Anda di halaman 1dari 25

BAB 4

STRUKTUR RANGKA
DAN OTOT MANUSIA
SERTA FUNGSINYA
KOMPETENSI INTI

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan


prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret


(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR

3.4 Mendeskripsikan struktur rangka dan otot manusia,


serta fungsinya pada berbagai kondisi.
4.4 Menyajikan tulisan tentang upaya menjaga kesehatan
rangka manusia dikaitkan dengan zat gizi makanan
dan perilaku sehari-hari.
INDIKATOR
Peserta didik mampu :
1. mendeskripsikan struktur rangka an otot
manusia serta fungsinya dalam berbagai
kondisi.
2. menyajikan tulisan bagaimana menjaga
kesehatan rangka manusia yang dikaitkan
dengan gizi makanan dalam perilaku sehari-
hari.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Membedakan antara tulang rawan dengan tulang
keras
2. Menjelaskan proses pembentukan tulang
3. Mendeskripsikan struktur rangka tubuh manusia
4. Mengidentifikasi macam-macam sendi pada manusia
5. Menjelaskan perbedaan otot lurik, otot jantung dan
otot polos
6. Menjelaskan mekanisme gerak otot
7. Mengidentifikasi macam-macam gangguan dan
kelainan pada rangka dan otot manusia
8. Menjaga dan merawat kesehatan rangka tubuh
manusia
A.Tulang
Tulang merupakan alat gerak pasif, karena tanpa otot
tulang tidak dapat bergerak. Tulang merupakan penyusun
rangka tubuh manusia terdiri atas tulang reawan
(kartilago) dan tulang keras (osteon).

1.Tulang Rawan
Pada tubuh manusia, tulang rawan hanya terdapat pada
bagian yang memerlukan elastisitas seperti daun telinga,
cuping hidung, ujung tulang pada persendian dan cincin
trakea.
Tulang rawan tersusun dari serat kolagen dan kondroitin
(protein-karbohidrat) sehingga menjadi kuat dan fleksibel.

Ada tiga jenis tulang rawan yaitu :


a. Tulang Rawan Hialin,
Tulang rawan hialin mempunyai matriks yang homogen
dan bersifat halus serta transparan. Misalnya pada
trakea, cuping hidung dan persendian.

b. Tulang Rawan Elastis


Tulang rawan elastis bersifat lentur, matriksnya
mengandung serat elastis yang bercabang-cabang.
Misalnya terdapat pada epiglotis dan daun telinga
c. Tulang Rawan Fibrosa
Tulang rawan fibrosa bersifat kurang elastis,
matriksnya mengandung serat kolagen tidak teratur.
Misalnya pada antar ruas tulang belakang.
2. Tulang Keras
Tulang keras dilapisi periosteum sebagai tempat
melekatnya otot. Sel-sel tulang membentuk lingkaran
konsentris yang berlapis.
Sel tulang keras dikelilingi matrik tulang keras yang
tersusun dari kolagen dan mineral yang keras yaitu ion
kalsium, magnesium dan fosfat.
Matriks-matriks pada tulang keras membentuk
lingkaran konsentris yang disebut lamela. Lingkaran sel
dan matriks tulang keras mengelilingi saluran havers
yang didalamnya terdapat pembuluh darah.
Antara sel telang keras dan saluran havers
dihubungkan oleh kanalikuli. Sel telang keras
memperoleh oksigen, makanan dan membuang limbah
melalui kanalikuli.
Saluran havers, lingkaran sel dan lingkaran matriks
tulang keras membentuk sistem havers.
Di dalam tulang keras terdapat sumsum tulang yang
berisi sumsum kuning sebagai penimbun lemak dan
sumsum merah sebagai tempat pembuatan eritrosit.
Pembentukan dan perusakan tulang keras diatur oleh
adanya kalsium, fosfat, vitamin D, hormon kalsitonin dan
hormon paratiroid.
Berdasarkan sifat matriksnya tulang keras dibedakan
menjadi dua yaitu :
a.Tulang Kompak
Tulang kompak merupakan tulang
dengan matriks yang bersifat padat
dan rapat, misalnya lapisan luar
tulang pipa.

b. Tulang Spons
Tulang spos memiliki matriks yang
berongga, misalnya tulang pipih
dan tulang pendek.

Menurut bentuknya tulang keras dibedakan menjadi


empat yaitu tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek,
tulang tak beraturan.
a. Tulang pipa
Tulang pipa berbentuk tabung dan umumnya berongga.
Tulang pipa terdiri dari tiga bagian uaitu bagian tengah
(diafise) yang merupakan tulang kompak dan didalamnya
terdapat sumsum tulang, kedua ujung (epifise)
membesar dan tersusun dari tulang sposdan diantara
diafise dan epifise (cakraepifise), misalnya tulang betis,
tulang lengan, tulang paha, tulang kering.
b. Tulang Pipih
Tulang pipih bebentuk pipih dan berongga, misalnya
tulang rusuk, tulang belikat, tulang tengkorak.

c. Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk silindris, misalnya pada
tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki.

d. Tulang Tak Beraturan


Tulang tak beraturan memiliki bentuk tidak beraturan,
misalnya tulang-tulang diwajah dan tulang belakang.

3. Pembentukan Tulang
Osteoblas didalam rongga tulang rawan membentuk
osteosit dari arah dalam kearah luar (konsentris).
Osteosit mensekresi protein menjadi matriks tulang
keras, kemudian matriks tulang keras terisi kalsium dan
fosfat sehingga mengeras. Proses perubahan tulang
rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi.

B. Susunan Rangka Tubuh Manusia


Rangka tubuh manusia tersusun dari tulang-tulang,
rangka berfungsi untuk memberi bentuk tubuh,
melindungi organ dalam tubuh, menegakkan tubuh,
tempat melekatnya otot, tempat menyimpan mineral
dan tempat untuk menyimpan energi.

.
Rangka tubuh manusia dibagi menjadi rangka aksial
(sumbu tubuh( dan rangka apendikular (anggota tubuh).
1. Rangka Aksial
Rangka aksial terdiri dari tulang-tulang tengkorak,
tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk
b. Rangka Apendikular
Rangka apendikular terdiri dari rangka bagian atas terdiri
atas gelang bahu dan tulang tangan, rangka bagian
bawah terdiri atas gelang panggul dan kaki
C. Hubungan Antar Tulang
Hubungan antar tulang disebut artikulasi atau persendian.
Berdasarkan ada tidaknya gerakan dibedakan
menjadi,sendi mati (sinartrosis), sendi kaku (amfiartrosis),
dan sendi gerak (diartrosis).
Sendi gerak terdiri dari :
Sendi Peluru, Sendi Putar, dan sendi pelana.

D. Otot
Otot disebut juga alat gerak aktif karena otot dapat
berkontraksi. Otot mempunyai tiga ciri yaitu kontraktibilitas
yang merupakan kemampuan otot untuk memendek dari
ukuran semula, ekstensibilitas yang merupakan
kemampuan otot untuk memanjang dari ukuran semula
dan elastisitas yang merupakan kemampuan otot untuk
kembali keukuran semula.
Otot bagi manusia berfungsi sebagai alat gerak aktif,
pelindung organ dalam terutama yang terdapat dalam
rongga tubuh, memberi bentuk tubuh.
1.Jenis-jenis otot
Berdasarkan bentuk dan cara kerjanya otot dibedakan
menjadi tiga yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung.
a. Otot Lurik
Otot lurik memiliki garis terang dan gelap Yitu aktin dan
miosin yang merupakan komponen penggerak otot,
sedang sel ototnya berbentuk silindris dengan banyak inti
sel dibagian tepi.
Otot rangka kita adalah otot lurik yang cara kerjanya
dikendalikan oleh otak sehingga disebut otot sadar. Otot
rangka memiliki dua ujung yang liat disebut tendon, jika
tendon melekat pada tulang yang didiam, disebutorigo,
sedang jika melekat pada tulang yang dapat bergerak
disebut insersio.
Jika otot berkontraksi maka empal akan memendek,
membesar dan mengeras, sehingga tulang terangkat.

b. Otot Polos
Otot polos berbentuk gelendong dengan kedua ujung
nya meruncing, berinti satu, bekerja secara tidak sadar
(otonom), lambat dan tidak cepat lelah. Misalnya usus,
lambung, hati, organ ekskresio dan pembuluh darah.

c. Otot Jantung
Otot jantung berinti banyak ditengah, berbentuk serabut
lurik bercabang, bekerja secara otonom dan terletak pada
jantung.

2. Sifat kerja otot


Sifat kerja otot dibedakan dari antagonis dan siner
a. Antagonis
Antagonis mewrupakan kerja dua otot yang berlawanan
yaitu jika yang satu berkontraksi yang lain relaksasi,
contohnya :
1) Fleksi dan ekstensi (membengkokkan dan
meluruskan) pada sendi siku dan lutut.
2) Abduksi dan adduksi (merndekati dan men jauhi
tubuh), misalnya pada sendi lengan dan sendi paha.
3) Pronasi dan supinasi (menengadah dan
menelungkup), misalnya ketika menengadahkan
menelungkupkan telapak tangan.
4) Depresi dan elevasi (ke bawah dan ke atas), misalnya
gerakan kepala menunduk dan menengadah.

b. Sinergis
Sinergis merupakan kerja dua otot yang saling
membantu, misalnya otot pronator teres dan otot
pronator kuadratus.
E. Gangguan dan Kelainan Rangka dan Otot.
Gangguan dan kelainan pada rangka dan otot antara lain
disebabkan oleh gangguan dan kelainan pada tulang,
sendi dan otot.

1.Gangguan dan kelainan tulang


a.Skoliosis
b.Lordosisi
c.Kifosisi
d.Fraktura
e.Osteoporosis.
f.Rakitis

2. Gangguan dan kelainan pada persendian.


a.Artritis eksudatif
b.Artritis sika.
c. Dislokasi
d. Terkilir.
e. Ankilosis

3. Gangguan dan kelainan otot


a.Atropi.
b.Hipertropi.
c.Kram
d.Tetanus
e.Miestenia gravis
E. Menjaga dan merawat rangka dan otot agar
berfungsi dengan baik.
Agar rangka dan otot dapat berfungsi dengan baik maka
rangka dan otot perlu dijaga dan dirawat, antara lain
dengan jalan :
1. Menghindari benturan dengan benda-benda yang
keras.
2. Berolah raga secara kontinyu.
3. Mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi, terutama
zat-zat makanan yang diperlukan oleh tulang dan otot.
4. Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan.
TERIMA KASIH
Semoga selalu Sukses

Anda mungkin juga menyukai