Anda di halaman 1dari 25

Bakteri Patogen Gram Negatif Coccus

Neisseria
• Neisseria dikelompokkan ke dalam Class Betaproteobacteria,
Order Neisseriales, Family Neisseriaceae
• Kebanyakan Neisseria adalah kokus Gram negatif dengan
diameter lebih dari 2 µm yang tampak sebagai bakteri tunggal
atau berpasangan
• Neisseria elongata, N. weaveri, N. bacilliformis and N. shayeganii
ssp. nov. adalah pengecualian, karena berbentuk batang pendek
dan kadang tersusun diplobacilli atau rantai
• Neisseria spp tumbuh optimal pada kondisi aerob pada suhu 35-37 0C
• N. gonorrhoeae dan N. meningitidis sangat rewel, menunjukkan
kerentanan terhadap faktor yang tidak menguntungkan, seperti suhu
ekstrim, pengeringan dan kondisi basa atau asam dan secara eksklusif
merupakan patogen manusia.
• Neisseria memproduksi asam dari oksidasi karbohidrat bukan melalui
fermentasi
• Beberapa spesies, yaitu N. elongata and N. cinerea adalah
asaccharolytic
• Habitat alami spesies Neisseria adalah membrane mukosa hewan dan
manusia
• Neisseria gonorrhoeae (gonokok) dan Neisseria meningitidis
(meningokok) yang bersifat pathogen pada manusia
Kedua spesies ini dibedakan melalui pemeriksaan laboratorium dan
karakter spesifik
Karakteristik Gonokok Meningokok
Kapsul polisakarida Tidak ada Ada

Plasmid Ada Jarang


Saluran pernapasan Tidak Ya

Infeksi kelamin Ya Tidak


Neisseria gonorrhoeae
Morfologi
• Neisseria gonorrhoeae adalah bakteri
gram negatif berdiameter 0,6-1,0 µm,
biasanya terlihat berpasangan dengan
sisi rata yang berdekatan berpasangan.
• Bakteri ini sering ditemukan sering
ditemukan secara intraseluler pada
leukosit polimorfonuklear (neutrofil)
dari eksudat pustular gonore.
• Memiliki Fimbriae atau pili, yang
berperan menempel pada pejamu
• Gram-negative diplococci
associated with or within
polymorphonuclear
leucocytes
Struktur Antigen
• Pili merupakan struktur tambahan yang terjulur beberapa
mikrometer dari permukaan gonokokus untuk melakukan
penempelan pada sel host/pejamu
• Protein por menjulur melalui membran sel gonokokkus membentuk
lubang pada permukaan tempat nutrient memasuki sel. Protein ini
mencegah penggabungan fagosom-lisosom di dalam neutrophil
sehingga mempengaruhi penghancuran gonokokus secara intrasel.
• Protein opa berfungsi dalam adhesi gonokokus di dalam kolonibdan
pada penempelan gonokokus ke reseptor sel pejamu
• Rmp (Protein III) adalah protein yang dapat dimodifikasi
reduksi, dalam keadaan tereduksi mengubah berat molekul
terlihatnya
• Lipooligosakarida (LOS) menyebabkan hilangnya silia dan
kematian sel mukosa
• Protein lain; Lip (H8), Fbp (ferric-binding protein: protein
pengikat besi), protease IgA1 (menginaktivasi dan mengurai
IgA1)
Epidemiologi dan Transmisi
• N. gonorrhoeae causes gonorrhoea, a commonly reported notifiable
disease in most countries.
• N. gonorrhoeae is always considered pathogenic and humans are the
only host.
• Transmitted mainly through sexual practices and infects the mucosal
surfaces of the urethra, cervix, rectum, pharynx and eyes.
• Eyes can be infected as an intrapartum event during passage of the
foetus through the birth canal
Patogenesis, Patologi dan Gambaran Klinis

• Gonokok menyerang membrane mukosa saluran genitourinaria, mata,


rectum dan faring, menimbulkan supurasi akut yang dapat
menyebabkan invasi jaringan, ini diikuti oleh inflamasi kronis dan
fibrosis
• Pada pria terjadi urethritis, denhgan pus kuning seperti krim,
terkadang nyeri saat berkemih
• Pada wanita, infeksi primer terjadi pada endoserviks dan meluas ke
uretra dan vagina, menimbulkan duh (seperti keputihan)
mukopurulen, menyebabkan 20 % infertilitas
• Bakteremia dapat menyebabkan lesi kulit pada tangan, lengan bawah,
kaki dan tungkai serta tenosinovitis dan artritis supuratif biasanya
pada lutut dan pergelangan kaki dan tangan.
• Gonokokus kadang menyebabkan infeksi pada mata pada orang
dewasa
• Oftalmia gonokokus neonatorum, infeksi pada mata bayi baru lahir, di
dapatkan dari jalan lahir yang terinfeksi, jika tidak diterapi dapat
menyebabkan kebutaan
Diagnosa Laboratorium
• Spesimen: pus dan sekret diambil dari uretra, serviks, rectum,
konjungtiva, faring, atau cairan synovial (cairan sendi) untuk kultur
dan apusan
• Apusan: apusan pewarnaan Gram eksudat uretra atau endoserviks
memperlihatkan banyak diplokokkus diantara sel-sel pus
• Kultur: segera setelah pengambilan pus atau mucus dioleskan pada
media selektif yang diperkaya
Media
• Kultur N. gonorrhoeae membutuhkan agar coklat, yang mendukung pertumbuhan berbagai bakteri
komensal
• Untuk mengisolasi N. gonorrhoeae dari sampel mukosa dan bagian tubuh lainnya yang tidak steril,
dibutuhkan beberapa media selektif yang mengandung senyawa penghambat pertumbuhan bakteri lain.
• Spesimen diinkubasi pada suhu 35-37 oC dengan CO2 5-7% (stoples
berisi lilin yang menyala sampai padam)
• 48 jam setelah kultur organisme dapat diidentifikasi dengan cepat
berdasarkan bentuknya koloni, yaitu koloni diameter kurang lebih 1µ,
buram, putih keabu-abuan, berkilau dan cembung.
• Koloni yang menunjukkan pili berkerut dan berbatas tegas dan tepi
yang bening, sedangkan koloni tanpa pili memiliki tepi yang menyebar
dan lebih berkilau
• Koloni dikonfirmasi dengan pewarnaan Gram berupa diplokokkus,
oksidase positif.
Pencegahan dan pengendalian
• Menghindari pasangan seksual lebih dari satu
• Pemberantasan gonokokkus dari individu yang terinfeksi dengan
diagnosis dan terapi sedini mungkin
• Promosi Kesehatan berupa edukasi dan skrining populasi risiko tinggi
• Profilaksis mekanis (kondom) memberikan perlindunga parsial
• Kemoprofilaksis dengan terapi antibiotik
Neisseria meningitidis
• N. meningitidis is a fastidious, encapsulated, aerobic gram-negative
diplococcus
• N. meningitidis ditemukan pada manusia bersifat komensal dan
patogen
• 10% populasi bakteri ini ditemukan pada orofaring dan nosofaring
• Penularan dapat terjadi melalui droplet yang mengandung sekresi dari
orofaring melalui kontak berulang
Patogenesis, Patologi dan Gambaran Klinis
• Manusia adalah satu-satunya penjamu alami tempat meningokokus
bersifat pathogenesis
• Nasofaring adalah pintu masuknya, bakteri menempel pada sel-sel
epitel dengan bantuan pili, dapat menjadi bagian dari flora sementara
tanpa menimbulkan gejala.
• Dari nasofaring, bakteri dapat mencapai aliran darah, menyebabkan
bakteremia; gejala dapat menyerupai gejala infeksi saluran
pernapasan atas.
• Meningokoksemia fulminan lebih berat, dengan demam tinggi, dan
ruam hemoragik; bisa terdapat koagulasi intrafaskular di seminata
dan kolaps sirkulasi
• Meningitis adalah komplikasi meningokoksemia yang paling umum.
Biasanya muncul tiba-tiba, dengan sakit kepala hebat, muntah, dan
kaku leher, serta berkembang menjadi koma dalam beberapa jam.
• Selama meningokoksemia, terjadi thrombosis pada pembuluh darah
kecil di berbagai organ, dengan infiltrasi perivascular dan pendarahan
petekie
• Dapat terjadi miokarditid intertisial, artritis, dan lesi kulit
• Pada meningitis selaput otak mengalami inflamasi akut, dengan
thrombosis pembuluh darah dan eksudasi leukosit PMN sehingga
permukaan otak tertutup dengan eksudat purulent tebal
Uji Laboratorium Diagnostik
• Spesimen: spesimen darah diambil
untuk kultur, dan cairan spesimen
spinal diambil untuk apusan, kultur,
dan determinasi kimia. Kultur swab
nasofaring cocok untuk survei
carrier
• Apusan: apusan pewarnaan Gram
sediaan cairan spinal yang
disentrifugasi atau aspirat petekie
sering menunjukkan Neisseria
tipikal diantara leukosit PMN atau
ekstrasel
• Kultur: spesimen cairan serebrospinal ditana pada agara cokelat dan
diinkubasi pada suhu 37 oC di dalam atmosfer CO2 5%
• Koloni yang diduga Neisseria pada media padat, terutama pada kultur
campuran, dapat diidentifikasi dengan pewarnaan Gram dan tes
oksidase.
• Cairan spinal dan darah pada umumnya menghasilkan kultru murni
yang dapat diidentifikasi lebih lanjut dengan reaksi oksidasi
karbohidrat dan aglutinasi dengan serum tipe khusus atau polivalen
• Koloni N. meningitidis
memiliki pinggiran
yang halus dan
diameter 1 mm setelah
18 jam pada agar
darah
• Koloni berwarna abu-
abu, cembung,
berkilau dan berlendir.
Coloni pada agar darah
dapat menunjukkan
warna koloni abu-abu
kehijauan

Anda mungkin juga menyukai