Anda di halaman 1dari 30

MIKROBIOLOGI

NEISSERIA GONORRHOEAE Dan NEISSERIA MENINGITIDIS


Neisseria gonorrhoeae
(Gonococcus)
Spesies Neisseria
Patogen Pada
Manusia
Neisseria Meningitidis
(Meningococcus)
MORFOLOGI & IDENTIFIKASI NEISSERIAE

Kultur (Koloni)
Ciri Khas Ciri Pertumbuhan
• Bentuk Koloni Gonococcus
• Gram (-) • Waktu inkubasi 48 jam.
& Meningococcus cembung,
• Diplococcus • Tumbuh baik pd. Kondisi
berkilau, tinggi.
• Non-motil aerob, beberapa anaerob.
• Ber-PILI • Sifat mukoid dgn diameter • Memfermentasi KH menjadi
• Capsul (hanya ditemukan pada 1 - 5 mm. asam.
N. meningitidis • Koloni transparan, pekat, • Oksidase (+)
• Diameter - 0,8|am tidak berpigmen, non- • Cepat mati oleh : pengeringan,
• Menghasilkan enzim autolitik hemolitik. penjemuran, pemenasan
secara in vitro pd. Suhu 25°C lembab, & disinfektan.
• Media : Mueller-Hinton &
& pH alkalis.
Modified Thayer-Martin
Neisseria gonorrhoeae (Gonococcus)

 Bersifat fastidious
 Tumbuhnya perlu media yang lengkap serta
baik
 Rentan terhadap kepanasan dan kekeringan
sehingga tidak dapat bertahan hidup lama di
luar host-nya
Penularan umumnya terjadi secara kontak
seksual dan masa inkubasi terjadi sekitar 2–5
hari
Neisseria gonorrhoeae (Gonococcus)
Morfologi Neisseria gonorrhoeae

o Bakteri Gram Negatif ( - )


o Diplococus Non Motil
o Berdiameter Mendekati 0.8 μ
o Biasanya ditemukan bergabung di dalam sel polimorfonuklear
o Pada Gonococci memiliki 70 % homolog
o Tidak memiliki kapsul pllosakarida
o Memiliki Plasmid
Syarat pertumbuhan N. gonorrhoeae (Gonococcus)

 Organisme fastidious membutuhkan nutrisi dan lingkungan yang khusus


 Memiliki syarat pertumbuhan yang kompleks yaitu inkubasi pada suhu 37°C
 Tumbuh optimal pada pH 7,4 dan atmosfir udara dengan konsentrasi CO2 pada udara
sebesar 5%
 Pada media pertumbuhan Neisseria gonorrhoeae harus mengandung substansi organik
seperti darah yang dipanaskan, hemin dan protein hewani.
 Pertumbuhan bakter ini dapat dihambat oleh beberapa zat beracun yang terkandung di
dalam media yaitu, asam lemak atau garam.
 Neisseria gonorrhoeae dapat dengan cepat mati akibat pengeringan, sinar matahari, suhu
tinggi, dan banyak desinfekta
Patogenitas Neisseria gonorrhoeae

 Neisseria gonorrhoeae dapat menyerang membran mukosa pada saluran


urogenital, mata, rectum, dan tenggorokan
 Infeksi oleh Neisseria gonorrhoeae akan menyebabkan supurasi pada
jaringan yang terinfeksi, yang diikuti oleh terjadinya peradangan dan
fibrosis.
Faktor Resiko Neisseria gonorrhoeae

01 Berganti-ganti pasangan seksual

02 Homoseksual dan PSK (Pekerja Seks Komersial)

Wanita usia pra pubertas dan menopause


03 lebih rentan terkena gonore

04 Bayi dengan ibu menderita gonore

05 Hubungan seksual dengan penderita gonore tanpa


menggunakan proteksi atau kondom (Triastuti 2016)
Diagnosis Laboratorium
Neisseria gonorrhoeae
Untuk pengambiln bahan Untuk specimen pada penderita laki-
pemeriksaan, diperlukan prasarana laki:
sebagai berikut :
1.    berupa nanah yang keluar dari
1. Kapas steril urethra.
2. Lidi kapas (kapas yang diberi tangkai 2.    Bila terjadi urethritis posterior, bahan
dengan panjang 10-20 cm) steril pemeriksaan diambil dengan cara
3. Speculum vagina, khususn untuk memasukan lidi kapas steril yang dibasahi
pengambilan bahan pada wanita dari aquadest kedalam urethra.
vagina dan serviks uteri 3.    Dapat berupa hasil sentrifugasi dari
4. Tabung steril untuk mengirimkan urin.
bahan ke laboraturium atau lebih baik 4.    Pada prostatitis, specimen diperoleh
specimen dimasukkan kedalam medium dari endapan urin setelah pemijatan
transport kelenjar prostat.
Diagnosis Laboratorium
Neisseria gonorrhoeae

specimen pada wanita dan Selanjutnya terhadap


laki-laki juga bisa diambil dari : specimen dilakukan:
1.rectum (prokitis)
1.Pemeriksaan langsung
2.sendi (arthritis) dengan pewarnaan Gram
3.mata (gonoblenorrhoe) 2.Pembiakan pada medium
4.darah (gonokoksemia) selektif
5.faring (faringitis) 3.Fermentasi gula
6.kulit (lesi kutaneus) 4.IFA (Imunne Flouresence
Antibody) technique.
Pencegahan Neisseria gonorrhoeae

 Profilaksis mekanis dengan kondom


 Pendidikan kesehatan (helath education)
 Pencegahan dengan obat antimokroba tidak dianjurkan
karena cenderung meningkatkan resistensi bakteri
 Tindakan crede pada bayi baru lahir
Neisseria menigitidis (meningokokus)
Neisseria menigitidis (meningokokus) merupakan bakteri kokus gram
negatif yang secara alami hidup di dalam tubuh manusia.

Meningokokus hanya menginfeksi manusia dan tidak pernah diisolasi dari


hewan karena bakteri tidak bisa mendapatkan zat besi dari sumber lain
selain manusia ( transferin dan laktoferin ).
Neisseria Meningitidis
Morfologi Neisseria menigitidis

diplococcus dan masing – masing


coccus memiliki diameter 0,8
tidak bergerak
tidak berspora dan gram (-)
Bentuk coccusnya menyerupai biji
kopi.
Pada koloni yang sudah tua atau
yang sudah kontak dengan antibiotika,
kuman menggelembung.
Penyebaran Neisseria menigitidis

pada daerah – daerah yang penduduknya padat penyakit yang disebabkan


neisseria intra cellularis dapat terjadi secara epidemis. Penyakit dapat tersebar
melalui cairan hidung atau mulut
Patogenitas Neisseria menigitidis
 infeksi oleh neisseria intracellularis pada umumnya adalah anak –
anak.
Penyakit yang ditimbulkan berupa peradangan lokal yang
selanjutnya kuman menyebar ke kelenjar getah bening lalu
kesirkulasi darah untuk menuju ke meningen.
Melalui proses perkontinutatum dari proses peradangan yang
dekat dengan otak, misalnya : otitis media, mastoiditis, dan sinusitis.
Sifat Biakan Neisseria menigitidis

Neisseria intaselullaris tumbuh baik di media yang


mengandung serum atau darah dan suhu untuk tumbuh
diantara 25 -43 c. suhu optimum :37 c, dan pH 7,4 –
7,6.
pada serum agar koloni transparan, kecil lebih besar
dari diplococcus pneumonia, bulat tepinya meninggi
dan berwarna putih abu-abu.
Diagnosis Laboratorium
Neisseria meningitidis

Meningitidis dari cairan tubuh yang steril.Sebuah CSF


spesimen dikirim ke laboratorium segera untuk identifikasi
organisme. Diagnosis bergantung pada kultur organisme pada
agar-agar coklat. Pengujian lebih lanjut untuk membedakan
spesies mencakup pengujian untuk oksidase, katalase (semua
Neisseria klinis yang relevan menunjukkan reaksi positif) dan
karbohidratmaltosa, sukrosa dan glukosa tes di mana
N.Meningitidis akan memfermentasi (yaitu, memanfaatkan)
glukosa dan maltosa. Serologi menentukan subkelompok
organisme
Pencegahan Neisseria meningitidis
Semua kontak terbaru dari pasien yang terinfeksi selama 7 hari sebelum
timbulnya harus menerima obat untuk mencegah mereka dari tertular infeksi
Hal ini terutama mencakup anak-anak dan pengasuh anak mereka atau
nursery-sekolah kontak, serta siapa saja yang telah kontak langsung dengan
pasien melalui ciuman, berbagi peralatan, atau intervensi medis seperti
mulut ke mulut, resusitasi. Siapapun yang sering makan, tidur atau tinggal di
rumah pasien selama 7 hari sebelum timbulnya gejala, atau mereka yang
duduk di samping pasien pada penerbangan pesawat dari 8 jam atau lebih,
juga harus menerima kemoprofilaksis.
Perbedaan Neisseria Gonorrhoe ae dan Neisseria meningitidis

N0 Karakteristik Neisseria gonorrhoeae Neisseria meningitidis


1 Disebut sebagai Disebut sebagai gonococcus. Disebut sebagai meningococcus.
N. meningitidis adalah penyebab utama meningitis
2 Agen N. gonorrhoeae adalah agen penyakit gonore.
serebrospinal.
Infeksi meningokokus serogrup A, B, C, Y dan W-135
3 Pengembangan Vaksin Tidak
dapat dicegah dengan vaksin.
N. gonorrhoeae bentuknya halus, bulat, lembab, N. meningitides akan membentuk halus, bulat,
seragam lembab, seragam
4 Morfologi Koloni
koloni abu-abu / coklat dengan warna kehijauan di koloni abu-abu / coklat besar dengan permukaan
bawahnya pada media isolasi primer. berkilau dan seluruh tepinya.
N. gonorrhea berbentuk ginjal dengan ujung yang N. meningitidis adalah diplococcus setengah
5 Morfologi
menonjol cekung. lingkaran dengan ujung datar.
6 Autolyse Mungkin autolyse Autolyse
7 Fermentasi Maltosa Tidak Iya
N. meningitidis dapat mereduksi nitrit dalam
8 Pengurangan Nitrit N. gonorrhoeae tidak mengurangi nitrit.
konsentrasi rendah.
N. gonorrhoeae tumbuh lebih sedikit N. meningitidis tumbuh baik pada agar darah
9 Pertumbuhan Agar Darah
pada agar darah dibandingkan N. meningitidis. dibandingkan dengan N. gonorrhoeae.
Iya. Kapsul ini anti-fagositik dan merupakan faktor
10 Kapsul Tidak
virulensi penting.
Perbedaan Neisseria Gonorrhoe ae dan Neisseria meningitidis
N0 Karakteristik Neisseria gonorrhoeae Neisseria meningitidis

Mengkolonisasi saluran pernapasan bagian atas sebagai


Terutama menyebabkan infeksi pada saluran
11 Situs Infeksi komensal dan kadang-kadang menyerang
anogenital.
menyebabkan penyakit sistemik. 

12 Patogen Itu selalu dianggap sebagai patogen. Itu tidak selalu dianggap sebagai patogen.
Itu tidak. menghasilkan gamma-
13 Produksi Enzim Ini menghasilkan gamma-glutamylaminotransferase.
glutamylaminotransferase
Usap transportasi endoserviks, uretra, rektum,
Kumpulkan cairan serebrospinal (CSF) dan darah, lesi kulit
14 Pengumpulan Spesimen faring, konjungtiva, darah, cairan sendi, aspirasi
usap dan nasofaring.
dari lesi kulit.
15 Produksi Β-Laktamase Umum Langka
Pergerakan N. meningitidis terjadi pada kecepatan yang
Gerakan N. gonorrhoeae terjadi pada kecepatan
16 Gerakan lebih tinggi dan dengan jumlah retraksi pili yang lebih
rendah.
banyak.
N. gonorrhoeae paling sering digerakkan
17 Pili N. meningitidis paling sering menggunakan empat pili.
menggunakan satu pilus pencabut.
Infeksi N. gonorrhoeae memiliki prevalensi tinggi Infeksi N. meningitidis memiliki prevalensi yang rendah
18 Prevalensi dan Kematian
dan mortalitas rendah dan mortalitas yang tinggi.
19 Superbug Dianggap sebagai "superbug" Tidak dianggap sebagai "superbug"
N. gonorrhoeae juga dapat menyebabkan Menyebabkan meningitis dan bentuk lain dari penyakit
20 Patogenesis konjungtivitis, faringitis, proktitis atau uretritis, meningokokus seperti meningokokus, sepsis yang
prostatitis, dan orkitis. mengancam jiwa.
Pemeriksaan Neisseria
(Gonococcus, Meningococcus)
Diagnosa Neisseria
Bahan Pemeriksaan Neisseria (Gonococcus, Meningococcus) 
Hapus urogenital (uretra, vagina, serviks), endapan urine, cairan sendi,
darah, eksudat mata, hapus tenggorokan. 

Identifikasi berdasarkan atas :


1. Pemeriksaan mikroskopis dengan Gram
2. Pembiakan
3. Uji oksidase
4. Uji biokimiawi
5. PPNG tes (Beta laktamase tes)
Cara Kerja Pemeriksaan Neisseria (Gonococcus, Meningococcus)

1. Pemeriksaan mikroskopis
Pemeriksaan mikroskopis untuk Pemeriksaan Neisseria (Gonococcus, Meningococcus)
dengan menggunakan pengecatan Gram dari bahan langsung (direct-preparate), hasilnya
sebagai berikut :
Bentuk kokus berpasangan (duplococcus) seperti buah kopi atau ginjal, Gram negatif,
biasanya intraseluler dalam lekosit.
 
2. Pembiakan
Perbenihan yang dipakai dalam Pemeriksaan Neisseria (Gonococcus, Meningococcus),
yaitu :
• Agar coklat (G.C Agar)
• Agar coklat dari Thayer-Martin
• Cystine trypticase agar (CTA)
•Agar darah
1. Bahan pemeriksaan ditanam pada agar coklat, agar
coklat Thayer-Martin dan agar darah sebagai
kontrol. 
2. Dieramkan pada suhu 35^0-37^0C selama 2 malam
dengan ditambah CO2 (2-10%) di dalam eksikator
yang dibawahnya diberi kapas basah supaya
menjadi lembab. Atau bisa juga dengan menyalakan
lilin dalam eksikator yang apabila lilin mati berarti
O2 telah habis terbakar, konsentrasi CO2 yang
tercapai kira-kira2% saja.  Agar darah dieramkan
seperti biasa (aerob), kalau tumbuh pada perbenihan
berarti Nesisseria apatogen. Pada agar coklat dan
Thayer-Martin setelah tumbuh tampak koloni bulat,
dengan diameter 2-3 mem, jernih mengkilat. 
3. Dari koloni tersebut selanjutnya ditanam subkultur
pada agar coklat dan Thayer-Martin. 
3. Uji Oksidase
Untuk uji oksidase pada Pemeriksaan Neisseria (Gonococcus,
Meningococcus) diperlukan reagen HCl-tetrametil-p-finildiamin 1%
dengan hari-hati diteteskan di atas koloni bakteri. Bila tes positif
maka koloni berubah mula-mula merah jambu, kemudian menjadi
merah ungu dan akhirnya hitam sesudah kira-kira 5 menit. 

4. Uji Biokimia
Pada uji biokimia untuk Pemeriksaan Neisseria (Gonococcus,
Meningococcus) penentuan spesifiknya dapat dilihat dari hasil
fermentasi pada CTA, sebagai berikut : 

 N. gonorrhoea     N. meningitidis 


 Glukosa     +  +  
 Maltosa -  + 
 Sakrosa -  - 
5. PPNG test (Uji Betalaktamase)
Pada Pemeriksaan Neisseria (Gonococcus, Meningococcus) dibutuhkan tes PPNSG, yang berguna
untuk mementukan suku kuman Neisseria gonorrhoea yang resisten terhadap antibiotika penicillin.
Suku kuman yang resisten merusak penicillin dengan perantaraan enzim Penicillinase (Betalaktamase)
menjadi senyawa yang tidak aktif. 

Cara kerja PPNG Tes


Dibuat suspesnsi N. gonorrhoea (umur 2 malam) dalam larutan 0,1 ml Penicillin 6000 ug/ml.
Didiamkan dalam suhu kamar selama 30 menit. 
Ditambahkan 2 tetes larutan kanji 1% = amilum
Kemudian ditambah lagi 1 tetes larutan lugol (pro Gram) sampai terjadi warna biru. 

Interpretasi hasil pemeriksaan PPNG :


- Positif : Warna biru hilang dalam waktu 10 menit.
- Negatif : warna biru tetap tidak berubah. 
Berat ringannya penyakit GO dibagi menjadi 2 sifat :
Intraseluler : sel GO masih berada dalam leukosit (belum
menyebar keseluruh tubuh [akut])
Ekstraseluler : sel GO sudah keluar dari sel leukosit (telah
menyebar keseluruh tubuh [kronis]) 
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai