u Perlukaan pada Darah masuk dari kantung Virus berikatan dengan Virus berpenestrasi Virus bereplikasi dan Sel

Virus berpenestrasi Virus bereplikasi dan Sel T mati

area transfusi berserta virus protein GP120 dengan RNA masuk ke nukleus sel T

Virus menyerang limfosit dan makrofag Menghancurkan sel pejamu Sel T sitotoksit
yang memiliki antigen asing Tidak bisa membentuk
Sel T membelah antibodi (sel B)
Penurunan Sel T penolong Sel T
2 Penurunan CD4
Meningkatkan perkembangan
kekebalan tubuh secara signifikan
sel B aktif menjadi sel plasma
Sel T penekan Virus berkembang bersama DNA Sel B
Memperkuat aktivasi sel T
CD4 >500 sel/mm3 sitotoksit dan sel T penekan HIV masuk ke penjamu
Sel HIV baru
yg sesuai Antibodi atau daya
tahan tubuh
3-6 minggu setelah HIV (+) Aktivasi makrofag
Sirkulasi tubuh antibodi bersifat Reseptor
spesifik terhadap antigen permukaan sel B IgM
CD4 <500- Menekan produksi antibodi sel B dan
patogenesik
Replikasi virus 200 sel/mm3 aktivasi sel T sitotoksit dan penolong
dalam jumlah besar Respons imun spesifik
Pelepasan sitokin IgG
terhadap bakteri/virus
8-10 th setelah
Demam
HIV (+) CD4 <200 Peningkatan
Rangsangan hipotalamus Mediator respons alergi IgE
limfadenofati sel/mm3 jumlah virion

Bercak pada kulit Sekresi sistem pencernaan,

Sel sitotoksik B dan limfosit T memberikan IgA
Respon Peningkatan sekresi pernapasan, dan genitourinaria
perlawanan yang kuat terhadap virus sehingga
Faringitis imun tidak prostaglandin
sebagian besar virus hilang dari sirkulasi sistemik
bisa
Malaise Terdapat di permukaan
mengatasi IgD
namun fungsi belum jelas
Peningkatan suhu tubuh
Mual dan muntah Pada fase ini pasien umumnya belum
menunjukkan gejala klinis atau asimtomatis

Jamur kandida Infeksi oral S. integritas

M. TB masuk dan berkembang Tubberculosis S. respirasi S. gastrointestinal

Ventilasi tidak adekuat anorexia

Kekurangan Kerusakan Tidak nyaman Dermatitis
diare Bakteri e. coli
nutrisi dinding usus seboroik
Ketidakefektifan pola napas
Kekurangan nutrisi