Anda di halaman 1dari 14

Cryptococcus neofarmans

Kelompok 6
 

1. NURHALISA HASRI (PO714203191.026)

2. NURUL MUHLISA (PO714203191.027)

3. PUTRI SRI SAQINAH SUDIRMAN (PO714203191.028)

4. RIZATUL MUSTAKIM (PO714203191.030)

 
Cryptococcus neofarmans

Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast like fungus) yang ada dimanamana
di seluruh dunia. Jamur ini menyebabkan penyakit jamur sistemik yang disebut cryptococcosis,
dahulu dikenal dengan nama Torula histolitica. Jamur ini paling dikenal sebagai penyebab
utama meningitis jamur dan merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien
dengan gangguan imunitas.
Cryptococcus neofarmans

•Morfologi
Cryptococcus neoformans di dalam jaringan atau cairan spinal berbentuk bulat atau lonjong
dengan diameter 4-12um, sering bertunas, dan dikelilingi oleh simpai yang tebal. Pada agar
Sabouraud dengan suhu kamar koloni yang terbentuk berwarna kecoklatan,.mengkilat, dan
mukoid. Biakan tidak meragi karbohidrat tapi mengasimilasi glukosa, maltosa, sukrosa, dan
galaktosa (tetapi laktosa tidak). Urea dihidrolisis. Berbeda dari kriptokokus non patogen C.
neoformans tumbuh baik pada suhu 37ºC pada sebagian besar pembenıhan laboratorium yang
tersedia, asalkan tidak mengandung siklo heksamida.
Cryptococcus neofarmans

• Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Phylum : Basidiomycota
Subphylum : Basidiomycotina
Class : Urediniomycetes
Order : Sporidiales
Family : Sporidiobolaceae
Genus : Filobasidiella (Cryptococcus)
Species : Cryptococcus neoformans
Cryptococcus neofarmans

• Penyebab
Spora dari Jamur yang menyebabkan kriptokokus dihasilkan di permukaan tanah (soil) dan
terbawa dan tersebar kemana-mana oleh angin, lalu terhirup manusia dan menimbulkan infeksi.
Cryptococcus neoformans suka hidup di lingkungan yang tercemar kotoran burung atau
kelelawar. Kriptokokosis atau penyakit yang disebut infeksi jamur Cryptococcus neoformans terjadi
bila seseorang termakan buah-buahan atau terminum susu yang telah tercemari atau
terkontaminasi dengan kotoran burung yang mengandung jamur tersebut.
Cryptococcus neofarmans

• Gejala Klinis
Gejala klinis pada kucing berupa nfeksi pada rongga hidung, bersin, mucopurulent, serous
(bunyi sengau), hemorrhagi, edema subeutan, Juga luka pada kulit yang berupa papula atau
bongkol-bongkol kecil. Luka yang lebih besar cenderung menjadi bisul yang berupa serous
eksudat pada permukaan kulit. Infeksı ini Juga dikaitkan dengan penyakit sarat karena
berhubungan dengan perubahan CNS, bahkan bisa mengakibatkan kebutaan.
Luka yang ditimbulkan berupa massa seperti agar-agar, mengandung banyak mikroorganisme
yang menyebabkan radang di fase granuloma. Luka pada umumnya terdiri atas kumpulan
organisme tanpa capsula di dalam suatu jaringan.
2
Pemeriksaan Cryptococcus neofarmans

Pemeriksaan mikroskopis langsung menggunakan


tinta India, deteksi antigen, metode enzyme
immunoassay, dan kultur
Praanalitik Pemeriksaan
Syarat pengumpulan sampel untuk pemeriksaan laboratorium,
pemeriksaan mikroskopis langsung, pemeriksaan kultur, dan
serologi adalah sebagai berikut:
• sampel diambil secara aseptis sebelum pemberian antifungal,
dikumpulkan pada wadah yang steril dan segera dibawa ke
laboratorium
• sampel diambil sesegera mungkin setelah timbulnya gejala yang
mendukung ke arah diagnosis
• jumlah sampel yang dianjurkan untuk cairan serebrospinal (CSS)
adalah >2 mL. Sampel darah 10-20 mL untuk dewasa dan 4-10
mL untuk anak-anak.
1. Pemeriksaan Mikroskopis Langsung
Metode yang digunakan untuk pemeriksaan mikroskopis langsung adalah
pewarnaan dengan tinta India dan dibaca dengan mikroskop cahaya,
merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kapsul sel jamur C.
neoformans.
Pewarnaan dengan Tinta India
Persiapan pewarnaan C. neoformans dengan Tinta India adalah:
• disiapkan kaca objek yang bersih dan tidak berminyak
• diteteskan 1 tetes tinta India pada bagian tengah kaca objek
• diambil spesimen (CSS) satu loop, lebih baik sedimen hasil sentrifus dengan
loop yang sudah dipijarkan dan didinginkan terlebih dahulu
2. Deteksi Antigen C. neoformans dengan Aglutinasi
Lateks
Prinsip Pemeriksaan
Partikel lateks yang dilapisi dengan
anticryptococcal globulin reagent (ACGR) akan bereaksi
dengan antigen cryptococcus dalam serum atau cairan
serebrospinal pasien. Apabila terdapat antigen
cryptococcus dalam sampel yang diperiksa maka
akan terbentuk/terlihat aglutinasi.
3. Pemeriksaan Berdasarkan Metode Enzyme Immunoassay
Penelitian klinis menunjukkan bahwa enzyme immunoassay digunakan sebagai
metode pendukung untuk pengukuran antibodi IgG pada kriptokokosis. Literatur
menyatakan metode untuk mendeteksi antibodi Cryptococcus yang ada sekarang kurang
spesifik dan kurang sensitif. Tes aglutinasi tabung mendeteksi hanya 30% pasien dengan
Cryptococcus, immunofluorescence assay (IFA) mendeteksi kira-kira 38% kasus dengan
Cryptococcus. Gabungan kedua pemeriksaan tersebut direkomendasikan dengan
kemampuan mendeteksi kira-kira 50% kasus kriptokokosis.
4. Kultur Cryptococcus

Diagnosis kriptokokosis dikonfirmasi dengan melakukan kultur organisme


yang merupakan baku emas dalam diagnosis laboratorium. Media yang paling
umum digunakan untuk kultur jamur adalah Sabouraud’s Dextrose Agar (SDA).
Sabouraud’s Dextrose Agar digunakan untuk isolasi dan penanaman jamur.
 
a. Kultur pada Sabouraud’s Dextrose Agar
Prinsip Pemeriksaan:
Sabouraud’s Dextrose Agar merupakan media yang mengandung
pepton, glukosa, dan dengan pH rendah yang optimal bagi jamur. Pepton
merupakan sumber nitrogen sedangkan glukosa merupakan sumber energi
untuk pertumbuhan jamur. Glukosa dalam konsentrasi tinggi
memberikan suatu keuntungan dalam pertumbuhan jamur.
Pengobatan

Meningitis diobati dengan obat anti jamur seperti flukonazo. Obat ini tersedia
dengan bentuk pil atau suntikan dalam pembuluh darah (intravena/IV).
Itrakonazol kadang kala dipakai untuk orang yang tidak tahan dengan
flukonazol. Dokter lain memilih kombinasi amfoterisin B dan kapsul flusitosin.
Amfoterisin B disuntikkan atau dinfus secara perlahan, dan dapat
mengakibatkan efek samping yang parah. Efek samping ini dapat dikurangi
dengan memakai obat semacam ibu proten setengah jam sebelum amfoterisin
B dipakai. Ada versi amfoterisin B yang baru, dengan obat dilapısi selaput
lemak menjadi gelembang kecil yang disebut liposom. Versi ini mungkin
menyebabkan Iebih sedikit efek samping.

Anda mungkin juga menyukai