Anda di halaman 1dari 19

1. Anatomi dan fisiologi sendi lutut? Gambar!

Anatomi
Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang bisa dipadukan
dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot (Price and Lorraine,
2006). Ada 2 komponen biokimiawi dari sendi, yaitu sel tulang rawan (kondrosit) dan
matriks sel. Tulang rawan sendi hanya memilki satu sel spesialis yang berperan dalam
sintesis dan pemeliharaan matriks ekstraseluler yang dikenal sebagai kondrosit. Kondrosit ini
nantinya akan mengahsilkan matriks-matriks ekstraseluler. Matriks ekstraseluler ini berupa
kolagen dan proteoglikan. Kolagen terbanyak dlaam sendi adalah kolagen tipe II yang
berfungsi memberikan kekuatan pada sendi sedangkan proteoglikan berfungsi dalam
memberikan elastisitas dari sendi (Isbagyo, 2007). Secara umum, ada 3 tipe sendi, yaitu
sendi fibrosa, kartilaginosa, dan sinovial.
1. Sendi Fibrosa (Sinartrodial)
Sendi fibrosa merupakan sendi yang tidak dapat bergerak dimana tidak memiliki
lapisan tulang rawan, dan tulang yang satu dengan yang lanilla dihubungkan oleh
jaringan ikat fibrosa. Terdapat dua tipe sendi fibrosa, yaitu sutura dan sindesmosis
2. Sendi Kartilaginosa (Amfiarthrodial)
Sendi cartilaginosa merupakan sendi yang dapat sedikit bergerak. Ujung-ujung dari
sendi ini dibungkus oleh ligamen. Terdapat dua tipe sendi cartilaginosa, yaitu
sinkondrosis, merupakan sendi-sendi yang seluruh persendiannya diliputi oleh tulang
rawan hialin dan simfisis, merupakan sendi yang tulang-tulangnya memilki suatu
hubungan fibrocartlago antara tulang tipis dan rawan hialin yang menyelimuti
permukaan sendi.
3. Sendi Sinovial (Diartrodial)
Sendi sinovial hdala sendi-sendi tubuh yang dapat digerakkan. Sendi-sendi ini memiliki
rongga sendi dan permukaan sendi dilapisi rawan hialin. Kapsul sendi terdiri dari
selaput penutup fibrosa padat, statu lapisan dalam yang terbentuk dari jaringan ikat
dengan pembuluh darah yang banyak, dari sinovium, yang membentuk statu kantung
yang melapisi seluruh sendi dan membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi.

Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental membasahi permukaan sendi.
Cairan sinovial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atauberwarna
kekuningan. Jumlah pada tiap sendi normal relatif kecil (1-3 ml). Asam hialuronidase
adalah senyawa yang bertanggungjawab atas viskositas cairan sinovial.
Kartilago hialin menutupi bagian tulang yang menanggung beban tubuh pada
sendi sinovial. Rawan ini tersusun atas koalgen tipe II dan proteoglikan yang dihasilkan oleh
sel tulang rawan.
Kartilago sendi pada orang dewasa tidak mendapat aliran darah, limfe, atau
persarafan.

Price, Sylvia Anderson and Lorraine McCarty Wilson. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Volume 2 Edisi 6. Jakarta: EGC.















http://www.scribd.com/doc/147354167/Articulatio-genu-doc

Sendi dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:
(1) sendi fibrosa dimana tidak terdapat lapisan kartilago, antara tulang dihubungkan dengan
jaringan ikat fibrosa, dan dibagi menjadi dua subtipe yaitu sutura dan sindemosis;
(2) sendi kartilaginosa dimana ujungnya dibungkus oleh kartilago hialin, disokong oleh
ligament, sedikit pergerakan, dan dibagi menjadi subtipe yaitu sinkondrosis dan simpisis;
dan
(3) sendi sinovial. Sendi sinovial merupakan sendi yang dapat mengalami pergerakkan,
memiliki rongga sendi dan permukaan sendinya dilapisi oleh kartilago hialin.
Cairan sinovial mempunyai fungsi sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi.
Jenis sendi sinovial :
(1) Ginglimus : fleksi dan ekstensi, monoaxis ;
(2) Selaris : fleksi dan ekstensi, abd & add, biaxila ;
(3) Globoid : fleksi dan ekstensi, abd & add; rotasi sinkond multi axial ;
(4) Trochoid : rotasi, mono aksis ;
(5) Elipsoid : fleksi, ekstensi, lateral fleksi, sirkumfleksi, multi axis.

Isi cairan sinovial?


Buku Ajar Histologi

- Fisiologis :
Lutut menopang siapa? Gerakan yg ditimbulkan oleh sendi lutut? Video!
Otot menggerakkan tulang saat flexi cairan sinovial bergerak ke atas, cairan bergerak
ke tekanan yang lebih tinggi, cairan sinovial berjalan terlebih dahulu sebelum tulang
bergesekan saat ekstensi kebalikannya
2. Jelaskan secara lengkap membran sinovial! Gambar!
Melapisi tulang kartilago

3. Apa pengaruh usia dan jenis kelamin?
a. Usia
Proses penuaan dianggap sebagai penyebab peningkatan kelemahan di sekitar
sendi, penurunan kelenturan sendi, kalsifikasi tulang rawan dan menurunkan
fungsi kondrosit, yang semuanya mendukung terjadinya OA. Studi Framingham
menunjukkan bahwa 27% orang berusia 63 70 tahun memiliki bukti radiografik
menderita OA lutut, yang meningkat mencapai 40% pada usia 80 tahun atau
lebih.10 Studi lain membuktikan bahwa risiko seseorang mengalami gejala
timbulnya OA lutut adalah mulai usia 50 tahun.14 Studi mengenai kelenturan
pada OA telah menemukan bahwa terjadi penurunan kelenturan pada pasien
usia tua dengan OA lutut.37
b. Jenis kelamin
Prevalensi OA pada laki-laki sebelum usia 50 tahun lebih tinggi dibandingkan
perempuan, tetapi setelah usia lebih dari 50 tahun prevalensi perempuan lebih
tinggi menderita OA dibandingkan laki-laki. Perbedaan tersebut menjadi
semakin berkurang setelah menginjak usia 80 tahun. Hal tersebut diperkirakan
karena pada masa usia 50 80 tahun wanita mengalami pengurangan hormon
estrogen yang signifikan.
http://eprints.undip.ac.id/17308/1/Eka_Pratiwi_Maharani.pdf

4. Mengapa nyeri bertambah hebat saat digunakan berjalan dan berkurang bila digunakan
untuk duduk dan beristirahat?
Ada gerakan di sendi lutut ada gesekan cairan sinovial berkurang bergesekan terus
menerus terkikis menimbulkan peradangan
Baca tentang pertumbuhan tulang! Apa yg terjadi jika terjadi trauma?
Tulang rawan berfungsi melapisi ujung tulang pembentuk sendi, sehingga sendi dapat
bergerak bebas tanpa rasa nyeri.
Fungsi tulang rawan sendi dapat diibaratkan seperti fungsi ban yang melapisi velg
kendaraan sehingga mobil dapat bergerak bebas tanpa hambatan. Sama seperti ban mobil
yang akan menipis karena aus akibat bergesekan dengan jalan, demikian juga tulang rawan
sendi akan aus dan menipis karena saling bergesekan setiap kali sendi bergerak.
Jika tulang rawan sendi rusak dan menipis, ujung tulang pembentuk sendi akan saling
bertemu dan bergesekan langsung tanpa pelapis tulang rawan, sehingga menimbulkan
nyeri sendi.

http://www.pantirapih.or.id/index.php/artikel/bedah/197-pengapuran-sendi

Tulang mengalami pertumbuhan berlebihan di pinggiran sendi dan menyebabkan benjolan
(osteofit), yang bisa dilihat dan bisa dirasakan. Benjolan ini mempengaruhi fungsi sendi yang
normal dan menyebabkan nyeri. Pada akhirnya, permukaan tulang rawan yang halus dan
licin berubah menjadi kasar dan berlubang-lubang, sehingga sendi tidak lagi dapat bergerak
secara halus. Semua komponen sendi (tulang, kapsul sendi, jaringan sinovial,tendon dan
tulang rawan) mengalami kegagalan dan terjadi kelainan sendi.
Keluhan inimerupakan keluhan utama yang seringkali membawa pasien ke dokter, nyeri
biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa
gerakan-gerakan tertentu kadang-kadang member rasa nyeri disbanding dengan gerakan
lain.
Nyeri karena saat bergerak, tulang-tulang yang saling bersentuhan tidak ada bantalannya,
dan menimbulkan nyeri .

IPD jilid II

5. Mengapa nyeri dirasakan pada pagi hari?


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34989/4/Chapter%20II.pdf

Kekakuan sendi (stiffness), sering timbul pagi hari, dan keluhan dapat hilang dalam 15
menit. Kekakuan dapat berubah permanen, yang diduga disebabkan oleh karena terjadinya
kerusakan permukaan sendi dan fibrosis kapsul.
Reni H. Masduchi. Rehabilitasi Nyeri pada Sendi Degeneratif. SMF/Bagian Ilmu Kedokteran
Fisik dan Rehabilitasi RSU dr.Soetomo/FK UNAIR. PKB Rehabilitasi Medik, Surabaya, 2005.

6. Mengapa lutut kiri tidak dapat ditekuk?
Cairan sinovialnya habis tergesek2 mikrotrauma membrannya tidak halus timbul
laserassi respon thd tubuh nyeri mekanisme inflamasi pembuluh darah vasodilatasi,
permeabilitas plasma keluar ke ekstravaskuler dan jar intersisih akibatnya bengkak tdk
bisa digerakkan. mediator inflamasi (prostaglandin)
Proses Trauma? pada ligamentum kaya pembuluh darah. Ligamentum
Ligamentum menipis
Apa yang terjadi pada ligamentum?
Mekanisme edema?

7. Mengapa pasien merasakan gemeretak bila lututnya digerakkan?
Usia tua degeneratif penyempitan celah sinovial tulang saling bergesekan
gemeretak
Yang bergesek masih ada tulang rawannya atau tidak?


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34989/4/Chapter%20II.pdf
8. Apa yang menyebabkan kaku sendi?
Sendi bergerak karena ligamentum ligamenum mengeras
9. Apa saja faktor resiko dari skenario?
Umur
Jenis kelamin
Obesitas Lutut lebih berat menopang tubuh
TB
Cuaca?
Aktivitas semakin banyak aktivitas semakin beresiko
Gaya hidup?


10. Apa kaitannya TB, BB pasien dengan keluhan?

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/5FKS1KEDOKTERAN/0810211008/BAB%20II.pdf

obesitas
Obesitas merupakan faktor risiko terkuat yang dapat dimodifikasi. Selama berjalan, setengah
berat badan bertumpu pada sendi lutut. Peningkatan berat badan akan melipatgandakan
beban sendi lutut saat berjalan. Studi di Chingford menunjukkan bahwa untuk setiap
peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebesar 2 unit (kira-kira 5 kg berat badan), rasio
odds untuk menderita OA lutut secara radiografik meningkat sebesar 1,36 poin.20 Penelitian
tersebut menyimpulkan bahwa semakin berat tubuh akan meningkatkan risiko menderita
OA lutut. Kehilangan 5 kg berat badan akan mengurangi risiko OA lutut secara simtomatik
pada wanita sebesar 50%. Demikian juga peningkatan risiko mengalami OA lutut yang
progresif tampak pada orang-orang yang kelebihan berat badan dengan penyakit pada
bagian tubuh tertentu.
http://eprints.undip.ac.id/17308/1/Eka_Pratiwi_Maharani.pdf

11. Mengapa terjadi nyeri tekan (+) pada arah jarum jam 9?
12. Apa diagnosis banding dari skenario?
Perbedaan
Osteoartritis Artritis Rheumatoid
Patogenesis
OA yang dikenal
sebagai penyakit sendi
degeneratif mempunyai
kelainan primer
pada rawan sendi (cartilage

proses
degeneratif pada awalnya
menyebabkan perubahan
biokimia-
wi pada rawan sendi yang
akhirnya menyebabkan
integritas
rawan sendi terganggu,
sehingga akan terjadi
penipisan rawan
sendi sampai akhirnya rawan
sendi habis

RA mempunyai
kelainan primer pada sinovia.
Yaitu infla-masi
sinovia (sinovitis), berhubungan dengan
sistem imun.

Gambaran
Klinis
biASanya pada usia sekitar 50
tahun
sedangkan
Deformitas pada OA lebih
lambat. Pada OA dapat
ditemukan pemben-
tukan osteofit pada medial
sendi DIP yang disebut nodus
Heber-
den dan pada sendi PIP
disebut nodus Bouchard, dan
kadang-
kadang membenkan
gambaran deformitas snake-
like.
Pada usia 30-50 tahun


Deformitas sendi pada RA lebih cepat
terjadi,
Beberapa deformitas khas untuk RA,
misalnya pada jari tangan
didapatkan swan-neck-finger, jari
boutonniere dan deviasi ke arah ulnar
(ulnar deviation) dan atrofi
otot interossei.
(Pada falang distal timbul
nodus heberden. Pada
interfalang proximal timbul
nodus bouchard)
Manifestasi
ekstra
aurikuler
Pada OA
tidak pernah ditemukan
adanya manifestasi
ekstraantikuler
Manifestasi
esktraantikuler pada RA tersebut antara
lain nodul reumatoid di
kulit (nodus subkutan), nodul di jantung
dan paru, vaskulitis,
episkienitis, miositis, limfadenopati,
sindrom Felty dan sindrom
Sjogren

Lab
OA umumnya gambaran
laboratoniknya dalam batas
normal.
Laju endap darah tidak
pennah eningkat, cairan
sendinya
menunjukkan gambaran yang
normal.


RA menupakan penyakit inflamasi
sistemik, sehingga di-
dapatkan peninggian LED, anemia ringan.
Fakton reumatoid
positif dan cairan sendi menunjukkan
gambaran inflamasi
Radiologi
Penubahan radiologik pada
OA lebih menunjukkan
adanya
perubahan degenenatif yang
meliputi pembentukan
osteofit pada
tepi sendi, sklerosis tulang
subkondral, pembentukan
kista dan
penyempitan celah sendi.
Pada stadium awal masih
normal
Pada RA stadium awal ditemukan
adanya pembengkakan
jaringan lunak dan osteoporosis
subkondnal (juxta-artikuler).
Pada stadium lebih lanjut ditemukan
gambaran permukaan sendi
yang tidak nata akibat enosi sendi,
penyempitan celah sendi,
subluksasi dan akhirnya ankilosis sendi


Keluhan
penderita
Pada OA nyeri biasanya
dangkal (dull-pain), penderita
mengeluh linu dan pegal;
sedangkan


Pada OA nyeri paling berat
pada malam hari, pada pagi
pada RA nyeri terasa lebih
tajam dan berat (sharp-pain).Penderita
RA biasanya lebih cepat
pergi ke dokter karena nyerinya yang
lebih hebat,

Pada RA nyeri paling dirasakan pada pagi
hari disertai kaku
hari
masih nyeri tetapi lebih ringan
dan membaik pada siang hari.
, sedangkan
Kaki sendi pada OA
berlangsung ringan dan
singkat, umumnya kurang dari
30 menit.


Bengkak sendi pada OA
terjadi bila ada inflamasi
(akibat pelepasan serpihan
rawan sendi
ke rongga sendi) atau akibat
efusi sendi.


sendi, membaik pada siang hari dan
sedikit lebih berat pada
malam hari.
Kaku sendi, kaku pagi hari
(morning stiffness) pada RA terasa lebih
berat dan umumnya
berlangsung dalam waktu yang lama
(lebih dari 1 jam)

pada RA biasanya lebih menonjol akibat
pembengkakan jaringan
lunak (soft tissue swelling) dan sinovitis

Keluhan sistemik seperti demam, malas,
kelelahan, kele-
mahan otot dan penurunan berat badan
hanya dijumpai pada
penderita RA


Artritisreumatoid Osteoartritis
Usia Muda 40 tahun / >
Klinik

Predileksi Sendi tangan pergelangan Penyangga lutut
Onset Simetris Asimetris
Kakusendi 1 jam / > < 30 menit
Deformitas Swan neck / Boutonniere Herberden / Bouchard
Laboratorik Led Normal

CRP pos Negatif

RF pos / neg Negative
Radiologik Erosi / destruksi Osteofit
Densitastl Osteoporosis focal Sklerosis
13. apa obat reumatik? Isi dan cara kerjanya?





http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/123613-S09102fk-Penambahan%20bahan-Literatur.pdf

Anda mungkin juga menyukai