Oleh
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan
Rahmat serta karunia-Nya semata, sehingga tugas Praktek Klinik Keperawatan
Komunitas Keluarga dan Gerontik ini dapat terselesaikan dengan baik. Tugas ini
disusun untuk memenuhi tugas Asuhan Keperawatan Praktek Klinik Keperawatan
Komunitas Keluarga dan Gerontik.
Penulis yakin tanpa adanya bantuan dari semua pihak, maka tugas ini tidak
akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis ingin megucapkan
terimakasih kepada:
1. Ibu Yuana Dwi Agustin, SKM, M. Kes sebagai Ketua Program Studi
DIII Keperawatan Universitas Bondowoso;
2. Ns. Destia Widyarani, S.Kep Sebagai Penanggung Jawab Praktek
Keperawatan Komunitas;
3. Ns. Hamidah Retno, M.Kep;
4. Semua pihak yang telah membantu pengerjaan makalah ini.
Semoga sumbangsih yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan
imbalan dari Allah SWT, dan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk bahan perbaikan penulisan makalah ini.
Penulis
BAB I
PEMBAHASAN
1.1.1. Definisi
lanjut usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan bahwa umur 60 tahun adalah
Prof. Dr. R Boedhi Darmojo dan Dr. H Hadi Martono mengatakan menua
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan jejas (termasuk infeksi) dan
b. Usia dewasa muda penuh (middle years) atau maturitas (usia 25-60/65
tahun)
c. Lanjut usia (geriatric age) (usia lebih dari 65/70 tahun), terbagi :
6. Menurut Hurlock, perbedaan lanjut usia terbagi dalam dua tahap, yakni:
3. Tidak ada satu factor yang ditemukan dapat mencegah proses menua
1.1.4. Perubahan Yang Terjadi Pada Lansia
1. Sel
2. Sistem persarafan
b. Berat otak menurun 10-20% (se saraf otak setiap orang berkurang
setiap harinya)
g. Deficit memori
3. Sistem pendengaran
dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada yang tinggi, suara
tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50% terjadi pada usia di atas umur
65 tahun
keratin
mengalami ketegangan/stress
berputar)
4. Sistem penglihatan
pada skala
5. Sistem Kardiovaskular
perdarahan
b. Pada kondisi ini, lanjut usia akan merasa kedinginan dan dapat pula
7. Sistem pernapasan
berkurang
setelah umur 30 tahun. Penyebab lain meliputi kesehatan gigi dan gizi
yang buruk
b. Indra pengecap menurun, adanya iritasi selaput lendir yang kronis, atrofi
c. Esophagus melebar
karbohidrat)
berkurang
Perubahan mental
1. Dibidang mental atau psikis pada lanjut usia, perubahan dapat berupa
sikap yang semakin egosentrik, mudah curiga, bertambah pelit atau tamak
2. Yang perlu dimengerti adalah sikap umum yang ditemukan pada hampir
mungkin dihemat
surga
2. Kesehatan umum
3. Tingkat pendidikan
4. Keturunan (hereditas)
5. Lingkungan
Kenangan (memori)
Kenangan jangka panjang, beberapa jam sampai beberapa hari yang lalu
Perubahan Psikososial
family
Perkembangan Spiritual
yang dicapai pada tingkat ini adalah berpikir dan bertindak dengan cara
Hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik dan diastolik yang tidak
normal, batas yang tepat dari kelainan ini tidak pasti. Nilai yang dapat diterima
berbeda sesuai dengan usia dan jenis kelamin, namun pada umumnya sistolik
yang berkisar antara 140 – 190 mmHg dan diastolic antara 90 – 95 mmHg
Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah (TD) sama atau melebihi
140 mmHg sistolik dan/atau sama atau lebih dari 90 mmHg diastolik seseorang
yang tidak sedang minum obat anthihipertensi (Alwi Idrus, Dkk, 2015).
secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah
yang disebabkan satu atau beberapa faktor risiko yang tidak berjalan sebagaimana
mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal (Andra & Yessie,
2013).
140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya
berisiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain
seperti penyakit saraf, ginjal, pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah,
kehamilan.
1. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg
dan /atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg
2. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160
2.1.3 Patofisiologi
secara intensif adalah asupan garam, obesitas, dan resisensi insulin, system renin
lainnya telah dievaluasi, termasuk genetic, disfungsi endotel (yang tampak pada
terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak.Dari pusat ini bermula jaras
saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah korda spinalis dan keluar dari kolumna
vasomotor dihantarkan dalam bentuk impils yang bergerak ke bawah melalui saraf
darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti
dengan manifestasi yang khas sesuai sistem organ yang vaskulariasi oleh
pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemik transien
1. Nyeri kepala saat terjaga, kadang – kadang disertai mual dan muntah,
2.1.5 Komplikasi
Tekanan darah tinggi apabila tidak diobati dan ditanggulangi, maka dalam
jangka panjang akan menyebabkan kerusakan arteri didalam tubuh samapai organ
yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi hipertensi dapat
1. Jantung
2. Otak
3. Ginjal
akibatnya lambat laun ginjal tidak mampu membuang zat – zat yang tidak
2.1.6 Penatalaksanaan
1. PenatalaksanaanNonfarmakologi
bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengobati tekanan darah tinggi.
maam cara modifikasi gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah yaitu :
BMI dapat diketahui dengan membagi berat badan anda dengan tinggi
rendah kolesterol namun kaya dengan serat dan protein dan jika berhasil
menurunkan berat badan 2,5 – 5kg maka tekanan darah diastolik dapat
garam yaitu idak lebih dari 100 mmol/hari (kira – kira 6 gr NaCl atau
mmHg.
cara konsumsi diet tinggi buah dan sayur dan diet rendah lemak dengan
memperberat hipertensi.
seperti yoga atau meditasi yang dapat mengontrol sistem saraf yang
lagi terhalang oleh ketegangan otot dan hambatan lain maka risiko
2. Pengobatan Farmakologi
1. Diuretik (Hidroklorotiazid)
pembuluh darah.
perbaikan ginjal.
5. Photo dada: Menanjukan destruksi kalsifikasi pacia area katup,
dalam bentuk dan jenis pelayanan yang sama. Secara keseluruhan, lanjut
a. Sehat
d. Sakit kronis
f. Sakit terminal
pada tiga factor, yakni factor fisik, psikis, dan sosial-ekonomi. Oleh karena
itu, jelas bahwa akan terdapat banyak jenis asuhan keperawatan yang
dibutuhkan. Perawat professional harus mempunyai pengetahuan,
tatanan komunitas.
mengevaluasi.
obat (multifarmasi)
akhir hayatnya.
2. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan mereka yang usianya telah
4. Menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit atau
diagnosis yang tepat dan dini bila mereka menemukan kelainan tertentu
6. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar klien lanjut usia yang menderita
maksimal)
1. Peningkatan kesehatan
1.3.4 Pengkajian
1. Fisik
a. Wawancara :
pendengaran
b. Pemeriksaan fisik
tubuh
Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik adalah
sistem tubuh
2. Psikologis
i. Perlu dikaji juga mengenai fungsi kognitif, daya ingat, proses pikir,
3. Sosial ekonomi
f. Berapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang lain di luar rumah
yang ada
4. Spiritual
agamanya
keagamaan
berdoa
mendasar pada proses menua yang meliputi seluruh organ tubuh, dalam
harus dilakukan terhadap fungsi semua sistem, status gizi, dan aspek
psikososialnya.
1. Temperature/suhu tubuh
2. Denyut nadi
3. Respirasi (pernafasan)
a. Kecepatan, irama, dan kedalaman
4. Tekanan darah
6. Tingkat orientasi
7. Memori (ingatan)
8. Pola tidur
9. Penyesuaian psikososial
Ssitem Persarafan
6. Gangguan sensori
7. Ketajaman pendengaran
a. Apakah menggunakan alat bantu dengar
b. Tinnitus
Sistem Kardiovaskular
4. Pusing
5. Sakit/nyeri
6. Edema
Sistem Gastrointestinal
1. Status gizi
2. Asupan diet
4. Mengunyah, menelan
Sistem Genitourinaria
1. Urine (warna dan bau)
air kecil)
5. Dysuria
6. Seksualitas
c. Gangguan ereksi
Sistem Kulit
1. Kulit
d. Perubahan pigmen
3. Keadaan kuku
4. Keadaan rambut
1. Kontraktur
a. Atrofi otot
b. Tendon mengecil
2. Tingkat mobilisasi
b. Keterbatasan gerak
c. Kekuatan otot
3. Gerakan sendi
4. Paralisis
5. Kifosis
Psikososial
Fisik/Biologis
metabolik.
Batasan Karakteristik
- Kram abdomen - Bising usus hiperaktif
- Nyeri abdomen - Kurang informasi
- Gangguna sensasi rasa - Kesalahan persepsi
- Kurang minat pada makanan - Membran mukosa pucat
- Tonus otot menurun Ketidakmampuan memakan
- Kesalahan informasi makanan
- Berat badan 20% atau lebih di - Cepat kenyang setelah makan
bawah rentang berat badan ideal - Sariawan rongga mulut
- Kerapuhan kapiler - Kelemahan otot pengunyah
- Diare - Kelemahan otot untuk menelan
- Kehilangan rambut berlebihan - Penurunan berat badan dengan
- Enggan makan asupan adekuat
- Asupan makanan kurang dari
recommended daily allowance
(ROA)
Faktor berhubungan
- Asupan diet kurang
Populasi beresiko
- Factor Biologis - Kesulitan ekonomi
Kondisi Terkait
- Ketidakmampuan mengabsorpsi - Ketidakmampuan makan
nutrient - Gangguan psikososial
- Ketidakmampuan mencerna
makanan
2. Defisit Perawatan Diri: Mandi
Nanda, 2018-2020
Domain 4. Kelas 5. Kode Diagnosis 00108.
Definisi : ketidakmampuan melakukan pembersihan diri saksama secara
mandiri
Batasan Karakteristik
- Ketidakmampuan mengakses - Ketidakmampuan mengambil
kamar mandi perlengkapan mandi
- Ketidakmampuan menjangkau - Ketidakmampuan mengatur air
sumber air mandi
- Ketidakmampuan mengeringkan - Ketidakmampuan membasuh tubuh
tubuh
Kondisi Terkait
- Gangguan fungsi kognitif - Gangguan musculoskeletal
- Ketidakmampuan merasakan - Gangguan neuromuscular
bagian tubuh - Gangguan persepsi
- Ketidakmampuan merasakan
hubungan special
3. Risiko Cedera
Nanda, 2018-2020
Domain 11. Kelas 2. Kode Diagnosis 00035
Definisi : Rentan mengalami cedera fisik akibat kondisi lingkungan yang
berinteraksi dengan sumber adaptif dan defensive individu, yang dapat
mengganggu kesehatan
Faktor Risiko
- Kurang sumber nutrisi - Pamajanan zat kimia toksik
- Pajanan pada pathogen - Tingkat imunisasi di komunitas
- Pamajanan zat kimia toksik - Kurang pengetahuan tentang faktor
- Tingkat imunisasi di komunitas yang dapat diubah
- Kurang pengetahuan tentang faktor - Malnutrisi
yang dapat diubah - Agens nosocomial
- Kurang sumber nutrisi - Hambatan fisik
- Pajanan pada pathogen - Moda transportasi tidak aman
Populasi Berisiko
- Usia ekstrem - Gangguan mekanisme pertahanan
primer
Kondisi terkait
- Profil darah abnormal - Disfungsi biokimia
- Gangguan fungsi kognitif - Disfungsi efektor
- Gangguan psikomotor - Disfungsi imun
- Gangguan sensasi - Disfungsi integrase sensori
- Disfungsi autoimun - Hipoksia jaringan
Batasan Karakteristik
- Kesulitan berfungsi sehari-hari - Ketidakpuasan tidur
- Kesulitan memulai tertidur - Tidak merasa cukup istirahat
- Kesulitan mempertahankan tetap - Terjaga tanpa jelas penyebabnya
tidur
Kondisi terkait
- Imobilisasi
Batasan Karaktersitik
- Tidak ada bau - Dispnea
- Suara napas tambahan - Sputum dalam jumlah yang
- Perubahan pola napas berlebihan
- Perubahan frekuensi napas - Batuk yang tidak efektif
- Sianosis - Ortopnea
- Kesulitan verbalisasi - Gelisah
- Penurunan bunyi napas - Mata terbuka lebar
Kondisi Terkait
- Spasme jalan napas - Hiperplasia pada dinding bronkus
- Jalan napas alergik - Infeksi
- Asma - Disfungsi neuromuskular
- Penyakit paru obstruksi kronis - Adanya jalan napas buatan
- Eksudat dalam alveoli
Batasan Karakteristik
- Gangguan sikap berjalan - Melakukan aktivitas lain sebgai
- Penurunan keterampilan motorik pengganti pergerakan
halus - Dyspnea setelah beraktivitas
- Penurunan keterampilan motoric - Tremor akibat bergerak
kasar - Instabilitas postur
- Penurunan rentang gerak - Gerakan lambat
- Waktu reaksi memanjang - Gerakan spastik
- Kesulitan membolak-balik posisi - Gerakan tidak terkoordinasi
- Ketidaknyamanan
Kondisi terkait
- Kerusakan integritas struktur - Gangguan musculoskeletal
tulang - Gangguan neuromuscular
- Gangguan fungsi kognitif - Agens farmaseutika
- Gangguan metabolism - Program pembatasan gerak
- Kontraktur - Gangguan sensoriperseptual
- Keterlambatan perkembangan
Psikososial
1. Isolasi Sosial
Nanda, 2018-2020
Domain 12. Kelas 3. Kode Diagnosis 00053
Definisi : kesendirian yang dialami oleh individu dan dianggap timbul
karena orang lain dan sebagai suatu keadaan negative atau mengancam
Batasan Karakteristik
- Tidak ada sistem pendukung - Merasa tidak aman di tempat umum
- Kesendirian yang disebabkan oleh - Tindakan tidak berarti
orang lain - Anggota subkultur tertentu
- Ketidaksesuaian budaya - Tidak ada kontak mata
- Ingin sendirian - Preokupasi dengan pikiran sendiri
- Kondisi difabel - Tidak mempunyai tujuan
- Perasaan beda dari orang lain - Tindakan berulang
- Afek datar - Afek sedih
- Riwayat ditolak - Nilai tidak sesuai dengan norma
- Bermusuhan budaya
- Penyakit - Menarik diri
- Menunjukkan permusuhan
- Ketidakmampuan memenuhi
harapan orang lain
Populasi Berisiko
- Keterlambatan perkembangan
Kondisi terkait
- Gangguan kesehatan - Perubahan kesejahteraan
- Perubahan penampilan fisik
2. Stress Berlebih
Nanda, 2018-2020
Domain 9. Kelas 2. Kode Diagnosis 00177
Definisi : Jumlah dan jenis permintaan/ tuntutan yang berlebihan yang
menunjukkan aksi atau tanggapan
Batasan Karakteristik
- Stress berlebih - Peningkatan perilaku marah
- Perasaan tertekan - Peningkatan ketidaksabaran
- Gangguan pengambilan keputusan - Dampak negative dari stress
- Gangguan berfungsi - Tegang
- Peningkatan marah
Batasan Karakteristik
- Bergantung pada pendapat orang - Perilaku tidak asertif
lain - Sering kali mencari penegasan
- Melebih-lebihkan umpann balik - Pasif
negative tentang diri sendiri - Kontak mata kurang
- Secara berlebihan mencari - Menolak umpan balik positif
penguatan - Kegagalan hidup berulang
- Rasa bersalah - Rasa malu
- Enggan mencoba hal baru - Meremehkan kemampuan
- Perilaku bimbang mengatasi situasi
Populasi Berisiko
- Terpapar peristiwa traumatic - Penguatan negative berulang
- Kegagalan berulang
Kondisi Terkait
- Gangguan psikiatrik
Batasan Karakteristik
- Tidak berdaya - Ungkapan negative tentang diri
- Perilaku bimbang - Tantangan situasi terhadap harga
- Perilaku tidak asertif diri
- Tanpa tujuan - Meremehkan kemampuan
menghadapi situasi
Populasi Berisiko
- Transisi perkembangan - Riwayat kehilangan
- Riwayat pelepasan - Riwayat penolakan
- Riwayat penyiksaan - Pola kegagalan
Kondisi Terkait
- Gangguan fungsi - Penyakit fisik
5. Ketidakefektifan Koping
Nanda, 2018-2020
Domain 9. Kelas 2. Kode Diagnosis 00069
Definisi : ketidakmampuan untuk membentuk penilaian valid tentang
stressor, ketidakadekuatan pilihan respons yang dilakukan, dan/ atau
ketidakmampuan untuk menggunakan sumber daya yang tersedia
Batasan karakteristik
- Perubahan konsentrasi - Ketidakmampuan memenuhi
- Perubahan pola tidur kebutuhan dasar
- Perubahan pola komunikasi - Ketidakmampuan memenuhi
- Perilaku destruktif terhadap orang harapan peran
lain - Strategi koping tidak efektif
- Perilaku destruktif terhadap diri - Akses dukungan sosial tidak
sendiri adekuat
- Kesulitan mengorganisasi informasi - Kurang perilaku yang berfokus
- Keletihan pada pencapaian tujuan
- Sering sakit - Kurang resolusi masalah
- Ketidakmampuan meminta bantuan - Ketidakmampuan mengatasi
- Ketidakmampuan mengikuti masalah
informasi - Perilaku mengambil risiko
- Ketidakmampuan menghadapi - Penyalahgunaan zat
situasi
Populasi Berisiko
- Krisis maturase - Krisis situasi
6. Ansietas
Nanda, 2018-2020
Domain 9. Kelas 2. Kode Diagnosis 00146
Definisi : perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai
respons otonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
individu), perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu,
akan adanya bahaya, dan memampukan individu untuk bertindak
menghadapi ancaman.
Batasan karakteristik
Perilaku
- Penurunan produktivitas - Kontak mata yang buruk
- Gerakan ekstra - Gelisah
- Melihat sepintas - Perilaku mengintai
- Tampak waspada - Khawatir tentang perubahan dalam
- Agitasi peristiwa hidup
- Insomnia
Afektif
- Kesedihan yang mendalam - Peka
- Gelisah - Gugup
- Distress - Senang berlebihan
- Ketakutan - Menggemerutukkan gigi
- Perasaan tidak adekuat - Menyesal
- Putus asa - Berfokus pada diri sendiri
- Sangat khawatir - Ragu
Fisiologis
- Wajah tegang - Gemetar
- Tremor tangan - Tremor
- Peningkatan keringat - Suara bergetar
- Peningkatan ketegangan
Simpatis
- Gangguan pola pernafasan - Peningkatan tekanan darah
- Anoreksia - Peningkatan denyut nadi
- Peningkatan reflex - Peningkatan frekuensi pernapasan
- Eksitasi kardiovaskular - Dilatasi pupil
- Diare - Vasokontriksi superfisial
- Mulut kering - Kedutan otot
- Wajah memerah - Lemah
- Palpitasi jantung
Parasimpatis
- Nyeri abdomen - Keletihan
- Perubahan pola tidur - Mual
- Penurunan tekanan darah - Kesemutan pada ekstremitas
- Penurunan denyut nadi - Sering berkemih
- Diare - Anyang-anyangan
- Pusing - Dorongan segera berkemih
Kognitif
- Gangguan perhatian - Penurunan kemampuan untuk
- Gangguan konsentrasi memecahkan masalah
- Menyadari gejala fisiologis - Lupa
- Bloking pikiran konfusi - Preokupasi
- Penurunan lapang persepsi - Melamun
- Penurunan kemampuan untuk - Cenderung menyalahkan orang lain
belajar
Faktor Yang Berhubungan
- Konflik tentang tujuan hidup - Ancaman kematian
- Hubungan interpersonal - Ancaman pada status terkini
- Penularan interpersonal - Kebutuhan yang tidak dipenuhi
- Stressor - Konflik nilai
- Penyalahgunaan zat
Populasi Berisiko
- Terpapar pada toksin - Perubahan besar
- Riwayat keluarga tentang ansietas - Krisis maturase
- Hereditas - Krisis situasi
Spiritual
1. Dukacita
Nanda, 2018-2020
Domain 9. Kelas 2. Kode Diagnosis 00136
Definisi : suatu proses konpleks yang normal meliptui respons dan
perilaku emosional, fisik, spiritual, sosial dan intelektual ketika individu,
keluarga dan komunitas memasukkan kehilangan yang actual, adaptif, atau
diperspsikan ke dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Batasan Karakteristik
- Perubahan tingkat aktivitas - Distress
- Perubahan pola mimpi - Menemukan makna dalam
- Perubahan fungsi imun kehilangan
- Gangguan fungsi neurorndokrin - Memelihara hubungan dengan
- Perubahan pola tidur almarhum
- Marah - Terluka
- Menyalahkan - Perilaku panik
- Putus asa - Pertumbuhan personal
- Memisahkan diri - Distress psikologis
- Disorganisasi/ kacau
Faktor Yang Berhubungan
- Akan dikembangkan
Populasi Berisiko
- Antisipasi kehilangan hal yang - Kematian orang terdekat
bermakna - Kehilangan objek penting
- Antisipasi kehilangan orang
terdekat
2. Distress spiritual
Nanda, 2018-2020
Domain 10. Kelas 3. Kode Diagnosis 00066
Definisi : suatu keadaan menderita yang berhubungan dengan hambatan
kemampuan untuk mengalami makna hidup melalui hubungan dengan diri
sendiri, dunia, atau kekuatan yang Maha Tinggi
Batasan Karakteristik
- Ansietas - Insomnia
- Menangis - Mempertanyakan identitas
- Keletihan - Mempertanyakan makna hidup
- Kekuatan - Mempertanyakan makna penderita
Populasi Berisiko
- Penuaan - Mengalami bencana alam
- Kelahiran bayi - Konflik rasial
- Kematian orang terdekat - Menerima berita buruk
- Mengalami kejadian kematian - Kejadiaan hidup tidak terduga
- Transisi kehidupan
- Kehilangan
Kondisi terkait
- Menjelang ajal - Kehilangan bagian tubuh
- Penyakit kronik - Kehilangan fungsi bagian tubuh
- Sakit - Penyakit fisik
- Ancaman kematian - Program pengobatan
1. Kebersihan Mulut
Bagi lanjut usia yang menggunakan gigi palsu (prostese), dapat dirawat
sebagai berikut :
kasa atau sapu tangan yang bersih. Bila mengalami kesulitan, ia dapat
c. Pada waktu tidur, gigi palsu tidak dipakai dan direndam di dalam air
bersih dalam gelas. Tidak boleh direndam dalam air panas atau
dijemur. Bagi yang sudah tidak mempunyai gigi atau memakai gigi
Alat
4. Handuk untuk alas di dada agar tidak basah dan untuk mengelap mulut
Cara
1. Alat (baskom, sikat gigi, pasta gigi, dan handuk) diletakkan di atas
2. Usahakan dduk dengan posisi yang nyaman. Bila tidak dapat duduk,
4. Sikat gigi secara perlahan, mulai dari bagian luar, lalu ke dalam dan
kebelakang gigi. Arah menyikat dari atas ke bawah untuk gigi bagian
4. Menggunakan sabun yang halus dan jangan terlalu sering karena hal
ini dapat mempengaruhi keadaan kulit yang sudah kering dan keriput.
Persiapan
5. Pakaian dan sapu tangan bersih, sisir untuk wanita, mungkin juga
bedak.
Pelaksanaan
datangan yang jauh dari penolong, kemudian tangan dan lengan yang
dekat. Seka bagian dada seperti lengan dan tangan, lalu keringkan dan
6. Setelah selesai, tutup dada dengan kain selimut, lalu keringkan. Beri
7. Bagian akhir yang diseka adalah anggota badan bagian bawah. Seka
kering.
misalnya Peditox
2. Untuk rmabut yang kering, bisa diberi minyak atau orang-aring atau
lainnya
3. Untuk mereka yang sama sekali tidak mencuci rambutnya sendiri, baik
atau perawat
4. Bila lanjut usia lebih sering atau banyak berbaring di tempat tidur,
gatal.
Mencuci Rambut
Persiapan
berisi air hangat dan satu lagi untuk menampung air kotor
2. Siapkan sampo, sisir, handuk, dan alas dari kain karet atau plastic
Pelaksanaan
1. Letakkan kepala di tepi tempat tidur dan beri alas kain karet atau kain
1. Pendekaan Fisik
Perawatan fisik umum pada klien lanjut usia dapat dibagi atas dua bagian,
yakni :
a. Klien lanjut usia yang masih aktif memiliki keadaan fisik yang masih
b. Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun, keadaan fisiknya
perawatan klien lanjut usia ini, terutama tentang hal yang berhubungan
kesehatannya.
2. Pendekatan Psikis
Perawat mempunyai peranan penting untuk mengadakan
pendekatan edukatif pada klien lanjut usia. Perawat dapat berperan sebagai
berbagai bentuk keluhan agar lanjut usia merasa puas. Perawat harus selalu
memegang prinsip “Triple S”, yaitu sabar, simpatik, dan service. Sabar
Pada dasarnya, klien lanjut usia membutuhkan rasa aman dan cinta
karena itu, perawat harus selalu meciptakan suasana yang aman, tidak
3. Pendekatan Sosial
lain.
Perawat memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada lanjut
pagi, menonton flim, atau hiburan). Lanjut usia perlu dirangsang untuk
proses penyembuhan atau ketenangan klien lanjut usia. Tidak sedikit klien
yang tidak dapat tidur karena stress, stress memikirkan penyakitnya, biaya
4. Pendekatan Spiritual
menghadapi hidup. Oleh karena itu, perawat harus meneliti dengan cermat,
apa kelemahan dan kekuatan klien, agar perawat selanjutnya lebih terarah.
Bila kelemahan terletak pada segi spiritual, sudah selayaknya perawat dan
tim berkewajiban mencari upaya agar klien lanjut usia ini dapat