Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

Pemantapan Kimia Klinik

Nama : Hananta Bagus Sudiaka

NIM : 1193083

Kelas : Reguler C.13

D-III TEKnOLOGI LABORATORIUm MEDIS


STIKES NASIOnAL
Pemeriksaan
Albumin
Metode : Fotometrik
Korektor 1 Korektor 2

Tanggal pemeriksaan : 22 November 2021

Sampel :
Nama = Andriani, Ny
Usia = 48 tahun
Jenis Kelamin = Perempuan

1. Tujuan : Untuk mengetahui kadar Albumin pada sampel yang diperiksa dalam
g/dl.
2. Prinsip : pada pH sedikit asam, albumin akan berikatan dengan bromocresol green
dan menghasilkan perubahan warna dari kuning – hijau ke hijau – biru yang digunakan sebagai
indicator pengukuran.
3. Alat dan bahan :
 Rak tabung reaksi
 Clinipet 1000ul dan 50ul
 Yellow tip dan blue tip
 Aquadest
 Tissue
 Spektrofotometer PM – 171
 Reagen Albumin
 Serum
4. Cara kerja :
 Panjang gelombang = 540 – 600nm, Hg 546nm
 Diameter kuvet = 1cm
 Suhu = 200C – 250C / 370C
 Pengukuran = terhadap blanko reagen
Blanko Standar Sampel
Sampel - - 10ul
Standar 10ul - -
Reagen 1000ul - 1000ul
Campur dan inkubasi selama 10 menit pada suhu 20⁰C - 25⁰C atau
5 menit pada suhu 37⁰C. Ukur absorbance sampel dan standar
terhadap blanko reagen dalam waktu 60 menit
5. Harga normal : Dewasa = 3,5 – 5,2 g/dl
6. Hasil : 6,0 g/dl
7. Kesimpulan : kadar albumin dalam sampel yang diperiksa dalam batas resiko tinggi
(Abnormal)
Pemeriksaan
Total Protein
Metode : Fotometrik
Korektor 1 Korektor 2

Tanggal pemeriksaan : 22 November 2021

Sampel :
Nama = Andriani, Ny
Usia = 48 tahun
Jenis Kelamin = Perempuan

1. Tujuan : Untuk mengetahui kadar Total protein pada sampel yang diperiksa dalam
g/dl.
2. Prinsip : Bersama dengan ion tembaga, protein membentuk kompleks warna biru
– violet dalam larutan alkali. Absorbansi warna berbanding lurus dengan konsentrasi.
3. Alat dan bahan :
 Rak tabung reaksi
 Clinipet 1000ul dan 50ul
 Yellow tip dan blue tip
 Aquadest
 Tissue
 Spektrofotometer PM – 171
 Reagen Total protein
 Serum
4. Cara kerja :
 Panjang gelombang = 540nm, Hg 546nm
 Diameter kuvet = 1cm
 Suhu = 200C – 250C / 370C
 Pengukuran = terhadap blanko reagen
Blanko Standar Sampel
Sampel - - 20ul
Standar 20ul - -
Reagen 1000ul - 1000ul
Campur dan inkubasi selama 1 – 5 menit pada suhu 20⁰C - 25⁰C
atau 5 menit pada suhu 37⁰C. baca absorbansi A1, lalu tambahkan
:
Reagen 2 (ul) 250ul 250ul
Campur reagen dan inkubasi 5 menit pada suhu 20⁰C - 25⁰C atau 5
menit pada suhu 37⁰C. baca absorbansi A2 dalam 60 menit
5. Harga normal : Dewasa = 6,6– 8,8 g/dl
6. Hasil : 8,8 g/dl
7. Kesimpulan : kadar Total protein dalam sampel yang diperiksa dalam batas Normal

Pembahasan
Albumin adalah protein utama dalam plasma manusia. Albumin membentuk 60% protein
total plasma dengan kadar 3,4-4,7 g/dL. Albuminterdiri dari satu rantai polipeptida dengan 585
asam amino dan mengandung 17 ikatan disulfida (gambar 2.4). Albumin berbentuk elips
dengan berat molekul 69 kDa dan memiliki waktu paruh 20 hari.
Albumin berkelarutan tinggi dan bermuatan negatif. Albumin berfungsi sebagai pembawa
komponen-komponen hidrofobik seperti asam lemak, steroid, asam amino hirofobik, vitamin,
dan obat. Albumin juga penting dalam regulasi tekanan osmotic.
Albumin diproduksi oleh hepar dengan kecepatan 9-12 g/hari dan dikatabolis dengan
kecepatan yang sama. Tidak ada simpanan maupun cadangan albumin, dan albumin tidak
dikatabolis ketika kelaparan. Kecepatan produksinya dikontrol oleh perubahan tekanan
osmotik danosmolaritas spatium ekstravaskular. Sintesis albumin ditingkatkan olehinsulin,
tiroksin, dan kortisol. Sintesis menurun selama berpuasa dan meningkat pada kondisi seperti
nefrosis akibat kehilangan albumin dalam jumlah banyak.
Albumin pada awalnya dibentuk sebagai praproprotein. Praproprotein menjadi peptida
sinyal dan proalbumin ketika memasuki sisterna retikulum endoplasma kasar. Heksapeptida di
terminal amino diputus ketika proalbumin menempuh jalur sekretorik dan menghasilkan
albumin
Komponen terbesar dari bahan padat plasma darah adalah protein plasma dengan
konsentrasi 7-7,5 g/dL. Protein plasma tidak hanya terdiri dari protein sederhana namun juga
protein terkonjugasi seperti glikoprotein dan lipoprotein. Protein plasma dapat dipisahkan
dalam tiga kelompok besar yaitu fibrinogen, albumin, dan globulin.
Protein plasma terdispersi dalam plasma sebagai koloid dan karena ukurannya yang
relatif besar maka protein plasma tidak keluar melalui pori-pori dinding kapiler sehingga
dinding kapiler relatif impermeabelterhadap protein plasma. Oleh karena itu protein plasma
membentuk tekanan osmotik antara darah dan cairan interstisium sebesar 25 mmHg yang
mengakibatkan air tertarik ke dalam darah. Protein plasma juga bertanggung jawab sekitar
15% terhadap buffer darah.
Protein plasma terbanyak adalah albumin yang membentuk hampirseparuh total protein
plasma sedangkan sisanya dikelompokkan ke dalam globulin.
Hepar merupakan organ utama yang berperan dalam sintesis protein yang bersirkulasi.
Ketika sintesis protein oleh hepar ditekan maka jumlah protein dalam darah akan menurun.
Hipoproteinemia dapat mengakibatkan edema karena menurunnya tekanan osmotik yang
diperantarai oleh protein. Hal ini mengakibatkan air dalam plasma meninggalkan sirkulasi dan
masuk ke rongga interstisial dan menyebabkanedema. Protein lain yang disintesis oleh hepar
adalah glikoprotein. Glikoprotein berperan dalam hemostasis, transport, inhibisi protease, dan
ligand binding. Protein fase akut yang merupakan bagian dari sistem imun dan berespon pada
berbagai bentuk luka juga disintesis oleh hepar.
Daftar Pustaka
Ayuningrum, A. (2017). Pengaruh Puasa Ramadan Terhadap Kadar Albumin Dan Protein
Plasma Total. 7.

Anda mungkin juga menyukai