Anda di halaman 1dari 13

1.

3 Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan


TUJUAN PEMBELAJARAN : BAB 7
1. Meneyebutkan organ penyusun system gerak pada manusia
2. Menjelaskan perbedaan fungsi tulang rawan, tulang keras, otot dan sendi sebagai penyusun rangka tubuh
3. Menyebutkan macam-macam sendi dan fungsinya
4. Menyebutkan kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan tulang dan otot serta upaya untuk mengatasinya

Rangka (skeleton) dibedakan menjadi dua macam yaitu eksoskeleton dan endoskeleton. Eksoskeleton adalah rangka yang terletak diluar tubuh,
contoh pada siput dan kerang sedangkan endoskeleton adalah rangka tubuh yang terletak didalam tubuh, contoh pada rangka tubuh manusia.

ORGAN PENYUSUN SISTEM GERAK PADA MANUSIA


Sistem gerak pada manusia terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Sistem gerak inilah yang memberi
bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta melakukan berbagai aktivitas lainnya. Tulang, otot, dan sendi, ketiganya bersatu membentuk
satu kesatuan dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Tulang merupakan alat gerak pasif. Tulang tidak dapat digerakan jika tidak terdapat otot. Otot
dikatakan sebagai alat gerak aktif.
Otot inilah yang menggerakan rangka. Dalam kehidupan sehari-hari, otot inilah yang disebut dengan daging. Adapun sendi merupakan penghubung
antartulang dalam tubuh.

1. RANGKA
Rangka (skelet) merupakan rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi organ tubuh yang lunak yang tersusun kurang lebih 206 tulang.
Fungsi rangka antara lain :
a. Memberikan bentuk tubuh dan menegakkan berdirinya tubuh.
b. Melindungi organ tubuh yang penting.
c. Alat gerak pasif.
d. Tempat melekatnya otot.
e. Tempat pembentukan sumsum
f. tempat penyimpanan zat kapur
Rangka tubuh manusia tersusun oleh berbagai macam tulang. Bagian terluar tulang disebut periosteum. Selaput ini banyak mengandung
pembuluh darah yg berfungsi memberi makan sel tulang dan memperbaiki tulang yg rusak. Jika tulang rusak akan diserap oleh osteoklas dan
diganti dgn sel tulang baru yg dibentuk osteblast. Peristiwa ini disebut Osifikasi. Tulang dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1) Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang panjang (pipa), tulang pendek, tulang pipih, dan tulang yang berbentuk tidak
beraturan.
a) Tulang panjang (pipa), terdapat pada lengan atas, tulang paha, tulang betis dan ruas tulang jari. Di dalam rongga tulang pipa berisi
sumsum merah.
b) Tulang pendek, terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Di dalamnya terdapat sumsum merah
yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih
c) Tulang pipih, terdapat pada tulang rusuk, tulang dada, tulang tempurung kepala, tulang belikat, dan tulang panggul.
d) Tulang yang bentuknya tidak beraturan, terdapat pada tulang wajah dan ruas-ruas tulang belakang
2) Berdasarkan komponen penyusunnya tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.
a) Tulang rawan (kartilago), ciri-cirinya yaitu terdiri atas sel-sel tulang rawan, bersifat lentur dan elastis, banyak mengandung zat perekat
atau kondroblast, dan sedikit zat kapur. Contoh pada tulang hidung, ujung tulang pipa, daun telinga, antarruas tulang belakang, trakea, dan
ujung tulang rusuk.
b) Tulang keras, ciri-cirinya yaitu mengandung osteoblas yang menghasilkan zat pengikat di sekitar sel-sel tulang. Osteoblas juga
membentuk sel tulang (osteosit). Selain osteoblas juga terdapat osteoklas yang merombak tulang dalam proses pembentukan rongga
sumsum tulang. Sel-sel tulang keras menghasilkan suatu senyawa protein yang akan menjadi matriks tulang. Ke dalam matriks tulang itu
akan diendapkan zat kapur berupa kalsium karbonat (CaCO 3) dan kalsium fosfat (Ca(PO)4)2) Oleh karena itu matriks tulang menjadi
keras.
Rangka manusia terdiri dari rangka aksial dan rangka apendikular. Rangka aksial (rangka poros), terdiri dari 80 rangka tubuh yaitu tulang
belakang, kepala, rusuk dan dada. Sedangkan rangka apendikular (rangka tambahan), terdiri dari 126 tulang yaitu gelang bahu, kaki depan, gelang
panggul, dan kaki belakang.
a. Rangka aksial, terdiri atas tulang-tulang sebagai berikut.
1) Tulang penyusun kepala (tengkorak) terdiri dari tulang tempurung kepala (10 tulang) dan tulang-tulang wajah (13 tulang).
2) Tulang belakang, tersusun atas ruas-ruas yang kuat dan fleksibel untuk menyangga kepala. Terdiri dari 33 ruas tulang, yaitu 7 ruas tulang
leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang, dan 4 ruas tulang ekor.
3) Tulang rusuk atau tulang iga, tersusun dari 12 pasang tulang iga yang semuanya berpangkal pada tulang punggung dan dapat
dikelompokkan sebagai berikut.
a) 7 pasang tulang rusuk sejati, tulang ini menempel pada tulang dada, sedangkan bagian belakang menempel pada tulang punggung.
b) 3 pasang tulang rusuk palsu, pada bagian belakang menempel pada tulang punggung, sedangkan bagian depan menempel pada tulang
rusuk di atasnya
c) 2 pasang tulang rusuk melayang, berada pada bagian belakang tulang rusuk menempel pada bagian tulang punggung dan bagian
depan melayang karena tidak menempel pada tulang dada.
4) Tulang dada, merupakan sebuah tulang pipih yang terletak di tengah dada. Tulang dada dibedakan menjadi tiga yaitu:
a) bagian atas (hulu), sepotong tulang berbentuk segitiga, yang berhubungan dengan selangka,
b) bagian badan, yang berhubungan dengan tujuh pasang tulang rusuk sejati, serta
c) tulang pedang-pedangan (bagian taju pedang), yang tersusun atas tulang rawan.
b. Rangka apendikular, tersusun atas tulang-tulang sebagai berikut.
1) Gelang bahu, berjumlah dua yaitu di kanan dan kiri, masing-masing terdiri dari tulang selangka dan belikat. Tulang belikat melekat pada
otot-otot punggung, ujung lateralnya bersendi dengan selangka dan tulang lengan atas. Gelang bahu tidak terlalu stabil tetapi
memungkinkan alat gerak bagian atas bergerak bebas.
2) Alat gerak bagian atas, tersusun atas 60 tulang yang terdiri dari, 2 tulang lengan atas, 2 tulang hasta (letaknya searah dengan jari
kelingking, 2 tulang pengumpil (letaknya searah dengan ibu jari), 16 tulang pergelangan tangan, 10 tulang telapak tangan, 28 jari-jari
tangan.
3) Gelang panggul, terdiri dari 2 tulang pinggul kanan dan kiri, 2 tulang duduk dan 2 tulang kemaluan. Gelang panggul sangat stabil karena
berfungsi sebagai penahan berat tubuh. Gelang panggul berhubungan dengan alat gerak bagian bawah.
4) Alat gerak bagian bawah, tersusun atas 60 tulang yaitu 2 tulang paha, 2 tulang tempurung kaki, 2 tulang kering, 2 tulang betis, 14 tulang
pergelangan kaki, 10 tulang telapak kaki, dan 28 tulang jari kaki.

SUSUNAN RANGKA MANUSIA TULANG BELAKANG


RM IPABioVIIIS2/Yudhi Krisnanto/2013
TULANG PANGGUL

TULANG RUSUK

TULANG ANGGOTA GERAK

TULANG TENGKORAK

2. HUBUNGAN ANTARTULANG (PERSENDIAN/ARTIKULASI)


Persendian ialah tempat perhubungan antara tulang-tulang penyusun rangka tubuh. Tulang hanya dapat dibengkokkan atau diputar di daerah sendi
saja karena tulang sendiri terlalu keras untuk dibengkokkan tanpa patah. Menurut sifat geraknya, sendi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a. Sendi mati (sinartrosis), yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan karena terbentuk dari hubungan antartulang yang erat. Contoh:
Persendian pada tulang tengkorak dan gelang panggul.
b. Sendi kaku (amfiartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
Contoh: Persendian pada tulang pergelangan tangan dan kaki, persendian antara tulang rusuk dan tulang dada.
c. Sendi gerak (diartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan yang lebih bebas. Pada kedua ujung tulang yang saling
berhubungan terbentuk rongga sendi yang berisi minyak sendi (cairan sinovial). Minyak sendi dihasilkan oleh membran sinovial yang
melapisi persendian.
Berdasarkan arah geraknya, sendi bergerak dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:
1) Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah.
Contoh: Persendian antara tulang paha dengan tulang gelang panggul.
2) Sendi engsel, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan satu arah.
Contoh: Persendian pada siku.
3) Sendi putar, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan memutar.
Contoh: antara tulang pengumpil dan tulang hasta, antara tulang betis dan tulang kering
4) Sendi geser, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan bergeser.
Contoh: Persendian pada tulang-tulang pergelangan tangan dan pada ruas-ruas tulang belakang.

RM IPABioVIIIS2/Yudhi Krisnanto/2013
5) Sendi pelana, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerak dua arah atau gerakan seperti orang naik kuda. Contoh: Persendian
antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan
3. OTOT TUBUH MANUSIA
Otot manusia meliputi 40 – 50% dari berat tubuh. Otot bersifat elastis, dapat diregangkan, dapat dirangsang, dan berkontraksi. Tulang-tulang
tidak dapat bergerak tanpa adanya otot, sehingga otot sering disebut alat gerak aktif. Berdasarkan lokasi, struktur otot, dan kontrol dari saraf, otot
dibagi menjadi tiga, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung
a. OTOT POLOS, terdapat pada organ-organ bagian dalam tubuh kita seperti paru-paru, usus, otot dinding pembuluh darah dan lain
sebagainya, geraknya lamban, dan bekerja tidak dipengaruhi sistem otak sadar. Maka otot polos sering disebut otot tidak sadar. Geraknya
teratur dan tidak cepat lelah. Berbentuk kumparan (gelendong atau spindel) dan kedua ujungnya meruncing. Setiap sel mempunyai satu inti
yang terletak di tengah.
b. OTOT LURIK, disebut juga otot rangka karena melekat pada rangka, misalnya otot lengan, otot paha, otot perut, dan sebagainya. Selnya
berbentuk silinder dan memiliki banyak inti. Sel-sel otot membentuk serabut otot. Kumpulan serabut otot membentuk berkas otot. Dan
kumpulan berkas otot membentuk otot atau kamu sering menyebutnya daging. Bagian tengah otot menggembung dan kedua ujungnya yang
keras mengecil disebut urat atau tendon. Tendon inilah yang melekat pada tulang. Otot lurik bekerja secara sadar atau di bawah perintah otak
dan kontraksi yang terus-menerus menimbulkan kelelahan.
c. OTOT JANTUNG, memiliki sifat seperti otot polos, terletak pada jantung, dan strukturnya menyerupai otot lurik. Namun otot jantung
berbeda dengan otot lurik karena memiliki sel bercabang dan satu inti yang berada di tengah. Otot jantung termasuk otot tidak sadar dan dapat
bekerja terus-menerus

JUMLAH/
NAMA BENTUK CARA KERJA LETAK GAMBAR
LETAK INTI

organ tubuh bagian


Otot Polos Gelondong dan ujung runcing Satu di tengah Diluar Kehendak
dalam

Memanjang silindris dan ujung menempel pada


Otot Lurik Banyak di tepi Sesuai kehendak
tumpul rangka

Otot Jantung Memanjang dan silindris Banyak ditengah Diluar kehendak dinding jantung

Otot akan berkontraksi jika mendapat rangsangan dari saraf. Kontraksi menyebabkan otot menarik tulang yang dilekatinya sehingga
menyebabkan gerakan pada sendi. Kontraksi otot akan menggerakkan tulang ke suatu arah. Untuk mengembalikan tulang seperti semula,
diperlukan otot lain yang menggerakkan tulang ke arah berlawanan. Dua otot yang bekerjanya saling berlawanan seperti ini disebut otot
antagonis. Misalnya pada bagian atas lenganmu terdapat dua jenis otot, yaitu trisep dan bisep. Apabila otot bisep mengerut, otot trisep
mengendur akibatnya lengan akan menekuk. Sedangkan jika trisep mengerut maka bisep mengendur dan lengan menjadi lurus. Bentuk gerakan
yang bersifat antagonis dapat berupa gerakan ekstensor yaitu otot yang berperan meluruskan sendi dan fleksor yaitu otot yang berperan
membengkokkan sendi. Gerakan otot yang lain bekerja secara sinergis, yaitu otot yang bekerja secara bersamaan. Misalnya telapak tangan yang
menengadah atau menelungkup oleh otot pronator yang terletak di lengan bawah
GANGGUAN-GANGGUAN PADA SISTEM GERAK
1. Gangguan Dan Kelainan Pada Tulang
a. Kelainan akibat penyakit, misalnya akibat infeksi kuman penyakit kelamin yang menyerang sendi lutut.
b. Kelainan pada tulang karena kecelakaan, misalnya patah tulang (fraktura), retak tulang (fisura), dan memar.
c. Kelainan tulang karena kekurangan zat gizi (rakhitis), misalnya kekurangan vitamin D, zat kapur, dan fosfor. Kekurangan zat-zat tersebut
dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada proses pembentukan sel-sel tulang.
d. Kelainan karena sikap tubuh yang salah, antara lain:
1) Lordosis, yaitu tulang belakang bagian leher dan punggung terlalu membengkok ke depan. Jika dilihat dari samping, tulang belakang
tampak tidak lurus.
2) Kifosis, yaitu tulang belakang bagian punggung dan pinggang terlalu membengkok ke belakang.
3) Skiliosis, yaitu tulang belakang terlalu membengkok ke samping kanan atau kiri.
2. Gangguan Pada Otot
a. Atrofi, yaitu keadaan otot mengecil sehingga tidak mampu berkontraksi. Atrofi dapat terjadi karena kurangnya aktivitas otot.
b. Stiff atau kaku leher, yaitu leher terasa kaku dan terasa sakit jika digerakkan. Stiff dapat terjadi karena adanya peradangan pada otot trapesius
leher.
c. Hernia abdominalis, yaitu sobeknya dinding perut yang lemah sehingga usus merosot ke bawah.
d. Kram, yaitu kontraksi otot atau sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat. Kram dapat terjadi karena kurangnya aliran darah
ke otot

1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan dan hubungannya dengan
kesehatan
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Membedakan antara saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun system pencernaan pada manusia BAB 8
2. Mendeskripsikan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada didalamnya
3. Menjelaskan fungsi makanan bagi manusia termasuk pentingnya ASI bagi bayi
4. Membandingkan pencernaan mekanik dan kimiawi serta fungsinya bagi tubuh
5. Menyebutkan contoh kelainan dan penyakit pada system pencernaan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya
mengatasinya

Kita memerlukan energi untuk melakukan aktivitas. Energi tersebut berasal dari bahan makanan yang dicerna oleh tubuh. Bagian tubuh yang
berfungsi mencerna bahan makanan disebut sistem pencernaan. Sistem pencernaan manusia terdiri atas dua bagian yaitu :
1. Saluran pencernaan
terdiri atas alat-alat pencernaan berupa mulut, pangkal kerongkongan (faring), kerongkongan (esophagus), lambung, usus halus (duodenum : usus
12 jari, jejunum : usus kosong, dan ilieum : usus penyerapan), usus besar, anus

RM IPABioVIIIS2/Yudhi Krisnanto/2013
2. Kelenjar pencernaan adalah organ tubuh yang menghasilkan getah tertentu yang membantu proses pencernaan makanan, seperti kelenjar ludah,
kelenjar getah lambung, hati, pancreas dan kelenjar usus halus

PROSES PENCERNAAN MAKANAN


1. Proses Mekanis
Adalah proses pencernaan makanan melalui gerakan-gerakan mengunyah, menelan, memompa, menghancurkan, dan meremas makanan dengan
bantuan gigi dan lidah. Fungsi pencernaan mekanis adalah mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil sehingga mudah dicerna dan
memindahkan makanan dari saluran cerna satu ke saluran cerna berikutnya dengan gerakan peristaltik. Gerak peristaltik berupa gerak mengkerut
untuk mendorong atau memompa makanan dan gerakan mengembang untuk menerima makanan dari posisi saluran sebelumnya.
2. Proses Kimiawi
Adalah proses pencernaan makanan dengan bantuan enzim ludah. Ludah dikeluarkan oleh kelenjar ludah yang berfungsi untuk membantu
pencernaan makanan. Ludah terkandung beberapa komponen, antara lain: Enzim maltase atau ptyalin (untuk mencerna makanan yang
mengandung karbohidrat yang disebut pati (amilum) menjadi gula sederhana yang disebut maltose), Air (untuk membasahi makanan supaya
mudah dicerna), Enzim lisosom (berfungsi sebagai antibakteri karena bersifat asam), Lendir (berfungsi untuk menggumpalkan makanan supaya
lebih mudah ditelan), Aminoglobulin (berfungsi untuk menetralkan makanan yang bersifat asam) dan garam-garam.

PROSES PENCERNAAN SECARA SINGKAT


Di mulut makanan dicerna dengan bantuan gigi dan lidah (P. Mekanik)
dan kelenjar ludah yg mengandung (air, lendir dan enzim) kemudian
makanan akan di dorong masuk ke kerongkongan melalui pangkal
kerongkongan (faring),disini makanan akan disalurkan ke lambung, hal
ini dapat terjadi karena di kerongkongan terjadi gerak peristaltik.
Dilambung makanan dibolak-balik dan diremas-remas agar lebih halus
(P. mekanik) serta makanan akan dicerna secara kimiawi degan bantuan
enzim HCl, rennin dan pepsin. Setelah dicerna dilambung makanan akan
masuk ke usus halus. Didalam duodenum dan jejunum makanan akan
dicerna secara kimiawi (enzim). Pencernaan makanan berakhir di ileum.
Di sini makanan yang telah dicerna akan diserap dinding ileum.
Glukosa, asam amino, mineral, dan vitamin akan diserap melalui
pembuluh darah dinding ileum. Adapun asam lemak dan gliserol akan
diserap melalui pembuluh getah bening. Pembuluh getah bening ini pada
akhirnya akan bermuara pada pembuluh darah sehingga sari-sari
makanan dapat diedarkan ke seluruh tubuh. Zat-zat yang tidak diserap
usus halus selanjutnya akan masuk ke usus besar atau kolon. Di usus
besar ini terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa-sisa makanan oleh
bakteri pembusuk. Proses pencernaan akan berakhir di anus
(mengeluarkan feces).

“..Bermimpilah akan sesuatu dan jadikanlah mimpimu kenyataan, sesungguhnya tak akan ada dunia ini jika tak ada yang bermimpi..”

ALAT PENCERNAAN
1. Rongga Mulut (Cavum Oris)
Dalam rongga mulut terdapat organ pencernaan lidah, gigi, dan kelenjar ludah.
a. Lidah, berfungsi untuk memindahkan makanan, mendorong makanan ke kerongkongan, membantu mengunyah makanan, berbicara,
mengenal bentuk makanan, dan mengecap makanan.
b. Gigi, berfungsi untuk mencerna makanan secara mekanis. Makanan dihancurkan menjadi partikel yang lebih kecil agar mudah dicerna secara
kimiawi dan mudah ditelan. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi manusia dibedakan menjadi empat yaitu gigi seri (insisivus), gigi taring
(kaninus), gigi geraham muka (premolar) dan geraham belakang (molar). Manusia memiliki dua jenis pertumbuhan gigi. Struktur gigi
berlapis-lapis, yaitu terdiri dari email, tulang gigi, dan rongga gigi. Email, merupakan lapisan pelindung yang keras pada mahkota gigi.
Tulang gigi terbuat dari dentin yang tersusun dari kalsium karbonat. Semen gigi berfungsi sebagai pelekat gigi dengan tulang rahang. Rongga
gigi berisi saraf dan pembuluh darah. Lubang yang dalam pada gigi dapat mencapai rongga gigi dan mengenai saraf sehingga terasa nyeri.
Pada usia balita, tumbuh gigi susu berjumlah 20. Gigi susu akan tanggal pada usia 6–12 tahun, kemudian diganti dengan gigi tetap yang
berjumlah 32.

c. Kelenjar ludah, berfungsi menghasilkan ludah/air liur. Ada tiga macam kelenjar
ludah didekat telinga (parotis), kelenjar ludah bawah rahang atas (submaksilaris)
dan kelenjar ludah bawah lidah (sublingualis).
2. Pangkal Kerongkongan (Faring)
Sebelum memasuki kerongkongan, makanan dari mulut melewati pangkal kerongkongan (faring). Faring merupakan persimpangan antara
kerongkongan dan tenggorokan yang merupakan saluran pernapasan. Pada pangkal faring terdapat katup yang disebut epiglotis yang berfungsi
menutup pangkal tenggorokan pada waktu menelan sehingga makanan tidak masuk ke saluran pernapasan.
3. Kerongkongan (Esofagus)

RM IPABioVIIIS2/Yudhi Krisnanto/2013
Fungsi kerongkongan adalah sebagai saluran untuk memindahkan makanan dari mulut ke lambung. Kerongkongan dapat melakukan gerak
peristaltik, yaitu gerakan melebar dan menyempit, bergelombang, dan meremas-remas untuk mendorong makanan sedikit demi sedikit ke dalam
lambung.
4. Lambung (Ventrikulus)
Lambung merupakan tempat penampungan makanan untuk dicerna secara mekanik dan kimiawi. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu kardiak
(dekat esofagus), fundus (bagian tengah), dan pilorus (dekat duodenum). Selain mencerna makanan secara mekanis, lambung juga mencerna
makanan secara kimiawi. Lambung menghasilkan suatu cairan yang yang disebut getah lambung. Getah lambung terdiri atas asam klorida, pepsin
dan renin. Asam klorida (HCl), berfungsi untuk mematikan bakteri yang terbawa oleh makanan, merangsang sekresi getah usus, dan
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi mencerna protein menjadi pepton. Renin berfungsi menggumpalkan protein susu
(kasein) yang terdapat dalam susu. Selanjutnya makanan yang sudah dicerna oleh lambung berupa bubur halus yang disebut kimus akan
meninggalkan lambung menuju usus halus.
5. Usus Halus (Intestinum)
Panjang usus halus orang dewasa mencapai 6,3 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
a. Usus dua belas jari, pada bagian ini bermuara saluran dari kantong empedu dan pankreas.
1) Kantung empedu berupa suatu kantung yang panjangnya 7 – 10 cm terletak di bawah hati. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan
cairan empedu yang dihasilkan hati. Cairan empedu mengandung garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi untuk
mengemulsi lemak, sedangkan zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) berfungsi memberikan warna kuning pada tinja dan urin.
2) Pankreas, merupakan organ agak pipih yang terletak di bawah lambung. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim
amilase, tripsin, dan lipase. Amilase berfungsi untuk menguraikan zat tepung (amilum) menjadi gula. Tripsin menguraikan protein
menjadi asam amino. Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
b. Usus kosong, dindingnya menghasilkan berbagai enzim untuk mencerna makanan secara kimiawi. Usus kosong merupakan tempat
pencernaan terakhir sebelum sari makanan diserap.
c. Usus penyerapan, permukaannya dipenuhi jonjot-jonjot usus atau vili yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan sehingga
kemampuan menyerap makanan lebih besar
6. Usus Besar (Intestinum Crasum)
Fungsinya untuk mengabsorpsi air dan mineral, pembusukan sisa-sisa makanan oleh bakteri
pembusuk, tempat pembentukan vitamin K (dengan bantuan bakteri Escherichia coli), serta
melakukan gerak peristaltik untuk mendorong tinja menuju anus. Pada pangkal usus besar
terdapat usus buntu (sekum) dan umbai cacing (apendiks). Sedangkan bagian akhir usus besar
adalah poros usus (rektum). Rektum bermuara di dubur (anus). Akhirnya sisa makanan akan
dikeluarkan dalam bentuk kotoran (feces) melalui anus.

“..Jika kamu gagal mendapatkan sesuatu, hanya satu hal yang harus kamu
lakukan…
coba lagi!!!
Macam-macam enzim dan fungsinya
NO ENZIM TEMPAT FUNGSI
1 Ptialin Mulut Merombak amilum menjadi maltosa
2 Pepsin Lambung Merombak protein menjadi pepton
3 Renin Lambung Mengendapkan kasein
4 HCL Lambung Membunuh kuman penyakit
5 Amilase Pankreas Merombak amilum menjadi glukosa
6 Tripsin Pankreas Merombak protein menjadi asam amino
7 Enterokinase Usus Halus Mengaktifkan tripsin
8 Erepsin Usus Halus Mengubah pepton menjadi asam amino
9 Laktase Usus Halus Mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
10 Maltase Usus Halus Mengubah maltosa menjadi glukosa
11 Sukrose Usus Halus Mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
12 Lipase Usus Halus Mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak

MAKANAN DAN KESEHATAN


Makanan yang kita butuhkan adalah makanan yang cukup mengandung gizi, yaitu mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Fungsi makanan pada dasarnya sebagai sumber energy, untuk pertumbuhan dan pembangunan tubuh, untuk memelihara dan menggantikan sel-sel
yang rusak atau telah tua, untuk pertahanan tubuh terhadap berbagai macam penyakit, dan untuk pengaturan proses-proses tubuh. Zat-zat makanan
yang kita butuhkan dibagi menjadi dua golongan yaitu makanan makro (makronutrien) meliputi: karbohidrat, lemak, protein dan makanan mikro
(mikronutrien) meliputi: vitamin dan mineral.
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah nama umum untuk bahan-bahan yang mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) yang tersusun dalam
suatu susunan tertentu. Karbohidrat tersusun oleh ketiga unsur tersebut dengan komposisi C nH2nOn. Jenis karbohidrat yang biasa dikonsumsi
jenisnya bermacam-macam, misalnya gula, tepung (amilum), dan serat (selulosa). Fungsi karbohidrat adalah sebagai sumber energi. Pembakaran
satu gram karbohidrat menghasilkan energi 4,1 kilokalori (1 kilokalori = 4,2 kilojoule).
2. Protein
Protein merupakan rantai panjang (polimer) asam amino. Asam amino terdiri dari atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan
kadang-kadang belerang (S). Berdasarkan asalnya, protein dibedakan menjadi protein nabati dan protein hewani. Protein nabati diperoleh dari
tumbuhan, misalnya tahu, tempe, kecap, dan kacang-kacangan. Protein hewani diperoleh dari hewan misalnya ikan, udang, keju, cumi-cumi,
udang, dan telur. Fungsi protein dalam tubuh antara lain: Mengganti sel-sel yang telah rusak, Membentuk enzim dan hormone, Mengatur proses
di dalam tubuh, Sebagai sumber energy.
3. Lemak
Lemak merupakan penghasil kalori terbesar. Angka kalori yang dihasilkan lemak adalah 9. Sumber bahan makanan yang mengandung lemak
misalnya kelapa, kacang, minyak kedelai, dan mentega. Bagi tubuh kita, lemak mempunyai fungsi yang sangat penting. Selain sebagai sumber
energi, lemak juga merupakan penyusun membran sel, sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K, sebagai cadangan makanan bagi tubuh serta
pelindung tubuh dari gesekan dan benturan serta suhu yang ekstrim.
4. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang tidak dapat disusun oleh tubuh (kecuali vitamin A). Vitamin diperoleh tubuh melalui makanan.
Vitamin ada yang larut di dalam air dan ada yang larut di dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C. Sedangkan vitamin
yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K. Vitamin diperlukan dalam proses metabolisme dalam tubuh. Oleh karena itu makanan
yang kita konsumsi setiap hari harus mengandung vitamin dalam jumlah yang cukup. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan penyakit
avitaminosis.
5. Garam Mineral
RM IPABioVIIIS2/Yudhi Krisnanto/2013
Garam-garam mineral merupakan bahan makanan anorganik yang berfungsi antara lain untuk menjaga keseimbangan tubuh serta bahan penyusun
tubuh. Beberapa mineral berfungsi untuk bermacam-macam kegiatan tubuh, termasuk dalam sistem otot dan pembentukan sel. Macam-macam
mineral antara lain Na, K, Ca, Mg, P, Cl, Fe, Cu, Mn, F, dan I. Kekurangan salah satu dari mineral juga dapat menimbulkan penyakit. Contohnya,
kekurangan I (iodium) dapat menimbulkan penyakit gondok dan kekerdilan. Kekurangan Fe dapat menimbulkan kurang darah (anemia).

PENYAKIT DAN KELAINAN PADA SISTEM PENCERNAAN


1. Diare, gangguan ini terjadi karena terganggunya penyerapan air pada usus besar. Gangguan ini dapat disebabkan oleh bakteri atau infeksi kuman.
2. Apendisitis, gangguan ini disebut juga radang usus buntu. Gangguan ini terjadi pada umbai cacing atau apendiks. Umbai cacing mengalami
peradangan akibat infeksi oleh bakteri.
3. Maag, gangguan ini dapat terjadi karena produksi asam lambung berlebih.
4. Ulkus atau radang dinding lambung, yaitu gangguan pada lambung yang disebabkan oleh tingginya produksi asam lambung (HCl) dibandingkan
makanan yang masuk.
5. Sembelit, yaitu gangguan yang terjadi akibat penyerapan air di usus besar secara berlebihan. Akibatnya feses menjadi keras.
6. Parotitis (gondong), yaitu gangguan pada kelenjar parotid yang membengkak.
7. Gondongan (parotitis epidimika), disebabkan oleh virus. Gondongan bersifat menular yang menyebabkan kelenjar ludah menjadi bengkak, panas,
dan nyeri
8. Gigi berlubang (karies), disebabkan oleh bakteri jenis Streptococcus yang dapat merubah karbohidrat pada mulut menjadi asam laktat. Asam yang
terbentuk lambat laun akan menghancurkan email dan menyebabkan lubang
9. Radang usus buntu (apendisitis), karena infeksi bakteri. Biasanya disebabkan oleh penyumbatan usus buntu oleh tinja atau zat-zat asing seperti
biji yang masuk ke usus
10. Batu empedu, biasanya disebabkan oleh meningkatnya kandungan kolesterol sehingga garam empedu dan fosfolipid tidak mampu melarutkannya.
Akibatnya kolesterol akan mengkristal dan membentuk batu empedu.
11. Muntaber disebabkan oleh kuman patogen, misalnya Vibrio Cholerae. Kuman tersebut menimbulkan muntah serta berak yang berlebih dan tidak
teratur

1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
TUJUAN PEMBELAJARAN : BAB 9
1. Menyebutkan organ penyusun system pernapasan pada manusia
2. Membandingkan proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapasan
3. Menyebutkan kelainan dan penyakit pada system pernapasan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya

Sistem pernapasan bekerja untuk memasukkan dan mengeluarkan udara ke dalam dan keluar tubuh. Udara yang dimasukkan ke dalam tubuh adalah
oksigen, sedangkan yang dikeluarkan adalah karbon dioksida. Sistem pernapasan berfungsi untuk memasok oksigen ke sel-sel tubuh. Oksigen
digunakan oleh sel tubuh untuk membakar sari-sari makanan supaya dihasilkan tenaga. Tenaga berguna untuk melakukan segala aktivitas hidup.
Bernapas merupakan salah satu ciri makhluk hidup, untuk menghasilkan energi yang diperlukan untuk melakukan aktifitas hidupnya. Proses
pernapasan meliputi proses pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida dan uap air untuk oksidasi. Reaksi oksidasi : C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 +
6H2O + Energi.
ALAT-ALAT PERNAPASAN
Aktivitas pernapasan melibatkan beberapa organ. Adapun organ pernapasan dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.
1. Hidung
Merupakan muara keluar masuknya udara pernapasan. Di dalam hidung terjadi proses penyaringan, penyesuaian suhu dan pengaturan
kelembaban.
2. Faring
Merupakan saluran sepanjang 12,5–13 cm sebagai kelanjutan dari saluran hidung yang meneruskan udara ke laring. Faring terletak di antara
saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
3. Pangkal tenggorokan (laring)
Tersusun atas katup yang disebut epiglotis dan tulang-tulang rawan yang membentuk jakun. Epiglotis selalu membuka dan baru menutup kalau
kita menelan makanan. Epiglotis mencegah makanan masuk ke saluran pernapasan.
4. Tenggorokan (trakea)
Berupa saluran berongga dengan dinding dari cincin-cincin tulang rawan. Pada trakea terdapat otot polos untuk menjaga agar bronkus tidak
mengempis saat bernapas. Trakea juga mengandung lendir dan silia untuk menyaring debu dan bakteri yang masuk bersama udara agar tidak
sampai di paru-paru.
5. Cabang batang tenggorok (bronkus)
Merupakan percabangan trakea menuju paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Bronkus bercabang-cabang lagi membentuk bronkiolus. Masing-
masing cabang tersebut berakhir pada gelembung paru-paru atau alveolus. Alveolus merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida.
6. Paru-paru (pulmo)
Jumlahnya sepasang dan terletak di rongga dada. Paru-paru merupakan tempat terjadinya pertukaran gas yaitu oksigen dan karbon dioksida. Paru-
paru kanan terdiri dari tiga gelambir. Sedangkan paru-paru kiri terdiri dari dua gelambir. Paru-paru terbungkus oleh selaput rangkap yang disebut
pleura.
PROSES PERNAPASAN
Proses masuk (inspirasi) dan keluarnya udara (ekspirasi) pada pernapasan berkaitan erat dengan perbedaan volume dan tekanan udara. Proses
inspirasi dan ekspirasi diatur oleh kerja otot-otot diafragma dan otot-otot antartulang rusuk. Mekanisme pernapasan pada manusia ada dua macam
yaitu pernapasan perut (dipengaruhi oleh otot diafragma) dan pernapasan dada (dipengaruhi oleh otot antar tulang rusuk). Secara ringkas proses
inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan dada dan pernapasan perut dijelaskan sebagai berikut.
1. Pernapasan Dada
Inspirasi :
Otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar (volume bertambah), rongga paru-paru membesar, tekanan
udara dalam rongga paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara di luar tubuh sehingga udara masuk ke paru-paru.
Ekspirasi
Otot antar tulang rusuk relaksasi, tulang rusuk turun, rongga dada mengecil (volume berkurang), rongga paru-paru mengecil, tekanan udara
dalam rongga paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan udara di luar tubuh sehingga udara keluar dari paru-paru.
2. Pernapasan Perut
Inspirasi :
Otot diafragma berkontraksi, diafragma mendatar, tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar (volume bertambah), rongga paru-paru
membesar, tekanan udara dalam rongga paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara di luar tubuh sehingga udara masuk ke paru-paru.

RM IPABioVIIIS2/Yudhi Krisnanto/2013
Ekspirasi
Otot diafragma berelaksasi, diafragma melengkung, tulang rusuk turun, rongga dada mengecil (volume berkurang), rongga paru-paru mengecil,
tekanan udara dalam rongga paru-paru lebih besar dibandingkan tekanan udara di luar tubuh sehingga udara keluar dari paru-paru.
BERBAGAI JENIS VOLUME UDARA PERNAPASAN

Jenis Volume Ukuran Volume Pengertian


Tidal 500 cc Volume udara yang masuk dan keluar paru-paru saat terjadi pernapasan biasa.
Suplemen 1500 cc Volume udara yang masih dapat dikeluarkan dari paru-paru setelah ekspirasi normal.
Komplemen 1500 cc Volume udara yang masih dapat dihirup setelah inspirasi normal.
Vital 3500 cc Jumlah volume tidal + volume suplemen + volume komplemen atau volume maksimal yang dapat dikeluarkan dalam satu
ekspirasi setelah inspirasi maksimal.
Residu 1000 cc Volume udara yang tersisa di dalam paruparu setelah melakukan ekspirasi maksimal.
Total 4500 cc Jumlah volume Vital + Volume Residu. Volume udara seluruhnya yang dapat ditampung paru-paru
KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM PERNAPASAN
1. INFEKSI
Bronkitis (radang selaput lendir trakea dan bronkia, Difteri (ISPA), Faringitis (radang faring), Pneumonia (infeksi paru-paru, disebabkan
Diplococcus pneumoniae), Tonsilitis (radang tonsil), TBC (infeksi paru-paru, disebabkan Mycobacterium tuberculose), Infuenza (penyakit yang
disebabkan oleh virus influenza).
2. BUKAN INFEKSI
Amandel (pembengkakan kelenjar limfe di belakang rongga mulut dan rongga hidung), Asfiksi (gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan),
Emfisema (meluasnya alveoli secara berlebihan yang mengakibatkan paru-paru membesar), Asma (gangguan sesak nafas), Polip ( pembengkakan
kelenjar limfe di hidung), Rinitis (radang selaput lender pada rongga hidung)

1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan
kesehatan
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Menyebutkan macam-macam organ penyusun system peredaran darah pada manusia BAB
2. Menjelaskan fungsi tiap organ penyusun system peredaran darah 10
3. Menyebutkan penyakit yang berhubungan dengan system peredaran darah dan upaya mengatasinya

Sistem peredaran darah pada manusia terdiri atas darah, jantung, dan pembuluh darah. Ciri sistem peredaran darah pada manusia :
 peredaran darah ganda karena dalam sekali beredar terjadi peredaran darah besar (Jantung – seluruh tubuh – Jantung) dan peredaran darah kecil
(Jantung – Paru Paru – Jantung)
 Peredaran darah tertutup karena darah yang mengalir di seluruh tubuh melalui pembuluh darah

1. DARAH
Darah manusia berwarna merah karena mengandung hemoglobin. Namun tingkat warna merahnya bergantung pada kadar oksigen dan karbon
dioksida. Darah yang banyak mengandung oksigen berwarna merah cerah, sedangkan darah yang mengandung banyak karbon dioksida berwarna
merah tua. Volume darah setiap orang tidak sama, tergantung pada berat badan, jenis kelamin, kegemukan, kandungan air dalam tubuh, dan
keadaan pembuluh darah. Tapi secara umum volume darah sekitar 8% dari berat badan. Darah memiliki komposisi yang terdiri atas sekitar 55%
cairan darah (plasma) dan 45% sel-sel darah. Terdapat tiga macam sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan
keping darah (trombosit).
a. Plasma darah (cairan darah)
Berwarna jernih kekuningan, terdiri atas 90% air dan sisanya zat-zat yang terlarut dalam air (sari makanan, garam mineral, sisa metabolisme,
gas, protein). Fungsi mengedarkan sari-sari makanan dan sisa-sisa metabolisme, pembekuan darah, melawan benda asing yang masuk ke
dalam darah (antibody).
b. Eritrosit (sel darah merah)
Berbentuk bundar, pipih, bikonkaf, tidak mempunyai inti. Dibentuk di dalam sumsum merah tulang pipih (bayi: hati). Berumur 120 hari.
Setiap 1 mm3 terdapat 4 – 5 juta. Eritrosit yang sudah tua dan rusak akan dirombak didalam hati dan limpa. Didalamnya terdapat Hb yang
berfungsi mengikat O2 dan CO2. Fungsi : mengangkut O2 dan CO2.
c. Leukosit (sel darah putih)
Berbentuk tidak tetap, mempunyai inti berbentuk bulat atau cekung, tidak berwarna, lebih besar dibandigkan eritrosit, melakukan gerak
amuboid dan diapedesis. Berumur 6 – 9 hari. Setiap 1 mm 3 terdapat 6.000 – 9.000 butir. Jika sudah mati akan diserap oleh hati. Dibedakan
menjadi 2 yaitu agranulosit (tidak bergranula): limfosit dan monosit; granulosit (bergranula): neutrofil, basofil dan eosinofil. Fungsi leukosit
sebagai alat pertahanan tubuh.
d. Trombosit (keping darah)

RM IPABioVIIIS2/Yudhi Krisnanto/2013
Berbentuk tidak teratur, tidak berinti, dan rapuh. Setiap 1 mm 3 terdapat 200.000 – 400.000 butir. Fungsi: membantu sistem kekebalan tubuh
dan proses pembekuan darah.

“..Jangan jadikan suatu kegagalan sebagai alasan


untuk takut mengalaminya kembali sehingga anda
tak mau mencoba lagi, tapi lihatlah kegagalan
sebagai kesuksesan mengetahui cara yang salah..”
GOLONGAN DARAH
 Dr Karl Landsteiner dari Austria → penggolongan dg sistem ABO = golongan darah A ,B, AB,dan O
 Didasarkan pada aglutinogen : protein pada eritrosit yaitu aglutinogen A dan B
 Pada plasma darah /serum terdapat aglutinin atau antiaglutinogen α dan β
 Penggolongan darah bermanfaat untuk transfusi darah

2. JANTUNG
Jantung memiliki fungsi untuk memompa darah. Dengan adanya jantung, darah dapat dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Berat
jantung sekitar 335 gram, sebesar kepalan tangan pemiliknya, dan terletak di antara paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
Setiap hari jantung memompa darah 100.000 kali atau mengalirkan darah sepanjang
100.000 km. Jantung terdiri dari empat ruangan, yaitu dua rongga atas yang disebut
dengan serambi (atrium) dan dua rongga bawah yang disebut bilik (ventrikel). Bagian bilik
(ventrikel) jantung berdinding lebih tebal dibandingkan serambi (atrium) jantung. Hal ini
berhubungan dengan fungsinya untuk memompakan darah ke seluruh tubuh sehingga
harus lebih kuat. Adapun dinding bilik kanan lebih tipis karena fungsinya hanya
memompakan darah ke paru-paru. Jantung memiliki 4 katup yaitu katup vena semilunair
yang terletak pada pangkal aorta, katup valvula bikuspidalis yang terletak antara ventrikel
kiri dan atrium kiri, valvula trikuspidalis yang terletak antara ventrikel kanan dan atrium
kanan serta katup pulmonal terletak diantara bilik kanan dan arteri pulmonalis.
Pada jantung terdapat tiga buah vena yang bermuara di atrium yaitu, vena cava superior
(vena yang membawa darah dari organ tubuh bagian atas), vena cava inferior (vena yang
membawa darah dari organ tubuh bagian bawah), dan vena pulmonalis (vena yang
membawa darah kaya oksigen dari paru-paru). Arteri yang berpangkal di jantung adalah
arteri pulmonalis (membawa darah kaya CO 2 menuju paru-paru) dan aorta (arteri terbesar
yang mengalirkan darah dari ventrikel kiri menuju ke seluruh tubuh).
Kemampuan jantung dalam memompa darah dapat ditunjukkan dengan tekanan darah. Tekanan darah dapat diukur dengan suatu alat yang
disebut sfigmomanometer (tensimeter). Tekanan darah pada orang dewasa yang normal adalah 120/80 mmHg. Nilai 120 mmHg menunjukkan
tekanan darah saat otot jantung berkontraksi dan bilik jantung mengerut serta mendesak darah masuk ke arteri (disebut tekanan sistole). Nilai 80
mmHg menunjukkan tekanan darah saat otot jantung relaksasi dan jantung mengembang serta darah masuk ke dalam jantung dari vena (disebut
tekanan diastole).

3. PEMBULUH DARAH
Ketika beredar, darah selalu berada di dalam pembuluh darah. Pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah nadi (arteri), pembuluh balik (vena),
dan kapiler.
a. Pembuluh nadi (Arteri)
Merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung. Dindingnya tebal dan elastis (diameternya dapat berubah sesuai dengan
kebutuhan). Arah aliran darah dalam arteri meninggalkan jantung. Tekanan darah di dalamnya kuat, sehingga jika terluka darah keluar
memancar. Darah dalam arteri kaya akan oksigen kecuali arteri paru-paru. Letak pembuluh ini agak dalam dari permukaan kulit dan hanya
memiliki satu katup yaitu berada di jantung yang disebut valvula Semilunair. Ada dua macam arteri, yaitu aorta (nadi besar) dan arteri
pulmonalis (nadi paru-paru). Aorta merupakan arteri yang langsung keluar dari bilik kiri jantung. Darah yang dialirkannya kaya akan O 2.
Arteri pulmonalis merupakan arteri yang keluar dari bilik kanan menuju ke paru-paru. Darah yang dialirkannya kaya akan CO 2. Arteri
bercabang-cabang menjadi pembuluh yang lebih kecil yang disebut arteriola. Arteriola bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh kapiler.
b. Pembuluh balik (vena)
Adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah menuju ke jantung. Dindingnya tipis dan kurang elastis. Arah aliran darah dalam vena
menuju ke jantung. Tekanan darah di dalamnya lemah, sehingga jika terluka darah keluar menetes. Darah di dalam vena kaya akan CO 2
kecuali vena paru-paru. Letak pembuluh vena dekat dengan permukaan kulit, dan memiliki banyak katup untuk mencegah darah mengalir
kembali ke tubuh. Pembuluh balik dibedakan menjadi 2 macam yaitu pembuluh balik tubuh (vena kava) dan pembuluh balik paru-paru (vena
pulmonalis). Vena kava mengalirkan darah yang berasal dari seluruh tubuh menuju ke serambi kanan jantung. Darah yang dialirkan kaya
akan CO2. Pembuluh ini dibedakan menjadi vena kava superior (pembuluh balik atas) dan vena kava inferior (pembuluh balik bawah). Vena
pulmonalis terdiri atas pembuluh balik paru-paru kanan dan kiri yang mengangkut darah dari paru-paru kanan dan kiri. Kedua pembuluh ini
bersatu sebelum masuk ke serambi kiri jantung. Darah yang dialirkan kedua pembuluh ini kaya akan O 2. Vena bercabang-cabang menjadi
pembuluh yang lebih kecil yang disebut venula. Venula bercabang-cabang lagi menjadi pembuluh kapiler.
c. Pembuluh kapiler
berupa saluran tipis yang memungkinkan terjadi pertukaran zat antara darah dengan sel jaringan tubuh.
“..Jangan ragu berikan yang terbaik meski hal kecil, karena jika hal besar datang tak akan menyulitkanmu. Bisa karena
terbiasa..”
PROSES PEREDARAN DARAH
Sistem peredaran darah pada manusia dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu peredaran darah paru-paru (peredaran darah kecil) dan peredaran darah
sistemik (peredaran darah besar). Peredaran darah manusia dimulai dari bilik kiri. Darah yang kaya oksigen keluar dari bilik kiri menuju ke seluruh
tubuh melalui aorta yang bercabang menuju bagian atas tubuh (kepala dan tangan) serta tubuh bagian bawah (badan dan kaki). Di pembuluh kapiler
RM IPABioVIIIS2/Yudhi Krisnanto/2013
terjadi pertukaran gas antara darah dan sel-sel tubuh. Darah melepaskan oksigen dan mengikat karbondioksida dari sel-sel tubuh. Darah yang kaya
karbondioksida dari bagian atas tubuh mengalir melalui vena kava superior, sedangkan darah dari bagian bawah tubuh mengalir melaui vena kava
inferior. Kedua pembuluh darah tersebut bergabung menuju serambi kanan. Dari serambi kanan darah mengalir ke bilik kanan. Dari bilik kanan,
darah yang kaya karbondioksida ini melalui arteri pulmonalis mengalir menuju ke paru-paru untuk melakukan pertukaran gas dibagian alveoli. Dari
paru-paru, darah yang kaya oksigen kembali ke serambi kiri melalui vena pulmonalis. Dari serambi kiri, darah mengalir ke bilik kiri dan memulai
peredaran drah berikutnya.
 PEREDARAN DARAH BESAR
Bilik Kiri – Aorta – Seluruh Tubuh – Vena cava (inferior&superior) – Serambi Kanan.
 PEREDARAN DARAH KECIL
Bilik Kanan – Arteri Pulmonalis – Paru Paru – Vena Pulmonalis – Serambi Kiri.
 Darah Bersih (kaya O2)
Vena pulmonalis, serambi kiri, bilik kiri, aorta.
 Darah Kotor (Kaya CO2)
Vena cava, serambi kanan, bilik kanan, arteri pulmonalis

PENYAKIT PADA SISTEM PEREDARAN DARAH


 Anemia : kurang darah merah
 Hemophilia : penyakit keturunan dengan gejala darah sukar membeku
 Antherosklerosis : penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
 Arteriosklerosis : penyumbatan pembuluh darah oleh zat kapur
 Thalasemia : penyakit keturunan ditandai dengan ketidakteraturan bentuk eritrosit sehingga menurunkan kemampuan pengikatan oksigen
 Hemoroid atau wasir : pelebaran pembuluh darah vena disekitar anus
 Leukemia : kanker darah (kelebihan leukosit)
 Varises : pelebaran pembuluh darah balik yang terjadi di kaki
 Embolisme ; penyumbatan pembuluh darah karena embolus (benda asing)
 Hipertensi : darah tinggi (systole > 140 – 200 mmHg, diastole > 90 – 110 mmHg)
 Hipotensi : darah rendah (systole > 140 – 200 mmHg, diastole < 70 mmHg)

4.1 Mencari informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari
4.2 Mengkomunikasikan informasi tentang kegunaan dan efek samping bahan kimia
BAB
TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Mengelompokkan bahan kimia dari kemasan yang digunakan sebagai pembersih, pemutih, pewangi dan pembasmi serangga 11
2. Menjelaskan pengaruh penggunaan bahan kimia yang digunakan sebagai pembersih, pemutih, pewangi dan pembasmi serangga
3. Menjelaskan efek samping penggunaan dan pencegahan bahan pembersih, pemutih, pewangi dan pembasmi serangga

A. BAHAN PEMBERSIH
1. Sabun
Terbuat dari lemak hewan atau tumbuhan yang disintesiskan dengan natrium hidroksida atau kalium hidroksida
Reaksi pembuatan sabun disebut saponofikasi atau penyabunan
Saponifikasi lemak hewan atau tumbuhan dengan natrium hidroksida lebih keras daripada saponifikasi dengan kalium hidroksida (sabun keras untuk
pembersih pakaian, sabun lunak untuk sabun mandi )
Cara Kerja Sabun :
1) Susunan molekul sabun adalah hidrofil dan hidrofob. Kandungan Bahan Kimia Utama Pada Beberapa Pembersih
Hidrofil bersifat mendekati air dan menjauhi lemak,
Hidrofob bersifat mendekati lemak dan menjauhi air.
2) Struktur molekul sabun C17H35COO - Na+
( natrium stearat)
3) C17H35 bersifat sebagai hidrofob, COO - Na+ bersifat
sebagai hidrofil
4) Sifat dari kedua bagian ini dapat mengangkat kotoran
lemak dari pakaian atau kulit
5) Kotoran diikat oleh molekul sabun dan dilarutkan dalam
air
6) Buih pada sabun berfungsi mencegah kotoran yang sudah
terangkat tidak menempel lagi pada kain
2. Detergen
Daya bersih lebih baik dibanding sabun
Lebih praktis dan lebih murah dibanding sabun
Komponen utama adalah surfaktan, daya pembersih kuat karena mempunyai kemampuan membasahkan, mengendurkan dan mengangkat kortoran
Dilengkapi bahan pengharum dan builder yang mampu mengikat mineral dalam air sehingga tidak mengganggu kerja surfaktan
Banyak digunakan sebagai pembersih barang pecah belah, sampo mobil dan sampo rambut
3.
Bahan Pembersih Lainnya
Pembersih lantai, pembersih porselin, kaca, karet, kayu, plastik dll
Komposisi bahan pembersih berbeda-beda sesuai dengan jenis benda yang akan dibersihkan
B. BAHAN PEMUTIH
 Bahan kimia yang digunakan untuk memutihkan atau mencerahkan
 Dibagi menjadi 2, yaitu: pemutih pakaian dan pemutih kulit manusia
 Pemutih pakaian berbentuk larutan mengandung natrium hipoklorit (NaClO) 5,25 %
 Pemutih bentuk bubuk mengandung kalsium hipoklorit ( Ca(ClO)2 )
C. BAHAN PEWANGI
 biasanya terbuat dari aroma bunga dan buah
 sering ditambahkan pada sabun, detergen, pembersih lain, hair spray dan bahan kosmetik
 berbagai produk biasanya mengandung 0,5-5%
D. BAHAN PEMBASMI HAMA (PESTISIDA)
Pestisida adalah bahan atau zat kimia yang digunakan untuk membunuh hama, baik yang berupa tumbuhan, serangga, maupun hewan lain di lingkungan kita.
Berdasarkan jenis hama yang akan diberantas, pestisida dapat digolongkan menjadi :
a. Insektisida (pembasmi serangga), zat aktif diazinon,tiodan,basmion,basudin dll
b. Fungisida (pembasmi jamur), zat aktif carbendazim, natrium dikromat, dll
c. Rodentisida (pembasmi tikus), zat aktif warangan, thalium sulfat
d. Herbisida (pembasmi gulma), zat aktif gramoxone, totacol, amonium sulfonat)

RM IPABioVIIIS2/Yudhi Krisnanto/2013
e. Nematisida (pembasmi ), zat aktif oksamil, natrium metan
E. DAMPAK PENGGUNAAN BAHAN KIMIA DI RUMAH TANGGA
1. Pembersih (deterjen)
 Kulit terasa kering
 Melepuh
 Retak-retak
 Kulit mudah mengelupas
 Mengakibatkan pencemaran air
 Mengakibatkan pencemaran
2. Pemutih (kosmetik dengan hidrokuinon)
 Kulit seperti terbakar
 Mengakibatkan benjolan kekuningan pada kulit
 Jika masuk ke dalam tubuh mengakibatkan keracunan
 Gatal-gatal pada kulit, rasa pedih, kering
3. Pewangi
Pewangi pada umumnya mengandung larutan hidroalkohol yang dicampur alkohol dengan konsentrasi 50 – 90%. Jika ditelan senyawa ini dapat menyebabkan
seseorang mengalami penekanan fungsi otak dan menyebabkan kantuk
4. Insektisida
 Dapat membunuh plankton
 Mengakibatkan keracunan
 Muntah-muntah
 Sesak napas
 Kejang
 Kehilangan kesadaran

4.3 Mendeskripsikan bahan kimia alami dan bahan kimia buatan dalam kemasan yang terdapat
dalam bahan makanan
BAB
TUJUAN PEMBELAJARAN :
12
1. Menyebutkan contoh bahan-bahan kimia alami yang dapat digunakan sebagai bahan pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap yang tedapat dalam bahan
makanan kemasan
2. Menyebutkan contoh bahan-bahan kimia buatan yang dapat digunakan sebagai bahan pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap yang tedapat dalam
bahan makanan kemasan

BAHAN ADITIF adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman untuk memperbaiki warna, citarasa, ketahanan atau memperbaiki penampilan.
Bahan aditif dapat berupa zat pewarna, pemanis, pengawet dan penyedap rasa
A. ZAT PEWARNA
Pemberian warna pada makanan umumnya bertujuan agar makanan terlihat lebih segar dan menarik sehingga menimbulkan selera orang untuk memakannya.
Berdasarkan asalnya, pewarna makanan dibedakan menjadi dua, yaitu pewarna alami dan pewarna buatan
1. Pewarna Alami
Adalah pewarna yang diperoleh dari bahan-bahan alami.
Contoh :
a. Daun suji untuk warna hijau
b. Kunyit untuk warna kuning
c. Daun jati untuk warna merah, dll.
Kelebihan dan Kekurangan pewarna alami
1) Kelebihan : aman, memperbaiki tampilan, baik untuk kesehatan
2) Kekurangan : sering memberikan rasa yang tidak diinginkan, konsentrasi pigmen rendah, pigmen kurang stabil, keseragaman warna kurang baik

2. Pewarna Buatan
Zat pewarna buatan dibuat dari bahan-bahan kimia.
Dibandingkan dengan pewarna alami, pewarna sintetik memiliki beberapa kelebihan yaitu :
Memiliki pilihan warna yang lebih banyak, Mudah disimpan, Lebih tahan lama, Tajam, Diperlukan dalam jumlah sedikit
Efek samping pewarna buatan antara lain :
1. Bersifat karsinogen (penyebab penyakit kanker)
2. Mengandung logam berat yang berbahaya bagi tubuh manusia (As, Pb dan Hg)

“..Masa lalu bisa menjadi penghambat terbesar untuk masa depan jika kamu tak rela melepaskannya..”

B. ZAT PEMANIS
Zat pemanis berfungsi untuk menambah rasa manis pada makanan dan minuman. Zat pemanis dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Zat pemanis alami

RM IPABioVIIIS2/Yudhi Krisnanto/2013
Pemanis ini dapat diperoleh dari tumbuhan seperti kelapa, tebu dan aren. Selain itu zat pemanis alami dapat pula diperoleh dari buah-buahan dan madu. Zat
pemanis alami berfungsi juga sebagai sumber energi. Jika kita mengkomsumsi pemanis alami secara berlebihan, kita akan mengalami risiko kegemukan.
Orang-orang yang sudah gemuk badannya sebaiknya menghindari makanan atau minuman yang mengandung pemanis alami terlalu tinggi
2. Zat pemanis buatan
Pemanis buatan tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia sehingga tidak berfungsi sebagai sumber energi. Oleh karena itu orang-orang yang memiliki penyakit
kencing manis biasanya mengkomsumsi pemanis sintetik sebagai pengganti pemanis alami.
Contoh :
a. Sakarin
b. Natrium Siklamat
c. Aspartam
d. Dulsin
Efek samping pemanis buatan, antara lain :
1) Menyebabkan rasa makanan menjadi pahit
2) Merangsang terjadinya tumor
3) Bersifat karsinogenik
4) Gangguan pada sistem pencernaan
C. ZAT PENGAWET
Zat pengawet adalah zat-zat yang sengaja ditambahkan pada bahan makanan dan minuman agar makanan dan minuman tersebut tetap segar, bau dan rasanya tidak
berubah, atau melindungi makanan dari kerusakan akibat membusuk atau terkena bakteri maupun jamur.
Zat pengawet dapat dikelompokkan menjadi zat pengawet alami dan pengawet buatan
1. Pengawet alami
Zat pengawet alami berasal dari alam, contohnya gula yang dapat dipakai untuk mengawetkan buah-buahan dan garam dapur yang dapat digunakan untuk
mengawetkan ikan
2. Pengawet buatan
Zat pengawet sintetik atau buatan merupakan hasil sintesis dari bahan-bahan kimia. Contohnya asam cuka dapat dipakai sebagai pengawet acar. Natrium
propionat dipakai untuk mengawetkan roti dan kue kering. Garam natrium benzoat, asam sitrat dan asam tartrat dipakai untuk mengawetkan makanan. Natrium
nitrat untuk menjaga agar tampilan daging tetap merah
Selain pengawet yang aman untuk dikomsumsi, juga terdapat pengawet yang tidak boleh digunakan untuk mengawetkan makanan yaitu formalin dan boraks.
Efek samping boraks antara lain :
a. Gangguan pada sistem saraf, ginjal, hati, kulit
b. Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi saraf pusat
c. Terjadinya komplikasi pada otak dan hati
d. Menyebabkan kematian jika ginjal mengandung boraks sebanyak 3-6 gram

D. ZAT PENYEDAP RASA


Penyedap adalah zat yang dapat meningkatkan citarasa makanan. Penyedap dapat menambah rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak diinginkan dalam makanan.
Penyedap dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Penyedap alami
Cengkeh, Pala, Merica, Ketumbar, Cabai, Laos, Kunyit dll

2. Penyedap buatan
Selain zat penyedap citarasa yang berasal dari alam, ada pula yang berasal dari hasil sintesis bahan kimia. Berikut beberapa contoh penyedap buatan :
a. Oktil asetat , beraroma buah jeruk
b. Etil butirat, beraroma buah nanas
c. Amil asetat, beraroma buah pisang
d. Amil valerat, beraroma buah apel
e. MSG (mono sodium glutamat)

Efek samping penyedap buatan (MSG)


1) Merusak sel syaraf otak
2) Menyebabkan penyakit Chinese Restaurant Syndrome (CRS)

“…Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya. Maka, bila merasa
takut anda akan punya kesempatan untuk bersikap berani…”

4.4 Mendeskripsikan sifat/pengaruh zat adiktif dan psikotropika


4.5 Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika BAB
TUJUAN PEMBELAJARAN : 13
1. Menyebutkan dampak negative zat adiktif (rokok dan minuman keras) dan psikotropika
2. Menyebutkan ciri-ciri fisik korban ketergantungan zat adiktif dan psikotropika
3. Menyebutkan cara pencegahan dan penyembuhan akibat penggunaan zat adiktif dan psikotropika
4. Mendata penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan

ZAT ADIKTIF
adalah zat yang jika dikonsumsi dapat mempengaruhi susunan saraf dan menimbulkan ketergantungan baik fisik maupun psikologis. Zat adiktif ada dua golongan, yaitu
zat adiktif golongan psikotropika dan zat adiktif golongan nonpsikotropika. Zat adiktif golongan psikotropika antara lain berbagai macam obat perangsang (stimulan),
obat penekan susunan saraf pusat (depresan), dan obat halusinasi (halusinogen). Sedangkan zat adiktif nonpsikotropika antara lain minuman beralkohol, rokok, kafein,
dan inhalan.
1. ROKOK
Rokok mengandung sejumlah zat yang dapat menyebabkan ketergantungan atau ketagihan. Oleh karena itu, rokok dapat digolongkan sebagai zat adiktif. Selain
menyebabkan ketagihan, zat-zat dalam rokok banyak mengandung racun yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Di dalam asap rokok terkandung zat
kimia lebih dari 4.000 jenis. Empat ratus macam di antaranya merupakan bahan beracun dan 43 macam yang lain dapat menyebabkan kanker (zat karsinogen). Zat
kimia yang terkandung di dalam rokok tidak saja berbahaya bagi perokok (perokok aktif), tetapi juga bagi orang di sekitarnya yang tanpa sengaja ikut menghirup
asap tersebut (perokok pasif). Efek beberapa bahan kimia yang terkandung didalam rokok antara lain: nikotin (Menyebabkan ketagihan, Merusak jaringan otak,
Menyebabkan darah mudah menggumpal, Mengeraskan pembuluh darah arteri), tar (Membunuh sel-sel pada saluran pernapasan dan paru-paru, Meningkatkan
produksi lendir dan cairan paru-paru, Menyebabkan kanker paru-paru), Karbon monoksida (Meracuni darah karena mengikat hemoglobin darah 200 kali lebih kuat
daripada oksigen), Zat-zat karsinogen (Merangsang tumbuhnya sel-sel kanker di dalam tubuh) dan Iritan (Merusak saluran pernapasan dan kantong udara pada
paru-paru, Membunuh sel-sel pada permukaan saluran pernapasan).
2. KOPI
Senyawa kafein yang terdapat pada kopi dapat menyebabkan insomnia atau gangguan sulit tidur.
3. MINUMAN BERALKOHOL

RM IPABioVIIIS2/Yudhi Krisnanto/2013
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung alcohol. Alkohol adalah senyawa organik turunan senyawa alkana dengan gugus OH pada atom karbon
tertentu. Hampir di seluruh penjuru dunia terdapat minuman yang berkadar alkohol 3–5 % ini dengan berbagai nama, warna, dan rasa. Jenis bir yang berkadar
alkohol cukup tinggi adalah sake, minuman khas Jepang. Bir jenis ini lebih pantas disebut sebagai anggur seperti wine, champagne, atau martini karena minuman
ini berkadar alkohol sekitar 14–15 %. Minuman beralkohol dengan kadar tinggi di antaranya brandy dari Perancis (biasa disebut cognac) dengan kadar alkohol (40–
45 %), wiski dan vodka dari USA (40–50 %), gin dari Inggris dan Amerika (40–50 %), dan rum dari Jamaika (50–70 %). Alkohol dengan presentasi yang lebih
tinggi, bahkan sampai 100 % dapat dibuat melalui proses penyulingan lebih lanjut.
Mengonsumsi alkohol dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan ketagihan yang sering disebut alkoholisme. Sedangkan pecandu alcohol disebut sebagai
alkoholik. Ketergantungan terhadap minuman beralkohol dapat menyebabkan perubahan terhadap tingkah laku, disfungsi sosial, dan disfungsi kerja seorang
alkoholik. Ketika seseorang mengonsumsi minuman beralkohol, 20 % dari alkohol yang terkandung dalam minuman tersebut akan dialirkan ke dalam pembuluh
darah. Sisanya dialirkan ke paru-paru dan diserap oleh usus halus, kemudian masuk ke aliran darah. Selanjutnya darah membawa alkohol menuju ke hati. Jika
kandungan alkohol yang berada dalam darah yang dibawa ke hati terlalu tinggi, hati tidak akan mampu untuk menetralisir seluruh alkohol. Sisa alkohol yang tidak
dapat ternetralisir oleh hati akan tetap berada dalam darah dan beredar ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan efek-efek yang kurang baik bagi tubuh. Selain efek
fisik dan psikis di atas, pemakaian alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, di antaranya fetal alcohol syndrome, sirosis hati,
kardiomiopati, hipertensi, dan delirium tremens.
Cara Pencegahan dan Penyembuhan:
Pencegahan sejak dini untuk tidak membiarkan generasi muda kita terpengaruh oleh minuman untuk tidak mengonsumsi minuman yang dilarang hampir semua
agama itu adalah sebuah keharusan. Dan ini akan menjadi teladan yang baik bagi generasi muda kita. Selain itu, penanaman budi pekerti dan pendalaman ajaran
agama akan sangat efektif menjauhkan generasi muda dari pengaruh negatif minuman keras.
Bagaimana jika sudah terlanjur mengonsumsi minuman keras dan bahkan ketagihan? Jika kecanduan masih dalam taraf ringan maka
bantuan dari keluarga, teman, guru, dan orang terdekat sangat diperlukan. Introspeksi diri dan bertobat untuk tidak kembali lagi mengonsumsi minuman haram
tersebut bukanlah hal yang sia-sia jika kita bersungguh-sungguh. Bagi yang sudah kecanduan berat, pertolongan seorang ahli kesehatan dan alkoholisme sangat
diperlukan. Jika memang dibutuhkan, penanganan penderita dengan merawatnya di panti rehabilitasi akan lebih efektif.

PSIKOTROPIKA
adalah obat-obatan baik alami maupun sintetis, tetapi bukan narkotika yang bersifat psikoaktif dan dapat menyebabkan perubahan aktivitas mental dan perilaku.
Berdasarkan pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf pusat, obat psikotropika dibagi menjadi tiga, yaitu: depresan, stimulan, dan halusinogen.
1. DEPRESAN
Obat ini dapat mengurangi aktivitas susunan saraf pusat dan mempunyai potensi ringan untuk menyebabkan ketergantungan. Contoh obat depresi adalah megadon,
sedatin (pil koplo), dan rohipnol. Penyalahgunaan obat penekan saraf dapat menimbulkan berbagai macam efek, antara lain perasaan menjadi labil, bicara tak
karuan dan tidak jelas, mudah tersinggung, serta daya ingat dan koordinasi motorik terganggu sehingga jalannya menjadi limbung.
2. STIMULAN
Obat ini dapat memberikan rasa aktif di dalam tubuh, memberi rasa tenang, dan meningkatkan efisiensi pikiran shg menjadi tidak cepat lelah. Contoh obat ini
adalah golongan simpatometik amin, golongan trisiklik, obat turunan xantin, sabu-sabu, ekstasi. Pada tahap awal pemakaian, akan timbul perasaan senang
berlebihan, rasa percaya diri yang besar, dan semangat yang terlalu tinggi. Pada pemakaian dalam dosis berlebih akan menunjukkan gejala-gejala seperti kejang-
kejang, panik, muntah-muntah, diare, bola mata membesar, halusinasi yang menakutkan, tidak dapat mengendalikan emosi, dan koma, yang jika dibiarkan dapat
menyebabkan kematian
3. HALUSINOGEN
Obat ini akan meningkatkan halusinasi atau daya khayal bagi pemakainya. Contoh halusinogen adalah LSD (licercik acid diethilamide), psilocybin, dan mikcralin.
Efek yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan obat halusinasi ini adalah sebagai berikut : Keringat berlebihan, denyut jantung menjadi cepat dan tak teratur, timbul
perasaan cemas, Pupil mata melebar dan pandangan mata kabur, Terjadi gangguan koordinasi motorik dan terjadi halusinasi.
Jika zat psikotropika digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan
mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem saraf pusat dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal
NARKOTIKA
Merupakan zat dan obat yang berasal dari tanaman opium (narkotika alam) atau zat dan obat yang bukan berasal dari tanaman (narkotika sintetis), yang dapat
menyebabkan penurunan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Efek yang dapat
ditimbulkan karena pemakaian narkotika antara lain sebagai berikut.
1. Sedatif atau menghilangkan rasa nyeri.
2. Analgesik atau membius.
3. Depresan atau menenangkan.
4. Stimulan atau merangsang.
5. Euphoria atau menyenangkan.
6. Halusinogen atau menimbulkan khayalan.
Beberapa jenis narkotika antara lain ganja (marijuana), morfin, heroin, dan kokain
CIRI-CIRI UMUM PECANDU NARKOBA ADALAH:
 Kesehatan dan Emosi :
Sering menguap padahal tidak mengantuk, Batuk dan pilek berkepanjangan, Sering pusing, otot kaku, suhu, tubuh tidak normal (demam), Diare, perut melilit, Mata
sering berair dan merah, Sesak napas, Takut air, Mudah tersinggung, Mulut berbau, Agresif, yang ditandai dengan sering berkelahi, mabuk, Senang mendengarkan
musik keras-keras, Emosi tidak stabil
 Perubahan Sikap Pribadi :
Sering menyendiri, menghindar dari pergaulan, Menunjukkan sikap acuh, Suka ingkar janji, Malas mengurus diri, Banyak menghabiskan waktu di kamar mandi,
Jika ditanya sikapnya defensif dan penuh kebencian, Mudah bertindak dan bersikap kasar kepada orang lain, Sering berbohong, Terlibat tindak kejahatan (mencuri,
mencopet, dan lain-lain)

CIRI-CIRI KORBAN KETERGANTUNGAN ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA


1. Mengalami gangguan pada sistem saraf (neurologis). Contoh gangguan pada sistem saraf, antara lain kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, dan kerusakan
saraf tepi.
2. Mengalami gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler). Gangguan pada jantung dan pembuluh darah, antara lain infeksi akut otot jantung dan
gangguan peredaran darah.
3. Mengalami gangguan pada kulit (dermatologis). Contoh gangguan pada kulit, antara lain penanahan (abses), alergi, dan eksim
4. Mengalami gangguan pada paru-paru (pulmoner). Contoh gangguan paru-paru, antara lain penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernapas, dan pengerasan
jaringan paru-paru.
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati, dan sulit tidur.
6. Mengalami gangguan kesehatan reproduksi, yaitu pada endokrin, seperti penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan
fungsi seksual. Pada remaja perempuan, mengalami perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)

CARA PENCEGAHAN DAN PENYEMBUHAN AKIBAT PENGGUNAAN ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah upaya pencegahan agar orang sehat tidak terlibat penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Pencegahan ini biasanya dilakukan dalam
bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, dan pendekatan melalui keluarga.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya pencegahan pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (terapi). Tahapan ini meliputi:
a. Tahapan penerimaan awal (initial intake)
Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental.
b. Tahapan detoksifikasi dan terapi komplikasi medik
Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas:
a. Tahapan stabilisasi

RM IPABioVIIIS2/Yudhi Krisnanto/2013
Tahapan stabilisasi dilakukan antara 3 sampai 12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat.
b. TahapanCopyright
sosialiasi dalam © 01012013
masyarakat http//: www.yd9204_aisha@yahoo.com
Tahapan ini dilakukan agar mantan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat.

“…Berusaha untuk selalu berfikir positif dan optimis dalam semua kesulitan, jangan terobsesi
pada pengalaman masa lalu atau masa depan, tapi tataplah masa kini. Masa lalu sudah lewat, tak
akan kembali lagi, masa depan itu belum terjadi jadi kita tak tahu apa yang terjadi dan akhirnya
hanya berangan berharap sesuatu, tapi di masa kinilah, kita harus menentukan dan membuat
keputusan terhadap diri kita…”

“…Jangan jadikan suatu kegagalan sebagai alasan untuk takut mengalaminya kembali sehingga
anda tak mau mencoba lagi, tapi lihatlah kegagalan sebagai kesuksesan mengetahui cara yang
salah…”

“…Kegagalan adalah cara Tuhan mengajarkan kamu tentang pantang menyerah, kesabaran, kerja
keras dan percaya diri…”

“…Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu sedangkan orang-orang
yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan…”

Semester 2

Disusun oleh :

YUDHI KRISNANTO, S. Pd

Edisi Kedua

RM IPABioVIIIS2/Yudhi Krisnanto/2013
KKl el et te er ra ann GGr ra abba ag g

Anda mungkin juga menyukai