Anda di halaman 1dari 51

S1 ILMU KEPERAWATAN

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI


PENYEBAB INFEKSI PADA KULIT,
UROGENITAL, GASTROINTESTINAL
ERNI YOHANI MAHTUTI,S.Pd., M.Kes
TUJUAN
Mahasiswa mampu memahami teknik Isolasi dan
identifikasi bakteri penyebab infeksi :

- Kulit: Staphylococcus aureus, Propionibacterium


acnes
- urogenital: Nesseria gonorrhoe
- Gastrointestinal: E. coli, Salmonella, Shigella
YANG HARUS DILAKUKAN SEBAGAI
PETUGAS KESEHATAN SAAT DI LAB
1. Sebelum Masuk Laboratorium Gunakan APD
2. Kancingkan semua kancing (terasa nyaman dan aman)
3. Pastikan ruangan lab mikro dalam kondisi steril (semprot meja
kerja dengan alkohol 70%), kurangi bicara gunakan masker
4. Tidak diperkenankan menggunakan perhiasan ditangan kecuali
jam tangan
5. Lakukan Langkah-langkah Hand Hygien (Tepung sejari puku)
sebelum ataupun setelah melakukan pemeriksaan
6. Pastikan semua alat sudah terkondisi (steril)dengan baik
sebelum digunakan
7. Bila telah selesai, cuci semua alat dan kembalikan sesuai
tempat
PRINSIP PEMBUATAN
PREPARAT
 Yang dapat diperiksa spesiemen pus, sputum,
sentrifugate urine
 Teknik fiksasi untuk pemeriksaan:

1. Oles spesimen pada kaca objek dan buat


apusan tipis
2. Diamkan smp benar-benar kering
3. Fiksasi dengan metanol 70% atau
pemanasan seblm dipulas
PEMBUATAN PREPARAT
FIKSASI APUSAN
BENTUK-BENTUK BAKTERI
TEKNIK PEWARNAAN GRAM
STAPHYLOCOCCUS AUREUS
 CIRI:
 Berbntk bulat/cocus, berkelompok tak
beraturan seperti buah anggur ataupun sendiri
 Anaerob fakultatif
 Tdk berspora
 Pewarnaan: Gram (gram +)
 Beberapa stafilokokus merupakan anggota
flora normal pada kulit dan selaput lendir
manusia; yang lain menyebabkan supurasi dan
septikemia
 Stafilokokus patogen sering menghemolisis
darah, mengkoagulasi plasma
 menghasilkan enzim ekstraseluler, dan
toksin.
 Enterotoksin bakteri ini sering menimbulkan
keracunan makanan.
 Kuman memiliki sifat cepat resisten
terhadap antimikroba

 merupakan masalah besar pada pengobatan


 30 spesies.
 Tiga spesies Staphylococcus yang berkaitan dengan
medis, yakni
 Staphylococcus aureus,
 Staphylococcus epidermidis, dan
 Staphylococcus saprophyticus.
 Staphylococcus aureus adalah patogen utama pada
manusia dan bersifat koagulase positif yang
membedakan dengan spesies yang lain.
 Infeksi bisa krn keracunan makanan berat, infeksi
kulit yang kecil sampai infeksi yang tidak dapat
disembuhkan
BIAKAN SA

 Stafilokokus dapat tumbuh baik pada


berbagai media mikrobiologis pada suasana
aerob atau mikroaerofilik.
 Kuman dapat tumbuh baik pada temperatur
37C,
 tetapi pembentukan pigmen yang terbaik
pada suhu 20 – 35 C.
 Koloni pada media padat berbentuk bulat,
lembut, dan mengkilat.
 Staphylococcus aureus biasanya membentuk
koloni abu-abu hingga kuning emas
PEMERIKSAAN
 Bahan: pus dari lesi supuratif, dan dahak dari
saluran napas. Pada kasus keracunan tinja dan sisa
makanan.

 Sediaan langsung
 Bahan diatas dioleskan dan ratakan pada kaca benda
 fiksasi
 Kemudian pewarnaan gram
 Hasil ditemukan sel coccus dan gram +
IDENTIFIKASI
 Spesimen
 Spesimen dari swabbing, pus, darah, sputum,
cairan serebrospinalis, aspirat trakhea.
 Pemeriksaan langsung
 Stafilokokus khas terlihat dari apusan yang dicat
dari pus atau sputum.
 Sediaan ini tidak dapat membedakan antara
organisme saprofitik (S. epidermidis) dan
patogen (S. aureus).
 Sediaan langsung dari nanah, kuman terlihat
tersusun tersendiri, berpasangan, bergerombol,
dan tersusun seperti rantai pendek
STAPHYLOCOCCUS AUREUS
E.COLI, BASILLUS SUBTILIS
PROPIONIBACTERIUM ACNES
 Propionibacterium acnes adalah patogen oportunistik,
menyebabkan berbagai infeksi pasca operasi dan
perangkat, misalnya pembedahan
 berbentuk batang tak teratur
 pewarnaan Gram positif, tidak berspora, tangkai anaerob
ditemukan dalam spesimen-spesimen klinis.
 Propionibacterium acne memerlukan oksigen mulai dari
aerob atau anaerob fakultatif sampai ke mikroerofilik atau
anaerob.
 Bakteri ini dapat tumbuh di udara dan tidak menghasilkan
endospora. Bakteri ini dapat berbentuk filamen bercabang
atau campuran antara bentuk batang/filamen
denganbentuk kokoid.
 Penyebab jerawat
Propinebacterum acne (sumber: penelitian 2017)
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI
PENYEBAB INFEKSI PADA SALURAN
UROGENITAL
NESSERIA GONORRHOEAE

ERNI YOHANI MAHTUTI, S.Pd., M.Kes


NEISSERIA GONORRHOEAE
 Gonore penyakit insiden di antara
penyakit menular seksual lainnya.
 Mudah mengalami    resisiten terhadap
penisilin disebut Penicilinase Producing
Neisseria gonorrhoeae
 prevalensi gonore di Indonesia berkisar
7,4%–50%
MORFOLOGI & FISIOLOGI
 gram negatif
 bentuk diplokokus
 penyebab infeksi saluran urogenitalis
 bersifat fastidious
 untuk tumbuhnya perlu media yang lengkap serta baik
 tetapi rentan terhadap kepanasan dan kekeringan tidak
dapat bertahan hidup lama di luar host-nya
 Penularan : terjadi secara kontak seksual
 masa inkubasi terjadi sekitar 2–5 hari
 Awalnya keluar nanah dari orifisium uretra eksternum
sesudah melakukan hubungan kelamin
 non motil,
 berdiameter mendekati 0,8 μm
 masing-masing cocci berbentuk ginjal;
 ketika organisme berpasangan sisi yang cekung akan
berdekatan
 Ditemukan dalam sel polimorfonuklear
 tidak memiliki kapsul polisakarida ttp memiliki
plasmid.
 Gonococci paling baik tumbuh pada media yang
mengandung substansi organik yang kompleks seperti
darah yang dipanaskan, hemin, protein hewan dan
dalam ruang udara yang mengandung 5% CO2.
 Gonococci hanya memfermentasi glukosa berbeda
dari neisseriae lain.
 Gonococci menyerang membran selaput lendir (saluran
genitourinaria) mata, rektum dan tenggorokan, menghasilkan
nanah akut yang mengarah ke invasi jaringan;

 inflamasi kronis dan fibrosis.

 Infeksi urethral pada pria dapat menjadi penyakit tanpa gejala


 Pada pria biasanya terjadi peradangan uretra
 nanah berwarna kuning dan kental disertai rasa sakit ketika
kencing

 Pada wanitainfeksi primer terjadi di endoserviks dan menyebar


ke urethra dan vagina meningkatkan sekresi cairan
mukopurulen

 Ini dapat berkembang ke tuba uterina, menyebabkan salpingitis,


fibrosis dan obliterasi tuba.
GEJALA LAKI-LAKI
 laki-laki dapat muncul 2 hari setelah pajanan
 mulai dengan uretritis, diikuti oleh secret
purulen,
 disuria dan sering berkemih serta malese.
 Sebagian besar memperlihatkan gejala
dalam 2 minggu setelah inokulasi oleh
organisme ini.
GEJALA PEREMPUAN
 7-21 hari dimulai dengan sekret vagina
 Pada pemeriksaan serviks yang terinfeksi tampak edematosa
dan rapuh dengan drainase mukopurulen dari ostium
 Apabila tidak diobati maka tanda-tanda infeksi meluas
biasanya mulai timbul dalam 10-14 hari
 Tempat penyebaran tersering pada uretra
 gejala uretritis, disuria, dan sering berkemih
 Pada kelenjar bartholin dan skene menyebabkan
pembengkakan dan nyeri
 Infeksi yang menyebar ke daerah endometrium dan tuba falopii
menyebabkan perdarahan abnormal vagina, nyeri panggul dan
abdomen dan gejala-gejala PID progresif apabila tidak diobati
 GEJALA SECARA UMUM
 Keluarnya cairan hijau kekuningan dari vagina
 Demam
 Muntah-muntah
 Rasa gatal dan sakit pada anus serta sakit ketika
buang air besar, umumnya terjadi pada wanita
dan homoseksual yang melakukan anal seks
dengan pasangan yang terinfeksi
 Rasa sakit pada sendi
 Munculnya ruam pada telapak tangan
 Sakit pada tenggorokan (pada orang yang
melakukan oral seks dengan pasangan yang
terinfeksi)
DIAGNOSIS (ISOLASI DAN
IDENTIFIKASI)
  Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan klinis dan
pemeriksaan penunjang yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu :
 a. Sediaan langsung
 Pada sediaan langsung dengan pewarnaan gram akan ditemukan
gonokokus gram negatif
 Sampel pria diambil di daerah fosa navicularis
 Wanita diambil dari uretra, muara kelenjar bartholin, serviks dan
rektum.

 b. Kultur.
 Identifikasi perlu dilakukan dengan dua macam media:
 Media transport seperti : Media Stuart dan Media Transgrow.
 Media pertumbuhan seperti:  Media Mc Leod’s chocolate agar, Media
Thayer Martin dan Media Modified Thayer Martin Agar
HASIL PEWARNAAN GRAM
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI
PENYEBAB INFEKSI PADA SALURAN
GASTROINTESTINAL

ERNI YOHANI MAHTUTI, S.Pd., M.Kes


SALMONELLA
 Genus Salmonella merupakan agen macam-macam infeksi,
mulai gastroenteritis yang ringan sampai dengan demam
tifoid yang berat disertai bakteremia.
 Klasifikasi Salmonella kompleks. Ditemukan lebih dari
2.400 serotipe kuman ini yang dapat menginfeksi manusia.
 Ada beberapa serotipe yang dapat menyebabkan yang
menyebabkan demam enterik dengan tes biokimia dan tes
serologi.
 Spesies-spesies tersebut adalah
 Salmonella paratyphi A (serogrup A),
 Salmonella paratyphi B (serogrup B),
 Salmonella choleraeuis (serotipe C1),
 Salmonella typhimurium,
 Salmonella enteritidis,
 Salmonella typhi (serotipe D).
 Diagnosis serologik tergantung pada antibodi
yang timbul terhadap antigen O dan H, yang
dapat dideteksi dengan reaksi aglutinasi (tes
Widal).
 Antibodi terhadap antigen O dari grup D timbul
dalam minggu pertama sakit dan mencapai
puncaknya pada minggu ketiga dan minggu
keempat yang akan menurun setelah 9 bulan
sampai 1 tahun.
 Titer aglutinin 1/ 200 atau kenaikan titer lebih
dari 4 kali berarti tes Widal positif, hal ini
menunjukkan adanya infeksi akut S. typhi.
 Bahan pemeriksaan
 Darah
 Pus dari lesi
 Cairan otak
 Dahak
 Pada otopsi biakan dapat diambil dari
kantung empedu
 Hati, limpa dan kelenjar getah bening perut
HASIL IDENTIFIKASI
SALMONELLA TYPHI
ENTEROKOLITIS

 Enterokolitis/ gastroenteritis, sering juga


dinamakan sindroma keracunan makanan, yakni
suatu penyakit infeksi usus.
 Masa inkubasi dari penyakit ini berkisar 12- 48 jam
atau lebih.
 Gejala yang timbul pertama adalah mual dan
muntah yang mereda dalam beberapa jam.
Kemudian diikuti nyeri abdomen, dan demam.
 Diare bercampur darah merupakan gejala yang
menonjol. Penderita sering sembuh dengan
sendirinya dalam waktu 1 – 5 hari, tetapi kadang-
kadang dapat menjadi berat karena gangguan
keseimbangan elektrolit dan dehidrasi
SHIGELLA

 patogen usus yang telah lama dikenal sebagai


penyebab penyakit disentri basiler.
 Ada beberapa spesies, yakni
 Shigella dysenteriae,
 Shigella flexneri,
 Shigella boydii, dan
 Shigella sonnei.
IDENTIFIKASI DARI MORFOLOGI DAN FISIOLOGI

 Kuman berbentuk batang, Gram negatif, ukuran 0,5 -


0,7 m x 2 – 3 m, dan tidak berflagel.
 Sifat pertumbuhan aerob dan anaerob fakultatif, pH
6,4 – 7,8, dan suhu pertumbuhan optimum 37C,
kecuali S. sonnei dapat tumbuh pada suhu 45C.
 Sifat biokimiawinya negatif fermentasi adonitol, tak
membentuk gas pada fermentasi glukosa, tidak
membentuk H2S, kecuali S. flexneri.
 Meragi laktosa dan glukosa, kecuali S. sonnei dan
negatif tes motilitas.
 Sifat koloni kuman adalah kecil, halus, tidak
berwarna bila ditanam pada agar SS, EMB, Endo, dan
Mac Conkey
ISOLASI UNTUK DIAGNOSIS LABORATORIUM

 Bahan pemeriksaan adalah :


 usap dubur
 dan tukak mukosa usus yang diambil saat pemeriksaan
sigmoidoskopi.
 Bahan pemeriksaan lain adalah tinja segar.
 Perlu diperhatikan bahwa Shigella hidupnya sangat
singkat dan peka terhadap asam-asam dalam tinja,
sehingga waktu pengambilan sampel sampai
penanaman di laboratorium harus sesingkat mungkin.
 Dalam keadaan yang tidak demikian harus
menggunakan medium transpor.
 Identifikasi kuman dilakukan secara biokimiawi dan
serologik
ESCHERICHIA

 Kuman ini bersifat oportunis, ditemukan


dalam usus besar manusia sebagai flora
normal.
 Sifatnya unik karena menyebabkan infeksi
primer pada usus, misalnya diare pada anak,
diare perjalanan, dan infeksi pada jaringan
tubuh di luar usus.
 Genus Escherichia terdiri 2 spesies, yakni
 Escherichia coli dan Escherichia hermanii.
IDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN FISIOLOGI
 Kuman berbentuk batang pendek (kokobasil),
 Gram negatif,
 ukuran 0,4 – 0,7 m x 1,4 m,
 sebagian bergerak aktif, dan
 beberapa strain memiliki kapsul.
 Kuman tumbuh baik hampir pada semua media mikrobiologi.
 Kuman meragi laktosa, dan bersifat mikroaerofilik.
 Beberapa tes biokimiawi untuk diagnostik kuman adalah
 tes indol,
 lisis dekarboksilase,
 asetat,
 peragian laktosa,
 adanya gas dari penguraian glukosa,
 motilitas positif.
 Bahan pemeriksaan:
 Tinja dengan darah dan mukus
SIFAT BIAKAN
 Baiakan cair: menunjukkan kekeruhan setelah dieramkan
8 sampai 24 jam
 Agar gizi: setelah inkubasi 12-18 jam bentuk koloni bulat
bergaris tengah 1-3 mm, licin, tak berwarna, tepinya
rata, seperti mentega, koloni mudah diemulsikan
 Mac conkey berwarna dadu akibat peragian laktosa
 Agar darah: zona hemolisis beta

IDENTIFIKASI
 Reaksi biokimia: meragi laktosa, glukosa,sukrsa, maltosa
dan manitol dengan membentukasam dan gas, indol
merah positif, V.P dan sitrat negatif, menghidrolisa urea
dan tidak membentuk H2S
ESCHERICHIA COLI
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai