Anda di halaman 1dari 17

SISTEM GERAK

Adnan
A. Pendahuluan
Salah satu ciri makhluk hidup yang mudah digunakan untuk membedakannya
dengan makhluk tak hidup adalah kemampuannya untuk bergerak. Meskipun
demikian tidak semua gerak makhluk hidup mudah dan selalu jelas terlihat, hal ini
dijumpai pada tumbuhan dan terumbu karang, karena gerakannya tidak berpindah
tempat, tetapi hanya bahagian tubuhnya saja yang bergerak.
Seperti halnya ciri-ciri lain makhluk hidup, bergerak melibatkan berbagai alat-
alat tubuh, dikendalikan dan dikoordinasikan secara internal. Hal tersebut dapat
dijumpai mulai dari organisme sederhana sampai organisme yang paling kompleks.
Gerak pada hewan tingkat tinggi melibatkan kerangka dan otot, sistem rangkanya
disebut rangka dalam (endoskeleton), sedangkan pada hewan tingkat rendah bila
memiliki sistem rangka, biasanya rangkanya terdapat pada bagian luar atau rangka
luar (eksoskeleton). Rangka pada manusia dan berbagai jenis makhluk hidup terdiri
atas dua komponen utama yaitu tulang dan rawan.

B. Rangka Tubuh Manusia


Sistem rangka pada manusia merupakan sistem endoskeleton. Rangka
manusia terbentuk pada akhir bulan kedua dan awal bulan ketiga dalam
perkembangan janin dalam kandungan. Rangka manusia dewasa disusun oleh lebih
dari 200 buah tulang dengan bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, seperti tampak
pada gambar 1 dan 2.
Rangka tubuh manusia terdiri atas susunan tulang-tulang yang saling
berhubungan. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar berdasarkan letaknya yaitu kelompok
tulang tengkorak, kelompok tulang badan, dan kelompok tulang anggota gerak
(anggota gerak atas dan bawah).

Gambar 1. Susunan Tulang Penyusun Sistem Rangka Tubuh Manusia dilihat dari
depan.

.
Gambar 2. Susunan Tulang Penyusun Sistem Rangka Tubuh Manusia dilihat dari
belakang

1. Tulang-tulang Tengkorak
Tengkorak manusia terdiri atas 13 buah tulang berbentuk pipih yang saling
bersambungan secara erat membentuk tempurung tengkorak. Tengkorak berfungsi
melindungi organ otak, mata, telinga dalam, dan memberikan bentuk pada wajah.
Tulang penyusun tengkorak dibedakan menjadi dua kelompok yaitu tulang bagian
Pelindung otak dan tulang penyusun bagian wajah. Pelindung otak yang terdiri dari 1
buah tulang dahi, 2 buah tulang ubun-ubun, 1 buah tulang kepala belakang, 2 buah
tulang pelipis, 2 buah tulang tapis, dan 2 buah tulang baji. Tulang bagian penyusun
wajah/muka terdiri dari tulang rahang atas dan bawah masing-masing 2 buah, 2 buah
tulang pipi, 2 buah tulang langit-langit, 2 buah tulang hidung, 2 buah tulang air mata,
dan 1 buah tulang pangkal lidah.

Gambar 3. Susunan tulang-tulang menyusun tengkorak di lihat dari samping


Gambar 4. Susunan tulang-tulang penyusun tengkorak manusia dilihat dari depan

Gambar 5. Susunan tulang-tulang penyusun tengkorak manusia dilihat dari bawah


2. Tulang-tulang Badan
Tulang-tulang yang menyusun rangka badan manusia terdiri atas ruas-ruas
tulang belakang, tulang rusuk, tulang dada, tulang gelang bahu, dan tulang gelang
panggul. Tulang-tulang tersebut memberikan bentuk pada badan. Tulang punggung,
tulang rusuk dan tulang dada bersama-sama membentuk rongga badan yang
melindungi organ-organ penting seperti jantung, hati, paru-paru, dan lambung.

Gambar 6. Susunan Tulang-Tulang Pembentuk Badan


Tulang belakang terdiri atas 33 ruas tulang pendek yang terbagi kedalam lima
bagian yang berbeda yakni : tulang leher 7 ruas dimana ruas pertama dan kedua
masing-masing disebut tulang atlas dan tulang pemutar, tulang punggung 12 ruas
dimana di sisi kiri dan kanan setiap ruas ditempati melekat 12 tulang rusuk, tulang
pingang 5 ruas, tulang kelangkang 5 ruas yang bersenyawa menjadi satu, tulang ekor
4 ruas bersenyawa menjadi satu dengan bentuk melengkung dan runcing.
Tulang rusuk manusia 12 pasang yang terbagi menjadi rusuk sejati 7 pasang,
rusuk palsu 3 pasang, dan rusuk melayang 2 pasang. Tulang dada 1 buah berbentuk
pipih yang terbagi menjadi bagian hulu, bagian badan, dan bagian taju pedang
(tulang pedang-pedangan).
Tulang gelang bahu disusun oleh 2 pasang tulang yakni tulang belikat 2 buah
dan tulang selangka 2 buah. Tulang gelang panggul terdiri atas 3 pasang tulang yang
menyatu yakni 2 buah tulang usus, 2 buah tulang duduk, dan 2 buah tulang kemaluan.

3. Tulang-tulang Anggota Gerak


Tulang-tulang anggota gerak manusia terdiri atas dua bagian yaitu tulang
anggota gerak atas (lengan) dan tulang anggota gerak bawah (tungkai). Tulang
anggota gerak atas terdiri dari 2 buah tulang lengan atas (humerus), 2 buah tulang
lengan bawah yang terdiri atas 2 tulang hasta (ulna) dan 2 tulang pengumpil (radius),
2 x 8 buah tulang pergelangan tangan, 2 x 5 buah tulang telapak tangan, dan 2 x 14
buah tulang ruas-ruas jari tangan. Ujung atas humerus berhubungan dengan gelang
bahu, sedang ujung lainnya berhubungan dengan tulang lengan bawah. Ujung bawah
radius dan ulna berhubungan dengan tulang pergelangan tangan pada sisi ibu jari dan
sisi kelingking, dan ujung bawah tulang pergelangan tangan berhubungan dengan
tulang ruas-ruas jari tangan.
Gambar 6. Tuang-tulang anggota gerak atas
Gambar 7. Tuang-tulang anggota gerak atas

Gambar 2.8 Susunan Tulang Tulang Penyusun Anggota Gerak bawah (lengan)
Tulang-tulang anggota gerak bawah manusia terdiri atas 2 buah tulang paha
(femur), 2 buah tulang tempurung lutut (patella), 2 buah tulang kering (tibia), 2 buah
tulang betis (fibula), 2 x 7 buah tulang pergelangan kaki, 5 buah tulang telapak kaki,
dan 2 x 14 buah tulang ruas-ruas jari kaki. Ujung atas femur berhubungan dengan
gelang panggul, sedangkan ujung bawah berhubungan dengan tibia dan fibula. Pada
persambungan femur dan tibia dan fibula ditutup oleh patella di sisi depan.

4. Persendian
Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia dan vertebrata lainnya
saling berhubungan melalui sendi. Berdasarkan jaringan yang mengikatnya, sendi
terdiri atas tiga kelompok yaitu :
a. Sendi yang terikat oleh jaringan ikat. Sendi kelompok ini terdiri atas dua macam
yaitu (i) sutura yaitu tulang-tulang yang berhubungan melalui lekukan dan
tonjolan yang terdapat pada permukaan sendi. Sendi semacam ini hanya dijumpai
pada tengkorak (ii) Syndesmosis, yaitu tulang-tulang dihubungkan oleh jaringan
ikat padat, misalnya membrana interossae pada lengan bawah.
b. Sendi yang terikat oleh tulang rawan. Kelompok sendi ini terdiri atas dua macam
yaitu (i) Symphisis, yaitu tulang-tulang yang tumbuh bersama dan bersatu di
bidang median misalnya symphisis pubis, sendi diantara rua tulang belakang
(sendi intervertebral) (ii) Synchondrosis, yaitu tulang-tulang berhubungan
memelalui jaringan tulang rawan misalnya hubungan antara epifisis dan diafisis
tulang panjang. Baik symphisis maupun synchondrosis mempunyai pergerakan
yang terbatas. Kedua tipe ini biasa dinamakan amfiartrosis.
Gambar 2.10 Contoh-contoh Sutura (a. Sutura Sagitalis, b Sutura Squamosa, c.
Sutura Internasale), Sindesmosis (d. Membrana Interossae), dan e.
Symphysis

c. Sendi sinovial atau sendi gerak (diartrosis), yaitu sendi yang memungkin-kan
terjadinya gerakan yang lebih banyak. Sendi ini mempunyai struktur kompleks
yang terdiri atas selaput sendi (Capsula articularis), selaput sinovial (membran
sinovial), lapisan tulang rawan (cartilago articularis), mangkuk sendi (cavum
artikularis) dan jaringan ikat sendi (ligamentum)
Gambar 2.12 Sendi Sinovial dan Bagian-Bagiannnya

Sendi sinovial terdiri atas sendi engsel, sendi peluru, sendi putar, sendi pelana
dan sendi geser (ellipsoidal).

Gambar Berbagai macam sendi

a) Sendi engsel atau ginglimus adalah sendi yang terdiri atas permukaan sendi yang
cembung dan cekung , sehingga bentuknya mirip engsel. Contoh sendi engsel
adalah sendi yang terletak diantara tulang paha dan tulang kering (sendi lutut),
tulang lengan dengan tulang hasta (sendi siku), dan ruas-ruas jari-jari.
b) Sendi peluru yaitu sendi dimana ujung tulang yang satu berupa bonggolan bulat
sedangkan ujung tulang lain berupa lekukan atau lingkaran yang pas atau sesuai
dengan bonggolan. Sendi peluru memungkinkan gerakan ke segala arah,
contohnya adalag sendi diantara skapula dan lengan atas (humerus), sendi
diantara tulang paha dan pelvis

c) Sendi putar yaitu sendi dimana ujung tulang yang satu berupa tonjolan . masuk ke
dalam lubang pada tulang yang satunya. Dengan demikian Sendi ini
memungkinkan terjadinya gerakan memutar atau rotasi, misalnya sendi diantara
tulang hasta dan pengumpil.

d) Sendi pelana yaitu sendi yang terdiri atas dua permukaan sendi berbentuk pelana
yang masing-masing mempunyai lekukan cembung dan cekung yang berporos
dua atau dapat bergerak ke dua arah dan bentuknya mirip pelana kuda, contohnya
sendi diantara radius dan ulna, sendi diantara tulang telapak tangan dan tulang
pergelangan tangan pada ibu jari.
Gambar 2.13 Berbagai Macam Bentuk-Bentuk Sendi, a. Diagram Sendi Engsel, b.
Diagram Sensi Pelana, c. Diagram Sendi Peluru d. Diagram Sendi
Putar, e Diagram Sendi geser

5. Kelainan/Gangguan Tulang
Tulang dapat mengalami gangguan atau kelainan bentuk sebagai akibat (i)
kebiasaan atau sikap tubuh yang salah dan (ii) faktor keturunan dan (iii) akibat
kecelakaan. Kelainan tulang yang disebabkan oleh kebiasaan atau sikap tubuh yang
salah misalnya (i) lordosis, yaitu bentuk tulang belakang yang melengkung pada
bagian atas atau bagian pinggang terlalu membengkok ke depan (ii) kiposis yaitu
bentuk tulang belakang bagian atas yang terlalu condong ke depan atau bagian
punggung terlalu membengkok ke belakang (iii) skoliosis yaitu bagian tulang
punggung membengkok ke kiri atau ke kanan. Kelainan-kelainan tulang yang
biasanya dibawah sejak lahir dapat berupa tulang kaki berbentuk X atau O hal ini
biasanya ada hubungannya dengan kekurangan vitamin D (kalsiferol). Kelainan atau
gangguan pada tulang yang disebabkan oleh kecelakaan misalnya (i) fraktura, yaitu
retak atau patahnya tulang pipa dan tidak merobek kulit pembungkusnya (patah
tulang tertutup), sedangkan bila tulang yang patah muncul ke luar kulit disebut patah
tulang terbuka (ii) urai sendi adalah lepasnya ujung-ujung tulang dari sendi, dan (iii)
layu semu adalah keadaan tidak bertenaga pada tulang. Layu semu dapat disebabkan
oleh infeksi sifilis pada anak di dalam kandungan.

D. Rangka Hewan
Rangka pada hewan dapat berupa rangka luar (eksoskeleton) yaitu rangka
yang terletak di bagian luar tubuh dan rangka dalam (endoskeleton) yaitu rangka yang
terdapat di dalam tubuh.
Rangka pada hewan invertebrata (hewan yang tidak bertulang punggung),
umumnya terletak pada bagian luar tubuhnya, misalnya rangka pada hewan berbuku-
buku (arthropoda) seperti belalang, kalajengking, kepiting dan udang. Rangka pada
hewan tersebut keras dan tersusun atas zat kitin. Pada hewan ekinodermata seperti
bintang ular, bintang laut, teripang dan lili laut, rangka luarnya tersusun atas zat
kapur
Rangka pada hewan bertulang punggung berupa rangka luar. Namun
demikian pada ikan, tubuhnya ditutupi oleh sisik. Sisik-sisik tersebut dapat
dipandang sebagai rangka luar.

Gambar 2.11 Berbagai bentuk-bentuk rangka pada hewan (a) ikan, (b) katak (c)
ayam.

Rangkuman
Aktivitas pergerakan tubuh melibatkan rangka dan otot. Berdasarkan
letaknya, dikenal ada rangka dalam dan ada rangka luar. Rangka tersusun atas
beberapa jenis tulang dan rawan. Berdasarkan bentuknya dikenal ada tiga jenis
tulang yaitu tulang panjang, tulang pipih dan tulang pipa. Berdasarkan konstruksinya
dikenal ada tulang bunga karang dan tulang kompak. Jaringan tulang terdiri atas sel-
sel tulang (osteoblas dan osteosit) dan osteoklas. Selain itu juga terdapat matriks.
Rawan terdiri atas rawan hialin, rawan elastis dan rawan fibrosa. Jaringan rawan
terdiri atas sel-sel rawan. Rangka pada manusia terdiri atas rangka kepala, badan,
anggota gerak atas dan anggota gerak bawah. Rangka dapat mengalami gangguan
atau kelainan. Beberapa bentuk kelainan pada rangka manusia misalnya lordosis,
kiposis dan skoliosis. Otot merupakan bagian tubuh yang bertanggung jawab
terhadap pergerakan tubuh. Dikenal ada tiga jenis otot yaitu otot rangka, otot polos
dan otot jantung Otot dapat bekerja secara sinergis atau antagonis.

Anda mungkin juga menyukai