APENDIK AKUT
DI SUSUN OLEH :
HERU EKARIYANTO
MIRZAHAN
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
2.1. Definisi
2.3. Etiologi
2.4. Patofisiologi
2.7. pencegahan
3.1. Pengkajian
3.2. Diagnosa
3.3. Intervensi
BAB 4 PENUTUP
4.1 Saran
4.2 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
(FKUA ; 1989 )
yang bernilai gizi tinggi kalori dan tinggi protein guna mempercepat
appendiktomy.
appendiktomy.
e. Mampu mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan pada klien
post appendiktomy.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
2.2. Patofisiologi
akut.
meradang atau perforasi akan timbul suatu masa lokal, keadaan ini
omentum masih pendek dan tipis, apendiks yang relatif lebih panjang
, dinding apendiks yang lebih tipis dan daya tahan tubuh yang masih
kurang, demikian juga pada orang tua karena telah ada gangguan
2.3.1. Individu dalam hal ini terjadi gangguan dari berbagai pola fungsi
d. Pola Eliminasi
penurunan fungsi.
2.5.1 Pengkajian
a. Pengumpulan data
1. Anamnesa
a. Identitas
bagaimana genogramnya .
penyembuhan luka.
3. Pola aktifitas
masalah.
selama sakit.
2.5.2 Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Fisik
2. Integumen
warna pucat.
5. Abdomen
kekakuan.
b. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium.
eritrosit .
2. Pemeriksaan Radiologi.
c. Analisa data.
d. Diagnosa Keperawatan.
2.5.3 Perencanaan
pembedahan.
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Rencana Tindakan :
luka operasi.
Tujuan :
Kriteria hasil :
Tidak ada tanda tanda infeksi (rubor, dolor ) luka bersih dan
kering.
Rencana tindakan :
Rasional :
luka operasi.
secepatnya mengatasi .
Tujuan :
Kriteria hasil :
sekamarnya.
Rencana Tindakan :
a. Jelaskan keadaan proses penyebab dan
penyakitnya
(Penyembuhan penyakit).
Rasional :
2.5.4 Pelaksanaan
2.5.5 Evaluasi
Puruhito Dr, Soetanto Wibowo Dr, Soetomo Basuki Dr, Pedoman Tehnik
Operasi OPTEK UNAIR Press; 1993.