DEMAM BERDARAH
DI RUANG DAHLIA RS. WALUYOJATI KRAKSAAN
OLEH:
MIRZAHAN T A, S.Kep.
Latar Belakang : Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2016 telah menelan 1.013
korban jiwa dari total penderita sebanyak 121.423 orang (CFR: 0,83).
Jumlah ini meningkat dibandingkan periode tahun 2017 yaitu 953
orang meninggal dari 117.830 kasus (CFR: 0,81). Jawa Timur (15.362
kasus 147 meninggal) (Depkes Ri, 2017).
Topik : Demam Berdarah Dengue
Hari / Tanggal : 29 November 2018
Waktu : 30 Menit
Tempat : Ruang tunggu pasien dahlia 1
Sasaran : Keluarga pasien Dahlia 1 RS Waluyo Jati Kraksaan
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Media / Alat : Leaflet dan Power point
Tujuan
a. Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit tentang Demam
Berdarah Dengue diharapkan keluarga pasien mengetahui tentang
Demam Berdarah Dengue dan cara pencegahannya.
b. Tujuan Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga pasien dapat :
1. Menjelaskan pengertian DBD
2. Menjelaskan penyebab DBD
3. Menjelaskan tanda dan gejala DBD
4. Menjelaskan perawatan dan pengobatan DBD
5. Menjelaskan pencegahan DBD
c. Materi
Materi penyuluhan yang akan diberikan meliputi :
1. Pengertian demam bedarah.
2. Penyebab demam bedarah.
3. Ciri nyamuk Aedes Aegypty
4. Cara penularan demam berdarah.
5. Gejala-gejala demam berdarah.
6. Pertolongan pertama pada penderita demam berdarah.
7. Cara pencegahan demam berdarah.
d. Evaluasi
Bentuk : Essay
Cara : Lisan
: Pemateri
: Moderator
: Peserta
penyuluhan
:
fasilitator
: layar LCD
Pelaksanaan :
Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Penyuluhan
1 Penyuluhan 3 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
Penyuluhan
4. Membuat kontrak waktu
Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) 80 % keluarga klien mengikuti penyuluhan.
2) Kegiatan berlangsung sesuai waktu yang ditentukan.
3) Penyuluh dapat menyediakan media atau alat – alat sesuai yang diperlukan.
b. Evaluasi Proses
1) 80 % keluarga klien yang mengikuti penyuluhan dapat berperan serta secara aktif
dalam penyuluhan.
2) Selama kegiatan berlangsung keluarga klien tidak meninggalkan tempat.
3) Selama kegiatan berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan yang telah
ditetapkan.
c. Evaluasi Hasil
Keluarga klien diharapkan dapat mengetahui dan menjelaskan kembali pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, perawatan dan pengobatan dan pencegahan dari Demam
Berdarah Dengue.
LAMPIRAN EVALUASI
A. Aspek Kognitif
Berupa pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Apa pengertian DHF?
2. Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya demam berdarah?
3. Bagaimana cara penularan demam berdarah?
4. Sebutkan gejala-gejala demam berdarah?
5. Bagaimana cara pertolongan pertama pada penderita demam berdarah?
6. Apa saja cara pencegahan demam berdarah?
B. Aspek Afektif
Berupa pertanyaan sebagai berikut:
1. Jadi, dari penjelasan tentang DHF bagaimana kesimpulan Anda?
2. Apa yang akan anda lakukan setelah mengetahui tentang penyakit DHF?
C. Aspek Psikomotorik
Berupa lembar observasi sebagai berikut:
No. Keterangan Ya Tidak
1. Menguras penampungan air.
2. Menutup penampungan air.
3. Mengubur barang bekas.
4. Menaburkan bubuk abate.
5. Membersihkan selokan.
6. Memakai obat anti nyamuk.
7. Tidur mamakai kelambu.
MATERI
A. Pengertian
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang dapat menyerang pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan
sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama.
B. Penyebab
Nyamuk Aedes Aegypti (betina) biasanya menggigit pada siang hari. Hidupnya di air
yang jernih, bersih dan tergenang di tempat-tempat gelap oleh semak-semak.
3. Cepat bawa ke dokter, puskesmas atau langsung ke rumah sakit apabila penderita
tampak gelisah, lemah, kaki dan tangan dingin, bibir pucat dan denyut nadi lemah, dan
tampak bintik-bintik merah pada kulit yang akan terlihat semakin jelas bila
diregangkan.
Di Rumah Sakit :
1. Penderita harus tirah baring atau istirahat total ditempat tidur.
2. Penderita di observasi ketat selama 24 jam.
3. Penderita diberi diit makanan lunak.
4. Penderita di beri infus sesuai dengan kondisinya.
5. Penderita harus banyak minum (2 – 2,5 liter / jam). Pemberian cairan merupakan hal
yang paling penting bagi penderita demam berdarah.
6. Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan trombosit.
7. Transfusi darah bila jumlah trombosit kurang dan disertai perdarahan.
8. Pemberian terapi obat.
G. Cara Pencegahan
1. Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari.
2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan cara :
a. Menutup dan menguras tempat penampungan air setiap minggu agar bebas dari
jentik nyamuk.
b. Mengubur, membakar dan membuang kaleng, botol bekas dan sampah lainnya
sehingga tidak menjadi tempat perindukan nyamuk aedes aegypti.
c. Rapikan halaman dan jangan biarkan semak – semak dihalaman tidak terurus.
d. Bersihkan selokan agar air dapat mengalir dengan lancar.
e. Tidak membiarkan kain / baju bergantungan.
f. Taburkan bubuk abate pada penampungan air setiap 3 bulan sekali.
o Satu gram bubuk Abate cukup untuk 10 liter air atau 10 gram untuk 100 liter
dan seterusnya. Bila tidak ada alat untuk mengukur, gunakan sendok makan.
Satu sendok makan peres (diratkan diatasnya) berisi 10 gram Abate. Anda
tinggal membaginya atau menambahnya sesuai banyaknya air yang akan
diabatisasi. Takaran tidak perlu tepat betul. Abatisasi diulang setiap 3 bulan.
Referensi / Kepustakaan :
Mubarak & Chayatin, (2008), Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi, Salemba
Medika, Jakarta
Notoatmodjo, (1996), Ilmu Kesehatan Masyrakat, Rineka Cipta, Jakarta
Notoatmodjo, (2005), Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Rineka Cipta, Jakarta
Suliha Uha, (2002), Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan, EGC, Jakarta
Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1. Jakarta: Media
Aesculapius.
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC