Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI I

DETEKSI ANTIBODI ASTO METODE SEMIKUANTITATIF

KELOMPOK 2

1. MUH. ALI (PO714203191021)


2. MUHAMMAD ADE LUTHFI (PO714203191022)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

TAHUN 2021
DAFTAR ISI

Daftar Isi...............................................................................................................

...............................................................................................................................i

A. Tujuan Praktikum.........................................................................................

B. Dasar Teori...................................................................................................

C. Prosedur Pemeriksaan..................................................................................

1. Pra Analitik...............................................................................................

2. Analitik.....................................................................................................

3. Pasca Analitik...........................................................................................

D. Kesimpulan...................................................................................................

Daftar Pustaka.......................................................................................................

i
ii
Hari / Tanggal : Kamis / 1 April 2021

Judul Praktikum : Pemeriksaan Anti Streptolisin O (ASTO) Metode


Semikuantitatif

A. Tujuan Praktikum

Untuk menentukan anti-SLO dalam serum secara invitro dan


membantu diagnose penyakit demam rematik dengan menggunakan
metode semikuantitatif.

B. Dasar teori :

Demam rematik (RF) dan penyakit jantung rematik (RHD) adalah


komplikasi non-supuratif dari kelompok streptokokus A yang
menyebabkan faringitis karena respon imun tertunda. RF & RHD
menimbulkan masalah kesehatan yang serius pada masyarakat karena
merupakan penyebab utama morbiditas pada anak – anak usia sekolah dan
satu dari jenis penyakit yang paling umum dari penyakit cardio-vascular
pada remaja. RF & RHD sering terjadi di India. Mengingat tingkat
prevalensi 4-6 per 1.0000 anak per tahun, ada sekitar 1, 25 juta kasus RF
dan RHD di India hingga kini. Identifikasi gejala awal demam rematik /
karditis adalah sangat penting, karena dengan terapi antibiotik
antistreptococcal dan profilaksis, gejala lebih lanjut atau kerusakan jantung
residual dapat dicegah jika diagnosis dan pengobatan yang cepat (DR. D.
M. Kulkarni, dkk., 2015).

Streptokokus adalah bakteri gram positif, mereka memiliki


beberapa kelompok imunologi yang diberi kode huruf A-H dan K-O.
Organisme ini menghasilkan enzim dimana kelompok C, G, dan A
menghasilkan enzim yang sama yaitu streptolisin O, toksin hemolitik

1
oksigen labil menyebabkan hemolisis sel darah merah. Ketika tubuh
terinfeksi dengan salah satu kelompok di atas (C, G, atau A), tubuh akan
menghasilkan antibodi terhadap racun streptolisin O, disebut
antistreptolisin O atau ASO. Tes ASO adalah tes yang mengukur antibodi
dalam serum darah. Antibodi akan mulai naik 1 – 3 minggu setelah infeksi
streptokokus, puncaknya adalah dalam 3 – 5 minggu, dan kemudian
kembali ke tingkat yang tidak signifikan selama 6 – 12 bulan, sehingga tes
positif dapat mengindikasikan infeksi streptokokus grup A, C, dan G serta
dapat mendukung diagnosis pasca komplikasi infeksi streptokokus.
Meningkatnya titer dari waktu ke waktu menunjukkan infeksi yang
membutuhkan lebih dari satu tes tunggal, sehingga diperlukan tes ulang 10
hari setelah tes sebelumnya (Tarek Hammad, dkk., 2014).

Diagnosis RF melalui pemeriksaan streptococcus dari kultur swab


tenggorokan yang positif dan penggunaan tes imunologi seperti Anti-
streptolisin O (ASO) akan memberikan manfaat dalam diagnosis infeksi
streptokokus. Tes ASO menggunakan suspensi buffered stabil dari partikel
lateks polistirena yang telah dilapisi dengan streptolysin O. Ketika reagen
latex dicampur dengan serum yang mengandung ASO, aglutinasi terjadi.
Sensitivitas reagen latex telah disesuaikan untuk menghasilkan aglutinasi
ketika tingkat ASO lebih besar dari IU/ml. Hasil positif pada tes ASO
menegakkan infeksi sebelumnya sehingga berguna untuk mendukung
diagnosis penyakit poststreptococcal. Seperti glomerulonephritis,
poststreptococcal merupakan pediatric gangguan neuropsikiatri autoimun
yang terkait dengan streptokokus dan demam rematik. Tingkat ASO pada
pasien dinyatakan positif jika ASO berkisar dari 400 IU/ml untuk 3200
IU/ml (Ella, 2015).

Kadar ASTO yang tinggi dapat dikarenakan ketika terjadi infeksi


streptococcus secara berulang kali, tidak dilakukan pengobatan, infeksi
berulang biasanya menghasilkan titer berkelanjutan atau terus meningkat.
Selain itu kadar ASTO yang tinggi dapat pula disebabkan oleh populasi

2
yang berbeda di lokasiu geografis yang berbeda terdapat perbedaan yang
signifikan dalam titer antibodi sehingga hal ini dapat dikaitkan dengan
kondisi iklim masing – masing. Kadar ASTO tinggi dapat terlihat pada
karditis rematik akut yang dikarenakan selang waktu antara infeksi
streptococcus dan terjadinya karditis yang memungkinkan ASTO untuk
mencapai tingkat puncaknya. Di sisi lain, pada pasien dengan cholera
ketika gerakan choreic, antibodi ASTO menurun karena periode latency
lebih panjang antara infeksi streptococcus dan manifestasi klinis. Kadar
ASTO yang tinggi tidak cukup mendiagnosa terjadinya demam rematik
akut sehingga harus dipertimbangkan ketika mendiagnosis gejala rematik
berulang (Kotby, Alyaa Amal, dkk, 2012).

C. Prosedur Pemeriksaan
1. Pra Analitik
 Persiapan pasien
Mencatat identitas pasien pada format yang telah disediakan
seperti nama pasien, tanggal lahir pasien, jenis kelamin, dan
tanggal pengambilan sampel.

 Persiapan praktikan
Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) level 1 seperti jas
laboratorium, masker, handscoon, dan face shield.

 Persiapan alat dan bahan

3
Alat: mikropipet, yellow tip, slide test, pipet tetes, pengaduk, tabung reaksi, dan
rak tabung reaksi. Bahan: NaCl 0,9 %, reagen lateks, dan sampel serum.

2. Analitik
Prinsip kerja : Reaksi antara antibodi anti streptolisin O dengan
antigen streptolisin O yang dilekatkan pada latex ditunjukkan dengan
menggunakan pengenceran serum dalam NaCl 0,9 %.

Prosedur kerja :
1. Meletakkan reagen, sampel, dan semua komponen pada suhu
ruangan
2. Menghomogenkan reagen lateks agar partikel menyebar merata
3. Memberikan label atau keterangan pada tabung reaksi dan slide
test pengenceran (1/2, 1/4, 1/8, dan 1/16)
4. Menambahkan NaCl 0,9 % sebanyak 100 µl ke dalam tabung
reaksi pada masing – masing seri pengenceran
5. Menambahkan serum sebanyak 50 µl pada seri yang pertama
yakni pengenceran 1/2

4
6. Menghomogenkan dan memipet kembali sebanyak 50 µl dan
ditransfer ke pengenceran yang kedua yakni pengenceran 1/4.
Dilakukan hal yang sama pada pengenceran berikutnya yakni
1/8 sampai pada pengenceran yang terakhir ditambahkan
sebanyak 50 µl
7. Memipet kembali sebanyak 50 µl dan kemudian dibuang
8. Memipet masing – masing seri pengenceran (1/2, 1/4, 1/8, dan
1/16) sebanyak 50 µl di tabung reaksi dan kemudian
dipindahkan ke masing – masing slide test seri pengenceran
(1/2, 1/4, 1/8, dan 1/16)
9. Menambahkan reagen lateks sebanyak 1 tetes pada masing –
masing seri pengenceran di sebelah tetesan serum sebelumnya
10. Menghomogenkan pada seluruh area lingkaran dengan
menggunakan batang pengaduk yang berbeda
11. Menggoyangkan slide test memutar secara perlahan selama 2
menit
12. Melakukan pengamatan pada masing-masing seri pengenceran
yang ada di slide test

3. Pasca Analitik
Interpretasi hasil

5
Keterangan :

Berdasarkan gambar diatas, tidak terdapat aglutinasi pada masing – masing seri
pengenceran yang telah dilakukan. Hasil yang diperoleh berarti negatif (-) kadar
ASTO <200 IU/ml

D. Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan


bahwa pada masing – masing seri pengenceran di slide test tidak
terbentuknya aglutinasi atau hasil yang diperoleh negatif (-) kadar ASTO
<200 IU/ml. Hal ini dikarenakan pemipetan yang kurang tepat sehingga
masing – masing seri pengenceran serum dalam NaCl 0,9 % tidak akurat.
Jika pengenceran paling tinggi dari serum pasien yang menunjukkan
aglutinasi atau hasil yang positif yang dianggap sebagai hasil akhir dan
dikonversi dalam kadar titer. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam
pemeriksaan ASTO (Antibodi Streptolisin O) adalah reagen yang
digunakan harus dihomogenkan terlebih dahulu, reagen dan sampel harus
dikondisikan di suhu ruang, ujung pipet tidak boleh menyentuh slide
pemeriksaan, dan penetesan reagen harus secara vertikal. Adapun
kelebihan dari pemeriksaan ASTO metode kualitatif adalah proses
pengerjaan yang mudah dan murah, harga relatif lebih murah, dan teknik
pembacaan hasilnya cukup mudah. Sedangkan kekurangannya adalah
perlunya keterampilan dan ketelitian yang tinggi dan dapat memberikan
hasil positif dan negatif palsu.

6
DAFTAR PUSTAKA

Ella, dkk. 2015. Anti – Streptolysin O Titre In Comparism To Positive Blood


Culture In Determining The Prevalence Of Group A Streptococcus Infection In
Selected Patients In Zaria, Nigeria. [ online ]. tersedia:
http://www.eajournals.org/wp-content/uploads/Anti-Streptolysin-O-Titre-in-
Comparism-to-Positive-Blood-Culture-in-Determining-the-Prevalence-of-Group-
a-Streptococcus-infection-in-Selected-Patients-in-Zaria-Nigeria.pdf [ diakses 22
Maret 2021 ]

Hammad, Tarek, dkk. 2014. Antistreptolysin O Titer [ online ]. tersedia:


http://emedicine.medscape.com/article/2113540-overview#a4 [diakses 22 Maret
2021

Kotby, Alyaa Amal, dkk. 2012. Antistreptolysin O Titer In Health And Disease:
Levels And Significance [online]. tersedia:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3357621/ [diakses: 6 April 2021]

Kulkarni, DR. D. M.,dkk. 2015. Aso Titre In Acute Rheumatic Fever/Rheumatic


Heart Disease In Pediatric Age Group [ online ]. tersedia:
www.ijpbs.net/cms/php/upload/4360.pdf [ diakses 22 Maret 2021 ]

Praktikan I Praktikan II

Muh. Ali Muhammad Ade Luthfi

7
Dosen Pembimbing

Yaumil Fachni Tandjungbulu, S. ST., M. Kes

Anda mungkin juga menyukai