Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PROSEDUR PENGAJUAN KLAIM BADAN PENYELENGGARA JAMINAN

SOSIAL (BPJS) KESEHATAN DI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM PANCARAN


KASIH GMIM MANADO.
Risky Joko Manaida*, Adisti A. Rumayar*, Grace D. Kandou*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK
Klaim BPJS adalah pengajuan biaya perawatan pasien peserta BPJS oleh pihak rumah sakit
kepada pihak BPJS Kesehatan, dilakukan secara kolektif dan ditagihkan kepada pihak BPJS
Kesehatan setiap bulannya. Klaim BPJS yang tidak layak untuk rawat jalan dan rawat inap di
RSU Pancaran Kasih GMIM selama 1 tahun (2015-2016) sebanyak 67 berkas rawat jalan dan
205 berkas untuk rawat inap. Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis prosedur pengajuan
klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Rawat Inap RSU Pancaran
Kasih GMIM Manado menggunakan metode kualitatif dengan indepth interview yang diambil dari
4 informan. Pemeriksaan atau pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan
triangulasi metode. Hasil penelitian diperoleh untuk rekapitulasi pelayanan masih terdapat hal-
hal yang perluh diperbaiki antara lain banyak perawat dan juga DPJP yang masih sering salah
dalam mengisi tanggal masuk perawatan dan tanggal keluar, berkas yang tidak terisi diagnosa
penyakit dan perlu konfirmasi lagi dengan dokter yang menangani pasien tersebut selain itu untuk
berkas pendukung pasien dan bukti pelayanan lainnya masih ada hal-hal yang perluh diperbaiki
oleh pihak rumah sakit mulai dari diagosa dari dokter yang tidak tepat, perbedaan koding antara
rumah sakit dan koding BPJS dan hasil pemeriksaan penunjang yang tidak ada berkasnya.
Kesimpulan yang di dapat adalah Prosedur pengajuan klaim untuk poin rekapitulasi pelayanan
dan berkas pendukung pasien dan bukti pelayanan lainnya masih ada hal-hal yang masi perlu di
perbaiki lagi oleh pihak rumah sakit. Saran bagi RSU Pancaran Kasih untuk memperkuat kerja
sama dengan dokter dan perawat agar tidak terjadi kesalahan penulisan data pasien dan untuk
BPJS agar lebih memperbanyak pelatihan mengenai pengajuan klaim BPJS kesehatan dengan
pihak RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.

Kata Kunci: Klaim BPJS, Rawat Inap, Rumah Sakit, BPJS Kesehatan,

ABSTRACT
Claim BPJS is the Submission of patient care costs BPJS participants by the hospital to the BPJS
Health, Done collectively and billed to the BPJS Health every month. Inadequate BPJS for
outpatient and inpatient in GMIM Pancaran Kasih General Hospital for 1 year (2015-2016)
ofoutpatient and 205 files for hospitalization. This research aims to analyse the procedure of claim
submission Social Security Administering Agency (BPJS) Health in Patient Hospital Pancaran
Kasih General Hospital GMIM Manado, using qualitative method with indepth interview taken
from 4 informants. Examination or checking of data validity using source triangulation and
method triangulation. The result obtained for the recapitulation of services there are still that need
to be improved among others, many nurses and DPJP are still often wrong in filling the date of
admission and the date of exit, files that are not filled with disease diagnoses and need to be
confirm again with the doctor who handles the patient in addition to the patient support files and
evidencet of other services there are still that need to be repaired by the hospital, ranging from
diagnoses from inappropriate doctors, coding differences between hospitals and BPJS coding and
results of investigations that have no file. The conclusion that can be obtained are the claiming
procedure of service recapitulations points and patient support files and other proof of service
there still that need to be fixed by the hospital. Suggestion for Pancaran Kasih General Hospital is
to strengthen cooperation with doctors and nurses to avoid errors in writing patient data and for
BPJS to further increase training on BPJS Health claim submission with Pancaran Kasih General
Hospital GMIM Manado.

Keywords: Claim BPJS, Inpantient Care, BPJS Health

1
PENDAHULUAN Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL)
Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 dalam hal ini rumah sakit, berkewajiban
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional untuk melengkapi dokumen klaim BPJS
(SJSN) yang mengamanatkan seluruh sebelum diajukan kepada pihak BPJS
penduduk Indonesia memiliki jaminan Kesehatan untuk mendapatkan
sosial yang diselenggarakan oleh Badan penggantian biaya perawatan sesuai
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dengan tarif Indonesia Case Base
Kesehatan dengan mekanisme asuransi Groups (INA-CBG’s) (Susan, 2016).
sosial yang kepesertaanya bersifat wajib Kelengkapan dokumen klaim
dan implementasinya dimulai sejak 1 BPJS yang diajukan oleh rumah sakit
Januari 2014. Beberapa bentuk jaminan kepada pihak BPJS meliputi ;
sosial di bidang kesehatan sebelumnya rekapitulasi pelayanan dan berkas
telah dilaksanakan oleh pemerintah pendukung pasien yang terdiri dari surat
Indonesia diantaranya melalui PT eligibilitas peserta (SEP), resume
Askese (Persero) dan PT Jamsostek medis/laporan status pasien/keterangan
(Persero) yang melayani pegawai negeri diagnosa dari dokter yang merawat,
sipil (PNS), penerima pensiun, veteran bukti pelayanan lainya, misalnya ;
dan pegawai swasta, selain itu protokol terapi dan regimen (jadwal
pemerintah juga memberikan jaminan pemberian obat), perincian tagihan
kesehatan melalui skema Jaminan rumah sakit (manual atau automatic
Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan billing) dan berkas pendukung lain yang
Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) diperlukan (BPJS, 2014). Penelitian dari
untuk masyarakat miskin dan tidak Malonda (2015) tentang Analisis
mampu. Namun bentuk jaminan tersebut Pengajuan Klaim Badan Penyelenggara
dinilai masih terfragmentasi sehingga Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di
mengakibatkan sulit terkendalinya biaya RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano,
kesehatan dan mutu pelayanan menunjukan bahwa masih terdapat
(Permenkes No. 28 Tahun 2014). beberapa masalah dalam koordinasi dan
Klaim BPJS adalah pengajuan kerja tim serta keterlambatan
biaya perawatan pasien peserta BPJS penyerahan dan tidak lengkapnya
oleh pihak rumah sakit kepada pihak dokumen serta belum adanya billing
BPJS Kesehatan, dilakukan secara system menyebabkan terhambatnya
kolektif dan ditagihkan kepada pihak pembayaran klaim BPJS Kesehatan di
BPJS Kesehatan setiap bulannya RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano. Ada
(Ardhitya, 2015). Fasilitas Kesehatan juga penelitian dari Kalebos (2016)

2
Kajian Tentang Proses Pengajuan Klaim bagian Unit Rawat Inap karena kurang
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di lengkapnya syarat untuk melakukan
RSUD Maria Walanda Maramis pengklaiman pasien BPJS dan kurang
memperoleh hasil bahwa rekapitulasi lengkapnya pengisian dokumen rekam
pelayanan, berkas pendukung pasien dan medis. Ada juga penelitian dari Nurdiah
bukti pelayanan lainnya sudah mulai (2016) tentang Analisis Penyebab
berjalan dengan baik, akan tetapi masih Unclaimed Berkas BPJS Rawat Inap di
banyak masalah yang ditemui dalam RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya,
pencatatan dan kelengkapan dokumen ditemukan bahwa penyebab unclaimed
klaim, pengawasan yang tidak berkas BPJS rawat inap di rumah sakit
menyeluruh, dan berkas klaim yang antara lain disebabkan oleh kurangnya
tidak lengkap sehingga klaim JKN pengetahuan dan kedisiplinan petugas,
ditolak oleh BPJS Kesehatan. ruangan pengolahan klaim yang sempit,
Verifikator BPJS Kesehatan SOP terkait klaim belum tersedia,
akan melakukan verifikasi berkas lewat monitoring berkas klaim belum
klaim BPJS yang diajukan oleh fasilitas terlaksana dan ketidak lengkapan hasil
kesehatan yang tujuanya untuk menguji penunjang.
kebenaran pelayanan kesehatan yang Rumah Sakit Umum (RSU)
diberikan oleh rumah sakit kepada Pancaran Kasih GMIM Manado
pasien BPJS Kesehatan guna untuk merupakan fasilitas kesehatan dengan
menjaga mutu layanan dan efisiensi jenjang rujukan tingkat lanjutan yang
biaya pelayanan kesehatan bagi peserta melayani pelayanan rawat jalan, rawat
BPJS Kesehatan. Jika ditemukan adanya inap dan pelayanan gawat darurat
klaim yang tidak layak atau pending, dengan klasifikasi rumah sakit kelas C
maka pihak BPJS tidak akan melakukan dan sudah bekerja sama dengan BPJS
pembayaran untuk klaim tersebut Kesehatan. RSU Pancaran Kasih GMIM
(Nurdiah, 2016). Penelitian dari Tyas diwajibkan memberikan pelayanan
(2015) tentang Tinjauan Penyebab kesehatan yang telah dijamin oleh BPJS
Adanya Ketidak Lengkapan Syarat Kesehatan secara paripurna baik
Klaim BPJS di Unit Rawat Inap Rumah ketersediaan tenaga medis terutama
Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang tenaga spesialistik di dukung oleh
memperoleh hasil bahwa di Rumah fasilitas penunjang medis dan
Sakit Bhakti Wira Tamtama masih kefarmasian. Sejak adanya program
terdapat pengembalian dokumen rekam BPJS Kesehatan, kunjungan pasien
medis dari bagian Pengendalian BPJS ke BPJS di RSU Gmim Pancaran Kasih

3
mengalami peningkatan untuk rawat Sosial (BPJS) Kesehatan di Rawat Inap
jalan 38.105 pasien dan rawat inap 6.250 RSU Pancaran Kasih GMIM Manado.
pasien pada tahun 2015 menjadi 53.350
pasien rawat jalan dan 6.678 pasien METODE PENELITIAN
rawat inap pada tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode
Klaim BPJS yang tidak layak kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di
untuk rawat jalan dan rawat inap di RSU RSU Pancaran Kasih GMIM Manado
Pancaran Kasih GMIM selama 1 tahun pada bulan Juni 2017. informan ialah 4
(2015-2016) sebanyak 67 berkas rawat (orang) orang yang terlibat langsung
jalan dan 205 berkas untuk rawat inap. dalam pelaksanaan pengajuan klaim
Klaim BPJS yang tidak layak BPJS Kesehatan di Rawat Inap RSU
disebabkan oleh ketidak lengkapan Pancaran Kasih GMIM Manado yaitu
dokumen berkas klaim BPJS dari pihak Kepala RSU Pancaran Kasih GMIM
RSU Pancaran Kasih GMIM saat Manado, Kepala Bagian Keuangan,
diajukan kepada pihak BPJS Kesehatan Verifikator BPJS Kesehatan RSU
Kota Manado. Selain itu juga didapatkan Pancaran Kasih GMIM Manado dan
data tentang kecurangan (Fraud) dalam Petugas Koder/Petugas Entry.
penyelenggaraan program JKN di RSU Instrumen yang digunakan dalam
Pancaran Kasih GMIM pada bulan penelitian ini adalah peneliti sendiri dan
Februari tahun 2017, sebanyak 63 kasus dibantu dengan pedoman wawancara,
service unbundling or fragmentation alat perekam suara (voice recorder), dan
(untuk pemecahan episode pelayanan), alat tulis-menulis. Validitas hasil
11 kasus cancelled services penelitian dengan triangulasi.
(membatalkan tindakan yang wajib
dilakukan) dan 2 kasus standard of care HASIL DAN PEMBAHASAN
(penyimpangan terhadap standar 1. Rekapitulasi Pelayanan
pelayanan), yang merupakan salah satu Rekapitulasi pelayanan adalah data-data
faktor penyebab klaim BPJS yang tidak yang berhubungan dengan pasien yang
layak atau tidak di bayar oleh BPJS diperlukan dalam software INA-CBGs
Kesehatan kepada pihak RSU Pancaran yaitu nama, nomor identitas, diagnosa
Kasih GMIM. Oleh sebab itu peneliti penyakit, tanggal masuk dan tanggal
tertarik untuk melakukan penelitian keluar perawatan, jumlah hari rawat,
tentang Analisis Prosedur Pengajuan besarnya tarif paket dan jumlah tagihan
Klaim Badan Penyelenggara Jaminan paket (Depkes, 2013). Pengajuan klaim
BPJS kesehatan di RSU Pancaran Kasih

4
GMIM Manado terdapat kendala software INA-CBGs untuk tahapan
didalam teknis pelaksanaanya, pengklaiman pasien BPJS kesehatan
pengajuan klaim di RSU Pancaran Kasih yang ada dirumah sakit agar rumah sakit
GMIM Manado menjadi tanggung juga mendapat biaya perawatan untuk
jawab dari bagian keuangan dengan pasien BPJS tersebut.
bekerjasama dengan BPJS kesehatan Kelengkapan berkas klaim BPJS
yang ada di RSU Pancaran Kasih GMIM kesehatan pada poin rekapitulasi
Manado, selama ini bagian keuangan pelayanan di RSU Pancaran Kasih
memiliki tanggung jawab penuh dalam GMIM Manado memang sudah lengkap
pelaksaan pengajuan klaim sama seperti namun untuk pencatatannya sendiri
penelitian dari Kalebos (2016) di RSUD ditemui masi ada beberapa masalah
Maria Walanda Maramis dimana suda mulai dari keselahan penulisan tanggal
ada tim pengelola JKN rumah sakit yang masuk perawatan dan tanggal keluar
membantu untuk mengoptimalkan perawatan oleh perawat jaga dan DPJP
proses pengajuan JKN ke BPJS yang nantinya bisa berpengaruh pada
kesehatan KLOK Minahasa Utara. penolakan berkas klaim oleh pihak BPJS
Bagian keuangan RSU Pancaran Kasih kesehatan. Ditemukan juga beberapa
memiliki peran penting didalam berkas klaim yang dikembalikan karena
kelengkapan berkas rekapitulasi tidak ada diagnosa penyakit, walaupun
pelayanan yang nantinya akan di input prosedurnya cepat, berkasnya lengkap
pada software INA-CBGs dan akan namun pencatatan berkas oleh petugas
diverifikasi oelh pihak BPJS kesehatan. yang ada masi banyak kekurangan.
Kelengkapan dokumen klaim Klaim diajukan secara kolektif
BPJS kesehatan pada poin rekapitulasi oleh fasilitas kesehatan kepada BPJS
pelayanan sudah berjalan dengan dengan kesehatan maksimal tanggal 10 bulan
baik hal ini bisa dilihat dari kelengkapan berjalan (Depkes, 2013) dan Untuk
berkas rekapitulasi pelayanan dari kelengkap berkas klaim yang akan di
ruangan rawat inap yang dimasukan masukan oleh RSU Pancaran Kasih
diloket keuangan sudah lengkap, GMIM Manado kepada BPJS paling
perawat jaga dan dokter sudah lambat tanggal 10 bulan berjalan dan
melengkapi berkas rekapitulasi selama ini untuk RSU Pancaran Kasih
pelayanan sebelum dimasuk diloket GMIM Manado tanggal 5 bulan berjalan
keuangan. Berkas rekapitulasi pelayanan berkas klaim sudah dimasukan kepada
harus terisi dengan benar karena pihak BPJS dan sesuai dengan .
nantinya berkas ini akan di input di

5
Pelaksanaan monitoring diperbaiki akibat kesalahan pengisian
dilaksanakan oleh direktur RSU tanggal. Selain itu ada juga beberapa
Pancaran Kasih GMIM Manado dan berkas yang tidak terisi diagnosa
untuk pelaksanaanya dilakukan oleh penyakit dan perlu konfirmasi lagi
bagian keuangan. Bagian keuangan yang dengan dokter yang menangani pasien
melaksankan monitoring didalam tersebut.
pelaksanaan klaim BPJS kesehatan
mulai dari kelngkapan berkas sampai 2. Berkas Pendukung Pasien dan Bukti
pada verifikasi berkas klaim. Di RSU Pelayanan Lainnya
Pancaran Kasih GMIM Manado sudah Berkas pendukung pasien terdiri dari ;
ada bentuk verifikator BPJS kesehatan Surat Eligibilitas Peserta (SEP), Surat
baik itu internal dan eksternal, untuk perintah rawat inap, resume medis dan
verifikator internal itu sendiri adalah bukti pelayanan lainnya berupa laporan
bagian keuangan mereka bertanggung operasi, protokol terapi dan regimen
jawaban melaksanakan verifikasi berkas (jadwal pemberian obat), perincian
klaim yang ada sebelum dimasukan tagihan rumah sakit (automatic billing)
kepada verifikator eksternal yaitu BPJS (Depkes RI, 2013). Prosedur pengajuan
kesehatan, kalaupun ada berkas klaim klaim BPJS kesehatan pada poin
yang dinyatakan tidak layak oleh rekapitulasi pelayanan sudah berjalan
verifikator eksternal maka akan dengan baik, akan tetapi masi banyak
dikembalikan kepada verifikator internal hal-hal yang masi diperbaiki oleh pihak
rumah sakit untuk direvisi kembali dan rumah sakit, untuk SEP yaitu surat
dimasukan lagi keabsahan peserta BPJS kesehatan
Faktor yang menjadi kendala langsung dibuat saat pasien masuk di
dalam pelaksanaan prosedur klaim BPJS rumah sakit dan jika pasien dari rawat
kesehatan pada poin rekapitulasi jalan akan di rawat inap SEP langsung
pelayanan dimana masih banyak diubah setelah pasien dirawat 6-12 jam.
perawat dan juga DPJP yang masih Proses administrasi klaim
sering salah dalam mengisi tanggal dimulai dari loket pendaftaran sebagai
masuk perawatan dan tanggal keluar, hal tahap awal yang paling krusial dalam
ini terlihat tidak terlalu penting padahal menentukan kelengkapan dokumen
dalam kenyataanya verifikator BPJS persyaratan pasien JKN. Hal yang sering
sangat teliti didalam melakukan diabaikan adalah bahwa memastikan
verifikasi berkas klaim akibatnya berkas kelengkapan dokumen klaim bukan
klaim sering dikembalikan dan hanya kewajiban dari petugas loket

6
pendaftaran saja, namun seluruh petugas tertinggi didapatkan pada aspek dokter
yang terlibat dalam administrasi klaim penanggung jawab pasien tidak lengkap
termasuk petugas administrasi ruang dalam hal mengisi rekam medis.
poliklinik, petugas kasir, petugas coding Ketika ada berkas klaim yang
juga wajib berperan dalam menjaga dikembalikan maka verifikator internal
kelengkapan dokumen klaim. Selain itu, rumah sakit langsung mengkonfirmasi
karena proses administrasi klaim kembali kepada perawat dan dokter jaga
melibatkan petugas dari berbagai bagian yang ada. Pelaksanaan prosedur klaim
di dalam rumah sakit dan dokumen sudah berjalan dengan dengan cepat
harus diserahkan dari petugas satu ke namun untuk proses pencatatannya
petugas lain maka seharusnya petugas sendiri masih banyak kekurangan.
yang menerima dokumen klaim dari Untuk proses monitoring dalam
petugas sebelumnya perlu menghitung, prosedur klaim BPJS kesehatan pada
mencatat dan melakukan pengecekan poin berkas pendukung pasien dan bukti
ulang kelengkapandokumen klaim pelayanan lainnya tidak jauh berbeda
sehingga dapat dilakukan pelacakan dengan rekapitulasi pelayanan karena
apabila terdapat dokumen klaim yang untuk monitoringya dilakukan secara
hilang (Susan, 2016). bersamaan oleh vrifikator internal rumah
Pencatatan dan kelengkapan yaitu bagian keuangan dan diawasi
dokumen klaim BPJS kesehatan pada langsung oleh direksi rumah sakit.
poin berkas pendukung pasien dan bukti Untuk kelengkapan dan pelaksanaan
pelayanan lainnya belum berjalan prosedur klaim itu sendiri dimonitoring
dengan baik, khususnya untuk oleh verifikator internal rumah sakit,
pencatatan resume medis yang masi ketika pasien rawat inap pulang maka
banyak kekurangan, masih banyak perawat jaga dan dokter yang ada di
dokter dan perawat jaga yang kadang ruangan akan melengkapi berkas klaim
tidak melengkapi resume medis dan akan dimasukan di loket keuangan
sehingga banyak resume medis yang untuk di proses dalam pembuatan
dikembalikan oleh BPJS untuk jaminan untuk biaya perawatan selama
dikonfirmasi lagi kepada dokter dan pasien di rawat di rumah sakit, kalaupun
perawat jaga, sama seperti penelitian ada kelengkapan berkas klaim yang
dari Putra (2016) di RS PKU tidak lengkap maka verifikator akan
Muhammadiyah Gamping, dimana internal akan mengkonfirmasi lagi ke
Tingkatan permasalahan klaim di RS ruangan untuk memberikan arsip yang
PKU Muhammadiyah Gamping

7
ada diruangan tentang data pasien rawat maupun di BPJS kesehatan itu sendiri.
inap tersebut. Bukti pelayanan lainya juga sering tidak
Faktor yang Menjadi Kendala ada seperti hasil pemeriksaan yang tidak
dalam Pelaksanaan Prosedur Klaim ada berkasnya padahal dikatakan ada
BPJS Kesehatan pada Poin Berkas pemeriksaan penunjang hal ini yang
Pendukung Pasien dan Bukti Pelayanan sering menjadi pertimbangan oleh
Lainnya yaitu pada diagnosa penyakit, verifikator BPJS saat melakukan
dari hasil verifikasi BPJS banyak pasien verifikasi berkas yang klaim sehingga
yang seharunya dirawat jalan kemudian bisa di katakan tidak layak dan
dirawat inapa kan hal ini disebabkan dikembalikan lagi untuk direvisi
karena diagosa dari dokter yang tidak kembali.
tepat sehingga berkas klaim rawat inap
menjadi rawat jalan setelah diverifikasi KESIMPULAN
oleh BPJS dan ini juga akan berdampak 1. Pelaksanaan prosedur pengajuan
pada besarnya biaya perwatan selama klaim BPJS kesehatan pada poin
pasien itu di rawat di rumah sakit karena rekapitulasi pelayanan di RSU
ada perbedaan antara biaya perawatan Pancaran Kasih GMIM Manado,
pasien rawat inap dan rawat jalan. masih ada hal-hal yang perluh
Selain itu perbedaan koding diperbaiki antara lain banyak perawat
antara rumah sakit dan koding BPJS dan juga DPJP yang masih sering
juga sering menjadi kendala selama ini, salah dalam mengisi tanggal masuk
ketika berkas yang sudah di entry di perawatan dan tanggal keluar, berkas
software INA-CBGs dengan koding yang tidak terisi diagnosa penyakit
penyakit yang ada kemudian di dan perlu konfirmasi lagi dengan
verifikasi oleh BPJS, sering terjadi dokter yang menangani pasien
perubahan koding penyakit dan dari tersebut.
pihak rumah sakit ketika terjadi hal 2. Pelaksanaan prosedur pengajuan
seperti ini mengikuti saja koding dari klaim BPJS kesehatan pada poin
BPJS agar tidak terjadi upcoding dan berkas pendukung pasien dan bukti
juga sudah ada komitmen untuk bekerja pelayanan lainnya di RSU Pancaran
sama dengan BPJS dalam hal koding Kasih GMIM Manado, masih ada
penyakit. Untuk panduan koding hal-hal yang perluh diperbaiki oleh
penyakit mengikuti ICD 9 untuk pihak rumah sakit mulai dari diagosa
tindakan dan ICD 10 untuk penyakit dan dari dokter yang tidak tepat,
ini sudah ada baik di rumah sakit perbedaan koding antara rumah sakit

8
dan koding BPJS dan hasil Badan Penyelenggara Jaminan
pemeriksaan penunjang yang tidak Sosial.
ada berkasnya. Anonimous, 2013. Peraturaan Menteri
Kesehatan Nomor 69 Tahun 2013
SARAN tentang Standar Tarif Pelayanan
1. Bagi verifikator internal RSU Kesehatan pada Fasilitas
Pancaran Kasih GMIM Manado Kesehatan Tingkat Pertama dan
untuk memperkuat kerjasama dengan Fasilitas Kesehatan Tingkat
perawat dan dokter yang ada di Lanjutan dalam Peyelenggaraan
rumah sakit dalam hal kelengkapan Program Jaminan Kesehatan.
berkas klaim BPJS kesehatan. Anonimous, 2014. Peraturan Menteri
2. Bagi verifikator eksternal RSU Kesehatan Nomor 59 Tahun 2014
Pancaran Kasih GMIM Manado agar tentang Standar Tarif Pelayanan
dapat memperbanyak melakukan Kesehatan dalam Peyelenggaraan
pelatihan mengenai pengajuan klaim Program Jaminan Kesehatan.
BPJS kesehatan dengan pihak RSU Anonimous, 2014. Peraturan Menteri
Pancaran Kasih GMIM Manado. Kesehatan Nomor 27 Tahun 2014
3. Bagi perawat dan dokter di RSU tentang Petunjuk Teknis Sistem
Pancaran Kaish GMIM Manado agar Indonesia Case Base Groups
lebih teliti dalam penulisan data (INA-CBG’s)
pasien di dalam berkas rekapitulasi Anonimous, 2014. Peraturan Menteri
pelayanan, di resume medis pasien Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014
dan penetapan diagnosa penyakit tentang Pedoman Pelaksanaan
oleh dokter agar supaya tidak Program Jaminan Kesehatan
menyulitkan verifikator internal Nasional.
rumah sakit dalam mengklaim biaya Anonimous, 2015. Jumlah Klaim
perawatan pasien BPJS. Peserta BPJS Kesehatan RSU
Pancaran Kasih GMIM Manado
DAFTAR PUSTAKA tahun 2015.
Anonimous, 2004. Undang-Undang Anonimous, 2016. Jumlah Klaim
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Peserta BPJS Kesehatan RSU
Sistem Jaminan Sosial Nasional. Pancaran Kasih GMIM Manado
Anonimous, 2011. Undang-Undang tahun 2016.
Nomor 24 Tahun 2011 tentang Anonimous, 2014. Peraturan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial

9
Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014 jurnal_16477.pdf) di akses 7 April
tentang Penyelenggaraan Jaminan 2017.
Kesehatan.. Kalebos, C. M. A. 2016. Kajian Tentang
Ardhitya, T. 2015. Faktor-Faktor Yang Proses Pengajuan Klaim Jaminan
Melatar Belakangi Penolakan Kesehatan Nasional (JKN) di
Klaim BPJS oleh Verifikator RSUD Maria Walanda Maramis.
BPJS di RSJD DR. Amino (online). (http://medkesfkm.unsrat
Gondohutomo Provinsi Jawa .ac.id/wp-content/uploads/2016/08
Tengah, (online). /Christina-M.-A.-Kalebos.pdf) di
(http://eprints.dinus.ac.id/17385/1/ akses 31 Maret 2017.
jurnal_15985.pdf) di akses pada Malonda, T. D. 2015. Analisis
27 Maret 2017. Pengajuan Klaim Badan
BPJS Kesehatan. 2014. Petunjuk Teknis Penyelenggara Jaminan Sosial
Verifikasi Klaim. Direktorat (BPJS) Kesehatan di RSUD Dr.
Pelayanan: Jakarta. Sam Ratulangi Tondano. JIKMU,
Depkes RI. 2013. Panduan Praktis (online), Volume 5, Nomor 2b,
Administrasi Klaim Fasilitas April 2015. (http://ejournal.unsrat
Kesehatan BPJS Kesehatan. .ac.id/index.php/jikmu/article/vie
Departemen Kesehatan RI: wFile/7852/7909) di akses 27
Jakarta. Maret 2017.
Ernawati, D, & Mahawati, E. 2015. Martha, E, & Kresno, S. 2016.
Peran Tenaga Medis dan Koder Metodologi Penelitian Kualitatif
dalam Mewujudkan Kelengkapan Untuk Bidang Kesehatan. Jakarta:
Data dan Akurasi Klaim INA- PT RajaGrafindo Persada.
CBG’s (Studi Kasus Sectio Moleong, 2014. Metodologi Penelitian
Cesaria Pasien Jamkesmas di Kualitatif. Bandung : PT Remaja
RSU Kota Semarang). (online). Rosdakarya
(http://eprints.dinus.ac.id/17855/1/ Nurdiah, R. S. 2016. Analisi Penyebab
Prosiding_FIKI_2015.81-87.pdf) Unclaimed Berkas BPJS Rawat
di akses pada 7 April 2017. Inap di RSUD DR. Soekardjo
Feriawati, P. 2015. Faktor-Faktor Tasikmalaya. Jurnal Manajemen
Keterlambatan Pengklaiman BPJS Informasi Kesehatan, (online),
di Rumah Sakit Bhayangkara Volume 4, Nomor 2, Oktober
Semarang. (online). 2016: 23-24,
(http://eprints.dinus.ac.id/17499/1/ (http://jmiki.aptirmik.or.id/index.p

10
hp/jmiki/article/download/124/89)
di akses pada 27 Maret 2017.
Putra, D. A. A. 2016. Model Verifikasi
Klaim BPJS Pasien Rawat Inap di
RS PKU Muhammadiyah
Gamping. Prosiding
Interdisciplinary Postgraduate
Student Conference. (Online),
(ISBN : 978-602-19568-4-7),
(http://pascasarjana.umy.ac.id/wp-
content/uploads/2017/03/4-MMR-
Dino-Avinsa-MODEL-VERIFIK
ASI-KLAIM-BPJS.pdf) di akses
21 Mei 2017
Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Susan, F. O. 2016. Analisis Administrasi
Klaim Jaminan Kesehatan
Nasional Rawat Jalan RSUD Kota
Semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, (online), Volume 4,
Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN:
2356-3346), (http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jkm/artic
le/download/13898/13447) di
akses 31 Maret 2017.
Tyas, A. C. 2015. Tinjauan Penyebab
Adanya Ketidak Lengkapan
Syarat Klaim BPJS di Unit Rawat
Inap Rumah Sakit Bhakti Wira
Tamtama Semarang. (online).
(http://eprints.dinus.ac.id/17434/1/
jurnal_16225.pdf) di akses 7 April
2017.

11

Anda mungkin juga menyukai