Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PRAKTIKUM KLINIK II STASE BEDAH

CEMPAKA BARAT, RSUD BUDHI ASIH

Rupture Meniscus dan Asuhan Keperawatannya

Oleh: Dinda Asmara (1506732173)

Muhammad Ade Putra (1506737893)

A. Definisi

Robekan meniscus (tulang rawan semilunar) adalah suatu robekan yang


tidak disertai hemartrosis, tetapi cairan yang terjadi adalah reaksi terhadap trauma
atau inflamasi (Rasjad, 2012).

B. Etiologi

Meniscus sering terjadi dan sebagian besar dikarenakan olah raga seperti
sepakbola/ futsal, tenis, badminton dan bola basket. Hal ini terjadi ketika cedera
saat lutut terpuntir (twisted knee) mendadak dan satu atau kedua meniscus
terperangkap diantara tulang femur dan tulang tibia.

Meniscus ini pun dapat robek ketika bagian dalam ligament dan sekitar lutut
terobek. Pada usia lanjut meniscus dapat kehilangan konsistensi elastisitas dan
kelunakannya. Dengan kelemahan struktur ini maka meniscus akan lebih mudah
terobek.

C. Manifestasi klinis

- Nyeri lutut

- Pembengkakan pada lutut

- Tenderness ketika menekan meniskus

- Timbul bunyi pada lutut “klik”

- Keterbatasan gerak pada sendi lutut


D. Patofisiologi

Meniskus mengalami shock absorbers atau menahan goncangan dan


tekanan yang terletak diantara Os. Tibia dan Os. Femur. Hal ini dapat meningkatkan
konsentrasu cartilage dan struktur sendi lainnya. Akibatnya, sendi lutut
dibengkokan dan lutun memutar sehingga terjadi traumatic injury.

E. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan fisik: Palpasi dan mengalami nyeri tekan pada daerah robekan
meniskus medial atau lateral.
2. Pemeriksaan untuk menentukan robekan meniscus:

- Tes Mc Murray

(+) bila nyeri pada meniscus medialis dan bunyi “kIik”. Menentukan adanya
robekan meniskus medialis yaitu tanduk posterior atau bucket heandle.

- Tes Grinding menurut Apley

(+) : bila ada nyeri dan bunyi “kIik”.


- Tes Steinman

Untuk membedakan apakah robekan pada meniskus atau pada


ligamen krusiatum. (+) bila ada nyeri tekan yang berpindah letak saat posisi
lutut (ROM) berubah.

F. Pemeriksaan Penunjang
1. X-rays dan MRIs
2. Artrografi
3. Artroskopi

G. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Tanggal : 22 Oktober 2018

Pukul : 17.00 WIB

a. Identitas
Nama : Ny. E

Usia : 26 th

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Karyawan Industri

Alamat :
Tanggal masuk : 22 Oktober 2018

Kamar : Cempaka Barat, 703

No.Reg :
Diagnosa Medis : Ruptur Meniscus Medial dan Lateral

b. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Klien mengeluhkan nyeri di lutut kiri ketika digunakan untuk berjalan atau
beraktivitas.
Keluhan tambahan
Klien mengeluhkan nyeri juga mulai dirasakan di lutut kanan yang hilang
timbul.
Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan nyeri sudah dirasakan dari SMA namun masih tidak
terlalu mengganggu sehingga klien mengabaikan nyeri. Saat mulai bekerja
klien mengatakan nyeri sangat sering muncul dan mengganggu aktiviatas
terutama bagi pekerjaan klien. Klien mengatakan sudah melakukan
pemeriksaan dan pernah melakukan pengobatan fisioterapis namun tidak ada
perubahan.
Riwayat penyakit dahulu :
Klien mengatakan belum pernah mengalami penyakit yang sama dan
serius sebelumnya sehingga harus dirawat di RS.
Riwayat penyakit keluarga :
Klien mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit
yang sama seperti yang dialami sekarang dan keluarga juga tidak memiliki
ri wayat penyakit keturunan.
c. Pola Kesehatan Fungsional
Pemeliharaan kesehatan:
Klien mengatakan tidak ada upaya khusus untuk menjaga kesehatannya.
Jika Ny. E atau keluarga ada yang sakit, biasanya diobati dengan obat yang
ada di warung terlebih dahulu dan apabila tidak sembuh baru diperiksakan ke
Puskesmas atau RS.
Nutrisi metabolik:
 Makan dan minum:
- Sebelum masuk RS: makan 3 kali sehari, menu: nasi, sayur/lalap, sambal,
dan tempe/tahu/daging ayam.
- Sebelum masuk RS: minum air putih sebanyak 6-8 gelas/hari.
 Tidak ada pantangan makanan dan minuman.
Eliminasi:
 BAB
- Sebelum masuk RS: 2-3 kali/hari.
 BAK
- Sebelum masuk RS: 4-6 kali/hari.
Aktivitas
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan / minum *

Toileting *

Berpakaian *

Mobilitas di tempat tidur *

Berpindah *

Berjalan *

0 : mandiri, 1 : dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu


orang lain dan alat, 4 : tergantung total

Pola Persepsi Kognitif


Ny. E masih bisa mendengar dan melihat dengan jelas, meraba dan
merasakan rangsang nyeri, serta dapat mengingat memori jangka panjang
dan pendek dengan jelas.
Pola Istirahat (Tidur):
- Sebelum masuk RS: 7 – 8 jam/hari.
Konsep Diri:
Ny. E masih mengenali identitas dirinya dan berharap agar bisa cepat
sembuh dan pulang lagi ke rumah.
Pola Peran dan Hubungan
Klien berperan sebagai anak. Klien sudah bekerja merantau di Bandung
sebagai karyawan pada bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Selama
dirawat di rumah sakit, ibu mendampinginya. Klien mengatakan bahwa
sakitnya tidak terlalu berpengaruh dalam keluarga. Selama ini, hubungan
klien dengan anggota keluarga yang lain baik.
Pola reproduksi dan seksual
Ny. E belum menikah dan belum punya anak.
Pola pertahanan diri/koping:
Ny. E biasanya segera menyelesaikan masalah yang ada dan menghadapinya
dengan tabah dan sabar.
Keyakinan dan Nilai:
Ny. E beragama Islam, dan menganggap penyakitnya sebagai ujian. Klien
selalu berdoa supaya cepat sembuh.
2. Analisis Data
NO TANGGAL DATA PROBLEM ETIOLOGI

1 22 Oktober DS: Klien mengatakan Gangguan mobilitas Kerusakan


2018 bahwa kaki kiri nyeri fisik neuromuskul
jika digunakan untuk oskeletal
berjalan dan
beraktivitas

Klien mengatakan jika


nyeri timbul, klien
hanya bias duduk dan
beristirahat

DO:
- Menggunakan alat
bantu jalan
- MRI: Ruptur
Menicus.

2 22 Oktober DS: Klien mengatakan Nyeri Adanya


2018 nyeri (senut-senut) trauma dan
yang hilang timbul peradangan
pada kaki kiri saat
berjalan dan
beristirahat.
DO:
- Lokasi nyeri: lutut
kiri dan kanan
- Skala nyeri 3
- TD : 120/70
mmHg.
- N: 80 x/menit
- RR : 18 x/menit
- Suhu: 36,9oC.

3. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskuloskeletal.
b. Nyeri b.d

4. Nursing Care Plan


TGL/JAM No. TUJUAN (NOC) INTERVENSI
DP
22 1 Setelah dilakukan asuhan NIC:
Oktober keperawatan selama 2 x 24
1. Exercise promotion:
2018 jam, klien menunjukkan:
yakinkan klien dalam
a. Tingkat mobilitas: melakukan aktivitas,
- Pergerakan sendi kaki mendorong klien untuk
kanan dan pergelangan meminta jika
kaki kiri kaki kanan dan membutuhkan latihan,
pergelangan kaki kiri (5) bantu identifikasi program
- Pergerakan otot kaki latihan yang sesuai.
kanan kaki kanan (5) 2. Perawatan bedrest:
Keterangan: - Pertahankan tempat
tidur bersih dan
1= Tergantung
nyaman.
2= Membutuhkan bantuan alat - Ubah posisi klien
dan orang untuk mencegah

3= Membutuhkan batuan dekubitus

orang - Berikan fasilitas pada


klien untuk aktivitas
4 = Mandiri dengan bantuan
sesuai kesukaan klien
alat
di tempat tidur
5 = Mandiri total (membaca, dll)
3. Positioning: mengubah
tempat klien atau tubuh
b. Posisi tubuh:
klien
- Berganti posisi dari
4. Fall precaution: tindakan
berbaring ke duduk (5).
mencegah resiko injuri
Keterangan:
atau terjatuh
1= Tergantung 5. Terapi latihan:
ambulasi/ROM:
2= Membutuhkan bantuan alat
- Kaji kemampuan
dan orang
fungsional untuk
3= Membutuhkan batuan identifikasi kelemahan
orang atau kekuatan
- Berikan jadwal latihan
4 = Mandiri dengan bantuan
aktivitas secara
alat
bertahap
5 = Mandiri total - Mulailah latihan dari
gerakan pasif menuju
aktif pada semua
c. Gerak sendi: aktif
ekstrimitas
- Jari-jari kaki kiri (3)
- Sokong ekstrimitas
- Pergelangan kaki kiri (3)
pada posisi fungsional
- Jari-jari kaki kanan (4)
- Evaluasi penggunaan
- Pergelangan kaki kanan
alat bantu untuk
(4)
pengaturan posisi
- Lutut kanan (4)
selama periode
- Panggul kanan (4)
paralisis, berikan
suport untuk aktifitas
Keterangan: bertahap dan beri
respon positif untuk
1 = tidak ada gerakan
setiap pencapaian
2 = gerakan terbatas
aktivitas
3 = gerakan sedang - Libatkan keluarga
dalam program terapi
4 = gerakan cukup
- Konsultasikan dengan
5 = gerakan penuh fisioterapi secara aktif

22 2 Setelah dilakukan asuhan NIC:


Oktober keperawatan selama 3 x 24
1. Manajemen Nyeri
2018 jam, klien menunjukkan:
- Kaji secara komperhensif
Setelah dilakukan asuhan
tentang nyeri meliputi
keperawatan selama 3 x 24
lokasi, karakteristik dan
jam, klien dapat:
a. Mengontrol nyeri dengan onset, durasi, frekuensi,
kriteria hasil: kualitas, dan berat nyeri
- Mengenal faktor penyebab - Observasi isyarat verbal
nyeri (5) dan non verbal
- Tindakan pertolongan non - Gunakan komunikasi
analgetik seperti terapeutik agar pasien
relaksasi(5) mampu mengekspresikan
- Menggunakan analgetik nyerinya
dengan tepat(5) - Tingkatkan tidur/istirahat
- Mengenal nyeri(5) yang cukup
- Melaporkan kontrol - Berikan informasi tentang
nyeri(5) nyeri, seperti: penyebab,
berapa lama terjadi, dan
tindakan pencegahan
Keterangan:
- Ajarkan penggunaan
1 = tidak pernah dilakukan teknik non farmakologi (ex
2 = jarang dilakukan relaksasi, guided imagery,
3 = kadang-kadang distraksi)
dilakukan
4 = sering dilakukan
2.Pemberian Analgetik
5 = selalu dilakukan
 Berikan obat dengan
prinsip 5 benar
b. Menunjukkan tingkat nyeri
 Cek riwayat alergi obat
dengan kriteria hasil:
- Melaporkan nyeri(5)  Pilih analgetik secara tepat

- Frekuensi nyeri(5) /kombinasi lebih dari satu

- Pengaruh pada tubuh(5) analgetik jika telah

- Lamanya nyeri(5) diresepkan

- Ekspresi muka menahan  Monitor tanda-tanda vital

nyeri(5)  Monitor reaksi obat dan


efek samping obat
- Perubahan TD, N, RR dan
S sesuai dengan yang
diharapkan.
Keterangan:

1 : berat

2 : agak berat

3 : sedang

4 : sedikit

DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G. (2013). Nursing Intervention Classification (NIC).6th Edition.


Missouri: Elseiver Mosby.

Moorhead, S. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC): Measurement of


Health Outcomes.5th Edition. Missouri: Elsevier Saunder.

NANDA International. (2018). Nursing diagnoses: definition and classification


2018-2020 (11 ed). New York: Thieme.

Prof. Chairuddin Rasjad, MD.,Ph.D. (2012). Pengantar ilmu bedah ortopedi,


Jakarta: PT. Yarsif Watampone

Anda mungkin juga menyukai