasi
tentang proses atau tahapan pengajan Klaim Fasilitas Kesehatan dalam
klaim BPJS Kesehatan non kapitasi. Hal Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan yang
ini juga dikuatkan dengan hasil observasi dimana dijelaskan bahwa persyaratan
yang dilakukan yaitu : pengajuan klaim manfaat pelayanan
Tabel. 1 Check list Observasi SOP kesehatan di FKTP adalah sebagai berikut
Pengajuan Klaim Non Kapitasi : kelengkapan administrasi umum yang
Aspek terdiri atas : formulir pengajuan kaliam
yang Ya Tidak Keterangan (FPK) yang ditandatangani oleh Pimpinan
diamati
FKTP atau pejabat lain yang diberi
Terdapat SOP telah dibuat pada
SOP klaim bulan Januari 2020 wewenang; rekapitulasi pelayanan;
BPJS dan pelaksanaan kuitansi asli bermaterai; dan surat
Kesehatan Klaim BPJS
non √ Kesehatan Non tanggung jawab mutlak yang
kapitasi di Kapitasi telah sesuai ditandatangani oleh Pimpinan FKTP atau
Puskesmas dengan SOP yang ada. yang diberi wewenang. b) kelengkapan
Nanggulan
. berkas yang terdiri atas : bukti pelayanan
Proses atau tahapan pengajuan klaim yang sudah ditandatangani oleh Peserta
BPJS Kesehatan non kapitasi di atau anggota keluarga; dan kelengkapan
puskesmas Nanggulan dimulai dari pendukung yang dipersyaratkan oleh
pengumpulan berkas atau dokumen serta masing-masing tagihan klaim
bukti pelayanan pasien berupa tindakan Syarat-syarat yang harus dikumpulkan
atau prosedur yang dilakukan oleh bidan antara lain Formulir Pengajuan Klaim
PMB, setelah berkas atau dokumen dan (FPK), rekapitulasi pelayanan, kuitansi asli
bukti pelayan tersebut telah dikumpulkan bermaterai, surat tanggung jawab mutlak,
maka langkah selanjutnya semua dokumen bukti pelayanan, kelengkapan pendukung
atau berkas tersebut kepada petugas dalam hal ini di karenakan klaim non
verifikasi untuk memastikan bahwa kapitasi yang dilakukan di Puskesmas
dokumen dan bukti yang dikumpulkan Nanggulan maka kelengkapan pendukung
oleh bidan PMB sudah lengkap. Langkah yang dimaksud disini meliputi fotocopy
selanjutnya setelah petugas verifikasi buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
memastikan dokumen-dokumen tersebut patograf, surat keterangan lahir, dan
resume medis.
©Jurmiki, All rights reserved | 14
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (Jurmiki)
Email : jurmiki@itsk-soepraoen.ac.id
Volume 01 Nomor 01 Desember 2021 Halaman: 12-19

Berhubun pelayanan kesehatan yang digunakan rumah sakit untuk pelaksanaan


dapat di klaim hanya persalinan maka klaim.
berkas pendukung yang dimaksud telah Standar Operasional Prosedur (SOP)
tertera pada Peraturan BPJS Kesehatan Pengajuan Klaim Non Kapitasi merupakan
Nomor 7 Tahun 2018 pasal 14 (b) yang pedoman untuk melakukan klaim non
berbunyi klaim pelayanan kebidanan dan kapitasi agar pelaksanaan pengajuan klaim
neonatal berupa persalinan pervaginam sesuai dengan peraturan yang telah
normal, persalinan pervaginam dengan disepakati dan dapat mengantisipasi
tindakan emergensi dasar di puskesmas terjadinya kesalahan pada prosedur yang
PONED, pelayanan tindakan pasca dilakukan. SOP ini juga membantu agar
persalinan di Puskesmas PONED saat pengajuan klaim non kapitasi dapat
dilengkapi dengan : 1) salinan buku dilakukan tepat waktu dan juga
kesehatan ibu dan anak (KIA); 2) kartu ibu mengetahui jika terasi kekurangan berkas
atau keterangan pelayanan lainnya maka petugas segera melengkapinya. Oleh
peengganti buku kesehatan ibu dan anak karena itu pengadaan SOP pengajuan
(KIA) yang ditandatangi ibu bersalin dan klaim non kapitasi sangat berpengaruh
petugas yang menandatangani dalam hal dalam klaim non kapitasi di Puskesmas.
Peserta tidak memilikibuku KIA; 3) Implementasi aplikasi Primary Care
salinan partograph yang ditandatangani untuk Menunjang Pengajuan Kalaim
oleh tenaga kesehatan penolong persalinan BPJS Kesehatan Non Kapitasi di
atau keterangan lain yang menjelaskan Puskesmas Nanggulan
tentang pelayanan persalinan yang Penggunaan aplikasi P-Care untuk
diberikan; surat keterangan kelahiran; dan menunjang klaim non kapitasisama dengan
keterangan/ informasi tindakan yang telah penggunaan aplikasi P-Care pada
diberikan kepada pasien dalam hal umumnya hanya saja pada klaim non
persalianan pervaginam dengan tindakan kapitasi ada bukti fisik pelayanan yang
emergensi dasar dan pelayanan tindakan berada di aplikasi P-Care yang dimana
pasca persalinan. bukti tersebut harus di print out. Hal ini
Tahapan pengajuan klaim BPJS juga didukung dengan hasil observasi :
Kesehatan non kapitasi ini telah diatur Tabel. 2 Check list Observasi Aplikasi
dalam Standar Operasional Prosedur Primary Care
(SOP) nomor II/ADM/SOP/042/1/20 Aspek yang
Ya Tidak Keterangan
tentang pengajuan klaim non kapitasi yang diamati
Terdapat √ Aplikasi primary
telah dibuat berdasarkan MoU dengan
aplikasi care di puskesmas
kesepakatan bersama BPJS yang dimana primary Nanggulan diakses
SOP ini berisi tentang prosedur atau care di menggunakan
Puskesmas website dan
tahapan pengajuan klaim BPJS Kesehatan Nanggulan. penggunaan
non kapitasi. aplikasi primary
Hal ini didukung dengan penelitian care di puskesmas
Nanggulan sudah
Yuliza (2015) yang menyatakan bahwa baik.
sudah ada SOP atau pedoman yang

©Jurmiki, All rights reserved | 15


Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (Jurmiki)
Email : jurmiki@itsk-soepraoen.ac.id
Volume 01 Nomor 01 Desember 2021 Halaman: 12-19

Puskesmas daerah Nanggulan non kapitasi di Puskesmas Nanggulan


menggunakan Sistem Informasi hanya terdapat 1 (satu) orang yang dimana
Puskesmas (SIMPUS) dan aplikasi petugas memiliki lebih dari 1 tugas di
primary care berbasis web, aplikasi ini Puskesmas Nanggulan.
dapat diakses di website resmi BPJS Pengajuan klaim BPJS non kapitasi di
Kesehatan. Selama penggunaan aplikasi puskesmas terdapat kendala terkait
Primary Care sampai saat ini di kelengkapan berkas yang harus di ajukan
Puskesmas Nanggulan tidak didapati ke kantor BPJS Kesehatan.
kendala yang berarti, penggunaan aplikasi Karena adanya kendala dalam
primary care di Puskesmas Nanggulan ini kelengkapan berkas pengajuan klaim
sama seperti penggunaan primary care menyebabkan proses pengajuan klaim
pada umumnya, hanya saja untuk klaim menhadu terlambat beberapa hari dari hari
BPJS Kesehatan non kapitasi harus ada yang seharusnya, serta dalam cairnya dana
bukti fisik atau print out pelayanan yang klaim non kapitasi terbilang cukup lama
berada tertera pada aplikasi primary care karena proses klaim dan persetujuan dari
tersebut yang dimana data yang tertera kantor BPJS Kesehatan itu sendiri.
pada print out meliputi data identitas Sering terjadinya gagal bridging antara
pasien, nomor BPJS Kesehatan pasien, aplikasi SIMPUS dan P-Care
data pelayanan yang diberikan yang tertera menyebabkan input data pelayanan yang
pada aplikasi P-Care, tanggal berobat, dan dimasukkan ke dalam SIMPUS tidak
riwayat rawat inap. muncul di aplikasi P-Care. Berikut hasil
Hasil dari wawancara dan observasi ini wawancara dengan responden di
didukung oleh penelitian Trisna, dkk Puskesmas Nanggulan :
(2020) bahwa data pada aplikasi P-Care ”Kalo bridgingnya masih ketinggalan sih
meliputi Data yang terdiri atass Jenis sebenernya sama P-Care nya, kadang P-care
Peserta (BPJS atau Umum), No Kartu itu updatenya cepet nah SIMPUS nya itu tidak
NIK, Nama Peserta, Status Peserta, mengikuti itu dan permasalahannya lagi itu
kadang dari SIMPUS itu tidak masuk ke P-
Tanggal lahir, Jenis Kelamin, Tanggal
Care entah itu karena jaringan atau SIMPUS
Pendaftaran, Perawatan (Rawat Jalan atau
nya sendiri, jadi kadang ada pelayanan yang
Rawat Inap) dan PPK peserta. nggak selesai dientri padahal di SIMPUS
Kendala dalam Pengajuan Klaim selesai tapi di P-Care tidak selesai.”
BPJS Kesehatan Non Kapitasi di Hal ini berpengaruh pada proses
Puskesmas Nanggulan. pengajuan klaim BPJS non kapitasi
Berdasarkan hasil wawancara terdapat puskesmas Nanggulan karena petugas
beberapa kendala dalam klaim BPJS harus meng-entry data dua kali untuk
Kesehatan Non Kapitasi di Puskesmas mendapatkan data pelayanan pasien di
Nanggulan. aplikasi P-Care. Berikut hasil dari
Klaim BPJS Kesehatan Non Kapitasi observasi yang dilakukan :
di Puskesmas Nanggulan hanya
melakukan klaim persalinan karena
petugak pengajuan kliam BPJS Kesehatan

©Jurmiki, All rights reserved | 16


Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (Jurmiki)
Email : jurmiki@itsk-soepraoen.ac.id
Volume 01 Nomor 01 Desember 2021 Halaman: 12-19

Tabel. 3 Check list Observasi SIMPUS menjadi terlambat beberapa hari. Serta
Aspek yang cairnya dana klaim non kapitasi dari BPJS
Ya Tidak Keterangan
diamati ke Puskesmas Nanggulan terbilang cukup
Aplikasi Untuk aplikasi lama sekitar 2-3 bulan dana baru cair.
SIMPUS SIMPUS dan
Menurut Yuliva, dkk (2019)
dan primary care
primary sudah ter- menyatakan bahwa berdasarkan hasil
care sudah bridging tetapi penelitian berrkas klaim yang diserahkan
ter- masih sering pihak Puskesmas masih belum lengkap
bridging. data pelayanan dan tidak tepat waktu, klaim diserahkan ke

yang di input
kantor cabang paling lambat tanggal 10
kedalam
aplikasi setiap bulannya, akan tetapi masih ada
SIMPUS tidak Puskesmas yang menyerahkan klaim lewat
terinput ke tanggal yang telah ditentukan.
dalam aplikasi Keterlambatan dalam pembayaran klaim
primary care.
kepada Puskesmas oleh BPJS Kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara dan juga terjadi. Pembayaran klaim dilakukan
observasi yang telah dilakukan diketahui 15 hari sejak dokumen diterima, namun
bahwa terdapat beberapa kendala dalam apabila kasus pada bulan itu banyak maka
pengajuan klaim BPJS Kesehatan non proses verifikasi ulang membutuhkan
kapitasi, antara lain : waktu sedikit lama.
Pengajuan Klaim BPJS Kesehatan Terkait dengan terlambatnya
Puskesmas Nanggulan hanya melakukan pembayaran kepada Puskesmas ini tidak
klaim persalian. Hal ini disebabkan oleh sesuai dengan data yang didapatkan dari
kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) hasil wawancara yang diakukan. Hal ini
dan job description yang menyebabkan telah diatur dalam Peraturan BPJS
Puskesmas Nanggulan hanya melakukan Kesehatan Nomor 7 Tahun 2018 Pasal 29
klaim persalinan saja. Ayat (2 dan 5) tentang Pengelolaan
Menurut Hakam (2015) masih Administrasi Klaim Fasilitas Kesehatan
kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Penyelenggaraan Jaminan
khususnya yang melakukan distribusi Kesehatan yang dimana Pasal 29 Ayat (2)
berkas rekam medis, dari petugas berbunyi FKTP mengajukan klaim non
pendaftaran yang merangkap ke distribusi kapitasi kepada BPJS Kesehatan secara
dan yang lain menyebabkan terhambatnya periodik dan lengkap. Setelah itu
kelancaran dalam distribusi berkas rekam dilanjutkan dengan Pasal 29 Ayat (5) yang
medis ke poli yang dituju pasien. berbunyi BPJS Kesehatan wajib
Berdasarkan hasil wawancara dan membayar kepada FKTP klaim yang
observasi yang dilakukan diketahui pula diajukan sebagaimana dimaksud pada ayat
terdapat kendala dalam kelengkapan (2) dan yang telah diverifikasi, paling
berkas yang berpengaruh pada proses lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak
pengajuan klaim BPJS Kesehatan non berkas klaim dinyatakan lengkap.
kapitasi yang menyebabkan pengajuan Kendala juga ditemukan dalam ter-
klaim BPJS Kesehatan non kapitasi bridging-nya antara SIMPUS aplikasi
©Jurmiki, All rights reserved | 17
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (Jurmiki)
Email : jurmiki@itsk-soepraoen.ac.id
Volume 01 Nomor 01 Desember 2021 Halaman: 12-19

primary care yang dimana update dilakuakan di Puskesmas Nanggulan,


SIMPUS yang tidak berbanding dengan kelengkapan berkas yang menyebabkan
update aplikasi P-Care. Oleh sebab itu, pengajuan klaim non kapitasi mengalami
input data pelayanan yang telah keterlambatan, dan sering terjadi gagal
dimasukkan ke dalam SIMPUS sering bridging antara SIMPUS dan aplikasi
tidak terintegrasi atau ter-bridging ke primary care.
dalam aplikasi P-Care. Hal ini
menyebabkan petugas harus menginput 5. REFERENSI
data pelayanan dua kali. BPJS Kesehatan. 2014. Info BPJS
Menurut Wariyanti (2018) bahwa Kesehatan Edisi XI. Jakarta : Badan
petugas medis memasukkan data di Penyelenggara Jaminan Sosial
pendafataran setelah pelayanan kepada Kesehatan.
pasien atau petugas BP dapat juga BPJS Kesehatan. 2014. Petunjuk Teknis
membuka menu query pada SIMPUS tidak Verifikasi Klaim. Jakarta : Badan
bisa terintegrasi dengan P-Care, jadi tetap Penyelenggara Jaminan Sosial.
entry data dua kali.
BPJS Kesehatan. 20 Januari 2015. BPJS
4. KESIMPULAN Kesehatan Pentingkan Kualitas Faskes
Proses atau tahapan pengajuan klaim Tingkat Pertama, (Online),
BPJS Kesehatan non kapitasi di (https://bpjs
Puskesmas Nanggulan telah diatur dalam kesehatan.go.id/Bpjs/index.php/post/read/
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang 2015/314/BPJS-Kesehatan-
telah dibuat berdasarkan MoU Pentingkan-Kualitas-Faskes-Tingkat-
kerjasamadengan BPJS Kesehatan dan Pertama/berita-umumdiakses 20
pelaksanaan Proses atau tahapan Desember 2020).
pengajuan klaim BPJS Kesehatan non Hakam, Fahmi. 2018. Analisis
kapitasi di Puskesmas Nanggulan sesuai Penyediaan Rekam Medis Pasien
dengan SOP yang ada.Aplikasi yang Rawat Jaln Berdasarkan Standar
digunakan di Puskesmas Nanggulan Operasional Prosedur (SOP) di
meliputi Sistem Informasi Puskesmas Puskesmas X. Jawa Tengah :
(SIMPUS) dan aplikasi primary care. Univesitas Veteran Bangun
Penggunaan atau implementasi aplikasi Nusantara.
primary care sama seperti penggunaan Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 7 tahun
aplikasi primary care pada umumnya, 2018 tentang Pegelolaan Administrasi
untuk menunjang pengajuan klaim BPJS Klaim Fasilitas Kesehatan dalam
Kesehatan harus ada bukti fisik atau print Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
out dari aplikasi primary care.Masih Nasional.
terdapat beberapa kendala yaitu Trisna, Wen Via.dkk. 2020. Evaluasi
kurangnyaSDM yang melakukan Penggunaan Aplikasi Primary Care
pengajuan klaim yang menyebabkan hanya (P-Care) BPJS Terhadap Pelayanan
pelayanan persalinan yang dapat kesehatan di Puskesmas Se-Kota

©Jurmiki, All rights reserved | 18


Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (Jurmiki)
Email : jurmiki@itsk-soepraoen.ac.id
Volume 01 Nomor 01 Desember 2021 Halaman: 12-19

Pekanbaru dengan Mengggunakan Gilinga dan UPTD Pusekesmas


Metode Technology Acceptance Kratonan Kota Surakarta. Surakarta.
Model (TAM). Pekanbaru. Yuliva.dkk. 2019. Analisis Pelaksanaan
Wariyanti, Astri Sri. 2018. Penerapan Prosedur Klaim Non Kapitasi
Aplikasi Primary Care (P-Care) BPJS Puskesmas Badan Penyelenggara
Kesehatan di UPTD Puskesmas Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
Kota Padang. Padang.

©Jurmiki, All rights reserved | 19

Anda mungkin juga menyukai