Anda di halaman 1dari 18

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 65

SMA AL MUTTAQIN Information Sheet No : 4


SISTEM GERAK
MATA PELAJARAN BIOLOGI Kelas : XI

A. Tujuan
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat
menguasai materi tentang sistem gerak

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5.1 Menelaah tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia
3.5.2 Menelaah struktur sendi dan fungsinya pada sistem gerak
3.5.3 Menguraikan mekanisme kerja otot sebagai alat gerak aktif
3.5.4 Menguraikan kelainan-kelainan yang terjadi pada sistem geraak
3.5.5 Memperjelas teknologi yang mungkin untuk membantu kelainan
pada sistem gerak
3.5.6 Menghubungkan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak manusia

C. Materi

KEGIATAN BELAJAR 1 : TULANG PENYUSUN RANGKA TUBUH


IPK 3.5.1 Menelaah tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia

RANGKA MANUSIA
Gerak tubuh manusia terjadi karena adanya kerja sama antar
tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif, dan otot di sebut alat
gerak aktif.
Pada struktur tulang terdapat periosteum. Periosteum adalah
selaput pembungkus tulang yang berada paling luar pada tulang.
Periosteum mengandung osteoblas, jaringan ikat, dan pembuluh darah.
Selaput ini berfungsi sebagai melekatnya otot-otot skelet, memberikan
makanan pada sel-sel tulang,untuk pertumbuhan, dan perbaikan
tulang yang rusak.
Fungsi rangka:
a. Memberi bentuk pada tubuh
b. Meneggakkan tubuh
c. Melindungi organ-organ tubuh yang penting
d. Tempat melekatnya otot-otot
e. Sebagai alat gerak pasif
f. Tempat pembentukan sel-sel darah

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 66


Gambar 3 Struktur Tulang
Tulang berfungsi sebagai penyangga tubuh, pelindung organ
tubuh, pendukung pergerakan tubuh, tempat memproduksi sel darah,
serta menyimpan mineral (kalsium dan fosfor). Berdasarkan jenisnya
tulang dapat dibedakan berdasarkan pembentuknya, sifat bahan
penyusunnya (tekstur), dan berdasarkan bentuknya.
1. Jenis tulang berdasarkan bahan pembentuknya
a. Tulang Rawan
b. Tulang Rawan Hialin
Sifat: lentur, semi transparan, dan matrik berwarna putih
kebiruan.
Letak: antara tulang rusuk dan tulang dada.
c. Tulang Rawan Elastis
Sifat: lentur, warna matrik keruh kekuningan.
Letak: daun telinga, laring, dan eusthacius.
d. Tulang Rawan Fibrosa
Sifat: kaku, kuat, warna matrik gelap dan keruh.
Letak: di antara ruas tulang belakang.
a. Tulang keras
Tulang ini berasal dari tulang rawan yang mengalami
osifikasi (pengerasan), yang dibentuk oleh osteosit yang banyak
mengeluarkan matriks. Tulang keras banyak mengandung
kalsium dan fosfor dan mengandung sedikit kolagen.
2. Jenis tulang berdasarkan teksturnya
a. Tulang kompak, Contohnya lapisan luar tulang panjang.
b. Tulang Spons, contoh pada tulang tengkorak dan pada ujung-
ujung tulang panjang dekat sambung tulang.

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 67


Gambar 2 : Jenis Tulang Tulang
3. Jenis tulang berdasarkan bentuknya
a. Tulang pipa
Sifat: panjang, tengahnya berongga
Contoh: paha, lengan atas, kering, betis, hasta, dan pengumpil.
b. Tulang pipih
Sifat: pipih
Contoh: belikat, tulang dada, rusuk
c. Tulang pendek
Sifat: pendek dan bulat
Contoh: pergelangan tangan dan kaki
d. Tulang tak beraturan
Sifat: bentuknya tidak beraturan
Contoh: ruas-ruas tulang belakang

Osifikasi dimulai setelah tulang rawan terbentuk, dan didalamnya


berisi sel-sel pembentuk tulang. Setiap sel tulang melingkari suatu
pembuluh darah dan saraf membentk saluran havers. Pada saluran havers
terdapat pembuluh yang saling berhubungan dengan pembuluh darah
pada periosteum, yang berfungsi memberikan zat makanan ke bagian-
bagian tulang. Sekeliling sel tulang terbentuk dari senyawa protein akan
menjadi matriks tulang. Kemudian, ke dalam senyawa protein akan masuk
kalsium dan fosfor sehinga mariks tulang akan mengeras.
Susunan rangka dikelompokkan menjadi rangka aksial (sumbu
tubuh) dan rangka apendikular (anggota tubuh). Rangka aksial meliputi
tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk. Sedangkan
rangka apendikular meliputi tulang bahu, tulang panggul, tulang anggota
gerak atas, dan tulang anggota gerak bawah. Masing-masing bagian akan
ditunjukkan melalui gambar-gambar di bawah.

1. Rangka aksial (sumbu tubuh)


Rangka aksial meliputi tengkorak, tulang belakang, tulang dada, dan
tulang rusuk.

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 68


Tengkorak Ruas Tulang Belakang

o Tulang Dada dan Tulang Rusuk

2. Rangka Apendikular (Anggota Tubuh)


Rangka apendikular meliputi tulang bahu, tulang panggul, tulang
anggota gerak atas, dan tulang anggota gerak bawah.
Tulang Bahu Tulang Panggul

Tulang Anggota Gerak Atas Tulang Anggota Gerak Bawah

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 69


STUDENT ACTIVITY 1

1. Tuliskan penyusun sel-sel tulang !minimal 3


2. Tuliskan yang dimaksud alat gerak pasif dan alat gerak aktif !
3. a. Tuliskan 3 macam tulang rawan !
b. Tuliskan salah satu contoh tulang spons !
4. a. Tuliskan salah satu contoh tulang pendek !
b.Tuliskan salah satu contoh tulang pipih !
c. Tuliskan salah satu contoh tulang panjang !
5. Apa yangg dimaksud dengan osifikasi!
6. Tuliskan salah satu contoh tulang tengkorak !
7. Tuliskan salah satu contoh tulang badan !
8. Tuliskan salah satu contoh tulang anggota gerak atas !
9. Tuliskan salah satu contoh tulang anggota gerak bawah !
10. Sebutkan salah satu fungsi dari rangka!

KEGIATAN BELAJAR 2 : PERSENDIAN


IPK 3.5.3 Menelaah struktur sendi dan fungsinya pada sistem gerak

Persendian
Tulang-tulang yang terdapat pada tubuh kita saling berhubungan.
Hubungan antar tulang ni disebut persendian (artikulasi). Persendian
dapat dibedakan menjadi tida berdasarkan kamungkinan geraknya, yaitu :
a. Sinartrosis (sendi mati)
Sinartrosis yaitu hubungan antar tulang yang tidak
memungkinkan adanya gerakan. Sinartrosis dibedakan menjadi dua
yaitu:
1. Sinkondrosis, apabila kedua ujung tulang dihubungkan oleh
jaringan tulang rawan, misalnya pada ruas tulang belakang
2. Sinfibrosis, apabila kedua ujung tulang dihubungkan oleh jaringan
ikat, misalnya pada tulang-tulang tengkorak.
b. Amfiartrosis (sendi kaku)

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 70


Amfiartrosis yaitu hubungan antar tulang yang hanya
menimbulkan gerakan yang sangat terbatas. Contohnya hubungan
antara tulang rusuk dengan tulang dada dan hubungan antara
tulang rusuk dengan tulang panggul.
c. Diartrosis (sendi gerak)
Diartrosis yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan
terjadinya berbagai macam gerakan. Diartrosis dibedakan menjadi
beberapa macam sendi yaitu:
1) Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya
gerakan ke segala arah (gerakan bebas). Ujung tulang yang satu
berbentuk bonggol dan ujung tulang yang satunya lagi
berbentuklekuk.
2) Sendi engsel, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya
gerakana hanya ke satu arah saja.
3) Sendi putar, merupakan hubungan antar tulang yang
gerakannya berputar.
4) Sendi pelana, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya
gerakan yang lebih bebas.

Gambar 1 Sendi Peluru Gambar 2 Sendi Engsel

Gambar 3 Sendi Putar Gambar 4 Sendi Pelana

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 71


STUDENT ACTIVITY

Perhatian gambar berikut !


Nama
No Gambar Keterangan
Persendian

1.

2.

3.

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 72


4.

KEGIATAN BELAJAR 3 :OTOT


IPK 3.5.3 Menguraikan mekanisme kerja otot sebagai alat gerak aktif

1. Macam-macam otot
Otot adalah suatu jaringan yang mempunyai kemampuan untuk
berontraksi. Otot melekat pada tulang, sehingga dengan melekatnya
otot, tulang dapat digerakkan oleh otot. Otot mempunyai kemampuan
berkontraksi, oleh karena itu otot disebut sebagai alat gerak aktif.
Otot dibedakan menjadi tiga macam, yaitu otot polos, otot lurik,
dan otot jantung.
a. Otot polos
Otot polos disebut juga otot alat dalam dan otot tidak sadar.
Disebut otot alat dalam karena otot ini terdapat pada alat dalam
pada tubuh, misalnya pada dinding usus, dinding pembuluh darah,
dinding saluran pencernaan, dan lain-lain. Sedangkan disebut otot
tidak sadar karena karena otot ini bekerja di luar kesadaran kita,
yang mengalami prgerakan secara lambat, teratur, dan tidak cepat
lelah.
b. Otot lurik
Otot ini disebut juga otot serat lintang atau otot rangka. Otot
lurik memiliki ciri-ciri sel yang berbentuk silindris, berinti banyak,
dan terletak di pinggir. Bagian tengah yang bergelembung disebut
daging atau empal. Bagian yang menggelembung kedua ujungnya
mengecil disebut urat otot (tendon), tendon merupakan jaringan ikat
yang berguna menghubungkan otot dengan tulang. Tendon yang
melekat dan relative tidak bergerak disebut origo, sedangkan yang
relative bergerak disebut inersi.
c. Otot jantung
Otot jantung disebut otot kardiak. Otot jantung terdiri dari
sel-sel otot jantung, memiliki inti sel yang banyak dan terletak di
tengah. Gerakan otot jantung teratur dan tidak cepat lelah. Kerja
otot jantung diluar kesadaran kita.gerakannya tidak tergantung
pada ada tidaknya rangsangan saraf. Pada otot jantung, saraf hanya
berfungsi untuk mempercepat atau memperlambat kontraksi.

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 73


Gambar 1Otot Polos Gambar 3 Otot jantung
Gambar 2 Otot
Lurik

2. Sifat kerja otot


Berdasarkan sifat kerjanya otot dibedakan menjadi otot sinergis
dan otot antagonis. Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang
bekerja sama dan saling mendukung. Contohnya, otot diafragma yang
bekerja bersama-sama pada saat seseorang menarik nafas.
1. interkostalis eksterrnus
(antar iga luar) yang
mengangkat masing-masing
iga.
2. sternokleidomastoid yang
mengangkat sternum
(tulang dada).
3. skalenus yang mengangkat
2 iga teratas.
4. Interkostalis internus
(antar iga dalam) yang
menurunkan iga-iga.
5. otot perut yang menarik iga
Gambar 4 Otot-otot pernafasan ke bawah sekaligus
membuat isi perut
mendorong diafragma ke
atas.
6. otot dalam diafragma yang
dapat menurunkan
diafragma.
Otot Antagonis adalah dua otot atau lebih yang bekerja secara
berlawanan. Contohnya pada otot bisep dan trisep. Otot bisep memiliki
dua tendon yang melekat pada tulang lengan atas bagian depan,
sedangkan otot trisep memiliki tiga tendon yang melekat pada tulang
lengan atas bagian belakang. Apabila otot bisep berkontraksi dan trisep
berelaksasi, maka lengan akan terangkat (lengan membengkok di siku-
siku). Sebaliknya jika otot bisep berelaksasi dan otot trisep
berkontraksi maka lengan akan kembali ke posisi semula (lengan
menjadi lurus kembali).

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 74


Gambar 5 Otot bisep dan otot trisep
Arah gerak yang antagonis adalah sebagai berikut:
1) Otot fleksor (membengkokkan bagian dalam >< otot ekstensor
(meluruskan bagian tubuh)

Gambar 6 Arah gerak Otot fleksor dan otot ekstensor


2) Otot adductor (mendekatkan anggota baan ke sumbu badan) >< otot
abductor (menjauhkan anggota badan dari sumbu badan).

Gambar 7 Arah gerak Addiktor dan abduktor


3) Otot defresor (menurunkan anggota badan) >< otot elevator
(menaikkan anggota badan)

Gambar 8 Arah gerak otot Defresor dan elevater


4) Otot supinator (memutar telapak tangan menengah) >< otot
pronator (memutarkan telapak tangan menelungkup)

Gambar 9 Arah gerak Supinator dan Pronator

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 75


3. Fungsi otot
a) Sebagai alat gerak aktif,
b) Membantu menjaga postur tubuh
c) P emeliharaan suhu tubuh
4. Mekanisme kerja otot
Dalam sistem mekanisme kerja otot, komponen yang berperan
dalam kontraksi otot adalah duat set filamen, yaitu filamen aktin yan
tipis dan filamen miosin yang tebal. Kedua jenis filamen tersebut
menyusun sebuah srabut otot. Setiap serabut otot diatur sebagai ikatan
unit kontraktil yang disebut sarkomer. Sarkomer ini yang membuat
penampakan bergaris atau lurik pada otot rangka atau otot jantung.
Sarkomer terdiri dari beberapa daerah. Ujung tiap sarkomer disebut
garis Z; terdapat daerah gelap yang disebut daerah A yang hanya terdiri
dari filamen miosin, berselang seling dengan daerah terang yang disebut
daerah I yang hanya terdiri dari aktin; ditepi daerah A filamin aktin dan
miosin saling tumpang tindih; sedangkan daerah tengah hanya terdiri
dari miosin yang terdiri dari zona H; filamen aktin terikat; filamen
miosin terikat pada garis M di bagian tengah sarkomer. Saat kontraksi
filamen aktin bergeser di antara miosin kedalam zona H, Sehingga
serabut otot memendek. Panjang pita A tetap, sedangkan pita I dan
zona H menjadi lebih pendek. Filamen tebal otot terdiri dari beberapa
ribu miosin yang tersusun secara pararel.
Ujung miosin mengikat ATP kemudian mengubahnya menjadi
ADP, melepaskan beberapa energi ke miosin yang kemudian berubah
bentuk menjadi konfigurasi energi tinggi. Miosin berenergi tinggi
tersebut berikatan dengan aktin dengan kedudukan tertentu yang akan
membentuk jembatan silau. Lalu energi yang terdapat pada miosin
dilepaskan, dari ujung miosin beristirahat dengan energi rendah.
Keadaan inilah yang dinamakan relaksasi. Relaksasi tersebut,
mengubah sudut perlekatan yang sebelumnya ada di ujung miosin
menjadi di ekor miosin. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin
akan terpecah saat molekul ATP baru bergabung dengan ujung miosin.
Kemudian proses kontraksi akan terjadi lagi berulang membentuk
siklus.

Gambar 10
Serabut otot

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 76


5. Sumber Energi
a. Energi untuk kontraksi otot diperoleh dari penguraian ATP
(Adenosin trifosfat). Sewaktu kontraksi ATP terurai menjadi ADP
(Adenosin difosfat) dan melepaskan energi yang digunakan untuk
mengikatkan aktin dan miosin. Selanjutnya ADP masih dapat
dipecah lagi menjadi AMP dan melepaskan energi. Bila ATP dan
ADP dalam otot telah habis, maka otot tidak mampu lagi
berkontraksi. Untuk dapat berkontraksi kembali maka ATP harus
dibentuk lagi.
b. Energi untuk membentuk kembali ATP berasal dari hasil
penguraian glikogen. Glikogen akan diubah dulu menjadi
laktasidogen lalu diubah menjadi glukosa (bentuk gula yang larut
dalam darah). Glukosa akan dioksidasi secara aerob dan
menghasilkan energi untuk mengikatkan gugus P pada ADP
sehingga terbentuk ATP yang siap kembali digunakan untuk
sumber energi bagi kontraksi otot. Proses respirasi aerob ini
dilepaskan CO2 dan H2O.
Bila otot bekerja amat keras diperlukan banyak ATP yang tidak bisa
tercukupi dengan respirasi aerob, maka dari itu tubuh melakukan respirasi
anaerob dengan cara fermentasi asam laktat dan fermentasi akohol yang
masing-masing menghasilkan 2 ATP.

STUDENT ACTIVITY

1. Jelaskan struktur dan letak otot polos pada tubuh manusia?


...............................................................................................................
...............................................................................................................
..................................................... .........................................................
2. Jelaskan struktur dan letak otot lurik pada tubuh manusia?
...............................................................................................................
...............................................................................................................
..................................................... .........................................................
3. Jelaskan struktur dan letak otot jantung pada tubuh manusia?

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 77


...............................................................................................................
...............................................................................................................
..................................................... .........................................................

4. Jelaskan sifat kerja otot


...............................................................................................................
...............................................................................................................
..................................................... .........................................................
5. Jelaskan fungsi dari otot
...............................................................................................................
...............................................................................................................
..................................................... .........................................................
6. Jelaskan mekanisme kerja otot
...............................................................................................................
...............................................................................................................
..................................................... .........................................................

KB 4 : Kelainan Pada sistem Gerak


IPK 3.5.5 Menguraikan kelainan-kelainan yang terjadi pada sistem gerak
1. IPKKelainan/Penyakit
3.5.6 Memperjelas teknologi yang
pada mungkin
rangkauntukatau
membantu kelainan
tulang padaotot
dan sistem gerak

a. Hernia abdominalis, terjadi karena sobeknya dinding otot perut


sehingga usus turun ke bawah dan masuk ke dalam rongga perut.

Gambar 5 Hernia
b. Kaku Leher (stiff), terjadi karena adanya peradangan pada otot leher
akibat gerakan yang salah atau hentakan secara mendadak.

Gambar 6 Kaku Leher

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 78


c. Atrofi otot, terjadi penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau
kehilangan kemampuan untuk berkontraksi.

Gambar 7 Atrofi
d. Hipertrofi Otot, otot yang menjadi besar dan lebih kuat. Disebabkan
oleh aktivitas otot yang berlebihan.

Gambar 8 Hipertrofi
e. Kram (kejang otot), terjadi karena kontraksi otot yang terus menerus
atau bekerja terlalu berat sehingga otot mengejang dan terasa sakit.

Gambar 9 Kram
f. Terkilir, disebabkan oleh kerja otot yang antagonis, sehingga
menyebabkan gerakana yang kacau. Yang menyebabkan tulang tidak
kembali pada tempatnya semula.

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 79


Gambar 10 Terkilir
g. Sakit pinggang, dapat disebabkan oleh penyakit alat dalam di sekitar
pingang, perubahan kedudukan tulang pinggang, fraktura, dan infeksi
tumor pada tulang pinggang dan tulang kelangkang.

Gambar 11 Sakit Pinggang


h. Polio, yaitu kondisi mengecilnya otot karena adanya infeksi virus
polio.

Gambar 12 Polio
i. Tetanus, penyakit yang menyebabkan otot menjadi tegang secara
terus menerus karena adanya infeksi bakteri tetanus (Clostridium
tetani) yang berbentuk basil atau batang.

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 80


Gambar 13 Tetanus
Gangguang dan kelainan sistem gerak pada manusia dapat terjadi di
tulang, persendian, dan otot. Berikut ini adalah gangguan dan kelainan
yang dapat terjadi di sistem gerak pada manusia.
Tulang dan otot rangka merupakan komponen dalam menunjang
terjadinya suatu pergerakan tubuh manusia. Namun tulang dan otot
rangka bisa mengalami gangguan, seperti patah tulang, otot kram dan
terkilir. Kemajuan teknologi telah mengatasi permasalahan gangguan
sistem gerak, seperti kaki dan tangan bionik.

Kaki dan tangan bionik untuk mengatasi permasalahan gangguan


sistem gerak

STUDENT ACTIVITY

1. Jelaskan Gangguan dan Kelainan pada Tulang diantaranya adalah


a. Lordosis:
b. Kifosis:
c. Skoliosis:
d. Fraktura:
e. Osteoporosis:
f. Rakitis:
2. Jelaskan Gangguan dan Kelainan pada Persendian diantaranya
adalah
a. Atritis eksudatif:

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 81


b. Atritis sika:
c. Ankilosis:
3. Jelaskan Gangguan dan Kelainan pada Otot diantaranya adalah
a. Tetanus:
b. Atrofi:
c. Kram:
d. Hernia
e. Polio

Information Sheet biologi 11-SMAAMQTSM-2020[Type text] Page 82

Anda mungkin juga menyukai