Anda di halaman 1dari 8

KRIPTOKOKOSIS

KELOMPOK 13

YULIA YUSUF (PO714203171045)


ZAKIA RAHMATIKA (PO714203171044)
ZALSABILA BENAYA ARDIAN (P0714203171045)
ZULMA WAHYUNI (PO714203171046)

1
KLASIFIKASI
Cryptococcosis atau
kriptokokosis adalah infeksi
Kriptokokosis adalah
yang disebabkan oleh
jamur Cryptococcus
infeksi yang dapat muncul
neoformans. Infeksi dapat dalam berbagai bentuk
menyebar ke manusia melalui tergantung pada
kontak dengan kotoran hewan bagaimana infeksi
atau buah mentah yang tidak diperoleh. Dalam
dicuci. Selain itu, infeksi ini kebanyakan kasus, infeksi
juga dapat ditularkan lewat dimulai di paru-paru dan
kontak langsung dengan orang
kemudian menyebar ke
yang terinfeksi. Orang yang
memiliki sistem imun lemah,
otak, saluran kemih, kulit,
seperti pengidap HIV, berisiko dan / atau tulang.
tinggi untuk tertular infeksi ini.

2
JAMUR PENYEBAB

Cryptococcus neoformans adalah jamur yang


menyebabkan penyakit ini. Jamur ini biasanya
ditemukan di dalam tanah. Jika Anda secara tidak
sengaja menghirup jamur tersebut maka paru-paru
Anda akan terinfeksi. Infeksi dapat hilang dengan
sendirinya, berdiam pada paru-paru, atau menyebar ke
seluruh tubuh. Jamur ini menyebabkan penyakit jamur
sistemik yang disebut cryptococcosis, dahulu dikenal
dengan nama Torula histolitica. Jamur ini paling
dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur dan
merupakan penyebab terbanyak morbiditas dan
mortalitas pasien dengan gangguan imunitas.

3
CIRI JAMUR PENYEBAB
Spora dari jamur yang menyebabkan kriptokokus dihasilkan di
permukaan tanah (soil) dan terbawa dan tersebar kemana-mana
oleh angin, lalu terhirup manusia dan menimbulkan infeksi.
Cryptococcus neoformans suka hidup di lingkungan yang tercemar
kotoran burung atau kelelawar. Kriptokokosis atau penyakit yang
disebut infeksi jamur Cryptococcus neoformans terjadi bila
seseorang termakan buah-buahan atau terminum susu yang telah
tercemari atau terkontaminasi dengan kotoran burung yang
mengandung jamur tersebut. Mastitis pada lembu bisa pula akibat
infeksi jamur Cryptococcus neoformans sehingga terminum susu
lembu yang mengidap mastitis bisa pula mengundang infeksi
jamur tersebut.

4
CARA IDENTIFIKASI

1. Pemeriksaan langsung
2. Deteksi Antigen C. neoformans dengan
Aglutinasi Lateks
3. Pemeriksaan Berdasarkan Metode Enzyme
Immunoassay
4. Metode Secara Molekula

5
MORFOLOGI
Cryptococcus neoformans di dalam jaringan atau cairan spinal berbentuk
bulat atau lonjong dengan diameter 4-12μm, sering bertunas, dan dikelilingi oleh
simpai yang tebal. Pada agar Sabouraud dengan suhu kamar koloni yang terbentuk
berwarna kecoklatan,mengkilat, dan mukoid. Biakan tidak meragi karbohidrat tapi
mengasimilasi glukosa, maltosa, sukrosa, dan galaktosa (tetapi laktosa tidak). Urea
dihidrolisis. Berbeda dari kriptokokus non patogen C. neoformans tumbuh baik
pada suhu 370C pada sebagian besar pembenihan laboratorium yang tersedia,
asalkan tidak mengandung siklo heksamida. Pencampuran serotip A da D atau B
dan C menyebabkan timbulnya misellium dan basidiospora Filobasidiella
neoformans var neoformans atau Filobasidiella neoformans var gartii.
Semua spesies Cryptococcus merupakan jamur non-fermentasi aerob. Pembagian
spesies berdasarkan dari asimilasi berbagai macam karbohidrat dan KNO3.
Cryptococcus neoformans merupakan jenis Cryptococcus yang paling terkenal
diantara jenis kriptokokus yang lain (sifat yang patogen).

8
KESIMPULAN
Cryptococcus neofarmans adalah jamur seperti ragi (yeast
like fungus) yang ada dimana-mana di seluruh dunia. Jamur ini
menyebabkan penyakit jamur sistemik yang disebut cryptococcosis,
dahulu dikenal dengan nama Torula histolitica. Jamur ini paling
dikenal sebagai penyebab utama meningitis jamur dan merupakan
penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pasien dengan
gangguan imunitas. Cryptococcus neofarmans dapat ditemukan
pada kotoran burung (terutama merpati), tanah, binatang juga pada
kelompok manusia (colonized human). Gejalanya seperti meningitis
klasik yang melibatkan meningitis secara difusI. Jamur yang
menginfeksi manusia terdiri dari 2 kelompok yaitu, jamur patogenik
dan opportunistik. Jamur patogenik adalah beberapa jenis spesies
yang dapat menginfeksi manusia normal setelah inhalasi atau
inflantasi spora. Kelompok kedua adalah kelompok jamur
opportunistik salah satunya adalah Cryptococcus neofarmans.
TERIMA KASIH

14

Anda mungkin juga menyukai