Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Darah merupakan bagian penting dari tubuh kita. Darah pada tubuh manusia
mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah
padat). Plasma darah termasuk dalam kesatuan cairan ekstraseluler. Apabila
sejumlah volume darah ditambahkan suatu zat pencegah pembekuan darah
secukupnya dalam suatu wadah, misalnya tabung, kemudian diputar (sentrifuge)
dengan kecepatan 3000rpm selama 20 menit maka akan terdapat bagian cairan
yang terpisah dari bagian korpuskuli yang terdapat pada bagian bawah. Cairan
yang terdapat pada bagian atas disebut plasma. Plasma masih mengandung
fibrinogen karena darah dicampur dengan antikoagulan untuk mencegah
terjadinya pembekuan darah (Depkes RI,1989).
Berbagai macam pemeriksaan laboratorium klinik diantaranya adalah
pemeriksaan hematologi. Sampel yang dipakai untuk pemeriksaan hematologi
adalah darah baik bagian selnya maupun plasmanya. Pemeriksaan hematologi
terdiri dari pemeriksaan rutin dan pemeriksaan khusus. Pemeriksaan khusus
meliputi pemeriksaan faal hemostasis, pemeriksaan daya tahan osmotik,
pemeriksaan pembekuan darah, salah satunya yaitu pemeriksaan rekalsifikasi
Hemostasis adalah mekanisme untuk menghentikan dan mencegah perdaraha.
Bilamana terdapat luka pada pembuluh darah, segara akan terjadivasokonstriksi
pembuluh darah sehingga aliran darah ke pembuluh darah yangterluka berkurang.
Kemudian trombosit akan berkumpul dan melekat pada
bagian pembuluh darah yang terluka untuk membentuk sumbat trombosit. Faktor
pembekuan darah yang diaktifkan akan membentuk benang-benang fibrin yang
akan membuat sumbat trombosit menjadi non permeabel sehingga
perdarahandapat dihentikan.
Jadi dalam proses hemosatasis terjadi reaksi yaitu reaksi vascular berupa
vasokontruksi pembuluh darah, reaksi seluler yaitu pembentukan

1
pembentukan sumbat trombosit, dan reaksi biokimia!i yaitu pembentukan fibrin.
Faktor-faktor yangmemegang peranan dalam proses hemostasis adalah pembuluh
darah, trombosit,dan faktor pembekuan darah. Selain itu faktor lain yang juga
mempengaruhihemostasis adalah faktor ekstravascular, yaitu jaringan ikat
disekitar pembuluhdarah dan keadaan otot
Pedarahan mungkin diakibatkan oleh kelainan pembuluh darah,
trombosit,ataupun sistem pembekuan darah. Bila gejala perdarahan merupakan
kalainan ba!aan, hampir selalu penyebabnya adalah salah satu dari ketiga faktor
tersebutdiatas kecuali penyakit Von Willebrand. Sedangkan pada kelainan
perdarahanyang didapat, penyebabnya mungkin bersifat multipel. Oleh karena itu
pemeriksaan penyaring hemostasis harus meliputi pemeriksaan
vasculer,treombosit, dan koagulasi.
Biasanya pemeriksaan hemostasis dilakukan sebelum operasi. Beberapa klinisi
membutuhkan pemerikasaan hemostasis untuk semua penderita preoperasi, tetapi
ada juga membatasi hanya pada penderita dengan gangguanhemostasis. Yang
paling penting adalah anamnesis riwayat perdarahan. Walaupun hasil pemeriksaan
penyaring normal, pemeriksaan hemostasis yang lengkap perludikerjakan jika ada
ri!ayat perdarahan

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa definisi masa rekalsifikasi ?
1.2.2 Apa saja faktor-faktor pembekuan darah ?
1.2.3 Bagaimana pemeriksaan masa rekalsifikasi ?
1.2.4 Bagaimana penggunaan tabung pada masa rekalsifikasi ?
1.2.5 Apa saja faktor yang mempengaruhi masa rekalsifikasi ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 untuk mengetahui definisi masa rekalsifikasi
1.3.2 untuk mengetahui faktor-faktor pembekuan darah
1.3.3 untuk mengetahui pemeriksaan masa rekalsifikasi
1.3.4 untuk mengetahui penggunaan tabung pada masa rekalsifikasi

2
1.3.5 untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi masa

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Darah


Darah adalah bagian dari tubuh yang berbentuk cair dengan jumlah 60 – 80 %
dari berat badan, viskositas darah 4,5 kali lebih besar daripada air. Darah terdiri
dari dua bagian yaitu 55 % berupa plasma yang merupakan substansi nonseluler
dan 45% dari volume darah meliputi sel. Sel darah terdiri dari eritrosit, leukosit
dan trombosit ( Sitompul J, 2003).
Darah terdiri atas tiga komponen utama yaitu, eritrosit, leukosit dan trombosit.
Komponen yang lain adalah plasma darah yang terdiri dari 91 – 92% air yang
berperan sebagai medium transport, dan 8 – 9% zat padat. Zat padat tersebut
antara lain protein – protein seperti albumin, globulin, faktor – faktor pembekuan
darah, enzim, unsur organik seperti zat nitrogen nonprotein (urea, asam urat,
xatin, kreatinin, asam amino) , lemak netral, fosfolipid, kolesterol, dan glukosa.
Sedangkan unsur anorganik berupa natrium, klorida, bikarbonat, kalsium, kalium,
magnesium, fosfor, besi dan iodium. Dimana semua unsur ini memainkan peranan
penting dalam fungsi homeostatis (Price SA dkk, 2002).
Fungsi utama darah adalah untuk transportasi. Eritrosit berada dalam sistem
sirkulasi dan mengandung pigmen pengangkut oksigen hemoglobin. Leukosit
bertanggung jawab terhadap pertahanan tubuh dan di angkut oleh darah ke
berbagai jaringan tempat sel – sel tersebut melakukan fungsi fisiologisnya.
Trombosit berfungsi mencegah tubuh kehilangan darah akibat perdarahan dan
melakukan pengangkut utama zat gizi dan produk sampingan metabolik ke organ
organ tujuannya untuk penyimpanan atau eksresi. Banyak protein besar yang
tersuspensi di dalam plasma terutama protein – protein yang berkaitan dengan
pencegahan perdarahan melalui proses koagulasi ( Sacher RA, 2004).

4
2.2 Trombosit
Trombosit mempunyai peranan penting dalam hemostatis yaitu pembentukan
dan stabilitas sumbat trombosit. Pembentukan sumbat trombosit melalui beberapa
tahap yaitu adhesi trombosit, agregasi trombosit dan reaksi pelepasan ( Setiabudy,
2009 ). Trombosit bukan merupakan sel, tetapi merupakan fragmen – fragmen sel
granuler yang berbentuk cakram dan tidak berinti. Trombosit berasal dari sel
induk pluripotent yang tidak terikat ( noncemmitted pluripotent stem cell), jika
ada pemintaan dan dalam keadaan adanya faktor perangsang trombosit ( MK-CSF
yaitu faktor perangsan koloni megakariosit), interleukin dan TPO ( faktor
pertumbuhan dan perkembangan megakariosit) akan berdiferensiasi menjadi
kelompok sel induk yang terikat ( commited stem cell pool ) untuk membentuk
megakarioblas (Sacher, 2004).
Trombosit berdiameter 1 sampai 4 mikron dan memiliki silkus hidup kira –
kira 10 hari. Kira – kira sepertiga berada di dalam lien sebagai sumber cadangan
dan sisanya berada dalam sirkulasi, berjumlah antara 150.000 – 400.000/ mm3 .
Trombosit akan mengabsorbsi faktor V, VIII dan IX, protein kontraktil
aktomiosin atau trombostenin dan berbagai protein serta enzim lain ( Sacher
2004)

2.3 Plasma Darah


Plasma Darah tersusun atas 2 komponen utama, yaitu plasma darah dan sel –
sel darah. Plasma darah termasuk dalam kesatuan ekstraseluler dengan volume
±5% dari berat badan. Jika jumlah volume darah ditambah dengan zat pencegah
pembekuan darah secukupnya dalam satu wadah misalnya menggunakan tabung,
kemudian dicentrifuge dengan kecepatan 3000rpm selama 20 menit maka setelah
itu akan terdapat bagian cairan yang terpisah dari bagian korpuskuli yang terdapat
pada bagian bawah. Cairan yang terdapat pada bagian atas disebut plasma .
Plasma darah menggandung fibrinogen. Oleh karena itu dalam memperoleh
plasma darah di campur dengan antikoagulan untuk mencegah terjadinya
pembekuan darah (Depkes RI,2004).

5
2.4 Pembekuan Darah
Pembekuan Darah Proses pembekuan darah terdiri dari rangkaian reaksi
enzimatik yang melibatkan protein plasma yang disebut sebagai faktor
pembekuan darah, fosfolipid dan ion kalsium. Faktor pembekuan darah
dinyatakan dalam angka romawi yang sesuai dengan urutan ditemukannya (
Setiabudy R , 2009 ). Proses pembekuan darah dimulai melalui dua jalur yaitu
jalur intrinsik, jalur ekstrinsik dan jalur bersama. Jalur intrinsik yang dicetuskan
oleh aktivasi kontak dan melibatkan F.XII, F.IX, F.IX, F.VIII, HMWK, PK ,
platelete factor 3 dan ion kalsium. Jalur ekstrinsik dicetuskan oleh tromboplastin
jaringan dan melibatkan F.VII, ion kalsium. Kedua jalur ini akan bergabung
menjadi jalur bersama yang melibatkan F.X, F.V, PF 3 , protrombin dan
fibrinogen ( Setiabudy R , 2009 ).

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Definisi Masa Rekalsifikasi


Masa rekalsifikasi merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menyusun fibrin
dari plasma rendah trombosit dan Ca2+ dengan adanya penambahan CaCl2.
Sebenarnya masa rekalsifikasi ini digunakan untuk mengetahui adanya kelainan
defisiensi factor intrinsic, yaitu factor pembekuan V, VIII, IX, X, XI, XII, dan
fibrinogen serta protrombin. Reagen yang diperlukan adalah larutan kalsium
klorida 0.025M dan larutan natrium klorida 0.9%. Fungsi penambahan CaCl2
adalah untuk mengaktifkan ion Ca2+ yang berfungsi sebagai katalisator
terbentuknya fibrinogen karena Ca mengendap saat dilakukan pemusingan,
padahal Ca2+ ini diperlukan untuk mempercepat terbentuknya benang fibrin
hingga terjadi bekuan. Pada pemeriksaan masa rekalsifikasi digunakan sampel
plasma rendah trombosit, karena semakin banyak jumlah trombosit maka akan
semakin singkat masa rekalsifikasinya sehingga akan diperoleh hasil masa
rekalsifikasi yang dipercepat

3.2 Faktor – faktor pembekuan darah


a. Faktor I : fibrinogen yang merupakan suatu glikoprotein yang di bentuk di
hati. Dengan berat molekul 330.000 dalton tersusun atas 3 pasang rantai
polipeptida. Waktu paruhnya 3,5 – 4 hari. Kadar akan meningkat pada
keadaan yang memerlukan hemostatis dan kadaan nonspesifik.
b. Faktor II : protombin yang merupakan suatu glikoprotein. Faktor II sangat
erat kaitannya dengan faktor VII, IX , X. Di bentuk di hati dan pada proses
pembentukannya memerlukan faktor K. Faktor – factor tersebut tahan
terhadap panas, jumlahnya tidak berubah dalam plasma atau darah simpan
dan ada dalam serum setelah plasma membeku. Waktu paruh protombin
adalah 0,5-3 hari.

7
c. Faktor III : tromboplastin jaringan, kaitannya dengan aktivitas pembekuan
belum banyak diketahui sehingga sulit untuk menyatakan protein ini
sebagai suatu faktor spesifik. Faktor ini akan dibebaskan setelah adanya
cidera vaskuler.
d. Faktor IV : ion kalsium, diperlukan untuk aktivasi faktor IX , untuk
membantu aktivasi faktor X oleh kompleks IXa – VIII – fosfolipid,
membantu perubahan protombin menjadi thrombin oleh faktor Xa dan
untuk polimerisasi monomer fibrin. Antikoagulan seperti sitrat
menyebabkan kelasikalsium dan antikoagulasi darah dengan menghambat
penyediaan kalsium untuk koagulasi.
e. Faktor V : faktor labil, protein dengan rantai tunggal dengan berat molekul
330.000 dalton yang di bentuk di hati dan kadarnya menurun pada
penyakit hati. Sifat protein ini belum diketahui dengan jelas , aktivitasnya
cepat menurun bila darah atau plasma yang di beri antikoagulan di simpan
dalam bentuk cair. Protein ini juga menghilang dari sirkulasi dalam waktu
singkat. Waktu paruhnya hanya 15 jam . Faktor V juga merupakan
kofaktor penting pada kemampuan protein C aktif yang berfungsi sebagai
antikoagulan fisiologik.
f. Faktor VI : istilah ini tidak di pakai.
g. Faktor VII : disebut prokonvertin, autoprotombin I, eselerator konversi
protombin serum dan SCA ( Serum Prothombin conversionaccelerator).
Protein ini adalah faktor hati dengan berat yang memerlukan vitamin K
untuk pembentukannya. Waktu paruh 5 jam dan merupakan faktor
pembekuan yang kadarnya paling dulu berkurang bila diberikan antagonis
vitamin K.
h. Faktor VIII : disebut sebagai faktor antihemofilia, melekul protein ini
besar dengan berat molekul 330.000 dalton terdiri atas berbagai komponen
fisiologis yang diatur oleh beberapa gen. Waktu paruh 9 – 18 jam.
Menghilang dengan cepat dari plasma yang di simpan dalam suhu dingin.
Faktor ini mampu menormalkan waktu pembekuan pada pasien
hemophilia A.

8
i. Faktor IX : disebut faktor Chrismas, komponen tromboplastin plasma.
Protein ini merupakan faktor hati yang memerlukan vitamin K untuk
pembentukannya. Waktu paruhnya 24 jam tetapi kadarnya tetap tinggi bila
plasma di simpan dalam keadaan cair. Faktor ini juga terdapat dalam
serum.
j. Faktor X : disebut faktor Stuart-Power, merupakan faktor hati yang
memerlukan vitamin K. Faktor X merupakan kunci dari semua jalur – jalur
aktivasi faktor – faktor pembekuan . Waktu paruhnya sekitar 40 hari.
k. Faktor XI : disebut anteseden tromboplastin plasma, merupakan suatu
glikoprotein dengan berat molekul 143.000 dalton yang di bentuk di hati
dan beredar di dalam plasma dalam bentuk terikat ( kompleks ) dengan
kininogen HMW. Namun, faktor ini tidak berkurang pada penyakit hati
dan tidak memerlukan vitamin K serta stabil dalam darah atau plasma
simpan. Waktu paruhnya sekitar 2 hari.
l. Faktor XII : disebut faktor Hagemen yaitu suatu globulin beta rantai
tunggal yang memiliki berat molekul 76.000 dalton, ada dalam plasma
dengan kadar sangat rendah . Waktu paruh sekitar 2 hari. Faktor ini
merupakan salah satu penghubung dengan jalur – jalur fisiologis
lain,termasuk pengaktifan kontak pembekuan, pengaktifan jalur kinin,
pengaktifan jalur komplemen, dan pengaktifan fibrinolisis. 13) Faktor XIII
: disebut faktor stabilisasi fibrin,menstabilkan perubahan monomer fibrin
menjadi polimer fibrin dan bekuan yang stabil. Diproduksi baik oleh hati
maupun oleh megakariosit. Lebih beparuh jumlah faktor ini ada dalam
waktu paruh 5 – 6 hari tetapi faktor ini menghilang bila plasma berubah
menjadi serum ( Sacher, 2004).

3.3 Pemeriksaan Masa Rekalsifikasi


Masa rekalsifikasi adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyusun fibrin dari
plasma rendah trombosit yang tidak mengandung Ca2+ dengan penambahan
CaCl2, .Masa rekalsifikasi digunakan untuk mengetahui adanya kelainan
defisiensi faktor intriksik yaitu faktor pembekuan V, VII, IX, X, XI, XII,

9
protombin dan fibrinogen. Reagen yang digunakan untuk pemeriksaan masa
rekalsifikasi adalah larutan kalsium klorida 0,025 M dan larutan natrium klorida
9,5%. Fungsi penambahan CaCl2 adalah untuk mengaktifkan ion Ca2+ yang
berfungsi sebagai katalisator terbentuknya fibrinogen, karena Ca mengendap saat
dilakukan pemusingan. Ca diperlukan untuk mempercepat terbentuknya benang
fibrin hingga terjadi bekuan ( Bakta IM, 2007).
Pemeriksaan masa rekalsifikasi dipengaruhi oleh trombosit, semakin banyak
trombosit maka semakin singkat masa rekalsifikasi. Untuk menyingkirkan
tromboit dianjurkan memakai plasma rendah trombosit yaitu dengan pemusingan
20 menit pada kecepatan 3000 rpm sehingga plasma hanya mengandung sedikit
trombosit. Dalam keadaan normal waktu rekalsifikasi antara 90 – 250 detik
(Gandasoebrata, 2007 ).

3.4 Penggunaan Tabung pada Pemeriksaan Masa Rekalsifikasi


Pemeriksaan masa rekalsifikasi digunakan untuk mencari adanya kekurangan
faktor – faktor pembekuan dari jalur intrinsik, yaitu faktor pembekuan V, VIII,
IX, X, XI, XII, protombin dan fibrinogen. Pada dasarnya pemeriksaan masa
rekalsifikasi adalah plasma rendah trombosit yang tidak mengandung ion Ca
ditambahkan sejumlah CaCl2, lamanya waktu untuk menyusun fibrin adalah masa
rekalsifikasi ( Gandasoebrata, 2007 ).
Syarat yang harus dilakukan dalam pemeriksaan masa rekalsifikasi adalah
antikoagulan yang dipakai yaitu Na Sitrat 3,8% dengan perbandingan 1 : 9,
mengontrol alat, bahan, reagen, suhu, sampel harus segera diperiksa dalam waktu
maksimal 2 jam dan tabung yang dipakai adalah tabung plastik sekali pakai, jika
menggunakan tabung kaca harus bersih tanpa sisa sabun dan detergent (
Waterbury, Larry, 1998 ). Masa rekalsifikasi digunakan untuk mencari adanya
kekurangan faktor – faktor dari jalur intrinsik yaitu faktor pembekuan V, VIII, IX,
X, XI, XII, protombin dan fibrinogen. Aktivasi faktor pembekuan tersebut dapat
di cegah dengan menggunakan tabung plastik yang dilapisi silikon. Penggunaan
tabung kaca apabila sering digunakan atau di cuci dapat menyebabkan permukaan

10
kaca tergores. Sehingga menyebabkan faktor pembekuan teraktivasi khususnya
faktor XII atau faktor kontak ( Setiabudy, 2009 ).

3.5 Faktor – faktor yang mempengaruhi masa rekalifikasi


a. Antikoagulan
Na Sitrat 3,8% Pada pemeriksaan koagulasi digunakan antikoagulan
natrium sitrat 3,8% dengan perbandingan 9 bagian darah dan 1 bagian
natrium sitrat. Natrium sitrat merupakan larutan yang isotonik dengan
darah dan sering digunakan untuk pemeriksaan kelainan pembekuan dan
pemeriksaan laju endap darah.Plasma sitrat tidak mengandung ion Ca2+ ,
karena ion Ca2+ diikat oleh sitrat pada proses sentrifugasi.
b. Suhu
Suhu yang di pakai pada pemeriksaan masa rekalsifikasi tidak boleh Suhu
yang di pakai pada pemeriksaan masa rekalsifikasi tidak boleh <37 ̊ C
karena jika tidak sesuai dengan suhu tubuh manusia plasma dan
fibrin akan rusak oleh karena itu hasil masa rekalsifikasi akan lebih
panjang.
c. Waktu penyimpanan
Plasma sitrat yang di simpan dalam suhu kamar (25-30 ̊C )
sebaiknya di periksa kurang dari 2 jam, karena plasma mengandung
semua jenis protein yang ada di dalam darah. Setelah di simpan maka
aktivitas faktor V dan VII akan menurun sehingga akan menghambat
aktivitas pembentukan fibrin (Santosa, 2008 )
d. Volume
Volume berpengaruh dalam pembentukan fibrin. Volume yang
lebih rendah akan memerlukan waktu yang lebih singkat dalam
pembentukan fibrin karena pada volume 50% partikel trombosit lebih
mudah menyusun benang fibrin ( Atmoko, 2014 )
e. Plasma rendah trombosit
Dalam pemeriksaan masa rekalsifikasi digunakan plasma
rendah trombosit. Semakin banyak jumlah trombosit maka semakin

11
singkat masa rekalsifikasinya. Untuk memperoleh plasma rendah
trombosit dilakukan pemusingan 3000 rpm selama 20 menit
sehingga plasma hanya mengandung sedikit trombosit
(Gandasoebrata,2007).

12
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Masa rekalsifikasi merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menyusun fibrin
dari plasma rendah trombosit dan Ca2+ dengan adanya penambahan CaCl2.
Sebenarnya masa rekalsifikasi ini digunakan untuk mengetahui adanya kelainan
defisiensi factor intrinsic, yaitu factor pembekuan V, VIII, IX, X, XI, XII, dan
fibrinogen serta protrombin

4.2 Saran
Semoga makalah yang kami susun ini dapat sangat bermanfaat bagi para
pembaca, dan dapat memberikan pengetahuan sedikit tentang masa rekalsifikasi.
Kami mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi penulisannya, bahasa dan lain sebagainnya. Untuk itu
saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar dapat
terciptannya makalah yang baik yang dapat memberi pengetahuan yang benar
kepada penmbaca

13
DAFTAR PUSTAKA

Prihandini. E. 2017. “Tinjauan Pustaka Masa Rekalsifikasi”.


http://repository.unimus.ac.id/1174/3/BAB%20II.pdf. Diakses tgl 6
april 2019

Anonim. 2013. “Tinjauan Pustaka Masa Rekalsifikasi”.


http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/138/jtptunimus-gdl-
nenengsupr-6896-2-babi.pdf. diakses tgl 6 april 2019

Langit. Lina.2014.”Laporan APTT,Masa Rekal,PTT.


https://www.academia.edu/24308592/APTT_Masa_Rekal_PTT.
Diakses tgl 6 april 2019

14

Anda mungkin juga menyukai