Pembimbing
dr. Rina Kristiwiastini, Sp.PD
Oleh
Melia Shandy Oktapiana, S.Ked
Identifikasi Pasien
MR : 08.64.21
Nama: Sdri. R
Jenis kelamin : Perempuan
Ttl : Way lima,03-12-1988
Umur : 28 tahun
Status perkawinan: Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Cimanuk Way Lima
Masuk IGD RSPBA : Rabu, 29 maret
2017, pukul : 12.20 WIB
Masuk Rawat Inap : Rabu, 29 maret
2017, pukul : 13.30 WIB
ANAMNESIS
Nenek - - -
Ayah - - -
Ibu - - -
Saudara - - -
Anak - - -
Anamnesis Sistem
Kulit
Bisul - Rambut - Keringat malam
Lain lain -
Kepala
- Trauma Kepala
pusing
hidung
Mata
- Nyeri - Konjungtiva
pucat
- Sekret - Gangguan
penglihatan
- Kuning - Ketajaman
penglihatan
menurun
Sembab pada
kelopak mata
Telinga
- Nyeri - Telinga
Berdengung
- Sekret - Gangguan
pendengaran
- Kehilangan
pendengaran
Hidung
- Trauma - Gejala
penyumbatan
- Nyeri - Gangguan
penciuman
- Sekret Pilek
- Mimisan
Mulut
- Bibir - Lidah
- Gusi - Gangguan
pengecapan
- Selaput - Sariawan
Tenggorokan
- Nyeri - Perubahan
tenggorokan suara
Leher
berbaring
Abdomen (lambung/usus)
Rasa kembung Perut membesar
Mual - Wasir
Muntah - Mencret
- Muntah darah - Tinja berdarah
- Sukar menelan - Tinja berwarna
dempul
hitam
Saluran kemih (alat
kelamin)
- Nyeri saat BAK - Kencing nanah
sedikit timbul
- BAK sering BAK kurang
berlebih
- BAK Berdarah - Kemampuan
berkemih yang tidak
ada
menurun/meningkat
- Kejang - Pingsan
- Bintik-bintik merah
- Bintik-bintik merah
RIWAYAT MAKANAN
Frekuensi/ hari : 2x/ hari
Jumlah/ hari : satu porsi (sedikit)
Variasi/ hari : bervariasi
Nafsu makan : turun
Berat Badan : 55
Tinggi badan (cm) : Tidak diketahui pasti
(bila pasien tidak tahu dengan pasti)
Tetap ( )
Turun ( )
Naik ( )
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Berat Badan : 52 kg
Tinggi badan (cm): 160 cm
IMT : Tidak dapat dinilai (karena pasien
asites)
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 83 x/menit, reguler, volume cukup
Suhu : 36,7C
Pernapasan : 20 x/menit, reguler
Sianosis : Tidak sianosis
Aspek Kejiwaan
Tingkah laku :
wajar/gelisah/tenang/hipoaktif/hiperaktif
Alam perasaan :
Biasa/sedih/gembira/cemas/takut/marah
Proses pikir :
wajar/cepat/gangguan waham/fobia/obsesi
Status Generalisata
Kulit
Warna: Sawo matang Efloresensi : Tidak ada
Jaringan parut: Tidak ada Pigmentasi : Tidak ada
Pertumbuhan rambut: Normal Pembuluh darah : Normal
Suhu raba : Normal Lembab/kering : Kering
Keringat, umum: Normal Turgor : Normal
Kepala
Ekspresi wajah : Normal Simetris muka:
Simetris
Rambut : Normal
Mata
Eksolftalmus : Tidak adaEnoftalmus : Tidak ada
Kelopak : Sembab Lensa : Normal
Konjungtiva : Normal Visus : Normal
Sklera : Normal Gerakan mata:Normal
Lap.penglihatan: Normal Tekanan bola mata :
Normal
Deviatio konjungtiva : Tidak ada
Nistagmus : Tidak ada
Telinga
Tuli : Tidak tuli
Selaput pendengaran : Normal
Lubang : Normal
Penyumbatan : Tidak ada
Serumen : Tidak ada
Perdarahan : Tidak ada
Hidung
Trauma : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada
Sekret : Tidak ada
Pernafasan cuping hidung: Tidak ada
Mulut
Bibir : Tidak sianonis Tonsil : Normal
Langit-langit: Normal Bau nafas : Tidak berbau
Trismus : Normal Lidah : Normal
Faring : Tidak hiperemis
Leher
Tekanan vena jugularis : JVP 5+1 cm H2O (Tidak
ada peningkatan)
Kelenjar tiroid : Normal, tidak ada pembesaran
Kelenjar limfe : Normal, tidak ada pembesaran
Kelenjar getah bening
Submandibula : Tidak teraba
Leher : Tidak teraba
Supraklavikula : Tidak teraba
Ketiak : Tidak teraba
Lipat paha : Tidak teraba
Thorax
Bentuk : Simetris
Sela iga: Normal
Paru Depan Belakang
Inspeksi : Bentuk dada normal, statis, dinamis dan simetris
Palpasi : Massa (-), krepitasi (-), vokal fremitus normal
pada kedua lapang paru sinistra dan dextra
Perkusi : Kanan: sonor di ICS V
Kiri : sonor di ICS IV-V
Batas paru hepar : redup di ICS VI
Batas paru belakang kanan :Setinggi vertebra thorakal IX
Batas paru belakang kiri : Setinggi vertebra thorakal X
Auskultasi : Kanan : vesikuler normal, Rhonki (-/-),
Wheezing (-/-)
Kiri : vesikuler normal, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas jantung atas : ICS II linea parasternalis sinistra
Batas jantung kiri : ICS IV linea midklavikula sinistra
Batas jantung kanan : ICS IV linea parasternalis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 normal, Heart Rate 83
x/menit, reguler. Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Bentuk cembung, venektasi (-), caput medusa (-),
ikterik (-)
Palpasi : Nyeri tekan regio abdomen tidak ada, Hati dan
Limpa tidak teraba, Nyeri ketok CVA tidak ada,
Ballotement ginjal (-)
Perkusi : Shifting dullnes (+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Lingkar perut : 83 cm
Ekstremitas
Ekstremitas superior dextra dan sinistra:
Oedem (-),Deformitas (-), Bengkak (-), Sianosis (-)
Nyeri sendi (-), Ptekie (-)
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 0 1-3%
Batang 1 2-6 %
Segmen 66 50-70 %
Limposit 25 20-40 %
Monosit 8 2-8 %
Lk: 4.6- 6.2 ul
Eritrosit 4,9
Wn: 4.2- 5,4 ul
Lk: 40-54 %
Hematokrit 29%
Wn: 38-47 %
Trombosit 266.000 159-400 u\l
MCV 72 80-96
MCH 20 27-31 pg
Trigliserid
RESUME
DIAGNOSIS KERJA
Sindrom Nefrotik
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
Sindrom Nefrotik ec Glomerulonefritis Lesi Minimal
Sindrom Nefrotik ec Glomerulonefritis Mesangional
Sindrom Nefrotik ec Glomerulonefritis Focal
Segmental
Sindrom Nefrotik ec Glomerulonefritis Akut
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi
Tirah baring dan kurangi aktivitas yang tidak perlu
Posisi berbaring semi fowler
Retriksi protein dengan diet protein 0,8 gram/kgBB/hari
Diet rendah kolesterol < 600 mg/hari
Diet rendah garam sekitar 2 gr/hari
Retriksi cairan pada edema
Farmakologi
Pasang Vemplon/ infus mikro
Inj. Furosemid amp/hari dengan dosis awal 20 40
mg/hari (IV/IM)
Spironolakton 2 x 100 mg dengan dosis 25 mg/har
maksimun 200 mg/hari
Inj Ceftriaxon vial/hari dengan dosis 1 gram IV
Ambroxol sirup dengan dosis 3 kali 10 mg
ANJURAN PEMERIKSAAN
Biopsi Ginjal
Albumin serum
Torakosintesis
PROGNOSIS
Quo ad vitam: dubia
Quo ad functionam: dubia
Quo ad sanationam: dubia
Follow Up
sembab seluruh tubuh Hal ini sesuai dengan
Analisa kasus
yang memberat 1
minggu sebelum masuk
teori bahwa klinis
sembab atau edema
rumah sakit. Bengkak yang dialami pasien
dirasakan tiba-tiba, pada disebabkan karena
awalnya os mengeluh adanya ekstravasasi
bengkak pada kedua cairan ke ruang
kelopak mata saat interstitial akibat dari
bangun tidur dan hilang penurunan tekanan
saat posisi duduk lama osmotik yang
dan pada siang atau sore berhubungan dengan
hari terjadinya proteinuria
masif (albumin)
ini disebabkan karena
jaringan pada palpebra
merupakan jaringan ikat
os juga mengeluh bengkak longgar sehingga oedem
pada mata mudah terjadi di daerah
ini, hilangnya oedem
berkaitan dengan gaya
gravitasi
Hal ini sesuai dengan teori
jika dalam keadaan adanya
Pada pemeriksaan abdomen, cairan bebas didalam rongga
Inspeksi tampak besar dan abdomen, perkusi diatas
melebar ke sisi samping atau dinding perut mungkin
disebut sagging of the flank, timpani dan disampingnya
pada Perkusi ditemukan redup. Dengan memiringkan
Shifting dullnes (+). Os juga pasien ke satu sisi, suara
mengeluh oedem pada redup ini akan berpindah-
tungkai. pindah (shiffting dullnes).
Oedem pada ekstremitas
dengan pitting oedem
menunjukan adanya
perpindahan cairan ke
interstitial
Hipoalbuminemia (3.0 g/dL). Sindrom Nefrotik
hipoalbuminemia
disebabkan oleh hilangnya
albumin