Anda di halaman 1dari 4

NAMA : HARUM BULAN ZAINAL

PRODI : D3 KEPERAWATAN

TINGKAT : 1 (SATU)

MAKTUL : KEPERAWATAN DASAR II

1. Jelaskanlah faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene?


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Personal Higiene
Menurut Ambarwati & Sunarsih (2005), sikap seseorang melakukan personal higiene
dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain :
a. Citra tubuh (body image)
Penampilan umum pasien dapat menggambarkan pentingnya higiene pada orang
tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan
fisiknya. Citra tubuh ini dapat seringkali berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara
mempertahankan higiene. Citra tubuh pasien dapat berubah akibat pembedahan
atau penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra untuk
meningkatkan higiene.
b. Praktik sosial
Kelompok-kelompok sosial wadah seorang pelayan berhubungan dapat
mempengaruhi praktik higiene pribadi.
c. Status sosial ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan
yang digunakan. Perawat harus menentukan apakah pasien dapat menyediakan
bahan-bahan yang penting seperti deodoran, sampo, pasta gigi, dan kosmetik.
Perawat juga harus menentukan jika penggunaan dari produk-produk ini merupakan
bagian dari kebiasaan sosial yang dipraktikan oleh kelompok sosial pasien.
d. Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya higiene dan implikasinya bagi kesehatan
mempengaruhi praktik higiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah
cukup. Pasien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri.
e. Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan pasien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan
higienis. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda, mengikuti praktik perawatan
diri yang berbeda.
f. Kebiasaan dan kondisi fisik seseorang
Setiap pasien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi,
bercukur, dan melakukan perawatan rambut. Orang yang menderita penyakit
tertentu atau yang menjalani operasi seringkali kekurangan energi fisik atau
ketangkasan untuk melakukan higiene pribadi. Seorang pasien yang menggunakan
gips pada tangannya atau menggunakan traksi membutuhkan bantuan untuk mandi
yang lengkap. Kondisi jantung, neurologist, paru-paru, dan metabolik yang serius
dapat melemahkan atau menjadikan pasien tidak mampu dan memerlukan perawat
untuk melakukan perawatan higienis total.
Menurut Green (1980), terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku
kesehatan (personal hygiene), yaitu:

 Faktor predisposisi. Termasuk di dalamnya adalah pengetahuan, sikap, kepercayaan,


tradisi, nilai budaya atau norma yang diyakini seseorang.
 Faktor pendukung. Yaitu faktor lingkungan yang memfasilitasi perilaku seseorang.
Faktor pendukung di sini adalah ketersediaan sumber-sumber atau fasilitas. Misalnya
puskesmas, obat-obatan, alat- alat kontrasepsi, jamban, air bersih dan sebagainya.
 Faktor pendorong atau penguat. Faktor yang menentukan apakah tindakan
kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. Faktor ini terwujud dalam sikap dan
perilaku. Perilaku orang lain yang berpengaruh (tokoh masyarakat, tokoh agama,
guru, petugas kesehatan, keluarga, pemegang kekuasaan) yang dapat menjadi
pendorong seseorang untuk berperilaku

2. Jelaskan maksud tipe perawatan higienis secara umum?


Tipe perawatan higienis secara umum:
 Perawatan pagi hari
 Perawatan pagi atau sarapan
 Perawatan siang hari
 Perawatan malam hari atau sebelum tidur
3. Seorang perempuan, berumur 60 tahun dirawat di ruang neurologi dalam sudah 1
bulan dengan stroke dan mengalami penurunan kesadaran. Karena kondisinya segala
aktivitas pasien tersebut seperti perawatan mandi dibantu perawat. Apakah
penyebab pasien tersebut tidak mampu melakukan personal hygiene?

Jawab : jadi karena mengalami penurunan kesadaran dan sudah mengalami stroke
selama 1 bulan. Karena penurunan kesadaran dapat membuat seseorang klien yang
mengalami kurang bahkan tidak dapat memberi respon terhadap ransangan apa pun
yang bisa saja disebabkan penyakit klien perempuan tersebut yaitu stroke sehingga
segala aktivitas yang pasien lakukan harus dibantu perawat.

4. Seorang laki-laki berumur 30 tahun dirawat di ruangan penyakit dalam selama 3 hari
setelah mengalami kecelakaan, lengan atas kiri patah (fraktur) dan terdapat luka
yang ditutupi dengan verban, rambut kotor, kulit kotor dan badan berbau. Pasien
tidak dapat melakukan aktivitas dan semua aktivitas dibantu keluarga dan perawat.
Apakah dampak fisik yang timbul pada masalah personal hygiene pasien tersebut?

pasien tersebut mengalami kerusakan fisik Dan gangguan kesehatan akibat


kecelakan sehingga menimbulkan dampak fisik yaitu;

 Riwayat jatuh/kecelakaan.
 Mengalami lengan atas kiri patah/fraktur.
 Penurunan tingkat kesadaran.
 Kekuatan ototnya menurun.
 kulit kotor serta badan berbau.
 Gangguan keseimbangan akibat luka pada pasien.

5. Seorang laki-laki berumur 30 tahun dirawat di ruangan penyakit dalam selama 3 hari
setelah mengalami kecelakaan, lengan atas kiri patah (fraktur) dan terdapat luka
yang ditutupi dengan verban, rambut kotor, kulit kotor dan badan berbau, tidak ada
nafsu makan, nyeri pada bagian luka, merasa tidak nyaman dengan tubuhnya, semua
aktivitas dibantu keluarga dan perawat.
a. Apakah diagnosis keperawatan pada pasien tersebut?
 Diagnosis : Defisit perawatan diri diri : makan, mandi, berpakaian,
toileting, berhias dll.
 Definisi : Tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktifitas
perawatan diri
 Penyebabnya:
1) Riwayat jatuh/kecelakaan
2) Lengan atas kiri patah (fraktur)
3) Terdapat luka yang diperban akibat kecelakaan sehingga terjadi
gangguan keseimbangan
4) Kekuatan otot menurun
 Gejala dan tanda
a) Subjektif : Menolak melakukan perawatan diri
b) Objektif : tidak mampu perawatan mandi/mengenakan
pakaian/makan/ketoilet/berhias secara mandiri, minat melakukan
diri kurang
b. Apakah intervensi keperawatan pada kasus tersebut?
Intervensi utama
Dukungan perawatan diri
– Dukungan perawatan diri : BAB/BAK
– Dukungan perawatan diri : Berhias
– Dukungan perawatan diri : Berpakaian
– Dukungan perawatan diri : Makan/Minum
– Dukungan perawatan diri : Mandi
Intervensi Pendukung

 Perawatan Kaki
 Perawatan Kuku
 Perawatan Mata
 Perawatan Mulut dll
c. Apakah Implementasi keperawata yang dilakukan pada pasien tersebut
Beberapa prosedur tindakan terkait perawatan diri :
 Memandikan pasien
 Perawatan rambut
 Menggosok gigi pasien
 Oral Hygiene
 Perawatan kuku
 penis hygiene

d. Apakah evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan?


Evaluasi terhadap masalah kebutuhan perawatan diri secara umum dpt dinilai
dari adanya kemampuan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas
perawatan diri :
 Mampu mandi
 Mampu mengenakan pakaian
 Mampu makan
 Mampu ke toilet (BAB/BAK)
 Menyatakan keinginan dan minat utk melakukan perawatan diri
 Mempertahankan kebersihan diri
 Mempertahankan kebersihan mulut

Anda mungkin juga menyukai