Email : jurmiki@itsk-soepraoen.ac.id
Volume 01 Nomor 01 Desember 2021 Halaman: 12-19
ABSTRAK
Puskesmas Nanggulan merupakan puskesmas akreditasi Utama yang diketahui bahwa 23.000 warga Kecamatan
Nanggulan terdaftar sebagai anggota BPJS Kesehatan baik PBI maupun non PBI. Dalam proses klaim BPJS
Kesehatan non kapitasi terdapat kendala yang menyebabkan pengajuan klaim BPJS tertunda dan dana
puskesmas cairnya lama. Dari latar berlakang ini peniliti ingin mengetahui bagaimana pengajuan klaim BPJS di
Puskesmas Nanggulan. Tujuan untuk mengetahui bagaimana pengajuan klaim BPJS di Puskesmas Nanggulan.
Metode Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian yaitu pengajuan klaim BPJS
Kesehatan non kapitasi menggunakan SOP yang dibuat berdasarkan MoU. Aplikasi P-Care juga berperan
karena harus ada print out dari P-Care yang menjadi syarat pengajuan klaim. Terdapat kendala yang ditemukan
di Puskesmas Nanggulan yaitu klaim yang dilakukan hanya klaim persalinan, hal ini karena kurangnya SDM
petugas klaim, masih ditemukan berkas yang tidak lengkap, dan sering terjadi gagal bridging antara SIMPUS
dengan aplikasi P-Care yang berpengaruh pada print out P-Care. Pengajuan klaim BPJS Kesehatan non kapitasi
di Puskesmas Nanggulan telah berjalan dengan baik tetapi masih ditemukan kendala pada kelengkapan berkas
klaim non kapitasi, klaim yang dilakukan hanya klaim persalinan, dan sering tidak ter-bridging SIMPUS dengan
P-Care.
Kata Kunci : Pengajuan klaim, BPJS Kesehatan, tarif non kapitasi, puskesmas.
ABSTRACT
The Nanggulan Community Health Center is the main accredited health center, it is known that 23,000
residents of the Nanggulan sub-district are registered as members of the BPJS Health, both PBI and non-PBI.
In the non-capitation BPJS Health claim process, there are obstacles that cause the submission of BPJS claims
to be delayed and the disbursement of puskesmas funds taking a long time. From this background, the
researcher wants to know how to submit BPJS claims at the Nanggulan Health Center. Objective to knowing
how to submit BPJS claims at the Nanggulan Health Center. Methods is to Descriptive research with a
qualitative approach. Results this research is submission of non-capitation BPJS Health claims using SOPs
based on the MoU. The P-Care application also plays a role because there must be a print out of P-Care which
is a requirement for submitting a claim. There are obstacles found at the Nanggulan Health Center, namely
claims made only for delivery claims, this is due to the lack of human resources for claims officers, incomplete
files are still found, and bridging failures often occur between SIMPUS and P-Care applications which affect P-
Care print outs. The submission of non-capitation BPJS Health claims at the Nanggulan Health Center has
been going well but problems are still found in the completeness of the non-capitation claim files, claims made
are only claims for childbirth, and SIMPUS is often not bridging with P-Care.
Tabel. 3 Check list Observasi SIMPUS menjadi terlambat beberapa hari. Serta
Aspek yang cairnya dana klaim non kapitasi dari BPJS
Ya Tidak Keterangan
diamati ke Puskesmas Nanggulan terbilang cukup
Aplikasi Untuk aplikasi lama sekitar 2-3 bulan dana baru cair.
SIMPUS SIMPUS dan
Menurut Yuliva, dkk (2019)
dan primary care
primary sudah ter- menyatakan bahwa berdasarkan hasil
care sudah bridging tetapi penelitian berrkas klaim yang diserahkan
ter- masih sering pihak Puskesmas masih belum lengkap
bridging. data pelayanan dan tidak tepat waktu, klaim diserahkan ke
√
yang di input
kantor cabang paling lambat tanggal 10
kedalam
aplikasi setiap bulannya, akan tetapi masih ada
SIMPUS tidak Puskesmas yang menyerahkan klaim lewat
terinput ke tanggal yang telah ditentukan.
dalam aplikasi Keterlambatan dalam pembayaran klaim
primary care.
kepada Puskesmas oleh BPJS Kesehatan
Berdasarkan hasil wawancara dan juga terjadi. Pembayaran klaim dilakukan
observasi yang telah dilakukan diketahui 15 hari sejak dokumen diterima, namun
bahwa terdapat beberapa kendala dalam apabila kasus pada bulan itu banyak maka
pengajuan klaim BPJS Kesehatan non proses verifikasi ulang membutuhkan
kapitasi, antara lain : waktu sedikit lama.
Pengajuan Klaim BPJS Kesehatan Terkait dengan terlambatnya
Puskesmas Nanggulan hanya melakukan pembayaran kepada Puskesmas ini tidak
klaim persalian. Hal ini disebabkan oleh sesuai dengan data yang didapatkan dari
kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) hasil wawancara yang diakukan. Hal ini
dan job description yang menyebabkan telah diatur dalam Peraturan BPJS
Puskesmas Nanggulan hanya melakukan Kesehatan Nomor 7 Tahun 2018 Pasal 29
klaim persalinan saja. Ayat (2 dan 5) tentang Pengelolaan
Menurut Hakam (2015) masih Administrasi Klaim Fasilitas Kesehatan
kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Penyelenggaraan Jaminan
khususnya yang melakukan distribusi Kesehatan yang dimana Pasal 29 Ayat (2)
berkas rekam medis, dari petugas berbunyi FKTP mengajukan klaim non
pendaftaran yang merangkap ke distribusi kapitasi kepada BPJS Kesehatan secara
dan yang lain menyebabkan terhambatnya periodik dan lengkap. Setelah itu
kelancaran dalam distribusi berkas rekam dilanjutkan dengan Pasal 29 Ayat (5) yang
medis ke poli yang dituju pasien. berbunyi BPJS Kesehatan wajib
Berdasarkan hasil wawancara dan membayar kepada FKTP klaim yang
observasi yang dilakukan diketahui pula diajukan sebagaimana dimaksud pada ayat
terdapat kendala dalam kelengkapan (2) dan yang telah diverifikasi, paling
berkas yang berpengaruh pada proses lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak
pengajuan klaim BPJS Kesehatan non berkas klaim dinyatakan lengkap.
kapitasi yang menyebabkan pengajuan Kendala juga ditemukan dalam ter-
klaim BPJS Kesehatan non kapitasi bridging-nya antara SIMPUS aplikasi
©Jurmiki, All rights reserved | 17
Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (Jurmiki)
Email : jurmiki@itsk-soepraoen.ac.id
Volume 01 Nomor 01 Desember 2021 Halaman: 12-19