Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN KASUS

Uretritis GONORE
Welki Vernando 61111066
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RSUD EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM
12/10/16

Definisi
Gonore mencakup semua penyakit yang
disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae,
suatu diplokokus gram negatif.

12/10/16

Epidemiolo
gi
Gonore dapat terjadi di seluruh dunia dan merupakan penyakit
kelamin yang terbanyak dewasa ini.
Tidak ada imunitas bawaan maupun setelah menderita penyakit.
Diperkirakan setiap tahun tidak kurang dari 25 juta kasus baru
ditemukan di seluruh dunia.

12/10/16

Etiologi
Gonore disebabkan oleh gonokok yang
ditemukan oleh Neisser pada tahun 1879.
Kuman tersebut dimasukkan dalam
kelompok Neisseria, sebagai Neisseria
gonorrhoeae.
Selain spesies ini terdapat 3 spesies
Neisseria yang lain, yaitu N. meningitidis,
N. catarrhalis dan N. pharyngissicca.
Dua spesies pertama bersifat patogen dan
dua spesies terakhir bersifat komensal.
12/10/16

Gonokok termasuk golongan diplokok


berbentuk biji kopi dengan lebar 0,8 m,
panjang 1,6 m, dan bersifat tahan asam.
Kuman ini bersifat negatif-Gram, tampak diluar
dan di dalam leukosit (intra dan ekstraseluler),
tidak tahan lama di udara bebas, cepat mati
pada keadaan kering, tidak tahan suhu diatas
39C, dan tidak tahan zat disinfektan.
Daerah yang paling mudah terinfeksi ialah
daerah dengan mukosa epitel kuboid atau
lapis gepeng yang belum berkembang
(imatur), yakni pada vagina wanita sebelum
pubertas.
12/10/16

12/10/16

Galur N. gonorrhoeae penghasil


penisilinase (NGPP) merupakan
gonokokus yang mampu menghasilkan
enzim penisilinase atau beta-laktamase
yang dapat merusak penisilin menjadi
senyawa inaktif, sehingga sukar diobati
dengan penisilin dan derivatnya
walaupun dengan peninggian dosis.
Akhir-akhir ini, galur N. gonorrhoeae
yang resisten terhadap tetrasiklin
(TRNG) juga semakin meningkat.
12/10/16

Mekanisme
penularan

Kontak seksual
Kontak dengan bahan infeksius yang
berasal dari sekret vagina atau uretra.
Bayi baru lahir ophtalmic
neonatorum, sewaktu melewati jalan
lahir dari ibu penderita gonore.

12/10/16

Masa
inkubasi

Pria
: 1-7 hari, rata-rata 3-5 hari
Wanita
: Sulit ditentukan karena
pada
umumnya bersifat asimtomatis

12/10/16

Patogenesis
N. gonorrhoeae dapat bertahan di dalam
uretra meskipun proses hemodinamik akan
membilas organisme dari permukaan mukosa.
Dengan perantaraan pili (bagian dinding sel
yang menyerupai rambut), gonokokus melekat
pada permukaan mukosa (berlapis epitel
silindris dan kuboid) kemudian berpenetrasi ke
dalam mukosa dan berkembang biak dalam
jaringan subepitelial. Gonokokus akan
menghasilkan fosfolipase dan peptidase yang
dapat menyebabkan kerusakan sel.
12/10/16

Adanya infeksi gonokokus akan


menyebabkan mobilisasi leukosit PMN,
menyebabkan terbentuknya mikroabses
subepitelial yang pada akhirnya akan
pecah dan melepaskan PMN dan
gonokokus.

12/10/16

Gambaran klinis pada pria


Infeksi N. gonorrhoeae pada pria bersifat akut yang
didahului oleh rasa panas di bagian distal uretra di sekitar
OUE, diikuti rasa nyeri pada penis, keluhan berkemih seperti
disuria dan polakisuria.
Terdapat duh tubuh yang bersifat purulen atau sero-purulen.
Pada beberapa keadaan duh tubuh baru keluar bila
dilakukan pemijatan atau pengurutan korpus penis ke
arah distal, tapi pada penyakit yang lebih berat nanah
tersebut menetes sendiri keluar.

12/10/16

Orifisium uretra eksternum kemerahan,


edema dan ektropion.
Pada beberapa kasus terdapat pembesaran
KGB inguinal unilateral atau bilateral.

12/10/16

12/10/16

12/10/16

12/10/16

Gambaran klinis pada

Hanya 30 % yang memberikan gejala klinis


wanita

atau simtomatis, berupa:


Servisitis yang mukopurulen
Duh tubuh vagina yang mukopurulen
Nyeri pada perut bagian bawah
Post coital atau intermenstrual bleeding
Disuria
PID (pelvic inflammatory disease/penyakit
radang panggul) yang meliputi endometritis
subklinik, salpingitis, pelvis peritonitis,
parapendicitis dan parahepatitis.
12/10/16

Diagnosi
s Diagnosis ditegakkan atas dasar

anamnesis, pemeriksaan klinis, dan


pemeriksaan penunjang sbb:

A. Sediaan langsung
Pada sediaan langsung dengan pengecatan
Gram akan ditemukan gonokok gramnegatif, intraseluler dan ekstraselular.
Bahan duh tubuh pada pria diambil dari
daerah fosa navikularis, sedangkan pada
wanita diambil dari uretra, muara kelenjar
Bartholin dan endoserviks.
12/10/16

Pada pria memiliki sensitivitas 90-95%


dan spesifisitas 95-99%. Sedangkan dari
endoserviks, sensitivitasnya hanya 4565%, dengan spesifisitas 90-99%.
Pemeriksaan ini direkomendasikan
untuk dilakukan di klinik luar rumah
sakit/praktek pribadi, klinik dengan
fasilitas laboratorium terbatas, maupun
untuk rumah sakit dengan fasilitas
laboratorium lengkap.
12/10/16

B. Kultur (biakan)
Untuk identifikasi perlu dilakukan kultur
(pembiakan). Dua macam media yang
dapat digunakan ialah media transpor dan
media pertumbuhan.
Contoh media transpor :
Media Stuart, Media Transgrow
Contoh media pertumbuhan :
McLeods chocolate agar, Thayer
Martin, Modifikasi Thayer Martin
12/10/16

Pemeriksaan kultur dengan bahan dari duh


uretra pria, sensitivitasnya lebih tinggi (9498%) dari pada duh endoserviks (85-95%).
Sedangkan spesifisitas dari kedua bahan
tersebut sama yaitu lebih dari 99%.
Pemeriksaan kultur ini dianjurkan untuk
dilakukan pada rumah sakit dengan
fasilitas laboratorium lengkap maupun
terbatas.
12/10/16

C. Enzyme Immunoassay
Merupakan cara deteksi antigen
gonokokus dari sekret genital, namun
sensitivitasnya masih lebih rendah dari
metode kultur
D. Polimerase Chain Reaction (PCR)
Telah banyak dilakukan di negara maju,
dengan sensitivitas dan spesifisitas
yang tinggi, bahkan dapat digunakan
dari sampel urine.
12/10/16

Diagnosis banding
Uretritis Non-Gonore
Secara klinis sangat sulit dibedakan dengan
gonore karena sama-sama memberikan gejala
klinis duh tubuh uretra, disuria, atau gatal pada
uretra, kadang-kadang terdapat hematuria.
Duh tubuh uretra pada gonore lebih profuse
dan biasanya purulen sedangkan pada uretritis
non-gonore lebih mukoid, dan mungkin hanya
keluar pada pagi hari atau didapatkan pada
celana dalam berupa noda atau krusta pada
meatus.
12/10/16

Dapat disebabkan oleh Chlamydia


trachomatis, ureaplasma urealyticum,
mycoplasma genitaslium, trichomonas
vaginalis, jamur, herpes simplex virus, dsb.
Masa inkubasi 1-5 minggu
Diagnosis pasti gonore harus dengan
ditemukannya kuman N. gonorrhoeae
sebagai penyebabnya.

12/10/16

Pengobat
an
Pada dasarnya pengobatan diberikan

setelah diagnosis ditegakkan.


Obat-obatan yang digunakan sebagai terapi
uretritis tergantung pada beberapa faktor:
Pola resistensi menurut area geografi
maupun sub populasi
Obat-obatan yang tersedia
Efektivitas yang dikaitkan dengan harga
obat
Bila kemungkinan ada concomitant
12/10/16

Pengobatan yang benar meliputi:


Pemilihan obat yang tepat dengan dosis
yang adekuat untuk menghindari resistensi
kuman
Melakukan tindak lanjut secara teratur
sampai penyakitnya dinyatakan sembuh
Pasangan seksual harus diperiksa dan
diobati agar tidak terjadi fenomena
pingpong.

12/10/16

Uretritis gonore tanpa


Golongan Sefalosporin
komplikasi
:
:
Cefixime 400 mg per oral
Ceftriaxone 250 mg intramuskular
Golongan Kuinolon :
Ofloxacin 400 mg per oral
Ciprofloxacin 500 mg per oral
Levofloxacine 250 mg per oral
Spectinomycin 2 gram intramuskular
Kanamycin 2 gram intramuskular
12/10/16

- Semua diberikan dalam dosis


tunggal -

Uretritis gonore dengan


komplikasi
Ciprofloxacin :500 mg/hari per oral selama
5 hari
Ofloxacin 400 mg/hari per oral selama 5
hari
Ceftriaxone 125 mg/hari per injeksi
intramuskular selama 5 hari
Spectinomycin 2 gram/hari per injeksi
intramuskular selama 5 hari
12/10/16

Untuk rekomendasi dari CDC tentang


penatalaksanaan farmakologis pada
pasien
uretritis
gonore
tanpa
komplikasi yaitu Injeksi ceftriaxon
250mg
intra
muscular
disertai
pemberian azitromicyn 1g per oral
single dose (CDC, 2015)

12/10/16

Komplikas

i Pria
Lokal : tisonitis (radang kelenjar tyson),
parauretritis, littritis (radang kelenjar
littre), dan cowperitis (radang kelenjar
cowper).
Asendens : prostatitis, vesikulitis,
funikulitis, epididimitis, yang dapat
menimbulkan infertilitas; trigonitis (infeksi
pada pars posterior, mengenai trigonum
kandung kemih) yang memberi gejala
poliuria, disuria terminal, dan hematuria.
12/10/16

Wanita
Infeksi pada serviks (servisitis gonore)
salpingitis, ataupun penyakit radang
panggul (PRP). PRP yang simtomatik
ataupun asimtomatik dapat mengakibatkan
jaringan parut pada tuba sehingga
menyebabkan infertilitas atau kehamilan
ektopik.
Infeksi mengenai uretra parauretritis,
sedangkan pada kelenjar bartolin akan
menyebabkan terjadinya bartolinitis.
12/10/16

Komplikasi diseminata pada pria dan


wanita artritis, miokarditis, endokarditis,
perikarditis, meningitis, dan dermatitis.

Pria dan wanita homoseksual yang


melakukan hubungan seks melalui anus
(anal sex) gonore pada rektumnya.
Penderita akan merasakan tidak
nyaman di sekitar anusnya dan dari
rektumnya keluar cairan. Daerah di
sekitar anus tampak merah dan
kasar, serta tinjanya terbungkus oleh
lendir dan nanah.
12/10/16

Hubungan seksual melalui mulut (oral


sex) dengan seorang penderita gonore
biasanya akan menyebabkan gonore
pada tenggorokan (faringitis gonokokal).
Umumnya infeksi tersebut tidak
menimbulkan gejala, namun terkadang
menyebabkan nyeri tenggorokan dan
gangguan untuk menelan.

12/10/16

Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata


infeksi mata luar (konjungtivitis gonore).
Bayi yang baru lahir juga bisa terinfeksi
gonore dari ibunya selama proses
persalinan sehingga terjadi pembengkakan
pada kedua kelopak matanya dan dari
matanya keluar nanah. Jika infeksi itu tidak
diobati, maka akan menimbulkan
kebutaan.

12/10/16

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. PLA
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat: Sagulung
Status : Belum Menikah
No. RM : 160482
Tanggal
: 07 September 2016
12/10/16

ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri saat buang air kecil dan keluar nanah
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri saat
buang air kecil disertai keluarnya nanah dari
kemaluannya. Keluhan terjadi sejak 1 hari
yang lalu. Awalnya kencing terasa panas
dan nyeri. Saat ini pasien juga mengeluh
tidak enak badan sejak 1 hari yang lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah menderita penyakit
seperti ini sebelumnya.
12/10/16

Riwayat Pengobatan
Pasien belum mengkonsumsi obat-obatan
apapun sebelumnya
Riwayat Perilaku Seksual
Pasien melakukan hubungan seksual terakhir
dengan pekerja seks 1 minggu yang lalu.
Selama keluhan muncul pasien tidak ada
melakukan hubungan seksual lagi.
Riwayat Atopi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi baik obat,
makanan, dan suhu.
12/10/16

PEMERIKSAAN FISIK
Status dermatologi
Lokasi: Orificium uretra eksternum
(OUE)
Distribusi : Lokal
Ruam : Tampak duh tubuh
berwarna putih kekuningan, purulen,
yang keluar dari Orificium uretra
eksternum (OUE), edema (-), eritem
(-)
12/10/16

12/10/16

Status venerologis
Corpus penis
: tidak ditemukan kelainan
Preputium : (+) pasien tidak disirkumsisi
Glans penis
: tidak ditemukan kelainan
OUE
: tidak ditemukan kelainan
Scrotum
: tidak ditemukan kelainan
Discharge : purulen, berwarna putih
kekuningan

12/10/16

DIAGNOSIS BANDING
URETHRITIS GONORE
URETRITIS NON GONORE

12/10/16

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pengecatan gram discharge
Leukosit penuh per lapang pandang
Ditemukan bakteri diplokokus gram
negatif intra dan ekstraseluler
Sel Epitel 1-3/lapang pandang
Cluecell(+)

12/10/16

DIAGNOSIS
Urethritis Gonore

12/10/16

PENATALAKSANAAN
Kausatif
: Cefixime 400mg
single dose
Asam Mefenamat : 3x500mg
KIE
: Obat diminum sesuai
dosis, tidak melakukan hub seksual
selama pengobatan/menggunakan
kondom bila berhubungan seksual

12/10/16

Prognosis

12/10/16

Quo ad Vitam
Quo ad Sanam
Quo ad Fuctionam
Quo ad kosmeticam

:
:
:
:

Bonam
Bonam
Bonam
Bonam

PEMBAHASAN
Pasien Laki-laki 25 th keluhan
nyeri berkemih dan keluar nanah
dari
kemaluan,
seminggu
yll
mengaku berhubungan seksual
tanpa kondom dengan pekerja
seks
sesuai
dengan
klinis
uretritis go yg timbul 3-5 hari
setelah kontak seksual
12/10/16

Pemfis: duh tubuh putih purulen dari


OUE --> menunjang ke arah uretritis go
Pemeriksaan penunjang: ditemukan
diplokokus gram (-)
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik
dan penunjang dapat ditegakkan
diagnosis uretritis go
Penatalaksanaan : cefixime 400mg
single dose broad spectrum dan
sensitif untuk N.Gonorrhoeae
12/10/16

KESIMPULAN
Telah dilaporkan kasus dengan diagnosis
Urethritis Gonorrhea pada pasien Tn. PLA 25
tahun. Diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan
fisik.
Diagnosis
ditegakkan
berdasarkan anamnesis pasien mengeluh nyeri
saat
berkemih
dan
keluar
nanah
dari
kemaluannya. Keluhan terjadi sejak 1 hari yang
lalu. Awalnya kencing terasa panas dan nyeri.
Saat ini pasien mengeluh demam sejak 1 hari
yang lalu. Pasien mempunyai riwayat hubungan
seksual pekerja seks seminggu sebelum keluhan.
Keluhan tersebut dirasakan baru pertama kali.
12/10/16

Dari pemeriksaan fisik didapatkan


duh
purulen
berwarna
putih
kekuningan yang keluar dari OUE.
Dari
pemeriksaan
penunjang
berupa
pewarnaan
gram,
ditemukan leukosit penuh
per
lapang
pandang
besar
dan
terdapat diplococcus gram negatif
intraseluler dan ekstraseluler
12/10/16

Pengobatan
yang
diberikan
adalah
memberikan terapi oral cefixime 1x400
mg single dose dan Asam mefenamat 3 x
500mg. Pasien diedukasi agar meminum
obat sesuai dosis, tidak melakukan
hubungan seksual dulu selama masa
pengobatan, atau menggunakan kondom
bila berhubungan seksual. Prognosis
pasien
ini
secara
vitam,
sanam,
fungsionam dan secara kosmetikam dubia
et bonam adalah ad bonam.
12/10/16

12/10/16

Anda mungkin juga menyukai