Anda di halaman 1dari 17

Uji Sensitivitas Bakteri

Pendahuluan
• Antibiotik secara kebetulan pertama kali ditemukan oleh Alexander
Fleming, yaitu penicillin G, yang diisolasi dari Penicillium chrysogenum pada
tahun 1928 namun baru dikembangkan dan digunakan pada permulaan
Perang Dunia II pada tahun 1941
• Istilah antibiotic pertama kali diperkenalkan oleh Selman pada tahun 1942
untuk menggambarkan semua senyawa kimia yang diproduksi oleh
mikroorganisme yang dapat menghambat perumbuhan mikroorganisme
lain
• Istilah antibiotik kemudian mencakup semua senyawa yang dibuat secara
semisintetik ataupun secara sintetik yang bersumber dari mikroorganisme
yang dalam jumlah kecil dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme
lain dan memiliki sifat toksisitas selektif
• Antibiotik yg ideal harus memenuhi syarat-syarat :
1. dapat mematikan atau menghambat pertumbuhan mikoorganisme
yg luas
2. Tidak menimbulkan resistensi dari mikroba pathogen
3. Tidak menimbulkan efek samping yg buruk pada host
4. Tidak mengganggu keseimbangan flora nomal dari host
• Mikroorganisme penghasil
antibiotik dapat dihasilkan
dari berbagai sumber
tetapi Sebagian besar
adalah mikroba tanah baik
berupa bakteri maupun
jamur
• Selain antibakteri, senyawa
kimia yang digolongkan
sebagai antibiotik adalah
antimikobakteria,
antijamur, antiparasit,
antiprotozoal, dan
antivirus.
Penggolongan Antibiotik
• Antibiotik dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan
berdasarkan
1. struktur kimia,
2. mekanisme aksi,
3. spektrum, dan
4. sifat kerjanya
Berdasarkan Struktur Kimia
1. Beta-lactam
• Antibiotik golongan ini meliputi penisilin, benzil penisilin, amoksilin,
ampisilin, kloksasilin, diklosasilin, mesilinam, nafsilin, sefalonium,
sefazolin, dan asam klavulanat
• Antibiotik beta-lactam diberi nama berdasarkan cincin beta-lactam
• Cincin beta-laktam merupakan inti aktivitas antibiotik yang mampu
menghambat enzim transpeptidase pada pembentukan lapisan
peptidoglikan pada dinding sel bakteri
2. Aminoglikosida 3. Tetrasiklin
• Meliputi gentamisin, kanamisin, • Meliputi klortetrasiklin,
streptomisin, neomisin, apramisin,
destomisin A, dihidrostreptomisin, oksitetrasiklin HCl, minosiklin
fradiomisin, higromisin B, HCl, doksisiklin, dan tigesiklin
amikasin, kanamisin sulfat, • Tetrasiklin dibuat secara
framisetin, dan tobramisin
semisintetik dari klortetrasiklin,
• Aminoglikosida dihasilkan oleh tetapi dapat juga diperoleh dari
bakteri golongan Streptomyces dan
Micromonospora; Streptomisin spesies Streptomyces lainnya
• Golongan ini efektif terhadap • Tetrasiklin bersifat bakteriostatik
bakteri Gram negatif maupun • Biasanya digunakan pada infeksi
bakteri Gram positif, seperti
bakteri Escherichia coli, saluran pernapasan dan paru-
Staphylococcus aureus, Klebsiela, paru, saluran kemih, kulit dan
Proteus, Serratia dan Salmonella mata
4. Kloramfenikol
• Meliputi kloramfenikol dan tiamfenikol
• Bersifat bakteriostatik untu bakteri, tetapi tidak efektif unk
klamidia

5. Makrolida
• Meliputi eritromisin, kitasamisin, mirosamisin, spiramisin,
tilosin, roksitromisin, dan azitromisin
• Digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram
positif, seperti Streptococcus pneuminiae, Haemophilus
influenzae
6. Peptida
• Meliputi avoparsin, basitrasin, kolistin, tiopeptin, dan
virginamisin

7. Polieter
• Meliputi flavofosfolipol, monensin, salinomisin, avilamisin,
lasalosid

8. Golongan lain
• Meliputi klindamisin, metrinidazol, kolistin, tinidazole, fosfomisin,
vankomisin, dan linezolid
Berdasarkan sifat kimia
1. Bakteriostatik
• Senyawa bakteri ini menghambat pertumbuhan bakteri
• Kadar minimal antibiotik yang diperlukan untuk menghambat
pertumbuhan mikroba dikenal dengan KHM (Kadar hambat minimum)
• Antibiotik tertentu aktivitasnya dapat meningkat dari bakteristatik menjadi
bakterisidal jika kadar antibiotiknya ditingkatkan melebihi KHM
2. Bakterisidal
• Senyawa ini dapat membunuh bakteri
• Kadar minimal antibiotik yang diperlukan untuk membunuh mikroba
disebut KBM (kadar bakterisidal minimum)
Berdasarkan Spektrum
1. Spektrum sempit: antibiotik hanya aktif terhadap jenis bakteri Gram
positif atau Gram negatif saja
2. Spektrum yang diperluas
• Antibiotik efektif melawan bakteri Gram positif dan beberapa bakteri Gram
negatif, sebagai contoh ampisilin merupakan antibiotik spektrum yang diperluas
karena dapat melawan bakteri Gram positif dan Sebagian bakteri Gram negatif
3. Spektrum luas
• Menghambat bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif, seperti terasiklin dan
kloramfenikol
• Dibutuhkan untuk penderita septikemia yang penyebabnya belum diketahui
sambal menunggu hasil pemeriksaan jenis bakteri penyebab infeksi
• Pemberian antibiotik ini dapat mempengaruhi keseimbangan flora normal tubuh
karena dapat membunuh semua bakteri sehingga menyebabkan pertumbuhan
jamur seperti Candida albicans yang tidak terkendalikan karena kesimbanga flora
normalnye terganggu
Berdasarkan Mekanisme Aksi
1. Penghambat sintesis atau perusak dinding sel
• Antara lain B-lactam (penisilin, sefalosforin, monobactam,
karbapenem, dan inhibitor B-lactamase), fosfomisin, basitrasin,
vankomisin, dan sikloserin.
• Obat golongan ini akan terikat dengan reseptor dinding sel bakteri
dan menghambat reaksi transpeptidase yang menyebabkan sintesis
peptidoglikan terhambat.
• Mekanisme ini diakhiri dengan penghentian aktivitas penghambat
enzim autolisis (hidrolase murein) pada dinding sel yang akan
menyebabkan dinding sel tidak terbentuk dan dapat menyebabkan
kematian sel bakteri
2. Penghambat sintesis protein
• Senyawa yang termasuk dalam golongan ini adalah golongan
aminoglikosida, makrolida, linkomisin, tetrasiklin, klindamisin,
spektinomisin, mupirosin, dan kloramfenikol
3. Penghambat sintesis asam nukleat
• Antibiotik yang termasuk dalam golongan ini antara lain, rifampisin,
nitrofurantoin, dan golongan quinolone.
• Rifampisin berikatan dengan enzim RNA polymerase sehingga sintesis
RNA dan DNA terhambat.
• Antibiotik lainnya adalah golongan quinolone yang menghambat kerja
enzim DNA gyrase pada bakteri yang berfungsi menata kromosom
yang sanggat panjang menjadi bentuk spiral sehingga dapat masuk ke
dalam sel bakteri yang kecil
4. Antibiotik yang menggangu keutuhan
membrane sel mikroorganisme
• Yang termasuk golongan ini adalah polimiksin, golongan polien serta
beberapa golongan antiseptic
• Polimiksin dapat merusak membrane sel setelah bereaksi dengan fosfat
pada fosfolipid membrane sel mikroorganisme.
• Senyawa polien bereaksi dengan struktur sterol yang terdapat pada
membrane sel jamur sehingga mempengaruhi permeabilitas selektif
membrane sel tersebut. Bakteri tidak sensitif terhadap polien karena
bakteri tidak memiliki struktur sterol pada membrane selnya
• Antiseptik yang mengubah tegangan permukaan dapat merusak
permeabilitas selektif membrane sel mikroba. Kerusakan membrane sel
berakibat keluarnya komponen penting dari dalam sel mikroorganisme
yaitu protein, asam nukleat, nukleotida dll
5. Penghambat sintesis metabolit
• Yang umumnya dihambat adalah sintesis senyawa folat yang merupakan precursor dalam
biosintesis asam nukleat mikroorganisme.
• Asam folat digunakan untuk kelangsungan hidupnya karena diperlukan dalam sintesis
DNA. Asam folat ini disintesis sendiri dihidrofolat dari asam para-amino benzoat (PABA).
• Untuk dapat bekerja, dihidrofolat harus diubah menjadi bentuk aktifnya, yaitu asam
tetrahidrofolat, dengan bantuan enzim dihidrofolat reductase.
• Antibiotik jenis ini antara lain, sulfonamid, trimetoprim, dan asam p-aminosalisilat (PAS).
• Sulfonamid bekerja dengan cara berkompetisi dengan PABA dalam pembentukan
dihidrofolat yang membentuk analog yang tidak aktif
• Trimetoprim menghambat enzim dihidrofolat reductase sehingga tetrahidrofolat tidak
terbentuk
• PAS merupakan analog PABA dan bekerja dengan menghambat sintesis asam folat pada
M. tuberculosis
• Sulfonamid tidak efektif terhadap M. tuberculosis, dan sebaliknya PAS tidak efektif
terhadap bakteri yang sensitif terhadap sulfonamid.

Anda mungkin juga menyukai