KELOMPOK 2
TAHUN 2021
DAFTAR ISI
Daftar Isi...............................................................................................................
...............................................................................................................................i
A. Tujuan Praktikum.........................................................................................
B. Dasar Teori...................................................................................................
C. Prosedur Pemeriksaan..................................................................................
1. Pra Analitik...............................................................................................
2. Analitik.....................................................................................................
3. Pasca Analitik...........................................................................................
D. Kesimpulan...................................................................................................
Daftar Pustaka.......................................................................................................
i
ii
Hari / Tanggal : Kamis / 1 April 2021
A. Tujuan Praktikum
B. Dasar teori :
1
oksigen labil menyebabkan hemolisis sel darah merah. Ketika tubuh
terinfeksi dengan salah satu kelompok di atas (C, G, atau A), tubuh akan
menghasilkan antibodi terhadap racun streptolisin O, disebut
antistreptolisin O atau ASO. Tes ASO adalah tes yang mengukur antibodi
dalam serum darah. Antibodi akan mulai naik 1 – 3 minggu setelah infeksi
streptokokus, puncaknya adalah dalam 3 – 5 minggu, dan kemudian
kembali ke tingkat yang tidak signifikan selama 6 – 12 bulan, sehingga tes
positif dapat mengindikasikan infeksi streptokokus grup A, C, dan G serta
dapat mendukung diagnosis pasca komplikasi infeksi streptokokus.
Meningkatnya titer dari waktu ke waktu menunjukkan infeksi yang
membutuhkan lebih dari satu tes tunggal, sehingga diperlukan tes ulang 10
hari setelah tes sebelumnya (Tarek Hammad, dkk., 2014).
2
yang berbeda di lokasiu geografis yang berbeda terdapat perbedaan yang
signifikan dalam titer antibodi sehingga hal ini dapat dikaitkan dengan
kondisi iklim masing – masing. Kadar ASTO tinggi dapat terlihat pada
karditis rematik akut yang dikarenakan selang waktu antara infeksi
streptococcus dan terjadinya karditis yang memungkinkan ASTO untuk
mencapai tingkat puncaknya. Di sisi lain, pada pasien dengan cholera
ketika gerakan choreic, antibodi ASTO menurun karena periode latency
lebih panjang antara infeksi streptococcus dan manifestasi klinis. Kadar
ASTO yang tinggi tidak cukup mendiagnosa terjadinya demam rematik
akut sehingga harus dipertimbangkan ketika mendiagnosis gejala rematik
berulang (Kotby, Alyaa Amal, dkk, 2012).
C. Prosedur Pemeriksaan
1. Pra Analitik
Persiapan pasien
Mencatat identitas pasien pada format yang telah disediakan
seperti nama pasien, tanggal lahir pasien, jenis kelamin, dan
tanggal pengambilan sampel.
Persiapan praktikan
Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) level 1 seperti jas
laboratorium, masker, handscoon, dan face shield.
3
Alat: mikropipet, yellow tip, slide test, pipet tetes, pengaduk, tabung reaksi, dan
rak tabung reaksi. Bahan: NaCl 0,9 %, reagen lateks, dan sampel serum.
2. Analitik
Prinsip kerja : Reaksi antara antibodi anti streptolisin O dengan
antigen streptolisin O yang dilekatkan pada latex ditunjukkan dengan
menggunakan pengenceran serum dalam NaCl 0,9 %.
Prosedur kerja :
1. Meletakkan reagen, sampel, dan semua komponen pada suhu
ruangan
2. Menghomogenkan reagen lateks agar partikel menyebar merata
3. Memberikan label atau keterangan pada tabung reaksi dan slide
test pengenceran (1/2, 1/4, 1/8, dan 1/16)
4. Menambahkan NaCl 0,9 % sebanyak 100 µl ke dalam tabung
reaksi pada masing – masing seri pengenceran
5. Menambahkan serum sebanyak 50 µl pada seri yang pertama
yakni pengenceran 1/2
4
6. Menghomogenkan dan memipet kembali sebanyak 50 µl dan
ditransfer ke pengenceran yang kedua yakni pengenceran 1/4.
Dilakukan hal yang sama pada pengenceran berikutnya yakni
1/8 sampai pada pengenceran yang terakhir ditambahkan
sebanyak 50 µl
7. Memipet kembali sebanyak 50 µl dan kemudian dibuang
8. Memipet masing – masing seri pengenceran (1/2, 1/4, 1/8, dan
1/16) sebanyak 50 µl di tabung reaksi dan kemudian
dipindahkan ke masing – masing slide test seri pengenceran
(1/2, 1/4, 1/8, dan 1/16)
9. Menambahkan reagen lateks sebanyak 1 tetes pada masing –
masing seri pengenceran di sebelah tetesan serum sebelumnya
10. Menghomogenkan pada seluruh area lingkaran dengan
menggunakan batang pengaduk yang berbeda
11. Menggoyangkan slide test memutar secara perlahan selama 2
menit
12. Melakukan pengamatan pada masing-masing seri pengenceran
yang ada di slide test
3. Pasca Analitik
Interpretasi hasil
5
Keterangan :
Berdasarkan gambar diatas, tidak terdapat aglutinasi pada masing – masing seri
pengenceran yang telah dilakukan. Hasil yang diperoleh berarti negatif (-) kadar
ASTO <200 IU/ml
D. Kesimpulan
6
DAFTAR PUSTAKA
Kotby, Alyaa Amal, dkk. 2012. Antistreptolysin O Titer In Health And Disease:
Levels And Significance [online]. tersedia:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3357621/ [diakses: 6 April 2021]
Praktikan I Praktikan II
7
Dosen Pembimbing