Keselamatan Kasien
(KP)/Patient Safety
Vera Sesrianty
Pendahuluan
Pelayanan keperawatan mrp pelayanan profesional
yg berorientasi pada keselamatan pasien (KP).
Perawat sebagai ujung tombak Yan kes yang ada
dilapangan sangat menentukan dalam upaya
● Memiliki pengetahuan/persepsi yg tinggi
pencegahan dan memutus mata rantai transmisi
● Sikap yang baik
infeksi dalam rangka memenuhi kebutuhan akan KP
● Motivasi tinggi
● Kompetensi klinis
● Pengetahuan khusus tentang
pengendalian infeksi
● Penanaman budaya KP di diri
Perawat memiliki peran dalam menjaga mutu ● Jujur saat melakukan keslahan
pelayanan rumah sakit pada KP.
Peran Pemimpin Keperawatan
1. Kepemimpinan adalah suatu proses pengaruh sosial dimana pemimpin mengusahakan
partisipasi sukarela dari para bawahan dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan
organisasi (Kreitner dan Kinicki, 2005).
2. Secara umum Kepemimpinan adalah “Kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi dan
membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya serta mengusahakan partisipasi
sukarela dari para bawahan dengan cara mengartikulasikan, visi, mewujudkan nilai dan
menciptakan lingkungan menuju pencapaian sasaran guna terwujudnya tujuan organisasi
3. Sebagian besar pelayanan kesehatan di rumah sakit dilakukan oleh tenaga keperawatan,
oleh karena itu tidaklah mengherankan apabila citra suatu rumah sakit dapat dinilai dari
aktivitas dan kinerja pelayanan keperawatan.
4. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gillies ( 2000 ) bahwa tenaga keperawatan merupakan
proporsi terbesar ( 50 – 60% ) dari tenaga kesehatan lainnya di rumah sakit dan
bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan perawatan yang berkualitas terhadap
pasien selama 24 jam secara berkesinambungan, dinyatakan pula bahwa mutu pelayanan
keperawatan merupakan cerminan utama dari pelayanan kesehatan di rumah sakit
Peran pimpinan dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien :
1. Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien
secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan "Tujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Rumah Sakit " yaitu :
a. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.
b. Memimpin dan mendukung staf.
c. Mengintegrasikan aktivitas dan mengelolaan risiko.
d. Mengembangkan sistem pelaporan.
e. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien.
f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien.
g. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien.
3. Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan
individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien.
• Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar
pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan antar disiplin.
• Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan
perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien, termasuk
evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut.
menangani masalah
identifikasi pasien pd
Identifikasi gelang perawat baru dalam masa
nama, warna, orientasi
barcode/lebel nama
2. Peran Perawat dalam Komunikasi Efektif
• Lokasi pembedahan yang salah, prosedur yang salah, pembedahan pada pasien
yang salah adalah peristiwa mengkhawatirkan yang sangat umum terjadi di RS.
• Kesalahan ini diakibatkan komunikasi yang tidak efektif atau tidak memadai
antara anggota tim bedah, kurangnya keterlibatan pasien pada pemberian tanda
pada lokasi pembedahan, dan kurang memadainya prosedur verifikasi lokasi
operasi.
• Di samping itu, faktor-faktor yang sering kali turut berkontribusi adalah:
kurangnya pengkajian terhadap rekaman medis, budaya yang tidak mendukung
komunikasi secara terbuka antara anggota tim bedah, masalah akibat tulisan
tangan yang tak terbaca, dan penggunaan singkatan-singkatan.
• Hal yang menjadi perhatian perawat penting adl :
- Site Marking
- Tehnik sign in
- Tehnik time out
Peran perawat dalam Pengendalian Infeksi
Tn.T umur 55 tahun, dirawat di ruang 206 perawatan neurologi Rumah Sakit AA,
tn.T dirawat memasuki hari ketujuh perawatan. Tn.T dirawat di ruang tersebut
dengan
diagnosa medis stroke iskemic. Kondisi saat ini. Kesadaran composmentis, TD:
150/100, N: 68, hemiparese/kelumpuhan anggota gerak dextra atas dan bawah,
bicara pelo, mulut mencong kiri. Tn.T dapat mengerti bila diajak bicara dan dapat
menjawab
pertanyaan dengan baik tetapi jawaban Tn.T tidak jelas (pelo). Tetapi saat sore hari
sekitar pukul 17.00 wib terdengar bunyi gelas plastik jatuh dan setelah itu terdengar
bunyi seseorang jatuh dari tempat tidur, diruang 206 dimana tempat Tn.T dirawat.
Saat itu juga perawat yang mendengar suara tersebut mendatangi dan masuk ruang
206, saat itu perawat mendapati Tn.T sudah berada dilantai dibawah tempatt
tidurnya dengan barang-barang disekitarnya berantakan.
Ketika peristiwa itu terjadi keluarga Tn.T sedang berada dikamar mandi, dengan
adanya peristiwa itu keluarga juga langsung mendatangi tn.T, keluarga juga
terkejut dengan peristiwa itu, keluarga menanyakan kenapa terjadi hal itu dan
mengapa, keluarga tampak kesal dengan kejadian itu. Perawat dan keluarga
menanyakan kepada tn.T kenapa bapak jatuh, tn.T mengatakan ”saya akan
mengambil minum tiba-tiba saya jatuh, karena tidak ada pengangan pada
tempat tidurnya”, perawat bertanya lagi, kenapa bapak tidak minta tolong kami ”
saya pikir kan hanya mengambil air minum”. Dua jam sebelum kejadian, perawat
merapikan tempat tidur tn.T dan perawat memberikan obat injeksi untuk
penurun darah tinggi (captopril) tetapi perawat lupa memasng side drill tempat
tidur tn.T
kembali. Tetapi saat itu juga perawat memberitahukan pada pasien dan
keluarga,bila butuh sesuatu dapat memanggil perawat dengan alat yang
tersedia.
Tugas