Anda di halaman 1dari 5

Nama Pasien : Ny.

RN
Umur : 58 tahun
Ruang :-
TanggalMRS :-
Tanggal KRS :-
Riwayat Penyakit : Osteoporosis sejak 4 tahun, PUD
Riwayat Sosial : stress, merokok, minum 2 gelas kopi setiap pagi
Riwayat Pengobatan : PCT 2x500mg po, QID jika nyeri sendi, simetidin 400mg BID, Prednison 10mg BID Sejak 9 bulan yang lalu, kalsium
karbonat 500 mg BID (dikunyah)
Keluhan : Sakit dan nyeri pada bagian punggung kebawah dan bagian lutut kiri sejak 2 hari yang lalu akibat terjatuh
Data Lab : Reumatoid factor titer; 1:655, TTV: BP 128/84 mmHg; HR: 70; RR: 20; T: 37,3C; BB: 60Kg, TB: 165cm; KU: pucat,
terlihat capek
Diagnosa : Reumatoid Athritis

1. Patofisiologi
a. Reumatoid Athritis
Reumatoid Athritis Merupakan penyakit autoimun, dimana pelapis sendi mengalami peradangan sebagai akibat dari aktivitas sistem imun
tubuh. Reaksi autoimun terjadi dalam jaringan sinovial. Proses fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-enzim tersebut akan
memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial dan akhirnya pembentukan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang
rawan dan menimbulkan erosi tulang, akibatnya permukaan sendi menghilang sehingga mengganggu gerak sendi. Otot akan merasakan nyeri
akibat serabut otot mengalami perubahan degeneratif dengan menghilangnya kemampuan elastisitas pada otot dan kekuatan kontraksi otot.
b. Osteoporosis
Tulang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian dalam yang terdiri dari tulang trabekula berbentuk seperti sarang lebah (spongiosa) dan bagian
luar yang padat disebut korteks. Pada proses penuaan, trabekula akan berkurang dan tulang korteks pun akan menipis sebagai akibat dari
metabolisme negatif tulang (artinya katabolik lebih besar dari anabolik), karena pengaruh hormonal. Hal ini jelas tampak karena
osteopenia dan ospeoporosis lebih sering terdapat pada wanita pasca menopause karena berkurangnya estrogen. Ada perbedaaan proses
penuaan pada osteoporosis pada wanita dan pria yaitu trabekulasi pada wanita nampak spongiosa berlobang dan jumlahnya berukurang
sedangkan pada pria hanya terjadi penipisan.

c. PUD
Ulkus peptik terjadi karena ketidakseimbangan antara faktor agresif dan mekanisme pertahanan mukosa lambung (faktor defensif).
Faktor agresif meliputi:
Faktor internal: asam lambung dan enzim pepsin
Faktor eksternal: bahan iritan dari luar, infeksi bakteri H. pylori
Faktor defensive, meliputi:
Lapisan mukosa yang utuh
Regenerasi mukosan yang baik
Lapisan mucus yang melapisi lambung
Sekresi bikarbonat oleh sel-sel lambung
Aliran darah mukosa yang adekuat
Prostaglandin
Terjadinya suatu peradangan diduga disebabkan oleh:
Meningkatnya faktor agresif
Menurunnya faktor defensive
Gabungan kedua faktor diatas yang terjadi bersamaan

2. Biomedik
Pasien merupakan penderita osteoporosis kemudian mengalami jatuh dan menyebabkan trauma sehingga memicu rheumatoid arthritis.
Penggunaan golongan steroid (prednisone) memiliki efek samping kehilangan masa tulang yang irreversible bila digunakan dalam dosis
tinggi dan jangka panjang. selain itu, kortikosteroid yang tinggi dalam darah secara signifikan mengurangi laju pembentukan tulang jumlah
osteoblast serta aktivitas dan jumlah osteosit. Sehingga prednisone dapat memperparah kondisi osteoporosis dan memicu terjadinya RA.
3. SOAP
Problem
Subjektif Objektif Terapi Obat Assesment Plan Monitoring
Medik
Osteopor Sakit nyeri - PCT 2x500 - Paracetamol memiliki kerja Pengobatan dilanjutkan ES :
osis punggung mg oral QID menghambat sintesis PG pada dengan dosis sebelumnya Alendronic acid:
jika nyeri SSP. Pengobatan dengan PCT >10% menyebabkan
sendi sudah sesuai. hipokalsemia,
Prednisone - Mekanisme kerja prednisone Prednisone disarankan diganti transien, dan mild
10 mg BID dengan menekan inflamasi dengan golongan biphoponate
dengan cara mengontrol yaitu Alendronic acid dengan
sintesis protein, menekan dosis 10 mg oral/hari.
migrasi dari polimorponuklear Mekanisme kerja golongan
leukosit dan fibroblast dan biphosponat menghambat
menstabilkan lisosom, tidak kerja osteoklas, meningkatkan
sesuai karena dapat BMD (bone mineral density),
memperparah osteoporosis. menurunkan resiko fracture
pada pinggang dan spinal.
PUD - Simetidin - Mekanisme kerja dengan
400 mg BID menghambat pompa proton
Kalsium
karbonat 400 - Mekanisme kerja kalsium
mg BID karbonat dengan menetralkan
asam lambung
RA Nyeri lutut Faktor Belum ada Garam emas auro sodium Faktor titer harus
kiri titer, thiomalat (AST) = 10, 20, 50 dibawah 1:80
1:655, mg IM ES : >10% peruritis
TTV: BP dan rash, stomatitis,
128/84 proteinuria
mmHg;
HR: 70;
RR: 20; T:
37,3C;
BB: 60Kg,
TB:
165cm

4. KIE (Kontra indikasi, dan efek samping obat)


a. Paracetamol
Kontraindikasi : tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap NSAID, kemudian penderita hepatitis dan gangguan
hati/ginjal dan alkoholisme
b. Simetidin
Kontraindikasi : pasien yang hipersensitif terhadap simetidin
c. Bifosphonat
Kontraindikasi : hipersensitifitas dan hipokalsemia
d. Kalsium karbonat
Kontraindikasi : hipersensitifitas, hiperkalsemia, batu ginjal dan hipofosfatemia
e. Garam emas sodium thiomalat
Kontraindikasi : -

f. Terapi non-farmakologi
a. Berhenti merokok
b. Jangan setres
c. Dihentikan kebiasaan minum kopi, diganti minum air putih 8 gelas/hari
d. Diet makanan sehat : makanan dengan sumber lemak baik yang dapat diperoleh dari minyak ikan, biji rami, susu kedelai, kacang tanah
dan biji bunga matahari dan makanan yang mengandung kalsium tinggi dan vitamin D. Sayuran dan buah-buahan seperti : brokoli,
tomat, dan wortel.
e. Istirahat dan merawat persendian
f. Kompres panas dan dingin
g. Alat bantu ortopedi
h. Latihan fisik seperti jalan-jalan kecil atau yoga
i. Edukasi pasien

g. Konseling
a. Diedukasi tentang pemakaian alendronic acid secara oral sekali sehari pada pagi hari, 30 menit sebelum makan pagi dan diminum
bersamaan dengan air putih. Setelah minum obat sebaiknya jangan berbaring atau mengkonsumsi makanan dan obat lain selama 30
menit untuk menghindari iritasi pada esophagus.
b. Menghindari konsumsi merokok dan kopi (sebaiknya dihentikan), diganti dengan minum air putih 8 gelas/hari
c. Menghindari stress dengan latihan fisik seperti jalan kecil setiap hari
d. Perbaiki makan sehat/pola hidup sehat seperti : Dengan mengkonsumsi makanan dengan sumber lemak baik yang dapat diperoleh dari
minyak ikan, biji rami, susu kedelai, kacang tanah dan biji bunga matahari dan makanan yang mengandung kalsium tinggi dan vitamin
D. Sayuran dan buah-buahan seperti : brokoli, tomat, dan wortel.
e. Pemeriksaan resiko kanker payudara dengan pengecekan mandiri

Anda mungkin juga menyukai