Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Sindrom Cushing adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh efek


metabolik gabungan dari peninggian kadar glukokortikoid dalam darah yang
menetap. Kadar yang tinggi ini dapat terjadi secara spontan atau karena pemberian
dosis farmakologik senyawa-senyawa glukokortikoid.1 Nama sindrom Cushing
diambil dari Harvey Cushing, seorang ahli bedah yang pertama kali
mengidentifikasikan penyakit ini pada tahun 1912. Penyakit ini ditandai dengan
obesitas badan (truncal obesity), hipertensi, mudah lelah, amenorea, hirsutisme,
striae abdomen berwarna ungu, edema, glukosuria, osteoporosis, dan tumor
basofilik hipofisis.2
Sindrom Cushing relatif langka dan paling sering terjadi pada usia 20
hingga 50 tahun. Orang yang menderita obesitas dan DM-tipe 2, disertai
dengan hipertensi dan gula darah yang tidak terkontrol, akan meningkatkan
risiko terserang penyakit ini.3
Sebagian besar kasus sindrom Cushing disebabkan iatrogenik pemberian
glukokortikoid eksogen. Sekitar 70% disebabkan hiperplasi adrenal bilateral oleh
hipersekresi ACTH hipofisis atau produksi ACTH oleh tumor non endokrin
(pituitary ACTH-producing tumor), 15% karena ACTH ektopik, dan 15% karena
tumor adrenal primer. Insiden hiperplasi hipofisis adrenal tiga kali lebih besar
pada wanita dari pada laki-laki, kebanyakan muncul pada usia dekade ketiga atau
keempat.2 Insiden puncak dari sindrom Cushing, baik yang disebabkan oleh

adenoma adrenal maupun hipofisis terjadi sekitar usia 25-40 tahun. Pada ACTH
ektopik, insiden lebih sering pada laki-laki dibanding wanita.3
Walaupun data epidemiologi sindrom

Cushing sangat terbatas,

diestimasikan insiden tahunan sindrom ini berkisar 2,3 juta per tahun diseluruh
dunia. Penyakit Cushing terutama terjadi pada wanita dengan rasio wanita ke pria
berkisar 3:1 sampai 10:1. Pada klinik endokrin tersier di negara maju, ditemukan
prevalensi sindrom Cushing sekitar 5% diantara pasien diabetes melitus yang
tidak terkontrol dan osteoporosis. Data tersebut tentunya akan berdampak pada
pengelolaan pasien-pasien diabetes, obesitas, hipertensi, gangguan menstruasi,
oleh karena itu menjadi penting untuk melakukan penapisan.2
Mengingat kejadiannya yang masih relatif langka dan namanya yang masih
terdengar

asing di masyarakat luas,

diperbincangkan

baik

dalam

tentunya penyakit ini masih jarang


segi patofisiologi, diagnosis

maupun

penatalaksanaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu bahan pembahasan yang


mungkin dapat menambah wawasan mengenai sindrom Cushing dan membantu
para praktisi kesehatan dalam menatalaksana pasien-pasien tersebut.

Anda mungkin juga menyukai