Rencana Baca :
Tutorial Infeksi Tropis
I. PENDAHULUAN
usus yang peka terhadap obat tersebut, sebaliknya kuman yang resisten tetap
anaerob, berukuran panjang 2-8 µm dan lebar 0,5 µm dan pada keadaan tidak
penyakit diare yang di induksi antibiotic. Gejala klinik yang disebabkan oleh
Tutorial Infeksi Tropis Tes Identifikasi Clostridium Difficile
1
infeksi C. difficile adalah diare ringan sampai pseudomembranous colitis
jumlah penderita sebanyak 253 orang. Pada tahun 2002 terjadi wabah infeksi
jumlah penderita sekitar 4,5 kali dari biasanya. Laporan epidemiologi terakhir
toksin A dan B.
bakteri Clostridium difficile dari feses bayi neonatus yang sehat. Mereka
sedang meneliti flora normal dari spesimen feses neonatus sehat dan
percobaan dan toksin yang dihasilkan 10-100 kali lebih toksik dibandingkan
2
sebenarnya penyakit PMC dan CDAD sudah dikenal sejak tahun 1893.
rumah sakit. Diare nosokomial adalah diare dengan onset lebih dari 72 jam
klindamisin.
Klasifikasi
Kingdom Bacteria
Phylum Firmicutes
Class Clostridia
Order Clostridiales
Family Clostridiaceae
Genus Clostridium
Spesies Clostridium difficile
Dikutip dari: Kum J.9
Bakteri flora normal yang terdapat pada usus besar dapat menghambat
dan Bifidobacterium.13
3
Gambar.1. Patomekanisme terjadinya pseudomembran colitis
Sumber :www. laboratoryequipment.com
4
II. TUJUAN
Tujuan tes identifikasi Clostridium Difficile adalah untuk menentukan
organisme penyebab terjadinya colitis, diare pada pemberian antibiotik
dalam jangka waktu yang lama.
5
Gambar 3. Anoxomat anaerobic jar
Sumber :www. laboratoryequipment.com
b. Bahan:
- Media kultur CCFA, mengandung :
Protease pepton 40.0g, Magnesium klorida 0.1 g
Fruktosa 6.0 g, Neutral Red 0.03 g
Dinatriumfosfat 5.0g, Sikloserin 250.0 mg
Natrium klorida2.0 g, Sefoksitin16.0 mg
Monokalium fosfat1.0 g, Agar20.0 g
Air demineralisasi 1000.0 ml
pH 7.6 ± 0.2 @ 25o C
- Sampel berupa tinja
Gambar 4. AnaeroGro
Sumber :www. laboratoryequipment.com
6
b. ANALITIK
1. Prinsip Kerja :
Protease pepton menyediakan karbon, nitrogen, vitamin dan
mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan C. difficile.
Asam amino dimetabolisme oleh C. difficile yang
menyebabkan peningkatan pH, yang merubah koloni dan
media sekitarnya dari warna merah menjadi kuning.
Fruktosa adalah sumber karbohidrat untuk energi. Natrium
klorida dan magnesium klorida merupakan elektrolit
esensial yang membantu mempertahankan osmotik
equilibrium. Dinatrium fosfat dan monokalium fosfat
adalah buffer dan sumber fosfat. Sikloserin dan sefoxitin
merupakan agen selektif..
2. Cara Kerja :
- Sebelum digunakan, reduksi plate minimal 24 jam dengan
menempatkannya di lingkungan anaerob pada suhu kamar.
- Inokulasi spesimen untuk kultur anaerobik pada media selektif
sesegera mungkin setelah diterimanya di laboratorium.
- Goreskan pada plate untuk isolasi.
- Inkubasi secara anaerob untuk 48-72 jam pada suhu33-37°C.
- Setelah inkubasi, amati plate untuk pertumbuhan koloni datar
dan melingkar dengan tepi berserabut, yang menunjukkan zona
kuning 2-3 mm di luar dari tepi koloni.
- Amati pertumbuhan kuman.
Interpretasi :
( + ) : bila tumbuh koloni
( - ) : tidak tumbuh koloni
7
Gambar 2. Koloni C. Difficile pada agar CCFA
Sumber : www.cataloghardydiagnostic.com
8
ALGORITMA PEMERIKSAAN CLOSTRIDIUM DIFFICILE
SPESIMEN :
TINJA
CCFA
CULTURE
CULTURE - VE CULTURE + VE
9
DAFTAR PUSTAKA
10