Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-
Nya, setelah mengalami proses penyempurnaan akhirnya Buku Data hasil pemantauan
program manajemen risiko fasilitas/lingkungan Rumah Sakit Umum dr. SALIM ALKATIRI
Namrole dapat diselesaikan sesuai dengan harapan.
Suatu langkah maju telah dicapai dalam proses memenuhi Program Monitoring Manajemen
Resiko di Rumah Sakit Umum dr. SALIM ALKATIRI Namrole. Sangat disadari bahwa Buku
Program Data hasil pemantauan program manajemen risiko fasilitas/lingkungan di Rumah
Sakit Umum dr. SALIM ALKATIRI Namrole ini masih jauh dari kesempurnaan, meskipun
demikian dengan segala keterbatasan panduan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman
pada semua staf yang terlihat dalam pelaksanaan program ini.
Saran dan kritik dari berbagai pihak sebagai bahan penyempurnaan Buku Data hasil
pemantauan program manajemen risiko fasilitas/lingkungan di Rumah Sakit Umum dr.
SALIM ALKATIRI Namrole ini sangat diharapkan. Pada kesempatan ini disampaikan rasa
terima kasih atas perhatian dan sumbangan pemikiran semua staf rumah sakit yang terlibat
dalam pembuatan Buku Data hasil pemantauan program manajemen risiko
fasilitas/lingkungan di Rumah Sakit Umum dr. SALIM ALKATIRI Namrole ini dan semoga
dapat bermanfaat.
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................3
Daftar Isi....................................................................................................................................................4
BAB I.....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.................................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................................7
PELAPORAN INSIDEN.........................................................................................................................7
1. ALUR PELAPORAN..................................................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................................9
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................9
A. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN...............................................................9
B. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN...................................................................................10
C. SASARAN..................................................................................................................................10
D. ANALISIS MATRIKS GRADING RISIKO..........................................................................12
E. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA..............................14
F. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN............................................14
BAB IV....................................................................................................................................................15
PENUTUP..............................................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUA
Manajemen resiko merupakan disiplin ilmu yang luas. Seluruh bidang pekerjaan dunia ini
pasti menerapkannya sebagai sesuatu yang sangat penting. Sebut misalnya : perminyakan,
perbankan, penerbangan, IT, ekspedisi luar angkasa, dang lain-lain. Makin besar resiko suatu
pekerjaan, maka semakin besar perhatiannya pada aspek manajemen resiko ini. Manajemen
resiko mulai diperkenalkan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja paqda era tahun 1980-
an setelah berkembangnya teori accident model dari ILCI dan juga semakin maraknya isu
lingkungan dan kesehatan. Manajemen resiko bertujuan untuk meminim kerugian dan
meningkatkan kesempatan atau peluan. Bila dilihat terjadinya kerugian dengan teori accident
model dari ILCI, maka menejemen resiko dapat memotong mata rantai kejadian kerugian
tersebut, sehingga efek dominan nya tidak akan terjadi. Pada dasarnya manajemen resiko
bersifat pencegahan terhadap terjadinya kerugian maupun ‘accident’. Pelaksanaan manajemen
resiko haruslah menjadi bagian integral dari pelaksanaan sistem manajemen
perusahaan/organisasi.
Proses manajemen resiko ini merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk
terciptanya perbaikan berkelanjutan (continous improvement). Proses manajemen resiko juga
sering dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Manajemen
resiko dapat diterapkan di setiap level di organisasi. Manajemen resiko dapat diterapkan di
level strategis dan level operasional. Manajemen resiko juga dapat diterapkan pada proyek
yang spesifik untuk membantu proses pengambilan keputusan ataupun untuk pengelolaan
daerah dengan resiko yang spesifik.
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar
dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di rumah sakit
menyangkut berbaagai fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup
berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar rumah sakit harus memiliki sumber
daya manusia yang profesional baik dibidang teknis medis maupun administrasi
kesehatan. Untuk menjaga meningkatkan mutu, rumah sakit harus mempunyai suatu
ukuran yang menjamin peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sudah diawali dengan penilaian
akreditasi rumah sakit yang mengukur dan memecahkan masalah pada tingkat input
proses. Pada kegiatan ini rumah sakit harus melakukan berbagai standard dan prosedur
yang telah ditetapkan rumah sakit
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mendorong pelaksanan kegiatan pelayanan kepada pasien yang memenuhi standar
pelayanan, keselamatan pasien dan memberikan kepuasan kepada pasien.
b. Tujuan Khusus
1) Memastikan bahwa pelayanan diberikan sesuai dengan standar pelayanan
medis dan keperawatan.
2) Menjamin pemberian pelayanan sesuai dengan standart pelayanan medik,
keselamatan pasien dan dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan kebutuhan
pasien.
3) Mengupayakan peningkatan mutu dan pelayanan dan keselamatan pasien
melalui peningkatan kemampuan pemberian pelayanan kesehatan.
Tersusunnya sistem monitoring pelayanan Rumah Sakit Umum dr. SALIM ALKATIR Namrole
BAB II
PELAPORAN INSIDEN
Banyak metode yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko, salah satu caranya adalah
dengan mengembangkan sistem pelaporan dan sistem analisis. Dapat dipastikan bahwa sistem
pelaporan akan mengajak semua orang dalam organisasi untuk peduli akan bahaya atau
potensi bahaya yang dapat terjadi kepada pasien. Pelaporan juga penting digunakan untuk
memonitor upaya pencegahan terjadinya kesalahan (error) sehingga diharapkan dapat
mendorong dilakukannya investigasi selanjutnya.
1. ALUR PELAPORAN
A. Alur Pelaporan Insiden Kepada Tim Keselamatan Pasien di RS (Internal)
1. Apabila terjadi suatu insiden (KNC/KTD/KTC/KPC) di rumah sakit, wajib
segera ditindaklanjuti (dicegah / ditangani) untuk mengurangi dampak / akibat
yang tidak diharapkan.
2. Setelah ditindaklanjuti, segera membuat laporan insidennya dengan mengisi
Formulir Laporan Insiden pada akhir jam kerja/shift kepada Atasan langsung.
(Paling lambat 2 x 24 jam ); diharapkan jangan menunda laporan.
3. Setelah selesai mengisi laporan, segera menyerahkan kepada Atasan langsung
pelapor. (Atasan langsung disepakati sesuai keputusan Manajemen :
Supervisor/Kepala Bagian/ Instalasi/ Departemen / Unit).
4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko
terhadap insiden yang dilaporkan.
5. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa yang akan
dilakukan sebagai berikut :
Grade biru : Investigasi sederhana oleh Atasan langsung, waktu
maksimal 1 minggu.
Grade hijau : Investigasi sederhana oleh Atasan langsung, waktu
maksimal 2 minggu
Grade kuning: Investigasi komprehensif/Analisis akar masalah/RCA
oleh Tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari
Grade merah:Investigasi komprehensif/Analisis akar masalah / RCA
oleh Tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari
6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi dan
laporan insiden dilaporkan ke Tim KP di RS .
7. Tim KP di RS akan menganalisa kembali hasil Investigasi dan Laporan insiden
untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan (RCA) dengan
melakukan Regrading.
8. Untuk grade Kuning / Merah, Tim KP di RS akan melakukan Analisis akar
masalah / Root Cause Analysis (RCA)
9. Setelah melakukan RCA, Tim KP di RS akan membuat laporan dan
Rekomendasi untuk perbaikan serta "Pembelajaran" berupa : Petunjuk / "Safety
alert" untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali.
10. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Direksi
11. Rekomendasi untuk "Perbaikan dan Pembelajaran" diberikan umpan balik
kepada unit kerja terkait serta sosialisasi kepada seluruh unit di Rumah Sakit
12. Unit Kerja membuat analisa kejadian di satuan kerjanya masing – masing
13. Monitoring dan Evaluasi Perbaikan oleh Tim KP di RS
BAB III
PEMBAHASAN
Setelah nilai Dampak dan Probabilitas diketahui,dimasukkan dalam Table Matriks Grading
Risiko untuk menghitung skor risiko dan mencari warna bands risiko.
a. SKOR RISIKO
SKOR RISIKO = Dampak x Probability
Cara menghitung skor risiko : Untuk menentukan skor risiko digunakan matriks grading risiko
(tabel 3) :
1. Tetapkan frekuensi pada kolom kiri.
2. Tetapkan dampak pada baris ke arah kanan.
Tidak
Probabilitas Signifikan Minor Moderat Mayor Katastropik
1 2 3 4 5
Sangat sering
terjadi ( Tiap Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
minggu/bulan)
5
Sering Terjadi
(Beberapa Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
kali/thn)
4
Mungkin
terjadi (1-<2 Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
thn/kali)
3
Jarang terjadi
(>2-<5 Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
thn/kali)
2
Sangat jarang
terjadi (>5 Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
thn/kali)
1
Pelaporan dan evaluasi indikator klinis dan keselamatan pasien adalah untuk menilai
indikator klinis keselamatan pasien sehingga mutu pelayanan dapat meningkat. Dalam
pelaksanaannya supaya data tercatat dengan baik maka setiap ruang disediakan formulir,
antara lain :
1. Petugas pencatat adalah penanggung jawab pada unit pelayanan yang sudah ditunjuk
2. Pada akhir bulan penanggung jawab pada unit rawat inap dan kebidanan menyerahkan
hasil formulir sensus harian kepada kepala bagian unit yang kemudian diteruskan
3. Tim Indikator klinis dan data dikumpulkan dan direkapitulasi oleh tim indikator klinis
hasil rekapitulasi kemudian dilaporkan kepada
4. Tim Peningkatan mutu Rumah Sakit.
5. Tim peningkatan mutu Rumah Sakit membuat analisa memberikan rekomendasi-
rekomendasi. Selanjutnya melaporkan hasil rekapitulasi dan analisanya kepada
Direktur
6. Utama Rumah Sakit Wates Husada, agar data pada laporan tersebut dapat lebih mudah
dibaca serta dapat melihat kecenderungannya dari tingkat mutu yang diukur, maka
dibuat dalam bentuk table dan grafik
BAB IV
PENUTUP
Demikian telah disusun program monitoring menejemen resiko pasien Rumah Sakit Umum dr.
SALIM ALKATIRI Namrole. Diharapkan dengan program monitoring ini, dapat dipakai
sebagai pedoman kerja dalam meningkatkan mutu pelayanan.