Defenisi Cairan pleura adalah cairan dalam rongga pleura dalam paru – paru. Fungsiya sebagai pelumas. Normalnya cairan pleura sangat sedikit jumlahnya hampir tidak bisa diukur volumenya. Karena kondisi patologis, caiaran jumlahnya meningkat sehingga dapat dianalisa dan akan berupa transudat atau eksudat Transudat VS Eksudat
Transudat adalah penimbunan cairan
dalam rongga serosa sebagai akibat Eksudat adalah cairan patologis dan karena gangguan keseimbangan sel yang keluar dari kapiler dan cairan dan bukan merupkan proses masuk ke dalam jaringan pada radang, misalnya karena gangguan waktu radang. sirkulasi Ciri-ciri eksudat spesifik: Ciri-ciri transudat spesifik: 1) Warna (purulen = putih-kunig, 1) Warna agak kekuningan hemoragis = merah, dsb) 2) Kejernihahan : jernih 2) Kejernihan keruh 3) Berat jenis <1,018 (1,006 ² 1,015) 3) Berat jenis ˃ 1,018 (1,018 – 1,030) 4) Tak ada bekuan, atau membeku 4) Ada bekuan, atau membeku dalam lambat / dalam jangka waktu lama jangka waktu cepat B 5) Bau tidak khas 5) Bau tidak khas. Infeksi kuman 6) Protein < 2,5 gr % (tes rivalta negative) anaerob / E.coli : bau busuk 7) Glukosa = plasma 6) Protein > 3 gr % (tes rivalta positif) 8) Lemak : negative (kecuali bila chylous 7) Glukosa << plasma +) 8) Lemak mungkin positif (infeksi 9) Jumlah lekosit : <500 mm3 tuberculosis) 10) Jenis sel : > mononuclear 9) Jumlah lekosit : 500 – 40.000 / mm3 11) Bakteri negative atau jarang (+) 10) Jenis sel : > polinuklear 11) Bakteri sering (+++) Jenis-jenis Transudat Hidrotoraks Hidroperikardium Hidroperitoneum Hidroarrosis Jenis-Jenis Eksudat Eksudat serosa adalah eksudat hampir terdiri dari cairan dan zat-zat yang terlarut dengan sangat sedikit leukosit. Eksudat serosa pada dasarnya terdiri dari protein yang bocor dari pembuluh-pembuluh darah yang permiable dalam daerah radang bersama-sama dengan cairan yang menyertainya. Contoh eksudat serosa yang paling dikenal adalah cairan luka melepuh. Eksudat fibrinosa terbentuk jika protein yang dikeluarkan dari pembuluh terkumpul pada daerah peradangan yang mengandung banyak fibrinogen. Contoh pada penderita pleuritis akan merasa sakit sewaktu bernafas, karena terjadi pergesekan sewaktu mengambil nafas. Eksudat musinosa (Eksudat kataral) adalah eksudat yang terbentuk diatas membran mukosa, dimana terdapat sel-sel yang dapat mengsekresi musin. Jenis eksudat ini berbeda dengan eksudat lain karena eksudat ini merupakan sekresi sel bukan dari bahan yang keluar dari aliran darah. Contoh eksudat musin yang paling dikenal dan sederhana adalah pilek yang menyertai berbagai infeksi pemafasan bagian atas. Eksudat netrofilik adalah eksudat yang terdiri dari neutrofil polimorfonuklear dalam jumlah yang begitu banyak. Eksudat neutrofil semacam ini disebut purulen. Eksudat purulen sangat sering terbentuk akibat infeksi bakteri Eksudat Campuran adalah campuran eksudat fibrino-purulen yang terdiri dari fibrin dan neutrofil polimorfonuklear, eksudat mukopurulen, yang terdiri dari musin dan neutrofil, eksudat serofibrinosa dan sebagainya. Fungsi Transudat dan Eksudat Fungsi dari transudat dan eksudat adalah sebagai respon tubuh terhadap adanya gangguan sirkulasi dengan kongesti pasif dan oedema (transudat), serta adanya inflamasi akibat infeksi bakteri (eksudat) (Anggraheni, 2011). Mekanisme Pembentukan Transudat Eksudat Di dalam rongga serosa dalam keadaan normal terdapat sedikit cairan yang berfungsi sebagai pergerakan alat-alat di dalam rongga tersebut. Dalam keadaan normal, cairan bergerak antara pembuluh darah dan cairan ekstravaskuler, disini terdapat keseimbangan antara tekanan koloid osmotic plasma dan tekanan hidrostatik yang mendorong cairan kedalam jaringan yang menyebabkan cairan tetap tinggal dalam pembuluh darah. Tetapi pada keadaan patologis tertentu, misalnya (Anggraheni, 2011).: Tekanan hidrostatik meningkat. Tekanan koloid osmotik Kenaikan filtrate kapiler dan protein spesifik Keadaan-keadaan tersebut menyebabkan naiknya substansi tertentu dan pengumpulan cairan di ekstravaskuler, molekul- molekul kecil seperti air, elektrolit, dan kristaloid akan berdifusi secara cepat melewati plasma darah, sehingga terjadi penumpukan cairan, proses ini disebut dengan istilah ultrafiltrasi
Eksudat terjadi karena infeksi bakteri yang mengakibatkan
peningkatan permeabilitas dinding kapiler pembuluh darah. Eksudat terbentuk apabila lapisan kapiler atau membrane rusak oleh proses peradangan atau neoplastik. Akibatnya protein berukuran besar dan konstituen darah lainnya bocor keluar untuk masuk ke jaringan dan rongga tubuh. Pada peradangan aktif, kandungan protein pada cairan ini meningkat. Sedangkan Transudat eksudat dapat terjadi pada Sindroma nefrotik Sirosis hepatic Gagal jantung Transudat Eksudat
Bukan proses radang Merupakan proses radang
Bakteri (-) Bakteri (+)
Warna kuning muda Warna sesuai penyebabnya
Jernih dan encer Keruh dan kental
Tidak menyusun bekuan Menyusun bekuan
Fibrinogen (-) Fibrinogen (+)
Jumlah leukosit <500 sel/µl Jumlah leukosit >500 sel/µl
Kadar protein < 2,5g/dl Kadar protein > 2,5g/dl
Bukan proses radang Merupakan proses radang
Kadar glukosa sama dengan plasma darah Kadar glukosa lebih kecil dari plasma darah
Zat lemak (-) Zat lemak (+)
Bj 1006 – 1015 Bj 1018 – 1030
Kekeruhan pada transudat eksudat terutama disebabkan oleh (Willy, 2012): Leukosit : Kekeruhan yang sangat ringan sampai dengan seperti bubur. Eritrosit : Kekeruhan berwarna kemerah- merahan Adanya kekeruhan pada transudat eksudat dinyatakan dengan (Willy, 2012): Serous: nanah purulen dan cairan luka yang melepuh. Seropurulen: cairan berwarna kekuning- kuningan, kuning hijau, berbau tidak enak(malodorous) dan berbusa Serosanguinis: cairan berwarna kemerahan Pemeriksaan Transudat dan Eksudat Terima Kasih