Anda di halaman 1dari 6

Penelitian Kuantitatif

Yoga

Pada penelitian Pasyar, Barshan Tashnizi,

Mansouri, & Tahmasebi (2019) menyebutkan

bahwa latihan yoga yang dilakukan pada 40

pasien kanker payudara yang mengalami

limfedema mampu meningkatkan kualitas

hidup yakni fungsi fisik, emosional, dan

peran (P < 0.05). namun tidak didapatkan

hasil yang signifikan terhadap perubahan

volume edema baik dalam kelompok

intervensi maupun kelompok kontrol.

Latihan resistensi dan aerobic

Penelitian Buchan, Janda, Box, Schmitz, &

Hayes, (2016) pada 41 pasien membandingkan latihan resistensi dan

latihan aerobic yang menggunakan

design penelitian RCT dan

mendapatkan hasil bahwa status

limfedema tidal terjadi perubahan.

Namun dampak baik yang relevan

didapatkan pada fungsi tubuh dan

kualitas hidup.

Akupuntur

Hal serupa juga dilaporkan oleh Bao et al

(2018) yang melakukan penelitian

tentang keefektifan akupuntur pada 84

pasien kanker payudara yang dibagi

menjadi dua kelompok, kelompok

intervensi dan kelompok kontrol.


Ditemukan perbedaan dari kedua

kelompok yaitu lingkar lengan lengan p =

0.14 atau bioimpedance p = 0.8. Tidak

didapatkan hasil yang signifikan terhadap

pengurangan limfedema yang dialami

pasien kanker payudara.

Self-care 10 menit

Berbeda dengan penelitian Arinaga et al

(2019) yang melaporkan bahwa

pemberian program self-care 10 menit

berdampak positif dalam pengurangan

tanda dan gejala limfedema, yaitu ketidaknyamanan (p = 0,001), nyeri (p =

0,003), mati rasa (p = 0,017), kelelahan (p =

0,008), berat (p = 0,001), sesak (p = 0,003),

dingin (p = 0,006), kulit kering (p = 0,004),

kondisi yang dirasakan (p = 0,001) dan

perubahan kondisi yang dirasakan (p<0,0001).

Penelitian dibagi menjadi dua kelompok pada

partisipan sebanyak 43 orang. Empat tahapan

program ini, yakni: Japanese radio Taiso

(sekitar 3 menit), latihan lengan dengan

lembut dikombinasikan dengan napas dalam

sekitar 1 menit, perawatan kulit menggunakan

teknik drainase limfatik tradisional (sekitar 3

menit), dan menerima leaflet tentang self-care

standar BCRL.

Kompresi dan latihan

Penelitian lain Butt, Ijaz, & Qamar (2017)

juga menunjukkan hasil yang positif.

Penelitian tersebut membandingkan

penggunan kompresi dan kompresi yang


dikombinasikan dengan latihan serta

perawatan kulit pada 30 pasien dengan

limfedema. Terjadi peningkatan yang

signifikan secara statistic pada kedua

kelompok (P>0.05). Namun, secara klinis,

kompresi perban yang dikombinasikan

dengan latihan serta perawatan kulit lebih

efektif dalam mengurangi limfedema.

Terapi air

Selain itu, Deacon, Noronha, Shanley, &

Young (2019) melaporkan penelitiannya

mengenai terapi air dengan cara Ai Chi

yang dibandingkan dengan latihan air

konvensional. Penelitian ini menggunakan

cross over ramdomized controlled trial

dimana dibagi dua kelompok yang terdiri

dari 18 partisipan. Analisis menunjukkan

bahwa penggunaan terpai air dengan cara Ai

Chi dapat menurunkan volume lengan

sebanyak 72% dibandingkan dengan latihan

air konvensional 28%. Namun tidak

terdapat perbedaan dari kedua kelompok

terkait pengukuran bioimpedance.terhadap

pasien kanker payudara dengan limfedema.

Penelitian Kualitatif

Teknik refleksi

Terkait dengan terapi komplementer pada

pasien kanker payudara yang mengalami

limfedema terdapat dua artikel kualitatif

yang digunakan. Dalam penelitian

Whatley, Street, & Kay (2018)


dilaporkan bahwa penelitiannya

menggunakan studi kualitatif dengan

penggunaan pertanyaan semistruktur

terkait teknik refleksi pada pasien kanker

payudara dengan limfedema. Sebanyak

26 partisipan dijadikan sampel. Dari

penelitian ini, didapatkan empat tema

yang berarti, yakni fungsi fisik pada

kehidupan sehari-hari, dampak psiko-

sosial terkait limfedema, pengalaman

perubahan fisik selama dan setelah

perawatan refleksologi, serta kembalinya

optimisme. Perawatan refleksi dianggap

menyenangkan, tidak invasif, mampu

mengurangi pembengkakan, nyeri, dan

mobilisasi.

Yoga

Hasil positif juga didapatkan dalam

penelitian Loudon, Barnett, & Williams

(2017) pada 59 partisipan kanker

payudara dengan limfedema. Penelitian

ini mengidentifikasi pengalaman pasien

yang melakukan yoga. Dilaporkan bahwa

yoga menjadi intervensi yang bermanfaat

bagi fisik maupun psikososial partisipan

dengan limfedema. Limfedema yang

dialami tidak disangkal dan

disembunyikan lagi. Partisipan juga

mengungkapkan bahwa telah mampu

mengatasi keterasingan, harga diri, dan

dan kurangnya normalitas setelah


mengalami limfedema.

SIMPULAN

penggunaan terapi komplementer dapat

menjadi pilihan untuk manajemen

limfedema pada kanker payudara. Terapi

komplementer dapat menjadi kombinasi

dengan tatalaksana medis karena

memberikan efek positif, mengurangi dan

menangani limfedema pada kanker

payudara. Dengan adanya terapi

komplementer, keluhan dan gejala yang

dialami pasien kanker payudara dengan

limfedema dapat diminimalkan sehingga

meningkatkan fungsi tubuh pasien, baik fisik,

emosional, maupun sosial, serta memberikan

kepuasan bagi pasien.


1.Understanding the basic concepts of fluid and electrolyte requirements

Fluid and electrolyte balance means the normal distribution of total body water and electrolytes
throughout the body. Fluid and electrolyte balance depend on each other, if one is disturbed it will
affect the other.

Anda mungkin juga menyukai