Anda di halaman 1dari 27

CAIRAN SENDI

Nurul Ni’ma Azis, S.ST, M. Kes


DESKRIPSI

Hubungan dua tulang disebut persendian


(artikulasi).Sendi merupakan hubungan antar
tulang sehingga tulang dapatdigerakkan.
Beberapa komponen penunjang sendi antara
lain kapsula sendi, ligamen (ligamentum),
tulang rawan hialin (kartilagohialin), cairan
sinovial atau cairan sendi.
DEFINISI
 Sendi = engsel  anggota tubuh bergerak dng baik. =
penghubung antara ruas tulang 
kedua tulang dapat digerakkan sesuai dengan  jenis
persendian.
 Cairan Sendi = Transudat yg memiliki BM tinggi,
terutama hyaluronat, diproduksi sel sinoviosit B
 Fungsi utama cairan sendi
 Mendistribusikansari makanan ke rawan sendi
 Cairan pelumas untuk cegah pergesekan sendi
 Cairan sendi adalah cairan pelumas yang
terdapat pada sendi yang dihasilkan dari
ultrafiltrasi plasma dan mengandung asam
hialuronat. Asam hialuronat ini menyebabkan
cairan sendi bersifat kental sehingga cairan
sendi dapat berfungsi sebagai pelumas.
DEFINISI
Sendi dibagi menjadi tiga tipe, yaitu :
 sendi fibrosa = tidak terdapat lapisan kartilago, antara tulang
dihubungkan dengan jar ikat fibrosa
 sendi kartilaginosa = ujungnya dibungkus oleh kartilago hialin,
disokong oleh ligament, sedikit pergerakan
 sendi sinovial =
 mengalami pergerakkan, memiliki rongga sendi dan
 dilapisi oleh kartilago hialin.  Capsul
sendi membungkus tendon , terlipat sehingga dapat bergerak
penuh. Sinovium menghasilkan cairan sinovial berwarna
kekuningan, bening, tidak membeku,dan mengandung
leukosit.  Asam hialuronidase  viskositas
cairan sinovial dan disintesis oleh pembungkus sinovial.
Secara fisiologis sendi yang dilumasi cairan
sinovial pada saat bergerak terjadi tekanan
yang mengakibatkan cairan bergeser ke
tekanan yang lebih kecil. Sejalan dengan
gerakan ke depan,cairan bergeser
mendahului beban ketika tekanan berkurang
cairankembali ke belakang.
SISTEM KERJA PERSENDIAN
 Sebagian besar sendi kita adalah sendi
sinovial. Permukaan tulang yang bersendi
diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan
licin. Keseluruhan daerah sendi dikelilingi
sejenis kantong, terbentuk dari jaringan
berserat yang disebut kapsul. Jaringan ini
dilapisi membran sinovial yangmenghasilkan
cairan sinovial untuk meminyaki sendi.
Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligamen
berserat yang melekat pada
tulang,menahannya kuat-kuat di tempatnya
dan membatasi gerakan yangdapat dilakukan
 Rawan sendi yang melapisi ujung-ujung tulang
mempunyain mempunyai fungsi ganda yaitu
untuk melindungi ujung tulang agar tidak aus
dan memungkinkan pergerakan sendi menjadi
mulus dan licin,serta sebagai penahan beban
dan peredam benturan
 Agar rawanberfungsi baik, maka diperlukan matriks
rawan yang baik pula. Matriks terdiri dari % tipe
makromolekul, yaitu :
 Proteoglikan: yang meliputi 10% berat kering rawan
sendi,mengandung ;70-80% air, hal inilah yang
menyebabkan tahan terhadap tekanan dan
memungkinkan rawan sendi elastic
 Kolagen: komponen ini meliputi 29: berat kering
rawansendi, sangat tahan terhadap tarikan. 4akin
kearah ujungrawan sendi makin tebal, sehingga rawan
sendi yang tebalkolagennya akan tahan terhadap
tarikan disamping itumatriks juga mengandung
mineral, air, dan zat organik lainseperti enzim
PATOFISIOLOGI
 Inflamasii mula-mula mengenai sendi sinovial seperti
edema, kongesti vaskular, eksudat febrin dan
infiltrasi seluler.“peradangan yang berkelanjutan,
sinovial menjadi menebal,teutama pada sendi
articular kartilago dari sendi. "ada persendianini
granulas membentuk panus, atau penutup yang
menutupikartilago. “panus masuk ketulang sub
chondria. Jaringan granulasimenguat karena radang
menimbulkan gangguan pada nutrisiartilago
artikuler. Kartilago menjadi nekrosis.Kerusakan
kartilago dan tulang menyebabkan tendon
danligamen jadi lemah dan bisa menimbulkan
subluksasi atau disiokasi dari persendian.
 Proses fagositosis menghasilkan enzim-enzim
dalam sendi. Enzim-enzim tersebut akan
memecah kolagen sehinggaterjadi edema,
proliferasi membran sinovial, dan akhirnya
membentuk panus. Panus akan
menghancurkan tulang rawan dan
menimbulkan erosi tulang, akibatnya
menghilangkan permukaan sendi yang akan
mengalami perubahan generative dengan
menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan
kontraksi otot
INDIKASI PEMERIKSAAN
 Membantu diagnosis penyebab radang, nyeri, pembeng
kakan pada sendi.
 Analisis cairan sendi  sesuatu yang mencurigakan di
daerah persendian, berupa:
1. nyeri daerah persendian
2. eritema daerah persendian dan sekitarnya
3. inflamasi daerah persendian
4. akumulasi cairan sinovial
PENGAMBILAN SAMPEL CAIRAN SENDI

 Cairan sendi diambil


menggunakan jarum y
g ditusuk ke dalam cai
ran (area diantara
tulang pada sendi
tersebut). 
 Arthrocentesis
dilakukan 
dokter/paramedik
terlatih dengan
mengunakan alat yang
steril dan tepat.
PENGAMBILAN SAMPEL CAIRAN
SENDI
 tabung 1 (tabung heparin )
steril untuk pemeriksaan mikrobiologis (gram
dan biakan). 
 tabung II (tabung EDTA) = pemeriksaan
mikroskopis, kristal dan hitung jenis sel.
 tabung III (tanpa EDTA) = pemeriksaan kimia
atau imunologi dan makroskopis.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

 Mengetahui apa pasien punya ggn hemostasis


 Menyiapkan inform consent
 Melakukan dng tehnik benar dan steril.
 Sampel segera dibawa ke laboratoium.
 Pem glukosa  pasien puasa 6-8 jam.
 Antikoagulan digunakan heparin.
 Pem mikrobiologi wadah cairan sendi harus steril
 KOMPLIKASI
 infeksi
 perdarahan = Hemarthrosis
NILAI NORMAL CAIRAN SENDI
 Netrofil 7 % ( 0-25 %)
 Limfosit 24 % ( 0-75%)
 Monosit 48% ( 0- 75%)
 Makrofag 10 % ( 0 – 26%)
 Sinoviosit 4 % ( 0 – 25% )
 hyaluronat 3 mg/mL
 Volume < 4 mL
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS
A. Volume
 Pem = mengukur Σ cairan sendi dengan alat ukur tertentu.
 Normal : 3,5 - 4 cc ( 1-3,5 cc dianggap normal )
 Interprestasi Hasil : jumlah ↑  inflamasi.

B. Warna
 Amati cairan sendi di tabung dng latar belakang putih
 Normal : tak berwarna
 kuning jernih : penyakit sendi non inflamasi.
 Kuning keruh : inflamasi sendi.
 putih keruh : penyakit sendi akibat penumpukan kristal
 Merah coklat atau xanthochromic : adanya perdarahan.
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS
C. Kejernihan
 Pem = Lihat kejernihan cairan sendi ditabung
 Normal : jernih.
 Umumnya perubahan kejernihan  infiltrasi lekosit.

D. Viskositas
 Pem = metode stranding  Hisap cairan sendi dng spuit –
teteskan ke object glass - angkat cairan sendi ke atas dng
spatula - ukur berapa cm cairan sendi yg terangkat.
 Normal : sekitar 3-6 cm.
 Interprestasi Hasil = << N  proses inflamasi.
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS
E. Bekuan
 Cairan sendi N  tidak membeku (tidak
berisi fibrinogen). 
 Peradangan  ada bekuan  besar bekuan
(semakin > bekuan maka >> inflamasi)
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
1. Menghitung Σ sel ~ menghitung leukosit darah tepi.
Cairan pengencer turk ≠ dipakai (asam acetat
bekukan mucin dalam cairan sendi).
Pakai lar NaCl 0,85% .
 Normal = < 200 /uL . >> cairan sendi ( ≠ radang) 
2000 /ul, sedang radang  > 2000 /ul.
 Hasil hitung lekosit total pada sendi dapat bedakan
inflammatory arthritis, noninflammatory arthritis dan
infectious arthritis
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
2. Hitung jenis sel
 Cairan sendi diperiksa ~ cairan tubuh lain dng membuat
sediaan apus giemsa atau wright.
 Normal = leukosit segment < 25% dari semua jenis sel
yang ada dalam cairan sendi. Makin tinggi  akut.
 Hitung jenis lekosit pada sendi dapat bedakan
inflammatory arthritis, non inflammatory
arthritis dan infectious arthrtis

3.Kristal-kristal
PEMERIKSAAN KIMIAWI
1. Tes Bekuan  Mucin
 Uji kualitas mucin dalam cairan sendi. Mucin = komplek
yg tersusun dari asam hialuronat dan protein, membeku
oleh asam acetat.
 Mucin “baik” = terlihat 1 bekuan kenyal dlm cairan jernih.
 Mucin “sedang” = bekuan yg < kuat, ≠ mempunyai batas-
batas tegas dalam cairan jernih  misal RA
 Mucin “buruk” = proses radang / infeksi, bekuan
berkeping-keping dalam cairan keruh
 Prinsip tes = asam asetat dapat membekukan asam
hialuronat dan protein
 Nilai rujukan = terlihat 1 bekuan kenyal dlm cairan jernih
PERBEDAAN
RA OA GOUT
 
Wanita muda  Proses penuaan  Asam urat
 
Auto imun Sakit saat jalan Bengkak berat
 
Simetris  Sendi bunyi Tidak simetris
Sendi-sendi kecil  Viskositas  Sendi jempol

Kaku > 15 menit Cairan sendi <<

Sendi yang menyokong


BB
KESIMPULAN
Non Inflamasi Septik Hemoragik Kristal
Inflamasi Induced
Warna Kuning Jernih Kuning keruh / Kuning keruh / Merah/coklat/ Putih
abu-abu hijau/purulen xantochrom Keruh /milky
Kejernihan transparan Translusen/opa opaque opaque Keruh
que
Viskositas Tinggi  Bervariasi Rendah  Not aplicable Not aplicable
Mucin Clot Firm  Variasi  Friable  Not aplicable Poor
Jumlah <2000 2000-75.000 >100.000 Not aplicable 500-200.000
Lekosit
Diff Count PMN <25%  PMN >50% PMN >90% Not aplicable PMN <90%
lekosit
 culture Negatif Negatif  positif  Variasi Negatif 
Temuan - - - Ditemukan kristal
Lain eritosit

Anda mungkin juga menyukai