Anda di halaman 1dari 5

ANATOMI FISIOLOGI SENDI

Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat bergerak
dengan baik, juga merupakan suatu penghubung antara ruas tulang yang satu
dengan ruas tulang lainnya, sehingga kedua tulang tersebut dapat digerakkan
sesuai dengan jenis persendian yang di perantarainya.

Sendi merupakan tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Sendi dapat
dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:

1. sendi fibrosa dimana tidak terdapat lapisan kartilago, antara tulang dihubungkan
dengan jaringan ikat fibrosa, dan dibagi menjadi dua subtipe yaitu sutura dan
sindemosis;
2. sendi kartilaginosa dimana ujungnya dibungkus oleh kartilago hialin, disokong
oleh ligament, sedikit pergerakan, dan dibagi menjadi subtipe yaitu sinkondrosis
dansimpisis
3. sendi sinovial. Sendi sinovial merupakan sendi yang dapat mengalami
pergerakkan, memiliki rongga sendi dan permukaan sendinya dilapisi oleh
kartilago hialin. Kapsul sendi membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi,
tidak meluas tetapi terlipat sehingga dapat bergerak penuh. Sinovium
menghasilkan cairan sinovial yang berwarna kekuningan, bening, tidak membeku,
dan mengandung lekosit. Asam hialuronidase bertanggung jawab atas viskositas
cairan sinovial dan disintesis oleh pembungkus sinovial. Cairan sinovial
mempunyai fungsi sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi. Jenis sendi sinovial :
(1) Ginglimus : fleksi dan ekstensi, monoaxis ;
(2) Selaris : fleksi dan ekstensi, abd & add, biaxila ;
(3) Globoid : fleksi dan ekstensi, abd & add; rotasi sinkond multi axial ;
(4) Trochoid : rotasi, mono aksis ;
(5) Elipsoid : fleksi, ekstensi, lateral fleksi, sirkumfleksi, multi axis. Secara
fisiologis sendi yang dilumasi cairan sinovial pada saat bergerak terjadi tekanan
yang mengakibatkan cairan bergeser ke tekanan yang lebih kecil. Sejalan dengan
gerakan ke depan, cairan bergeser mendahului beban ketika tekanan berkurang
cairan kembali ke belakang. (Price, 2005; Azizi, 2004).
Tulang rawan merupakan jaringan pengikat padat khusus yang terdiri atas sel
kondrosit, dan matriks. Matrriks tulang rawan terdiri atas sabut-sabut protein yang
terbenam di dalam bahan dasar amorf.Berdasarkan atas komposisi matriksnya
ada 3 macam tulang rawan, yaitu:
(1) tulang rawan hialin, yang terdapat terutama pada dinding saluran pernafasan
dan ujung-ujung persendian;
(2) tulang rawan elastis misalnya pada epiglotis, aurikulam dan tuba auditiva; dan
(3)tulang rawan fibrosa yang terdapat pada anulus fibrosus, diskus
intervertebralis, simfisis pubis dan insersio tendo-tulang. Kartilago hialin menutupi
bagian tulang yang menanggung beban pada sendi sinovial. Rawan sendi
tersusun oleh kolagen tipe II dan proteoglikan yang sangat hidrofilik sehingga
memungkinkan rawan tersebut mampu menahan kerusakan sewaktu sendi
menerima beban yang kuat. Perubahan susunan kolagen dan pembentukan
proteoglikan dapat terjadi setelah cedera atau penambahan usia (Wilson, 2005;
Laboratorium histologi FK UNS, 2009)
Anatomi Fisiologi Sendi
Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang yang
bersendi diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin. Keseluruhan daerah
sendi dikelilingi sejenis kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang disebut
kapsul. Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang menghasilkan cairan sinovial
untuk “meminyaki” sendi. Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligamen berserat yang
melekat pada tulang, menahannya kuat-kuat di tempatnya dan membatasi
gerakan yang dapat dilakukan.
Rawan sendi yang melapisi ujung-ujung tulang mempunyai mempunyai fungsi
ganda yaitu untuk melindungi ujung tulang agar tidak aus dan memungkinkan
pergerakan sendi menjadi mulus/licin, serta sebagai penahan beban dan peredam
benturan. Agar rawan berfungsi baik, maka diperlukan matriks rawan yang baik
pula.
OSTEOARTHRITIS (OA)
 Definisi : Osteoartritis / penyakit sendi degeneratif merupakan suatu
penyakit yang mengakibatkan kerusakan tulang rawan sendi, yang
berkembangnya secara lambat.
 Penyebabnya : tidak diketahui.
 Lokasi sendi yang terkena : sendi tangan / kaki, sendi-sendi besar yang
menanggung beban/berat badan tubuh kita (sendi tulang belakang, sendi
lutut, sendi panggul).
 Faktor resiko Osteoarhtritis :
o faktor usia ( sering pada usia diatas 60 tahun )
o jenis kelamin ( frekuensi OA lebih banyak pada wanita diatas usia
50 tahun)
o genetik (keturunan)
o kegemukan
o cedera sendi ( akibat pekerjaan & olahraga )

RHEUMATOID ARTHRITIS (RA)


 Definisi : suatu penyakit autoimun dimana persendian secara simetris
mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan
seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi. Biasanya
muncul pada usia antara 25-50 tahun,tapi bisa juga diluar usia itu
o Penyebabnya : belum dapat diketahui secara pasti
o Gejala yang ditimbulkan :
o kaku pada persendian ↦ sekitarnya pada pagi hari yang
berlangsung lebih dari 1 jam
o pembengkakan pada sendi ( minimal 3 sendi secara bersamaan )
misalnya : pada sendi jari-jari tangan / kaki, sendi pergelangan
tangan / kaki, sendi siku, sendi pinggul, atau sendi lutut
o peradangan tersebut bisa terjadi pada kedua belah sisi, dapat
disertai timbulnya nodul / benjolan dibawah kulit
o selain itu bisa timbul perubahan bentuk sendi (deformitas) akibat
kerusakan rawan sendi & erosi tulang disekitar sendi
o pada RA juga bisa disertai dengan demam, lemah, dan nafsu makan
berkurang
 Pada pemeriksaan laboratorium : Faktor Reumatoid serum menunjukkan
adanya titer abnormal.
 Radiologis : pada sinar-X tangan / pergelangan tangan menunjukkan
adanya erosi/dekalsifikasi tulang pada sendi & sekitarnya.
reaksi peradangan

nyeri kurang informasi tentang proses penyakit deformitas sendi

defesiensi pengetahuan infiltrasi os subcondria

hambatan nutrisi pd

kartilago artikularis

kerusakan kartilago & tulang kartilago nekrosis

tendon dan ligamen melemah erosi kartilago

adesi pd permukaan sendi

ankelosis fibrosa, ankilosis tulang

hilangnya kehilanan otot mudah luksasi & subluksasi

resiko cedera kekuan sendi

kerusakan mobilitas fisik terbatasnyagerakan sendi

defisit perawatan diri

Anda mungkin juga menyukai