Anda di halaman 1dari 22

KOMUNIKASI FARMASI DENGAN TENAGA

KESEHATAN (dokter, perawat, famasi)


C

OMPOK 1 :
A
ASTRIANI
NA MALASARI
IDZ AHDIAT ANWAR
RI DIANA R
I DWI YULIANI
Definisi
• Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses bahasa
maupun dengan isyarat, gambar, gaya, yang
antara keduanya sudah terdapat kesamaan
makna, sehingga keduanya dapat mengerti
apa yang sedang dikomunikasikan.
Fungsi komunikasi
• Agar terjalin komunikasi yang efektif antara
dokter dengan pasien
• Meningkatkan kepuasan pasien dalam
menerima pelayanan kesehatan dari seorang
dokter
• Meningkatkan kepercayaan pasien kepada
dokter
• Meningkatkan keberhasilan diagnosis (untuk
menentukan suatu penyekit)
Lanjutan….
• komunikasi tim yang baik diperlukan untuk
mencegah kebingungan pasien
• Seorang ahli farmasi adalah profesional yang
mendapat izin untuk merumuskan dan
mendistribusikan obat-obatan.
• Tenaga kesehatan adalah orang yang
mengabdikan diri dalam kesehatan, serta
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan
melalui pendidikan dibidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan
Jenis-jenis tenaga kesehatan
Tenaga medis (dokter, dokter gigi)
Tenaga keperawatan
Tenaga kefarmasian
Tenaga kesehatan masyarakat
Tenaga gizi
Tenaga keterapian fisik
Tenaga keteknisan medis
Contoh resep
Dr fulan bin fulan
Sip : 123/4/567
Jl. Madoho no.10 tangerang
No tlp : (021)66575

Tangerang, 24 juni 2019

R/ CTM 0.5 mg
PCT 250 mg
m.f pulv dtd No VI
S.t.d.d 1 pulv

R/ Amoxicillin 50 mg
m.f pulv. Dtd No VI
S.t.d.d 1 cth
Pro : yeni
Umur : 11 tahun
Alamat : matagara
Seorang ibu datang ke rumah sakit
membawa anaknya, ibu tersebut menceritakan
bahwa anaknya mengalami demam tinggi
selama 3 hari kepada dokter, kemudian dokter
memeriksa dan meresepkan obat. Resep
tersebut diberikan oleh dokter kepada perawat
untuk selanjutnya diberikan kepada ibu pasien
dan perawat tersebut menganjurkan ibu pasien
untuk membawa dan menebus resep obat di
instalasi farmasi (apoteker dan ttk).
Lanjutan…..
Di instalasi farmasi, ibu tersebut memberikan resep
yang di buatkan oleh dokter kepada apoteker, kemudian
apoteker menerima dan memeriksa resep tersebut untuk
dikaji dan di racik. Setelah apoteker mengkaji resep yang
didalamnya terdapat dua resep racikan berupa pct dan ctm
diresep pertama serta amoxicillin diresep kedua, apoteker
tersebut memerintahkan ttk untuk meracik obatnya. Tetapi
pada saat peracikan dilakukan, sediaan resep kedua
(amoxicillin) mengalami kekosongan. Kemudian ttk
mengkonfirmasikan kepada ibu pasien apakah bersedia
mengganti resep kedua (amoxicllin) yang berbentuk puyer
menjadi sirup. Setelah dikonfirmasi, ibu pasien setuju dengan
usulan tersebut yang terpenting isi dari sediaan sirup tersebut
sama.
lanjutan
Setelah mendapat persetujuan dari ibu
pasien, ttk memberikan semua obat yang
dibutuhkan kepada ibu pasien dan menjelaskan
bagaimana cara pakai dari setiap obat yang
diberikan agar tidak terjadi kesalahan. Ttk tersebut
menganjurkan ibu pasien untuk memberikan obat
kepada anaknya (diminumkan) sebanyak tiga kali
sehari dan untuk obat amoxicllin (antibiotik), ttk
memberitahukan bahwa obat tersebut harus
dihabiskan.
Hubungan dokter-apoteker-pasien

Dokter pasien

Apoteker
Komunikasi dokter dengan perawat
• Dokter menuliskan resep pasien kemudian
resep tersebut di berikan kepada perawat
untuk diberikan kepada apoteker. Selanjutnya
apoteker akan mengkaji ulang resep tersebut,
setelah dikaji apoteker menyiapkan obat
untuk diberikan kepada pasien
Komunikasi antara farmasi dengan
perawat
• Saat komunikasi terjadi maka ahli farmasi
memberikan informasi memberikan tentang
obat-obatan mana yang sesuai dan dapat
dicampur atau dapat di berikan secara
bersamaan. Kesalahan pemberian dosis obat
dapat dihindari bila baik perawat dan apoteker
sama-sama mengetahui dosis yang diberikan.
Perawat dapat melakukan pengecekan ulang
dengan tim medis bila terdapat keraguan dengan
kesesuaian dosis obat.
komunikasi farmasi- dokter
Untuk menjalin suatu hubungan antara
profesional farmasis dengan dokter supaya
terjalin komunikasi yang baik, seorang
farmasis (apoteker dan asisten apoteker)
harus mengetahui lebih dahulu apa yang
menjadi tanggung jawab seorang farmasis
dalam pelayanan kefarmasian.
adanya pemahaman yang baik antara kedua
profesi ini, akan sangat memudahkan farmasis
dan dokter berkomunikasi
Jenis-jenis komunikasi
• Komunikasi lisan
Komunikasi dapat terjadi secara langsung
maupun tidak langsung yang dibatasi oleh
jarak dan waktu. Komunikasi lisan bisa juga
berkomunikasi dengan menggunakan alat
yang menghasilkan suara berbahasa lisan
contohnya : telepon
• Komunikasi tulis
Disampaikan secara langsung contoh : surat
kabar atau koran, majalah, artikel dan lain-
lain.
• Komunikasi isyarat
Komunikasi dengan menggunakan kode-kode
isyarat yang telah disepakati dan dimengerti
oleh kedua belah pihak baik memberi maupun
menerima informasi.
Proses komunikasi

sender pesan

barir

Feed back receiver


• Sender adalah pihak yang mengirimkan pesan
kepada pihak lain (pengirim)
• Receiver adalah pihak yang merima pesan
dari pihak lain (penerima)
• Feed back adalah tanggapan dari penerima
pesan pada isi pesan yang di sampaikannya
(umpan balik).
• Pesan adalah isi atau tujuan yang akan
disampaikan oleh salah satu pihak kepada
pihak lain
• Barir adalah faktor-faktor (hambatan) yang
dapat mengganggu penerimaan pesan
Kompetensi komunikasi farmasi

 Memantapkan hubungan profesional antara


farmasis dengan pasien dan keluarganya
 Memantapkan hubungan profesional antara
farmasis dengan tenaga kesehatan lain dalam
rangka mencapai keluasan terapi yang optimal
khususnya dalam aspek obat.
 Memantapkan hubungan dengan semua tingkat atau
lapisan managemen dengan bahasa berdasarkan atas
semangat asuhan kefarmasian
 Memantapkan hubungan dengan sesama farmasis
berdasarkan saling menghormati dan mengakui
kemampuan profesi demi tegaknya martabat profesi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai