Anda di halaman 1dari 18

TRANSUDAT DAN

EKSUDAT

NURUL NI’MA AZIS, S.ST,M.Kes


Defenisi
Cairan pleura adalah cairan dalam rongga
pleura dalam paru – paru. Fungsiya sebagai
pelumas. Normalnya cairan pleura sangat
sedikit jumlahnya hampir tidak bisa diukur
volumenya. Karena kondisi patologis, caiaran
jumlahnya meningkat sehingga dapat dianalisa
dan akan berupa transudat atau eksudat
Transudat VS Eksudat

Transudat adalah penimbunan cairan


dalam rongga serosa sebagai akibat Eksudat adalah cairan patologis dan
karena gangguan keseimbangan sel yang keluar dari kapiler dan
cairan dan bukan merupkan proses masuk ke dalam jaringan pada
radang, misalnya karena gangguan waktu radang.
sirkulasi
Ciri-ciri eksudat spesifik:
Ciri-ciri transudat spesifik: 1)  Warna (purulen = putih-kunig,
1)  Warna agak kekuningan hemoragis = merah, dsb)
2)  Kejernihahan : jernih 2)  Kejernihan keruh
3)  Berat jenis <1,018 (1,006 ² 1,015) 3)  Berat jenis ˃ 1,018 (1,018 – 1,030)
4)  Tak ada bekuan, atau membeku 4)  Ada bekuan, atau membeku dalam
lambat / dalam jangka waktu lama jangka waktu cepat B
5)  Bau tidak khas 5)  Bau tidak khas. Infeksi kuman
6)  Protein < 2,5 gr % (tes rivalta negative) anaerob / E.coli : bau busuk
7)  Glukosa = plasma 6)  Protein > 3 gr % (tes rivalta positif)
8)  Lemak : negative (kecuali bila chylous 7)  Glukosa << plasma
+) 8)  Lemak mungkin positif (infeksi
9)  Jumlah lekosit : <500 mm3 tuberculosis)
10)  Jenis sel : > mononuclear 9)  Jumlah lekosit : 500 – 40.000 / mm3
11)  Bakteri negative atau jarang (+) 10)  Jenis sel : > polinuklear
11)  Bakteri sering (+++)
Jenis-jenis Transudat
  Hidrotoraks
 Hidroperikardium
 Hidroperitoneum
 Hidroarrosis
Jenis-Jenis Eksudat
 Eksudat serosa adalah eksudat hampir terdiri dari cairan dan
zat-zat yang terlarut dengan sangat sedikit leukosit. Eksudat
serosa pada dasarnya terdiri dari protein yang bocor dari
pembuluh-pembuluh darah yang permiable dalam daerah
radang bersama-sama dengan cairan yang menyertainya.
Contoh eksudat serosa yang paling dikenal adalah cairan luka
melepuh.
 Eksudat fibrinosa terbentuk jika protein yang dikeluarkan dari
pembuluh terkumpul pada daerah peradangan yang
mengandung banyak fibrinogen. Contoh pada penderita
pleuritis akan merasa sakit sewaktu bernafas, karena terjadi
pergesekan sewaktu mengambil nafas.
 Eksudat musinosa (Eksudat kataral) adalah eksudat
yang terbentuk diatas membran mukosa, dimana
terdapat sel-sel yang dapat mengsekresi musin. Jenis
eksudat ini berbeda dengan eksudat lain karena
eksudat ini merupakan sekresi sel bukan dari bahan
yang keluar dari aliran darah. Contoh eksudat musin
yang paling dikenal dan sederhana adalah pilek yang
menyertai berbagai infeksi pemafasan bagian atas.
 Eksudat netrofilik adalah eksudat yang terdiri dari
neutrofil polimorfonuklear dalam jumlah yang
begitu banyak. Eksudat neutrofil semacam ini
disebut purulen. Eksudat purulen sangat sering
terbentuk akibat infeksi bakteri
 Eksudat Campuran adalah campuran eksudat
fibrino-purulen yang terdiri dari fibrin dan
neutrofil polimorfonuklear, eksudat
mukopurulen, yang terdiri dari musin dan
neutrofil, eksudat serofibrinosa dan
sebagainya.
Fungsi Transudat dan Eksudat
Fungsi dari transudat dan eksudat adalah
sebagai respon tubuh terhadap adanya
gangguan sirkulasi dengan kongesti pasif dan
oedema (transudat), serta adanya inflamasi
akibat infeksi bakteri (eksudat) (Anggraheni,
2011).
Mekanisme Pembentukan Transudat
Eksudat
 Di dalam rongga serosa dalam keadaan normal terdapat sedikit
cairan yang berfungsi sebagai pergerakan alat-alat di dalam
rongga tersebut. Dalam keadaan normal, cairan bergerak antara
pembuluh darah dan cairan ekstravaskuler, disini terdapat
keseimbangan antara tekanan koloid osmotic plasma dan
tekanan hidrostatik yang mendorong cairan kedalam jaringan
yang menyebabkan cairan tetap tinggal dalam pembuluh darah.
Tetapi pada keadaan patologis tertentu, misalnya (Anggraheni,
2011).:
Tekanan hidrostatik meningkat.
Tekanan koloid osmotik
Kenaikan filtrate kapiler dan protein spesifik
 Keadaan-keadaan tersebut menyebabkan naiknya substansi
tertentu dan pengumpulan cairan di ekstravaskuler, molekul-
molekul kecil seperti air, elektrolit, dan kristaloid akan berdifusi
secara cepat melewati plasma darah, sehingga terjadi penumpukan
cairan, proses ini disebut dengan istilah ultrafiltrasi

 Eksudat terjadi karena infeksi bakteri yang mengakibatkan


peningkatan permeabilitas dinding kapiler pembuluh darah.
Eksudat terbentuk apabila lapisan kapiler atau membrane rusak
oleh proses peradangan atau neoplastik. Akibatnya protein
berukuran besar dan konstituen darah lainnya bocor keluar untuk
masuk ke jaringan dan rongga tubuh. Pada peradangan aktif,
kandungan protein pada cairan ini meningkat. Sedangkan
Transudat eksudat dapat terjadi pada
Sindroma nefrotik
Sirosis hepatic
Gagal jantung
Transudat Eksudat

Bukan proses radang Merupakan proses radang

Bakteri (-) Bakteri (+)

Warna kuning muda Warna sesuai penyebabnya

Jernih dan encer Keruh dan kental

Tidak menyusun bekuan Menyusun bekuan

Fibrinogen (-) Fibrinogen (+)

Jumlah leukosit <500 sel/µl Jumlah leukosit >500 sel/µl

Kadar protein < 2,5g/dl Kadar protein > 2,5g/dl

Bukan proses radang Merupakan proses radang

Kadar glukosa sama dengan plasma darah Kadar glukosa lebih kecil dari plasma darah

Zat lemak (-) Zat lemak (+)

Bj 1006 – 1015 Bj 1018 – 1030


Kekeruhan pada transudat eksudat terutama
disebabkan oleh (Willy, 2012):
Leukosit : Kekeruhan yang sangat ringan
sampai dengan seperti bubur.
Eritrosit : Kekeruhan berwarna kemerah-
merahan
Adanya kekeruhan pada transudat eksudat
dinyatakan dengan (Willy, 2012):
 Serous: nanah purulen dan cairan luka yang
melepuh.
 Seropurulen: cairan berwarna kekuning-
kuningan, kuning hijau, berbau tidak
enak(malodorous) dan berbusa
 Serosanguinis: cairan berwarna kemerahan
Pemeriksaan Transudat dan Eksudat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai