Anda di halaman 1dari 14

JURNAL

FUNCTIONAL CONSTIPATION AND POSTURE


IN DEFECATION

Preceptor:
dr. Aspri Sulanto, Sp.A
Oleh :
Melia Shandy Oktapiana, S.Ked
11310213
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2016

SUMBER
Pediatrik Indonesia, Vol. 53, No. 2,
Maret 2013

Penulis
Fahrul Azmi Tanjung, Supriatmo, Atan
Baas Sinuhaji, Hakimi

PENDAHULUAN

Konstipasi fungsional merupakan


konsekuensi dari kebiasaan eliminasi
defekasi sambil duduk di toilet umum.
Sebagian besar penduduk dengan
frekuensi gerakan usus normal memiliki
kesulitan mengosongkan perut mereka.
Posisi duduk daripada posisi berjongkok
telah dilaporkan menjadi sumber dari
banyak masalah kesehatan.

Kebanyakan dokter mengenali jongkok


sebagai postur alami dan fisiologis
yang mendorong proses defekasi.
Konstipasi, appedisitis, hemorroid, dan
diverticulitis mungkin dikaitkan dengan
posisi duduk.

Sudut anorektal tergantung pada postur


waktu buang air besar.
Sudut anorektal ini menjadi tegak
dalam posisi jongkok, meringankan
proses buang air besar.
Sudut lurus ini mengurangi tekanan
diperlukan untuk defekasi dan dapat
membantu mencegah konstipasi dan
hemorroid

Konstipasi adalah masalah umum


anak-anak di seluruh dunia.
Konstipasi akut dan kronis dapat terjadi
pada anak-anak, sebagian besar kasus
yang ada adalah konstipasi fungsional.
Konstipasi dapat terjadi pada semua
usia anak-anak , tetapi lebih sering
pada neonatal, pra-sekolah,dan anak
usia sekolah.

METODE

Pengambilan data
secara cross-sectional
diteliti hubungan
konstipasi fungsional
dengan postur tubuh
yang yang digunakan
dalam buang air besar
pada anak-anak

usia 12-15
tahun

Tekhnik
pengambilan
data secara
konsekutive
sampling dari
SMP harapan
di medan,
provinsi
sumatera
utara pada
november
2010

METODE
KRITERIA INKLUSI

KRITERIA EKSLUSI

Tidak memiliki kelainan Anak dengan malnutrisi,


fIsik
gangguan pencernaan,
gangguan endokrin,
Berasal dari keluarga
diare, muntah, demam,
dengan status sosial
dan darah di tinja.
ekonomi yang lebih
tinggi.
Subjek sehat dan tidak
memiliki penyakit kronis
atau akut
Penelitian ini telah disetujui oleh Komite Etik
Penelitian dari universitas sumetera utara.
Kemudian dilakukan inform konsen pada orang
tua subjek

METODE
Alat yang digunakan

Kuisioner

Wawancara :
Kriteria ROME
III

Dua atau beberapakali defekasi


di toilet per
minggu
Setidaknya satu episode inkontinensia tinja per
minggu
Riwayat dari posisi dapat menahan kehendak
berlebihan retensi tinja
Riwayat defekasi nyeri atau sulit
Kehadiran massa tinja besar dalam rektum
Riwayat dari tinja diameter besar

Uji yang digunakan:


Chi-square :
Dimana p value yaitu <0.05 dianggap
signifikan dengan tingkat kepercan
95% ( 95% CI).

HASIL
65 subjek yang mengikuti penelitian ini, 16
dinyatakan konstipasi.

DISKUSI

Dalam penelitian menunjukan anak dengan


posisi jongkok mengalami defekasi (12/20)
daripada dengan posisi duduk yaitu (4/45).
Sudut rectoanal lebih besar ( lurus) ketika
jongkok daripada duduk.
Dalam penelitian menunjukan sudut
rectoanal mempengaruhi faktor konstipasi.
Posisi jongkok : menimbulkan tekanan
intraabdomen bawah

Konstipasi pada anak juga biasanya


bergantung pada usia
Pada penelitian loening baucke
ditemukan konstipasi 22.6% dari 482
anak usia 4-17 tahun
Dalam penelitian ini subjek dengan
konstipasi usia 160.75 dengan SD 8.76
(12-15 tahun)

terimaka
sih

Anda mungkin juga menyukai